#18 Mulai Tumbuh

Selamat membaca semoga suka ya sayy..

Jangan lupa buat like komen dan subscribe..

---

Eva meracau tidak jelas sepanjang perjalanan pulang.Ken sampai kelabakan menangani keadaan Eva.Sesampainya dirumah Ken tidak langsung membawa Eva masuk ke kamarnya.Ia butuh banyak oksigen untuk asupan paru parunya.

Mereka berdua duduk disofa ruang tamu.Ken yang hendak berdiri tiba tiba saja dipeluk Eva dari belakang.Ia berusaha melepaskan pelukan Eva.

"Hey kau kenapa Eva?"

Hening tak ada jawaban selama beberapa menit.Eva masih betah memeluk Ken dalam posisinya.

"Jangan pergi.Please jangan tinggalin aku lagi"

"Kamu bicara apa Eva" Ken membalik badannya melepas pelukan Eva

"Aku gak mau sendirian lagi" Eva mendongak menatap Ken dengan tatapan yang sedih.Perlahan air mata Eva mulai menetes.

"Jangan nangis.Aku gak bakal kemana mana" Ken panik melihat Eva yang selalu tersenyum mendadak melankolis begini.

Kau salah paham Ken.Yang dilihat oleh mata Eva kala itu adalah mantan kekasihnya.Tapi Ken mana tahu.Ia pikir itu adalah ungkapan hati Eva padanya.

Setelah Eva tenang,Ken membawa Eva ke kamarnya.Ia menyelimuti Eva.

Ia tersenyum setelah menutup pintu kamar Eva.

*Kendrick Emery River

Perasaan apa ini?mengapa aku begitu senang saat mendengarnya mengatakan untuk tidak pergi.

Pikiranku mulai kacau belakangan ini.

Aku menutup pintu kamar Eva,berjalan kedapur mengambil air minum dari kulkas.Lagi lagi aku tersenyum mengingat perkataan Eva barusan.

Keesokannya..

Aku berangkat lebih awal..

Kulihat Eva belum bangun.Aku membuatkan sup untuk meredakan pengar Eva nanti.Karena Marry hari ini tidak datang,ia sedang merawat Teo yang tengah sakit.

Tak apa jadi ia bisa bangun sesuka hatinya.

"Suasana hatimu sepertinya sedang bagus Ken?" tanya Caleb.Aku hanya tersenyum.

"Kenapa Eva?" ia selalu bisa menebak jalan pikiranku.Mungkin kali ini aku harus bercerita padanya.Sudah lama sejak sma aku tidak pernah merasa sesenang ini mendengar pengakuan dari wanita.

"Emm.." aku menggaruk kepala yang tidak gatal.Bingung harus menceritakan mulai dari mana.

"Semalam Eva memelukku" kataku dengan suara pelan

"Apa?" Caleb langsung berpindah duduk ke kursi yang ada didepan mejaku

"Dia juga mengatakan untuk tidak meninggalkannya" aku malu harus mengatakan ini

"Apa sebentar lagi ia akan menyandang gelar nyonya River" goda Caleb.

Aku hanya mengedikkan bahu.

Aku berencana pulang lebih cepat tapi tumpukan pekerjaan serasa tidak ada habisnya.

*Stevany Aurelli

Kurasa aku mabuk berat kemarin malam.

Haduh,bagaimana jika aku mengatakan hal buruk pada Ken.

Ceklek...

Ken membuka pintu.Aku panik harus mengatakan apa padanya..

"Kau belum tidur?" Ia tersenyum kepadaku.Apa mataku tidak salah lihat barusan.

"Tuan tolong lupakan apapun yang saya katakan kemarin" aku mengatakan itu tanpa jeda sedikitpun

"Kau bicara apa?"

"Itu masalah kemarin" aku menggaruk keningku dengan telunjuk

"Tenang.Kau bersikap manis kemarin"

Manis?apa maksud dari kata manis yang ia katakan.Apa ini prank sebelum aku akhirnya akan dipecat.Tamat riwayatmu Eva.Sepertinya novel tentangmu akan segera tamat.

"Kau lapar?" ada apa dengan Ken kenapa sikapnya lembut sekali.Jangan jangan dia kerasukan.

"Ya..eh tidak tuan.Tuan baik baik saja?" kenapa kau harus keceplosan Eva.Bodoh.

"Kemarilah.Aku akan mengajarimu masak spagetti" aku menurut melangkah ke dapur.

Ia memakai celemek,anehnya kenapa ia juga membantu mengikatkan tali punyaku.

Tuan apa kemarin aku memukul kepalamu dengan keras.Kenapa sikapmu jadi aneh seperti ini.

Kami pun masak hampir setengah jam.Ia menyajikan spagetti buatannya menjadi dua piring.

Melihatnya memasak dan menata makanan untukku.Membuatku teringat akan sebuah acara tv ketika majikan bertukar peran dengan pelayannya.

Aku tersenyum geli karena pikiran konyolku sendiri.

Tak apa,meski sebentar aku akan menikmatinya sebaik mungkin menjadi majikanmu.

Kini apa kau bisa merasakan aura jahatku yang mulai keluar Ken River.

Huaaahahahahaha...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***