Rahasia Sang Mantan (Cinta Tertinggal)

Rahasia Sang Mantan (Cinta Tertinggal)

Prolog

Tidak ada manusia yang mau patah hati, termasuk Nevandra Ardiona. Bahkan, butuh waktu lima tahun untuk membiarkannya bertunas dan tumbuh kembali. Fase membenci diri sendiri bahkan sudah ia lalui. Ia benci karena dirinya terlalu bodoh, hingga tidak tau apa yang terjadi dan dicampakkan begitu saja.

Hari ini hari pertama kepulangan Nevan ke Indonesia sejak lima tahun terakhir. Sebenarnya, jika bisa ia tidak ingin pulang meski sudah lulus kuliah dua tahun yang lalu. Jika bukan karena perusahaan tempatnya bekerja yang memintanya mengurus cabang perusahaan di Indonesia mungkin dia juga tetap tidak akan kembali. Baginya, Indonesia adalah luka.

Nevan menggeret kopernya keluar dari bagian kedatangan dan mendapati seorang wanita tengah melambai padanya dengan begitu ceria.

Wanita itu Shanessa. Seorang gadis manis berkepribadian ceria yang selama dua tahun ini menjalin hubungan dekat dengan Nevan. Ya, hubungan dekat yang entah apa namanya.

Cinta bagi Nevan adalah sebuah rasa yang dulu sempat ia miliki, namun kini sudah tak bersisa lagi.

Shanessa juga tidak peduli, meski Nevan tidak pernah menyatakan cinta padanya. Toh, mereka bukan lagi ABG yang butuh sesi tembak-menembak untuk menjalani hubungan serius.

Nevan berjalan mendekati Shanessa dan mengulas senyum tipis setelah melepas kacamata hitamnya. Laki-laki tampan itu memang minim ekspresi dan lagi-lagi Shanessa tidak peduli.

"Selamat datang di Indonesia, Sayang!" Shanessa merentangkan tangannya dan langsung menghambur memeluk Nevan dengan penuh kerinduan, hingga membuat Nevan sedikit membungkukkan badan. "Aku kangen," bisik Shanessa manja.

Tidak akan ada balasan romantis yang diterima Shanessa dan dia sudah terbiasa dengan itu.

"Sudah lama?" tanya Nevan setelah pelukan dikendurkan.

"Lumayan. Aku bangun subuh demi kamu," balas Shanessa sembari mengerling, lantas dengan cepat mengamit lengan kekar Nevan dan berjalan bersama menuju tempat parkir.

"Aku aja yang ngetir," ujar Shanessa ketika Nevan meminta kunci mobil.

Nevan menggeleng. "Mengemudi itu bagian laki-laki," balasnya ringan, lantas mengambil kunci mobil yang berada digenggaman Shanessa begitu saja.

Tubuh Shanessa membeku. Sentuhan ringan begitu saja sudah mampu menciptakan rona di pipinya, hingga membuat degup jantungnya makin tidak karuan.

"Mau masuk atau kita duduk-duduk dulu di parkiran," goda Nevan dan Shanessa langsung membuka pintu mobil dengn senyum-senyum tidak jelas.

Nevan tergelak melihat tingkah Shanessa. Dia mulai memutar kunci dan mengemudikan mobil APV hitam tersebut dengan begitu mahir, keluar dari pelataran parkir.

Shanessa dari tadi masih menunduk, setidaknya sampai dirasa pipinya tidak lagi memanas. Beruntung, ponselnya berdenting dan dengan cekatan ia mengeluarkan ponsel dari dalam tas. Seketika ia lupa dengan drama malu-malu kucingnya ketika membaca kabar yang baru dibacanya dari grup kelas.

"Wah! Manda mau nikah," pekiknya dengan mata yang melebar. Karena sadar Nevan tidak mengenal Manda, maka Shanessa mulai menjelaskan dengan antusias, "Manda itu teman sekelasku. Dia belum lulus, tapi udah mau nikah aja."

Nevan mengangguk.

"Iri ... Iri ...." rengek Shanessa. Matanya masih fokus menatap layar ponsel di tangannya dengan senyum sumringah.

