bab 5

***welcome back to my story .

masih dengan harapan yang sama yaitu meminta

-like

-vote

- comment

jangan lupa ya raiders 💗😘😘

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

Alvian tadinya mendapat panggilan masuk dari Aulia dan memberi tahukan bila chesa harus dirawat inap dan memberitahukan sakit chesa .

saat Alvian selesai berbicara dengan Aulia , dia merasa segan untuk masuk kedalam ruangan chesa.

dan kini ia memutuskan untuk duduk diluar saja sampai sampai entah kapan (😁)

tanpa dia sadari seorang perempuan berjalan menghampirinya.

" Alvian, bisa Tante bicara sebentar." tanya mama Meira.

Alvian terlonjak saat ada seseorang berbicara dengannya tiba-tiba.

" i..iya Tante , silahkan duduk " Alvian berdiri mempersilahkan mama Meira duduk .

" kamu juga duduk sini " tunjuknya dikursi sebelahnya

" sebelumnya Tante ucapkan terimakasih banyak karena kamu sudah membawa chesa kerumah sakit , dan maaf jika itu merepotkan kamu ." ucap mama Meira

" tidak apa-apa Tante , tidak perlu minta maaf segala itu tidak merepotkan aku , " ucap Alvian dengan senyum paksa

" terimakasih kalau begitu, Tante sangat khawatir padanya , dia selalu tidak pernah mau cerita kalau dia sakit atau apa pun " ujar Mama Meira

" ya biasalah Tante namanya juga perempuan , hehehe ya mungkin suaminya yang bisa jadi tempat curhatnya dan berbagi ceritanya " ucap Alvian

" suami?... chesa tidak menceritakan pada mu ? " tanya mama Meira

Alvian menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

" chesa seorang singel parents " ucap mama Meira

Alvian yang mendengar hal itu terperangah , tidak ada kata diucapkannya.

" chesa sudah lama berpisah dari mantan suaminya , suaminya.. " belum sempat melanjutkannya ponselnya Mama Meira berdering dan ia mengangkatnya

saat mama Meira sedang berbicara dengan seseorang diteleponnya.

Alvian tengah berpikir berarti chesa nikah muda dan makanya ia menyandang status singel parents diusia yang muda.

dan kenapa bisa kebetulan sekali.

Alvian yang tenggelam dalam lamunannya tanpa sadar mulutnya menyebut nama chesa .

" Alvian, chesa kenapa ?" tanya mama Meira

" ya Tante, chesa kenapa " balik tanya

" kamu ini , malah balik tanya , ya sudah kamu boleh pulang istirahat , nanti chesa biar kami yang jaga " ujar mama Meira.

"baiklah kalau begitu aku ambil kunci mobil saya dulu Tante " ucap Alvian dan berjalan masuk ke dalam bersamaan dengan mama Meira

"Om, saya pamit pulang dulu " ucap Alvian sambil Salim tangannya papa Liam

" iya , terimakasih sudah membawa chesa kerumah sakit , hati-hati dijalan " balas papa Liam

" Vin aku pulang dulu , suratnya besok aku berikan pada pak Denny " ujar Alvian tapi manik matanya menatap mata chesa

" iya kak , terimakasih ya kak buat hari ini dan besok " ucap chesa

" kamu kenapa ? habis nangis ? ada yang sakit ? mananya yang sakit ? Alvian memberikan rentetan pertanyaan.

" Om , mamih kalau sakit emang suka nangis ." sela kennan

"masa sih , mamihnya sampe segitunya ." ujar Alvian sambil menoel hidung kennan

" ya sudah aku pulang dulu ,besok aku kesini lagi," pamitnya pada chesa

" Ken , Om pulang dulu ya besok om kesini lagi " ucapnya pada kennan

" oke om , hati-hati dijalan ya Om " Ucap kennan

" Om Tante saya pulang dulu " pamitnya Alvian lalu berjalan keluar

setelah keluar dari ruangan chesa ada seulas senyum terpasang diwajahnya Alvian.

sehingga orang-orang yang berada disekitarnya menggeleng kepala melihatnya

Dengan berjalan langkah besarnya untuk segera sampai di rumah.

sementara itu diruang chesa mama Meira yang baru selesai membantu chesa membersihkan wajah kini duduk disampingnya.

sedangkan papa dan kennan Sudah tidur di sofa yang berukuran luas.

