Bab 5 : Hantu
Ziofan Adelard
// Sebenarnya aku ini kenapa? //
Siswa-siswa yang menatap Zio berbisik satu sama lain, wajah mereka terpancar antar wajah bingung dan tidak suka
Barra Arrayana
Yak! Kalian yang belum buat tugas sekarang menghadap-- ( melihat Zio )
Ziofan Adelard
( melihat Barra )
Barra Arrayana
Kyaaaa! Ada hantu!!
Buku-buku yang dibawa Barra terjatuh karena dia terlalu kaget
Ziofan Adelard
Ehh? Kau baik-baik saja?
Barra Arrayana
Ka- Kau arwah gentayangan ya?! Kyaaa! Maafkan aku! Aku tidak akan mendekati Ella lagi!
Ziofan Adelard
( menatap Barra kebingungan )
Maaf? Saya murid baru disini, apa kita pernah bertemu?
Barra mencoba mencerna kejadian ini dengan wajah yang masih ketakutan
Barra Arrayana
A- Ah? Kau Zio? Anak pindahan itu?
Ziofan Adelard
( mengangguk ) Tadi guru menyuruhku menunggu ketua kelas untuk datang kesini, tapi saya langsung ke sini
Barra Arrayana
( berdiri dengan tegap ) Iya, aku ketua kelas disini, ini kelas barumu
Barra Arrayana
( menatap teman-temannya )
Dia bukan hantu, jangan menatapnya dengan tatapan seperti itu
Siswa yang ada disana kembali duduk dengan rapi karena bel jam pertama sudah berbunyi
Barra Arrayana
Maafkan aku, kenalin aku Barra, ketua kelas disini
Barra Arrayana
Kau bisa duduk di dekat jendela itu
( menunjuk sebuah bangku yang kosong )
Jika ada sesuatu yang kurang mengerti, kau bisa bertanya padaku
Ziofan Adelard
( mengangguk ) Terimakasih
Zio berjalan ke arah bangkunya sambil menatap beberapa orang tetap menatapnya dengan tatapan aneh
Ziofan Adelard
// Apa aku terlihat seperti hantu? Kenapa dia berteriak ada hantu? //
Ziofan Adelard
( duduk di bangkunya )
// Payah, aku tidak bisa melihat apapun dari sini //
Ziofan Adelard
( melihat sebuah buku di bangkunya )
Ziofan Adelard
// Sepertinya dulu ada yang menempati bangku ini, buku ini seperti buku diary nya //
Someone♂️
Guru :
Baiklah semua, mari kita mulai kegiatan pembelajaran hari ini
Ziofan Adelard
( menaruh kembali buku itu )
// Tidak sopan jika aku membukanya, nanti saja aku tanyakan //
Jam pertama berusai dengan cepat
Perut Zio terus berbunyi sejak tadi, dia ingin membeli beberapa cemilan kecil untuk menganjel perutnya
Ziofan Adelard
// Oh? Ada Barra? //
Zio berlari ke arah Barra dan membantunya dengan buku-buku yang berserakan di lantai
Barra Arrayana
( kaget ) Ka- Kau lagi?
Ziofan Adelard
Kamu mau kemana? Akan aku bantu
Barra Arrayana
Ti- Tidak perlu, aku bisa sendiri
Jelas-jelas Barra menghindari Zio, dengan wajah ketakutan dan keringat di keningnya, siapapun bisa menebaknya kalau dia ketakutan
Ziofan Adelard
Apa ada yang salah? Kenapa semua orang menatap ku seperti kau sekarang?
Barra Arrayana
A- Ah? Ti- Tidak!
Ziofan Adelard
Aku ingin bertanya, kenapa semua orang terlihat aneh? Kau juga sama
Ziofan Adelard
Apa aku terlihat seperti hantu? Kaki ku masih menapak di tanah kan?
Barra Arrayana
Bukan begitu, tapi... ( ragu-ragu )
Barra Arrayana
Wajahmu, wajah mu mirip seseorang
Ziofan Adelard
Wajah ku? Siapa orang yang memiliki wajah seperti ku? Aku ingin bertemu dengannya
Barra Arrayana
Di- Dia sudah meninggal... ( lirih )
Ziofan Adelard
( kaget ) Ma- Maaf, aku tidak tau
Barra Arrayana
Karena itu kami kaget melihat dirimu, nanti aku akan jelaskan sekali lagi ke teman-teman di kelas
Ziofan Adelard
( menggeleng ) Gapapa, biarin mereka sendiri yang mau berteman sama aku
Barra Arrayana
Ya sudah, aku ada urusan dengan wali kita, aku duluan ya
Ziofan Adelard
( mengangguk )
// Mungkin diary itu milik orang yang sudah meninggal itu? Tapi kenapa sampai sekarang tidak ada yang tau soal diary itu? //
Comments
laura
oooh, paham²
2021-10-14
3