"Kamu mau nikah juga?"

Pertanyaan Nevan yang tiba-tiba tersebut, membuat Shanessa langsung menoleh.

"Emang kamu mau?" tanya Shanessa ragu.

Ada sebersit kepahitan yang terpancar di sorot mata Nevan setiap kali membicarakan tentang pernikahan dan akhirnya ia hanya tetap membisu.

"Aku sadar. Selama ini kamu belum pernah mengatakan perasaanmu padaku," ucap Shanessa mencoba tersenyum. "Aku pernah bilang, kalau ada perempuan yang dekat denganmu, aku akan mundur. Dan nyatanya, nggak ada. Jadi, aku merasa ... kamu memberiku kesempatan."

Shanessa menunduk lagi. Kali ini bukan karena malu-malu, namun demi menutupi wajahnya yang sudah bersiap mau menangis.

Nevan menghela napasnya dalam. Dia sadar, sudah membuat Shanessa terjebak dalam ketidakpastian. Perlahan, tangan Nevan yang sedari tadi menggenggam kemudi, kini terulur dan mengusap pelan puncak kepala Shanessa.

***

Shanessa menatap Nevan bingung karena mobil yang dikendarai calon CEO salah satu perusahaan retail di Jakarta ini justru menuju ke arah rumahnya, bukan rumah Nevan.

"Loh, kok malah ke rumahku?" cetus Shanessa bingung.

Nevan menoleh. Selama perjalanan, mereka diam tanpa bicara. "Katanya mau dilamar?"

Shanessa membulatkan lebar matanya. Tangannya sampai terangkat menutupi mulutnya yang ikut mengangga.

Mobil berhenti dan terparkir di perkarangan luas kediaman Ardiwinata. Pemilik rumah mewah ini nampaknya memang begitu menyukai tanaman karena hampir di seluruh sisi rumah dikelilingi oleh tanaman yang menyegarkan mata.

"Jadi demi menjemputmu, cucuku yang pemalas ini rela bangun pagi?"

Begitulah cara Darya Ardiwinata menyambut Nevan dan Shanessa yang baru saja keluar dari mobil, membuat sang cucu terlonjak kaget.

"Aku kira kakek masih tidur," ringis Shanessa. Kemudian, ia menghambur memeluk sang kakek yang masih memegang selang penyiram tanaman.

"Pagi-pagi buta mengendap-endap keluar rumah, apa kamu kira kakek nggak tau?" Ujar sang kakek pura-pura sebal.

Shanessa menatap kakeknya takjub. "Aku menyerah." Dia mengerucut bibirnya lucu, lalu melanjutkan, "Aku memang nggak pernah bisa nyembunyiin apapun dari kakek."

Kakek dan Nevan tergelak bersama. Shanessa memang manja dan ceria.

"Hai, Nevan."

Nevan tersenyum sopan, lantas meraih tangan kakek dan menciumnya. Kuliah di luar negeri tidak membuat Nevan melupakan budayanya.

"Kakek, apa kabar?"

"Baik-baik saja andai pacarmu ini bisa mengurangi tingkahnya."

Mendengar ucapan kakek barusan membuat Shanessa mengerucutkan bibirnya lagi.

Nevan melirik Shanessa, lalu mengulas senyum tipis. "Kakek jauh terlihat lebih bersemangat sekarang."

"Jelas, dong. Kakek sudah menemukan soulmate-nya," ucap Shanessa sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Nevan, pura-pura berbisik.

Mendengar itu Nevan jadi sedikit kikuk. Dia baru tahu kabar ini. Setahunya dulu Darya Ardiwinata memang seorang duda.

"Ah! Kamu ini. Nevan jadi salah paham, tuh." Darya buru-buru protes ketika melihat reaksi canggung pemuda jangkung itu.

Kali ini Shanessa yang terbahak. Ia juga geli melihat respons salah tingkah Nevan yang salah paham dengan maksud ucapannya.

Nevan yang merasa telah salah memberi reaksi, langsung memaksa tawa. "Itu kabar baik, kan?"

