Saat ini, Kei mengenakan pakaian kotor dan compang-camping dengan rambut penuh daun, dan ada bekas kotoran di sekujur tubuhnya.
“Ew!! Bleh!!” bocah itu meludah dengan jijik sambil menyeka mulutnya dengan kain kemejanya. Ia berusaha membersihkan bibirnya karena baru saja bersentuhan dengan kotoran.
Mendapat respon seperti ini, Kei terdiam. Dia tahu tubuhnya saat ini sangat kotor. Tapi anak itu tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu! Penampilannya hanyalah anak biasa di kampung halaman ini. Ada yang lebih buruk darinya, dan anak-anak lain tidak bereaksi seperti bocah kasar ini.
Tidak peduli apa, dia masih punya perasaan. Dia merasa sakit hati menerima perlakuan seperti itu.
Sungguh anak yang tidak tahu berterima kasih!!
“Tuan Muda.”
Sebuah suara aneh terdengar, membuat Kei waspada. Kei menoleh dan melihat bahwa pria yang dia curigai menginginkan niat buruk pada bocah itu, muncul entah dari mana. Otaknya sekarang mencoba mencari cara untuk melarikan diri, berharap Umbra-nya ada di dekatnya.
“Karel! Anak ini berani menyerangku. Ugh! Mulutku penuh bakteri!”
“Apakah tuan muda baik-baik saja?”
Orang yang dipanggil Karel segera berlari ke arah anak yang telah Kei bantu. Menilai percakapan antara pria dan anak itu membuat Kei mengerti satu hal.
Anak ini pasti dari keluarga kaya, dan pria ini mungkin sopir atau pengawalnya. Kei merasa bersalah karena telah menyerang Karel, Belum lagi, dia menendang pria itu,
Orang itu pasti merasa terluka mengingat pria ini pernah mengerang sebelumnya ketika Kei menendang kakinya.
“Uhm.. Maaf. Kupikir kau mencoba menculik anak ini. Jadi aku... aku minta maaf karena memukulmu.” Kata Kei sambil menekuk tubuhnya untuk menunjukkan sikap tulusnya.
“Oh, begitu, itu hanya kesalahpahaman, tidak apa-apa kalau begitu. Aku tidak menyangka anak sepertimu akan memiliki keberanian luar biasa untuk menyelamatkan anak yang tidak dikenal.” Kata Karel, mengagumi keberanian Kei, membuat gadis itu tegak dan tersenyum bahagia. “Siapa nama kamu?”
Kei belum sempat menjawab ketika anak yang tidak tahu berterima kasih itu menyelanya terlebih dahulu.
“Karel! Aku harus ke rumah sakit sekarang! Bagaimana jika bakteri anak ini masuk ke tubuhku, dan aku meninggalkan Ayah sendirian. Ayo cepat!”
Senyum Kei menghilang saat itu juga. Dia merasa marah dan dikejutkan oleh ide nakal untuk membalas sikapnya terhadapnya.
Kei berjalan ke arah anak itu, yang menggerutu dengan langkah lebar. Kei puas melihat bahwa tubuhnya sedikit LEBIH TINGGI dari anak laki-laki itu. 2
“Apa yang kamu inginkan?” bentak bocah itu.
Kei menarik kerahnya lalu...
BANYAK!!
Suara ‘Plop!’ terdengar keras. Kei memberikan ciuman yang sangat lama di pipi tembem bocah itu. Dia memastikan air liurnya membasahi pipinya.
“Biarkan bakteri itu menembus kulitmu. Bleh!” Tak lupa Kei menjulurkan lidahnya untuk menambah aksi nakalnya.
Kemudian dia berlari keluar gua, tertawa terbahak-bahak ketika mendengar teriakan histeris dari dalam gua.
TIDAKKKK!!!!!!!
****
Kei melompat-lompat sambil bergumam riang karena berhasil membodohi tuan muda yang sombong itu. Dia menyanyikan melodi yang muncul di benaknya dengan hati yang bahagia. Tubuhnya menari mengikuti irama lagu. Sesekali dia berputar untuk menikmati pemandangan di sekitarnya.
Mendengar suaranya yang merdu, beberapa burung terbang turun. Mereka bernyanyi bersamanya sambil terbang di atas kepala Kei dengan riang. Tanpa disadarinya, ada sekelompok bunga yang telah layu, kini berdiri tegak, dan kelopaknya terbuka dengan indah. Semua bunga bermekaran dengan ajaib meski belum waktunya mekar.
Umbra yang menyaksikan semua itu terheran-heran. Ini adalah kemampuan ‘Raja Merah’ yang sebenarnya: Suara nyanyiannya dapat mempengaruhi burung-burung di udara untuk ikut bernyanyi. Tidak hanya burung, bahkan bunga pun bermekaran dengan indah setiap kali gadis itu bahagia. Angin sepoi-sepoi menari di sekitar kaki kecil Kei saat menikmati teman gadis itu.
Tentu saja, Kei tidak mengetahui kemampuan yang dimilikinya.
Belum.
Ini bukan waktunya untuk memberi tahu si kecil. Pikir Umbra.
Umbra masih menikmati keceriaan Kei saat tak sengaja melihat sesuatu yang aneh meninggalkan bekas di kulit pergelangan tangan gadis itu. Dia segera turun dari dahan pohon menghadap Kei.
Seketika, Kei menghentikan aktivitasnya saat burung-burung itu terbang menjauh dari mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
anggita
Plop., ciuman bakteri Kei.,
2021-10-10
3