Di pertemukan Untuk pertama Kalinya

Desi gadis desa yang akan di jodohkan dengan anak orang yang cukup terpandang di Indonesia, entah mimpi apa Desi selama ini sampai ia bisa mendapatkan Alvaro, yang bahkan para gadis yang berada di kota berjejer menginginkan Alvaro.

Bagaikan di Sambar Petir di siang bolong, Di lubuk hati yang paling dalam Desi senang, namun ada sedikit ketakutan yang saat ini menghantui nya.

Desi sekarang sudah berada di rumah Alvaro, ia menitipkan neneknya pada saudara nya, yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah mereka tinggal, awalnya Desi sangat tidak mau meninggalkan neneknya, namun neneknya mengatakan dan meyakinkan Desi kalau ia tidak akan kenapa-napa.

"Bu, rumah majikan ibu besar sekali yah," Kagum Desi, ia terus saja memperhatikan setiap detail dari sudut rumah itu.

"Ah sudahlah jangan terlalu kampungan, memalukan saja, " balas Mirna yang melihat tingkah anaknya yang sangat memalukan ini.

"Yeh bu, apa salahnya aku mengagumi rumah majikan ibu?" Ujar Desi, ibunya membawa Desi ke kamarnya.

"Kau taruh barang-barang mu di sana! Sebentar lagi nyonya sama tuan besar akan datang, ingat bersikap sopan! Jangan memalukan ibu!" perintah Mirna.

Desi pun memberi hormat pada ibunya sambil berkata, "Siap ibu ku sayang, aku akan melakukan semua permintaan ibu," Balas Desi sambil tersenyum.

"Ah cepat kau bereskan barang-barang mu, dan jangan lupa kamu mandi yah!" ujar Mirna sambil pergi meninggalkan anaknya di kamar itu.

Setelah melihat ibunya pergi Desi langsung menutup pintu kamar itu dan mulai melihat-lihat seluruh sudut kamarnya, yang sangat luas bagi dirinya.

"Wah untuk kamar pembantu saja sebesar ini, apalagi kamar milik mereka yah, " Desi tak henti-hentinya terus mengagumi setiap sudut rumah ini, kini ia pergi ke kasurnya.

"Ya ampun di desa mana ada yang punya kasur seenak gini, mana lembut, empuk lagi, " Desi tidur di kasur itu, dan berguling-guling ke sana kemari.

"Kalau aku bawa ke kampung, mungkin mereka akan kagum pada ku, apalagi seperti nya ini mahal, " ucapnya, Desi kembali duduk dan mulai merapihkan barang-barang yang ia berantaki,

Setelah selesai membereskan ruangan itu baru saja ia akan tidur, Tiba-tiba ibunya datang ke kamar dan memanggil Desi.

"Desi, ikut ibu yuk, majikan ibu mau ketemu sama kamu, " Ajar Mirna, Desi pun sudah tidak sabar bertemu dengan calon suaminya.

Mereka pun pergi ke ruang tamu dan di sana juga sudah ada banyak orang yang menunggu mereka, saat sudah sampai di ruang tamu Desi masih menundukkan wajahnya, ia malu karena mungkin mereka akan tidak suka padanya, karena kan dia adalah orang kampung.

"Ini anak saya, " ucap Mirna sambil menunjukkan anaknya itu pada mereka.

Desi pun mulai mengangkat pandangannya lalu membungkuk untuk memberi hormat dan rasa sopan pada mereka, tak lupa ia pun tersenyum ramah.

"Ah cantik sekali anak mu, benar kan Pa?" Ucap Tari sambil menatap ke arah suaminya.

Tari dan Aditya kagum karena Desi yang terlihat sangat cantik, namun berbeda dengan Alvaro ia hanya menatap Desi sekilas lalu tersenyum kecut.

Alvaro duduk di kursi dengan angkuhnya, sambil bersedekap dada, "Sayang lihat anaknya bi Mirna tuh cantik tau, " Tari berusaha membujuk Alvaro.

"Iya cantik, diakan perempuan bukan laki, " sinis Alvaro.

Sementara itu Desi hanya tersenyum ke arah Alvaro, "Ya Tuhan ganteng sekali calon suami ku ini, aku tidak sabar kalau pulang kampung aku akan pamerkan pada teman-teman ku, pasti mereka kalah ganteng sama dia, " ucap Desi dalam hatinya.

Di kampung nya Desi memang memiliki banyak teman pria, Desi di kenal banyak orang karena orangnya asik dan juga baik, para tetangga nya saja sekarang merasa kehilangan karena tidak ada Desi lagi di kampungnya, mereka bilang mereka akan sangat rindu pada Desi yang selalu bercanda.