Kakek mendecih, lalu mencubit pinggang cucunya, hingga tawa Shanessa makin menjadi. "Cepat kamu luruskan kesalah pahaman ini," ujar Darya gemas.

"Bukan gitu, kamu salah paham. Lain kali, deh, aku ceritain. Ah, enggak! langsung aku kenalin, deh sama soulmate kakek," jelas Shanessa masih berusaha menahan tawa.

Nevan mengangguk, lantas mengusap tengkuknya sendiri.

Emang kenapa kalau kakek menikah lagi? Jodoh nggak memandang usia, kan? pikir Nevan.

"Om Ardiman mana?" tanya Nevan mencoba mencari topik baru. Dia menolehkan kepalanya ke arah rumah.

"Papa keluar kota dua minggu. Eum, tiga hari lagi pulang."

"Sepertinya kamu udah nggak sabar mau meminta Shaness pada papanya, ya?"

Mendengar ucapan Darya barusan, membuat Shanessa menoleh cepat, lantas menatap kakeknya gemas. Kemudian, ia mengeratkan pelukan pada orang tertua di keluarganya itu lagi, malu-malu.

"Nggak usah malu-malu. Memangnya akhir apa lagi yang akan terjadi pada kalian selain menikah?"

Nevan diam saja. "Sebelum menentukan akhirnya. Ada yang harus aku beritahukan dulu," ucap Nevan serius.

Terpopuler

Comments

Wiwik Widyaningsih

Wiwik Widyaningsih

seperti bang maher ya

2023-08-14

0

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

mampir yg kedua kali di krya kak jika Claudia setelah suprbia yg entah endingnya blm tahu🤭🙏