" kak , ada yang mau mama tanya." ucap Mama Meira

" iya ma , " jawabnya

" kamu dan Alvian berpacaran ya ?, atau kalian sengaja hubungan kalian biar pihak kantor tidak memecat kalian ?! " tanya mama Meira

" apaan sih ma , aku sama Alvian cuma sebatas teman gak lebih kok " jawab chesa yang sedikit kesal pada mamanya

" tapi tadi mama lihat dia perhatian banget sama kamu loh." uja mama Meira

" ma, namanya juga teman ya harus saling bantu , mama ini mikir yang tidak-tidak saja., sudahlah aku mau tidur saja tiba-tiba kepalaku pusing. "chesa langsung tidur membalikkan badannya.

" ish , kakak ini , kamu tidak mau berpacaran terus menikah gitu ? ,kamu tidak ingin bahagia ? kamu lihat kennan dia butuh sosok seorang ayah disisinya dan yang selalu mengantar ke sekolah dan menjemputnya saat pulang sekolah." ucap mama panjang lebar

" kak, dah tidur diajak ngomong juga , ya sudah deh mama harap kamu bisa membuka hati kamu untuk siapapun. " ujar mama Meira dan langsung bersandar ke sofa.

chesa yang tadinya hanya pura-pura tidur tapi telinganya mendengar ocehan mamanya

tapi ia tidak ingin akan terjadi perdebatan di rumah sakit.

bukan hanya sekali ini mama mengatakan hal itu.

tanpa disadari bulir air matanya menetes begitu saja.

ia pun pernah mencoba berusaha membuka hatinya untuk setiap lelaki yang di kenalnya.

tapi semuanya menjauh saat mereka mengetahui status chesa.

hingga ia memutuskan untuk kerja dan membuka usaha yang sudah diimpikannya.

tanpa disadari mata chesa terasa berat dan terlelap dalam menangis.

sedangkan dilain tempat , Alvian yang baru tiba dirumah mamanya terlihat begitu bahagia.

" ma.. aku pulang " sapanya Alvian

" kamu ini kenapa sih nggak biasanya " dumel mamanya Alvian.

" entah nih Abang , biasanya kalau pulang diam-diam aja " timpal adiknya bernama Vania zahavah

" anak kecil diam saja " balas Alvian yang langsung tiduran di sofa

" memangnya tadi ada masalah apa Al ?." tanya mama Rannia

" tadi antarin teman kerumah sakit , dan karena keluarganya sudah datang ya aku pulang" jawabnya sambil memejamkan matanya .

" tidur dikamar Al." kata mama

" sebentar saja ma , sudah lagi enak disini " jawabnya .

"bang bang.. temannya cewek apa cowok ?." tanya Vania yang sengaja kerjain abangnya

sedangkan mama sudah memperingatkan Vania untuk berhenti bertanya.

tapi diabaikannya

Vania sudah pasang ancang-ancang ,ia pun beranjak dari kursinya dan berdiri di samping sofa Alvian tidur

" cewek." jawabnya

" cantik nggak bang "tanya Vania lagi

"cantik."

" Abang suka sama dia ?" tanya Vania

" hmm."

"Abang cinta sama dia ?"

"Hmm."

" siapa bang namanya ? tanya Vania penasaran

" ches..." ucapannya terhenti

dan Alvian pun langsung membuka matanya kenapa adiknya bisa tahu nama perempuan itu .

dia merasa selalu bisa begitu saja keceplosan saat

dan ternyata biangnya sudah terlebih menghilangkan dari depannya

" vaniaaaaa!!!!!". teriak Alvian

Rannia ikutan ketawa melihat kelakuan kedua anaknya , pada hal umur mereka sudahlah tidak muda .

Alvian yang sudah berumur 29 tahun

Vania sudah berumur 26 tahun yang sudah berkerja di bagian kedokteran.

" siapa dia Al ?" tanya mama tersenyum

" chesa ma " jawabnya

" sejak kapan kamu dekat dengan chesa Al ?" tanya mama Rannia

" tidak ma ,aku sama dia sebatas teman kerja ," elak Alvian

" tapi tadi kamu bilang suka sama dia , cinta sama dia " seru mama Rania

" tadi aku cuma asal jawab aja ma , karena terlalu ngantuk ." sarkas Alvian

" Al , mama tahu siapa kamu , kamu itu orangnya sulit didekati atau mendekati.

