Surya: "Assalamu'alaikum..."
Serentak kami berempat melihat kearah pintu dan menjawab "Waalaikum salam....."
"Sudah pulang nak? Mari sarapan.." ajak Ayah pada Mas Surya.
"Iya yah, mau bersih2 dulu." dia pun langsung meninggalkan kami di meja makan menuju kamar.
"Kenapa masih disini Hana?" ayah bertanya padaku.
"Loh, emangnya Hana harus kemana ayah? Hana kan masih makan.." sautku dengan fikiran bingung..
"Ya kamu susul suami mu dong sayang, siapkan pakaian nya, dan segala keperluannya, baru setelah selesai ajak dia sarapan.." Ibu memberikan perintah yang gak bisa di bantah,
"Males banget sebetulnya nyusulin dia, palingan akunya di anggurin lagi..ck...tapi kalo gak disusulin nanti ayah dan ibu curiga lagi. mana baru juga nikahnya..." monolog ku dalam hati. "Iya ini Hana susulin" dengan memasang senyum palsu aku beranjak dari tempat dudukku.
Dan benar saja, setelah sampai dikamar dia telah berpakaian rapi, aku fikir dia masih cuti, tapi kenapa dia mau kerja batinku.
"Loh, tapi kamu masih cuti mas, kok rapi banget?" tanya ku penasaran, saat dia sedang memasang dasi nya.
"Aku lagi gak mau kerja, aku ada janji dengan Iren.." sambil merapikan penampilannya di depan cermin, menyisir rambutnya dan memakai minyak wangi yang mmmhhhh Subhanallah wanginya semerbak mengharumkan seisi kamar.
Tertegun aku mendengarnya, baru sehari nikah udah ditinggal aja akunya, Ya Allah...kok sakit ya, kalau ditinggal karna kerjaan okelah aku paham dan aku bisa mengerti. tapi ini? dia mau menemui kekasihnya.
Waktu sama Aku jutek nya minta ampun, tapi begitu mau ketemu Iren, langsung deh setelannya ngalah-ngalahin anak Abegeh.
Dengan berat hati Akupun harus merelakan dia pergi, ku ajak dia untuk sarapan bareng keluargaku dulu, baru dia bisa berangkat.
-----
Setelah dia pergi Aku kembali ke kamar. Merenungi bagaimana nasib pernikahanku kelak. kalau baru sehari nikah aja dia langsung menemui kekasihnya.
Iren adalah kekasih dari mas Surya sejak mereka Kuliah, tapi orangtua mas Surya tak merestui hubungan mereka karena perjodohan ini. 7th mereka membina kasih, tapi apalah daya jika orang tua tak merestui nya, mereka pun memilih untuk berpisah.
Tapi perpisahan mereka hanya sementara untuk menghindari pernikahan kami saja, karena nyatanya Mas Surya enggan berpisah dari Iren. Buktinya setelah kami menikah malah Mas Surya bergegas untuk menemuinya..
Apalah dayaku sebagai istri hanya di buku nikah saja, tapi nyata nya dia tak mengharapkan ku ada. aku merasa telah menjadi orang ketiga diantara mereka.
Ah... Daripada aku berlarut dalam kesedihan dan pemikiran ini lebih baik aku juga bergegas pergi ke Cafe ku, aku bisa menyegarkan pikiranku disana batinku.
Kuambil kunci mobil, dan segera aku pamit dengan Ibu, " Hana pamit y bu, Hana mau ke cafe, mau cek kondisi cafe," ku keluarkan senyum indahku pada ibu dan langsung mencium punggung tangannya.
"hati-hati nak..." dengan senyuman yang tak pernah luntur
"Iya bu...Assalamualaikum..."
"Waalaikum salam..."
Sesampainya di cafe Aku langsung masuk kedalam ruanganku, ruangan yang di dominasi warna hitam dan putih, karena aku suka kedua warna itu, aku pun tak tau kenapa, yang ada dipikiranku saat ruangan ini akan di cat adalah perpaduan warna hitam dan putih.
Cafe ku memang tidak sebesar cafe-cafe yang lain, tapi poin penting cafe ku mengutamakan kenyamanan pengunjung, dan lumayan dikantong untuk anak-anak remaja, anak-anak kuliahan untuk sekedar mengerjakan tugas kuliah, apalagi untuk orang2 kantoran yang berada di masa2 penghujung bulan jika ingin bersantai.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
semangat Hana Surya emang pria tak berperasaan 😏😏😏
2022-09-29
0
Herlina Maharani
sedihh....
2021-12-24
0
Ita Rahayu
Smoga cafenya laris manis ya Hana 🙏🙏🙏
2021-10-25
0