2023-03-27

0

Ditta

Ditta

ngelamar orang tuh pake cinta Bang,bukan pake kasihan 😒😒😒

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sweet Story
12 Sepuluh
13 Sebelas
14 Dua Belas
15 Tiga Belas
16 Empat Belas
17 Lima Belas
18 Enam Belas
19 Sweet Story (2)
20 Tujuh Belas
21 Delapan Belas
22 Sembilan Belas
23 Dua Puluh
24 Dua Puluh Satu
25 Dua Puluh Dua
26 Dua Puluh Tiga
27 Dua Puluh Empat
28 Dua Puluh Lima
29 Dua Puluh Enam
30 Dua Puluh Tujuh
31 Dua Puluh Delapan
32 Dua Puluh Sembilan
33 Tiga Puluh
34 Tiga Puluh Satu
35 Tiga Puluh Dua
36 Tiga Puluh Tiga
37 Tiga Puluh Empat
38 Sweet Story (3)
39 Tiga Puluh Lima
40 Tiga Puluh Enam
41 Tiga Puluh Tujuh
42 Tiga Puluh Delapan
43 Tiga Puluh Sembilan
44 Empat Puluh
45 Empat Puluh Satu
46 Empat Puluh Dua
47 Empat Puluh Tiga
48 Empat Puluh Empat
49 Empat Puluh Lima
50 Empat Puluh Enam
51 Empat Puluh Tujuh
52 Empat Puluh Delapan
53 Empat Puluh Sembilan
54 Lima Puluh
55 Lima Puluh Satu
56 Lima Puluh Dua
57 Lima Puluh Tiga
58 Lima Puluh Empat
59 Lima Puluh Lima
60 Lima Puluh Enam
61 Lima Puluh Tujuh
62 Lima Puluh Delapan
63 Lima Puluh Sembilan
64 Enam Puluh
65 Enam Puluh Satu
66 Enam Puluh Dua
67 Enam Puluh Tiga
68 Enam Puluh Empat
69 Enam Puluh Lima
70 Enam Puluh Enam
71 Enam Puluh Tujuh
72 Enam Puluh Delapan
73 Enam Puluh Sembilan
74 Tujuh Puluh
75 Intermezzo, ceunah
76 Tujuh Puluh Satu
77 Tujuh Puluh Dua
78 Tujuh Puluh Tiga
79 Tujuh Puluh Empat
80 Tujuh Puluh Lima
81 Tujuh Puluh Enam
82 Tujuh Puluh Tujuh
83 Tujuh Puluh Delapan
84 Tujuh Puluh Sembilan
85 Intermezzo (2)
86 Delapan Puluh
87 Delapan Puluh Satu
88 Delapan Puluh Dua
89 Delapan Puluh Tiga
90 Delapan Puluh Empat
91 Delapan Puluh Lima
92 Delapan Puluh Enam
93 Delapan Puluh Tujuh
94 Delapan Puluh Delapan
95 Delapan Puluh Sembilan
96 Sembilan Puluh
97 Sembilan Puluh Satu
98 Sembilan Puluh Dua
99 Sembilan Puluh Tiga
100 Sembilan Puluh Empat
101 Sembilan Puluh Lima
102 Sembilan Puluh Enam
103 Sembilan Puluh Tujuh
104 Sembilan Puluh Delapan
105 Sembilan Puluh Sembilan
106 Seratus
107 Seratus Satu
108 Seratus Dua
109 Seratus Tiga
110 Seratus Empat
111 Seratus Lima
112 Seratus Enam
113 Seratus Tujuh
114 Seratus Delapan
115 Seratus Sembilan
116 Seratus Sepuluh
117 Seratus Sebelas
118 Seratus Dua Belas
119 Seratus Tiga Belas (End)
120 Pengumuman
121 Extra Part: Hari Pernikahan
122 Extra Part : Malam Pertama
123 Extra Part : Ikhlas
124 Extra Part: Keringat
125 S2: Khawatir
126 S2: Ide Fikri
127 S2: Marahan
128 S2: Nggak Cinta
129 S2: Bicara dan Mendengar
130 S2: Biji Wijen
131 S2: Emang Kenapa?
132 S2: Kata Vivian
133 S2: Insiden
134 S2: Tidak Mengharapkan
135 S2: Hilang
136 S2: Salah
137 S2: Dilema
138 S2: Alasan
139 S2: Sama-sama Terluka
140 S2: Tawaran Mengerikan
141 S2: Jangan Ulangi Lagi
142 S2: Penjelasan
143 S2: Kalimat Ajaib
144 S2: Yang Aku Mau
145 Pengumuman Ceunah
146 S2: Teletubbies
147 Pengumuman Sayembara
148 S2: Ancaman
149 S2: Sering-sering
150 S2: Bukan Aku atau Kamu
151 S2: Mas
152 S2: Berakhir Bahagia
153 Bonchap: Fikri Oh Fikri
154 Bonchap: Mantan Terindah
155 Bonchap: Bergerak
156 Bonchap: Radar Pelakor
157 Bonchap: Juru Kunci
158 Bonchap: Panik
159 Luar Biasa
160 Kaelandra Adha
161 Fikriansyah Fadhilal Pradana
162 Angkasa
163 Jalan Itu Bernama Shanessa