"Kalian duduk saja dulu, kita akan bahas acara pernikahan itu sekarang juga karena kita sudah tidak sabar ingin segera menggendong cucu, " Titah Tari sambil tersenyum kegirangan.

Mereka berdua pun duduk di sofa samping Tari, "Memangnya tidak terlalu cepat yah? " tanya Mirna yang merasa itu terlalu cepat, karena kan Desi saja baru bertemu dengan Alvaro.

"Lebih cepat itukan lebih bagus, " balas Aditya.

Alvaro sedari tadi hanya diam sambil memalingkan wajahnya, ia berharap ada sebuah mesin waktu agar segera ke 5 tahun yang akan datang, dimana ia akan menceraikan Desi dan mendapatkan warisan dari ayahnya.

Bahkan Alvaro sama sekali tidak tertarik pada gadis itu, menatapnya saja tidak mau, apalagi mencintai nya, ia berjanji pada hatinya kalau itu tidak akan pernah terjadi.

"Bagaimana kalau dua minggu lagi kita langsung mengadakan pernikahannya," usul Aditya.

"Apakah itu tidak terlalu cepat?" Mirna merasa dalam waktu 2 minggu lagi, itu adalah waktu yang sangat cepat, sedangkan Alvaro dan Desi belum mengenal lebih dekat.

"Tidak aku sudah yakin kalau itu adalah waktu yang pas, benar kan Alvaro?" Balas Aditya sambil menepuk pundak Alvaro.

"Hm, " balas Alvaro singkat, sambil memutar bola matanya malas.

"Ya kalau saya tergantung kalian saja, " Balas Mirna.

"Ya sudah besok kalian berdua pergi ke butik yah untuk mengukur baju, " ucap Tari pada Desi dan juga Alvaro.

"Apa? aku tidak mau, " balas Alvaro sambil menatap tajam ke arah ibunya.

"Tidak ada penolakan, " kekeh ibunya tidak mau tau, Alvaro pokoknya harus mengantar Desi ke butik teman nya.

"Yang benar saja aku tidak mau, " Alvaro tetap menolak permintaan ibunya itu.

"Kau mau menolaknya?" tanya Aditya dengan nada yang terdengar seperti ancaman.

Alvaro menarik nafasnya dalam-dalam, "Baiklah, aku mau," balas Alvaro rupanya ia takut dengan ayahnya.

"Baiklah besok kau pergi ke butik dengan Alvaro jam 10 pagi, saya sengaja menyuruh kalian berdua saja ke sananya, agar kalian bisa lebih dekat lagi," Ucap Tari sambil menatap ke arah Desi lalu tersenyum.

Desi pun tersenyum canggung pada Tari, "Ya sudah bu kalau tidak ada lagi yang mau di bicarakan, saya dan anak saya mau ke dapur dulu untuk menyiapkan makan siang, " ucap Mirna.

"Ya sudah, tapi kali ini kamu jangan makan di dapur yah, kamu ikut makan di meja makan, " ucap Tari.

"Tapi bu-, " ucapan Mirna terpotong.

"Tidak ada penolakan, jangan merasa tidak enak lagian bentar lagi kalian kan akan menjadi bagian dari keluarga kita, oh iya saya juga akan bawa pembantu baru, " Balas Tari.

"Baiklah, " kini Mirna dan Desi pergi ke dapur untuk memasak makanan.

Saat memotong sayuran untuk membuat sup Desi senyum-senyum sendiri, "Kau gak kesambet kan?" tanya Mirna yang aneh melihat anaknya ini.

"Yah aku kesambet Tuan Alvaro, ah ibu dia tampan sekali, aku jadi merasa tidak pantas untuknya, " Balas Desi, rupanya ia tengah membayangkan Alvaro.

Terpopuler

Comments

Quincy Acy ✨

Quincy Acy ✨

lanjut

2024-01-15

1

Tatik 05

Tatik 05

mosok pembantu d ajak ngomong Bose kog jwbnya terserah kalian aja...sopan sx ..d dunia nyata aja mikir klu mau ngomong yg GK sopan...