Al kalau boleh mama bicara jujur , kamu dan Nisya sudah lama berpisah dan sudah waktunya kamu untuk menikah lagi." ujar mama Rania

" apa kamu masih mengharapkannya lagi untuk kembali padamu ?". timpal mama Rania

" tidak ma , aku.. aku.. " Alvian berhenti bicara

" mama tahu kamu itu sedang jatuh cinta , mama perhatikan akhir-akhir ini kamu berubah , kamu seperti Alvian yang dulu mama kenal , begitu ramah banyak ketawanya." ujarnya mama Rania panjang

" aku takut dia tidak punya perasaan yang sama ma." Alvian menghela nafasnya

" kan cuma asumsi kamu saja , coba kamu ungkapkan perasaan kamu ke dia dan lihat apakah dia membalasnya apa tidak" ucap mama Rania

" tapi kalau tidak berhasil gimana ma" tanya Alvian

" coba dulu Al , jangan pernah berpikir tentang kata tidak dahulu sebelum di coba " timpal mama Rania

Alvian menghela nafasnya lagi , rasanya begitu banyak batu yang menimbun Dadanya

" doain ya ma , mungkin setelah dia sembuh dulu ma baru aku nyatakan perasaan ku padanya." ujar Alvian

" selalu mama doakan yang terbaik untuk anak-anak mama.

ya sudah malam ini kamu nginap sini saja ya , dan istirahat saja dulu besok kamu harus kerja." ucap mamanya.

mamanya Alvian tersenyum melihat perubahan anaknya yang selama ini.

dulu Alvian begitu hangat pada keluarga namun semenjak menikah dengan Nisya jadi berubah.

hingga bercerai dengan Nisya , Alvian pun tetap menjadi dingin dan lebih memilih tinggal sendiri di apartemennya.

keesokan harinya seperti biasa Alvian yang terlebih dahulu berangkat ke kantor dikarenakan hari ini akan diadakan rapat mendadak.

sedang Vania dan mama masih sarapan didalam rumah.

" ma , hari ini mama checkup kan ? nanti berangkatnya sama aku saja ya " ucap Vania

" iya ,jam 9 baru mama chek up-nya " jawab mama .

" kapan papa pulang ma ?" tanya Vania

" katanya 2 atau 3 hari ini , kenapa Van ?" mama sambil menyuapi nasi kemulut nya sendiri

" kak David katanya mau datang minta restu sama papa dan mama " ucap Vania malu-malu.

" baguslah kalau David memutuskan hal itu , nanti Mama coba bicara sama papa ya kepastiannya kapan dia pulang." ujar mama

" terimakasih ma "

mama dan anak pun selesai sarapan dan sekarang sudah bersiap-siap berangkat kerumah sakit dimana Vania berkerja.

sesampainya di rumah sakit Vania meminta mamanya duduk terlebih dahulu

lalu Vania berbicara pada perawat.

"Rania?" sapa seorang perempuan yang berdiri disampingnya.

mama Rania pun menoleh ke arah suara seseorang yang memanggilnya

" kamu Rania otlee kan ??" tanyanya perempuan itu kini sudah duduk disampingnya

mama Rania merasa kenal dengan perempuan yang dihadapannya tapi dia lupa siapa dia dan siapa namanya.

" ini aku Meira galenka yang dulu kita pernah dikejar anjingnya pak Hasan ingat tidak kamu?" Mama Meira mencoba mengingatkan kejadiannya semasa muda dulu

" oooh...kamu Mei , aduh maaf maaf aku lupa lupa ingat soalnya.

kamu itu ya masih saja ingat kejadian itu " kata mama Rania

mereka berdua pun berpelukan saling cipika-cipiki dan bersenda gurau.

dan mama Meita menceritakan kalau anaknya tengah sakit dan dirawat disini.

mama Rania pun bertanya anaknya di rawat di bangsal berapa.

" nanti setelah aku selesai chek up aku jenguk anakmu ya " ucap mama Rania

" ya sudah kalau begitu aku duluan ya Ran , mas Liam sudah nungguin sarapannya " mama Meira pun pergi setelah selesai cipika-cipiki.

dibangsal 206 chesa yang sedang sarapan dibantu oleh perawat , kennan yang tengah asik menonton kartun kesukaannya.

sedangkan papa Liam duduk sambil baca koran sambil menunggu sarapannya.