164 Pesona Angkasa
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sweet Story
12
Sepuluh
13
Sebelas
14
Dua Belas
15
Tiga Belas
16
Empat Belas
17
Lima Belas
18
Enam Belas
19
Sweet Story (2)
20
Tujuh Belas
21
Delapan Belas
22
Sembilan Belas
23
Dua Puluh
24
Dua Puluh Satu
25
Dua Puluh Dua
26
Dua Puluh Tiga
27
Dua Puluh Empat
28
Dua Puluh Lima
29
Dua Puluh Enam
30
Dua Puluh Tujuh
31
Dua Puluh Delapan
32
Dua Puluh Sembilan
33
Tiga Puluh
34
Tiga Puluh Satu
35
Tiga Puluh Dua
36
Tiga Puluh Tiga
37
Tiga Puluh Empat
38
Sweet Story (3)
39
Tiga Puluh Lima
40
Tiga Puluh Enam
41
Tiga Puluh Tujuh
42
Tiga Puluh Delapan
43
Tiga Puluh Sembilan
44
Empat Puluh
45
Empat Puluh Satu
46
Empat Puluh Dua
47
Empat Puluh Tiga
48
Empat Puluh Empat
49
Empat Puluh Lima
50
Empat Puluh Enam
51
Empat Puluh Tujuh
52
Empat Puluh Delapan
53
Empat Puluh Sembilan
54
Lima Puluh
55
Lima Puluh Satu
56
Lima Puluh Dua
57
Lima Puluh Tiga
58
Lima Puluh Empat
59
Lima Puluh Lima
60
Lima Puluh Enam
61
Lima Puluh Tujuh
62
Lima Puluh Delapan
63
Lima Puluh Sembilan
64
Enam Puluh
65
Enam Puluh Satu
66
Enam Puluh Dua
67
Enam Puluh Tiga
68
Enam Puluh Empat
69
Enam Puluh Lima
70
Enam Puluh Enam
71
Enam Puluh Tujuh
72
Enam Puluh Delapan
73
Enam Puluh Sembilan
74
Tujuh Puluh
75
Intermezzo, ceunah
76
Tujuh Puluh Satu
77
Tujuh Puluh Dua
78
Tujuh Puluh Tiga
79
Tujuh Puluh Empat
80
Tujuh Puluh Lima
81
Tujuh Puluh Enam
82
Tujuh Puluh Tujuh
83
Tujuh Puluh Delapan
84
Tujuh Puluh Sembilan
85
Intermezzo (2)
86
Delapan Puluh
87
Delapan Puluh Satu
88
Delapan Puluh Dua
89
Delapan Puluh Tiga
90
Delapan Puluh Empat
91
Delapan Puluh Lima
92
Delapan Puluh Enam
93
Delapan Puluh Tujuh
94
Delapan Puluh Delapan
95
Delapan Puluh Sembilan
96
Sembilan Puluh
97
Sembilan Puluh Satu
98
Sembilan Puluh Dua
99
Sembilan Puluh Tiga
100
Sembilan Puluh Empat
101
Sembilan Puluh Lima
102
Sembilan Puluh Enam
103
Sembilan Puluh Tujuh
104
Sembilan Puluh Delapan
105
Sembilan Puluh Sembilan
106
Seratus
107
Seratus Satu
108
Seratus Dua
109
Seratus Tiga
110
Seratus Empat
111
Seratus Lima
112
Seratus Enam
113
Seratus Tujuh
114
Seratus Delapan
115
Seratus Sembilan
116
Seratus Sepuluh
117
Seratus Sebelas
118
Seratus Dua Belas
119
Seratus Tiga Belas (End)
120
Pengumuman
121
Extra Part: Hari Pernikahan
122
Extra Part : Malam Pertama
123
Extra Part : Ikhlas
124
Extra Part: Keringat
125
S2: Khawatir
126
S2: Ide Fikri
127
S2: Marahan
128
S2: Nggak Cinta
129
S2: Bicara dan Mendengar
130
S2: Biji Wijen
131
S2: Emang Kenapa?
132
S2: Kata Vivian
133
S2: Insiden
134
S2: Tidak Mengharapkan
135
S2: Hilang
136
S2: Salah
137
S2: Dilema
138
S2: Alasan
139
S2: Sama-sama Terluka
140
S2: Tawaran Mengerikan
141
S2: Jangan Ulangi Lagi
142
S2: Penjelasan
143
S2: Kalimat Ajaib
144
S2: Yang Aku Mau
145
Pengumuman Ceunah
146
S2: Teletubbies
147
Pengumuman Sayembara
148
S2: Ancaman
149
S2: Sering-sering
150
S2: Bukan Aku atau Kamu
151
S2: Mas
152
S2: Berakhir Bahagia
153
Bonchap: Fikri Oh Fikri
154
Bonchap: Mantan Terindah
155
Bonchap: Bergerak
156
Bonchap: Radar Pelakor
157
Bonchap: Juru Kunci
158
Bonchap: Panik
159
Luar Biasa
160
Kaelandra Adha
161
Fikriansyah Fadhilal Pradana
162
Angkasa
163
Jalan Itu Bernama Shanessa
164
Pesona Angkasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!