2023-01-19

1

Siti Solikah

Siti Solikah

lanjut

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Di pertemukan Untuk pertama Kalinya
3 Pengukuran Baju Pengantin
4 Makan Bersama
5 Lebih Sadar Diri
6 Hari Pernikahan
7 Makan Malam
8 Makeover
9 Latihan Dance
10 Mulai Berbeda Rasa
11 Makan Malam
12 Malam Yang Indah
13 14,Sarapan Bersama
14 15,Kebingungan
15 16, Jalan-jalan
16 Lomba memasak
17 Kematian Sang Nenek
18 Pulang Kampung
19 Sahabat Lama Sadewa
20 Makan Bersama Sahabat lama
21 Mandi di sungai
22 Mulai Peduli
23 Pasar Malam
24 Malam Terakhir
25 Pulang Ke Jakarta
26 Undangan Pesta Ulang Tahun
27 Pesta Ulang Tahun
28 Pesta Ulang Tahun Yang?
29 Bunga-bunga Cinta Bermekaran
30 Malam Yang Indah Itu Akhirnya Datang
31 Awal Kisah Cinta Mereka
32 Mulai Menjaga Hati
33 Munculnya Harapan Baru
34 Percaya Itu Penting
35 Rencana Lain
36 Akan Terjadi Salah Paham
37 Kesalahan Pahaman
38 Belanja Ke Mall
39 Kamu Akan Tetap Terlihat Bodoh Di Hadapan Orang Yang Kau Cintai
40 Perencana Rumah Baru
41 Kedatangan Nenek Alvaro
42 Pindah Rumah
43 Kedatangan Neneknya Alvaro Ke Rumah Alvaro
44 Semoga Beruntung
45 Harapan Besar Itu Kembali Tumbuh
46 Semuanya Berubah Setelah Kedatangannya
47 Aku Berjanji Tak Akan MembiarkanMu Terluka
48 Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dalam
49 Rencana Berikutnya
50 Jangan Salahkan Aku, Salahkan Saja Hatiku
51 Lupakan, Lepaskan Dan Tinggalkan
52 Ternyata Kau Tetap Bodoh
53 Semuanya Akan Berakhir Percayalah
54 Notifikasi Masuk
55 Jadi Orang Jangan Terlalu Gak Peka
56 Aku Tak Pernah Menyangka
57 Aku Butuh Waktu Untuk Sendiri
58 Apakah Aku Harus Melupakan Dirinya
59 Aku Ingin Bertemu Dengan Mereka Berdua
60 Aku Sudah Memaafkan Mu Bahkan Sebelum Kau Minta Maaf.
61 Aku Rindu Kamu
62 Apakah Dia Lupa?
63 Kedatangan Desi
64 Semuanya Akan Ku Mulai Dari Awal (END)
65 Bonus Part
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Perjodohan
2
Di pertemukan Untuk pertama Kalinya
3
Pengukuran Baju Pengantin
4
Makan Bersama
5
Lebih Sadar Diri
6
Hari Pernikahan
7
Makan Malam
8
Makeover
9
Latihan Dance
10
Mulai Berbeda Rasa
11
Makan Malam
12
Malam Yang Indah
13
14,Sarapan Bersama
14
15,Kebingungan
15
16, Jalan-jalan
16
Lomba memasak
17
Kematian Sang Nenek
18
Pulang Kampung
19
Sahabat Lama Sadewa
20
Makan Bersama Sahabat lama
21
Mandi di sungai
22
Mulai Peduli
23
Pasar Malam
24
Malam Terakhir
25
Pulang Ke Jakarta
26
Undangan Pesta Ulang Tahun
27
Pesta Ulang Tahun
28
Pesta Ulang Tahun Yang?
29
Bunga-bunga Cinta Bermekaran
30
Malam Yang Indah Itu Akhirnya Datang
31
Awal Kisah Cinta Mereka
32
Mulai Menjaga Hati
33
Munculnya Harapan Baru
34
Percaya Itu Penting
35
Rencana Lain
36
Akan Terjadi Salah Paham
37
Kesalahan Pahaman
38
Belanja Ke Mall
39
Kamu Akan Tetap Terlihat Bodoh Di Hadapan Orang Yang Kau Cintai
40
Perencana Rumah Baru
41
Kedatangan Nenek Alvaro
42
Pindah Rumah
43
Kedatangan Neneknya Alvaro Ke Rumah Alvaro
44
Semoga Beruntung
45
Harapan Besar Itu Kembali Tumbuh
46
Semuanya Berubah Setelah Kedatangannya
47
Aku Berjanji Tak Akan MembiarkanMu Terluka
48
Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dalam
49
Rencana Berikutnya
50
Jangan Salahkan Aku, Salahkan Saja Hatiku
51
Lupakan, Lepaskan Dan Tinggalkan
52
Ternyata Kau Tetap Bodoh
53
Semuanya Akan Berakhir Percayalah
54
Notifikasi Masuk
55
Jadi Orang Jangan Terlalu Gak Peka
56
Aku Tak Pernah Menyangka
57
Aku Butuh Waktu Untuk Sendiri
58
Apakah Aku Harus Melupakan Dirinya
59
Aku Ingin Bertemu Dengan Mereka Berdua
60
Aku Sudah Memaafkan Mu Bahkan Sebelum Kau Minta Maaf.
61
Aku Rindu Kamu
62
Apakah Dia Lupa?
63
Kedatangan Desi
64
Semuanya Akan Ku Mulai Dari Awal (END)
65
Bonus Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!