" mama kamu itu kalau sudah pergi beli sesuatu tidak pernah cepat kembali." dumel papa sambil baca koran .

" apaan sih papa ini , mama bukan orang yang seperti itu ya " timpal mama

mama Meira langsung menghidangkan sarapan untuk suaminya dan cucunya juga untuk dirinya sendiri.

" kamu sudah sarapan kak ?" tanya mama pada chesa

" sudah ma, ini susternya yang bantuin aku masih disini". saut chesa

" maaf sus aku tidak tahu, suster sudah sarapan.?" tanya mama basa-basi

" sudah buk ,kalau begitu saya permisi dahulu mari pak buk, jangan lupa buk chesa setelah 30menit langsung diminum obatnya" pesan perawat yang sudah berjalan keluar.

chesa pun mulai merasa bosan dirumah sakit, tapi sebelumnya tadi dia sempat bertanya pada perawat apakah dia boleh jalan jalan ke rumah sakit ini.

tentu saja suster memperbolehkan tapi keadaan chesa harus benar-benar fit.

karena chesa sering merasa pusing dan demamnya kadang panas kadang turun.

perawatan menyarankan bila sudah terasa lebih baik baru diperbolehkan jalan-jalan ke taman .

ponsel chesa berdering , menandakan ada sebuah WhatsApp masuk.

" Ken, tolong ambilkan ponsel mamih tuh disampingnya opah " chesa meminta bantuan pada anaknya

" ini mih," kennan memberikan ponselnya.

" terimakasih" ucap chesa

" sama-sama " balas kennan.

Chesa pun membuka pesan WhatsApp begitu banyak rentetan ucapan lekas sembuh dari teman kantornya juga di grup, yang isinya juga teman kantornya pada hal.

namun ada nama 1 orang dibarisan chat yang membuatnya menarik untuk di buka

pak Alvian-

" selamat pagi ches , jangan lupa sarapan ya biar lekas sembuh.

urusan kerjaan kantor kamu tenang saja. "

^^^me^^^

^^^" Terimakasih pak , maaf bila merepotkan nanti kalau saya sudah sembuh dan masuk kantor saya akan mentraktir bapak makan siang 😁"^^^

pak Alvian-

" benarkah ?😏 boleh pilih sendiri menu makanannya?"

^^^me^^^

^^^" boleh tapi jangan yang mahal mahal ya pak 🤭"^^^

pak Alvian-

" 😔 pupus sudah harapanku makan di restoran seafood"

^^^me^^^

^^^"kalau itu aku sanggup pak , he-he-he "^^^

pak Alvian-

" tunggu-tunggu sepertinya ada kesalahan disini ."

^^^me^^^

^^^kesalahan??.. apa pak ?^^^

pak alvian-

" nah.. nah.. kemarin aku bilang apa "

^^^me^^^

^^^" maaf kak hehehe aku lupa , ya sudah kak kerja sana nanti dimarahi pak Denny loh "^^^

pak alvian-

"oke.. sebentar lagi aku kesana ya , karena hari ini kerjaan lumayan santai.

bye ches "

^^^me^^^

^^^"bye kak 👋🏻"^^^

chesa yang dari tadi senyum-senyum saat berkirim pesan chat dan ternyata mama Meira tengah memperhatikan kelakuan Putri sulungnya.

" kak ,kenapa kok senyum-senyum sendiri" tanya mama Meira

" nggak apa-apa ma, cuma tadi lagi chat sama teman ada yang yang lucu. " jawabnya.

tidak ada lagi pembicaraan hanya ada suara siaran televisi.

sedangkan mama yang sedang melihat sosmed di ponselnya.

tidak lama terdengar ketukan pintu.

"tokk.. tokk...

mama Meira pun bangkit dari duduknya lalu membuka pintu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

^^^bersambung^^^

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

dilancarkan rejekinya

2022-07-02

0

Kod Driyah

Kod Driyah

mamanya chelse sm mamanya alfian ternyata berteman

2022-07-02

0

Allyafa'z Santi

Allyafa'z Santi

ternyata ortunya saling kenal

2022-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!