Tak terasa sudah hampir 6 bulan aku menempati rumah ini, rumah yang ku pikir menenangkan malah kelewat tenang, tak banyak yang Aku kerjakan disini, kegiatanku pun tak terlalu berlebihan juga,.
Aku masak untuk diriku sendiri, paling sarapan yang ku buat lebih karena biasanya dia sarapan dirumah, walaupun tak pernah satu meja tapi aku juga wajib melayaninya. Aku buatkan makanan kesukaannya.
Kalau siang dan malam dia selalu makan diluar, biasa lah, bersama sang kekasih.
Sampai sekarang aku tak mengerti apa sebenarnya yang aku mau, apa yang sebenarnya aku inginkan, dengan pernikahan seperti ini, tanpa ada keharmonisan, tanpa ada kebahagiaan? Entahlah...
Masalah rumah tanggaku hanya aku dan Allah yang boleh tau, selagi aku kuat dang sanggup untuk hadapi, maka aku akan senantiasa mengadu pada sang Khalik..
Selepas Sholat Dhuha, aku berdoa pada yang Maha Kuasa agar dilembutkannya hati suamiku, balikkan hatinya untuk mencintaiku, tidak ada doa yang mujarab melebihi doa seorang istri untuk suaminya.
Sambil bersimpuh aku memohon ampunan pada Allah, dosa apa yang telah aku perbuat sehingga aku menikah dengan orang yang sama sekali tak ada niat untuk menjadikan aku rumahnya. Hanya ketenangan hati setelah aku bercerita pada sang Pencipta yang mampu membuat aku bertahan.
Untuk kegiatan di Cafe aku menyerahkan pada Lisa, asisten ku, karena dia dapat meng handle semua pekerjaan, terkecuali jika ada saat-saat yang dirasa cukup sulit sehingga harus aku yang menanganinya, maka aku yang akan turun tangan. Segala pembukuan akan Lisa serahkan padaku melalui e-mail ku. Jadi aku punya banyak waktu dirumah.
Hari mulai senja, aku duduk di taman samping rumahku yang menghadap matahari tenggelam. Pemandangan yang sangat indah menurutku. Dengan berbagai macam bunga yang telah Aku tanam, menghadirkan suasana romantis.
Ku ambil gitarku, kembali aku duduk di bangku taman dan mulai memainkan senar-senar gitarku.
mengapa ku harus memikirkanmu
mengapa aku menangis untukmu
mengapa ku selalu tersakiti
mengapa aku berharap padamu
jelas-jelas kau tak memikirkan aku
jelas-jelas kau tak menginginkan aku
jelas-jelas kau tak pernah menganggapku ada...
Mungkinkah ini sudah jalan takdirku
oh mungkinkah ini yang terbaik untukku
namun tak kuasa aku bila terus-terus begini
aku tak sanggup sungguh aku tak sanggup..
Dalam penghayatanku untuk lagu ini, benar-benar mengisahkan hidupku saat ini..
sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam, Akupun melanjutkan laguku.
Mengapa ku harus memikirkanmu
Mengapa aku menangis untukmu
Mengapa ku selalu tersakiti
Mengapa aku berharap padamu
jelas-jelas kau tak memikirkan aku
jelas-jelas kau tak, menginginkan aku
jelas-jelas kau tak pernah menganggapku ada...
*song by Souqy
Aku tertegun ketika bangkit ingin masuk kerumah, kulihat dia berdiri di depan pintu. Hah?? sejak kapan dia pulang batinku,
"Loh kok udah pulang mas? ayuk masuk, tumben? " aku melontarkan beberapa pertanyaan untuknya.
"Ada yang ingin Aku bicarakan. " katanya dengan serius
"Apa? " tanyaku penasaran.
Dia berjalan duduk di sofa ruang tamu, aku pun mengikutinya.
"Langsung saja ke intinya. Jika kamu emang gak sanggup bertahan denganku, mari kita berpisah. "
Jederrrr... bagaikan petir yang menyambar, kata-katanya sunhguh memekakkan telingaku,
"Apa maksudnya? bahkan belum 6 bulan kita menikah. "
"Aku berniat menikahi kekasihku.. " dengan cepat dia menjawab
aku gak salah dengar kan?
"Beri aku waktu mas. " jawab ku dengan syok.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
aduh mending pisah Han
2022-09-30
0
Herlina Maharani
g bener nih orang,....
2021-12-25
0
Dewi Hasnawati
pisah aja dr pd disakitin memang hidup hanya untuk disakiti aja ya gak kan..?
2021-12-18
1