Perempuan Membuka Duka

Bab 3

Perempuan membuka duka.

Pagi-pagi sekali aku memutuskan untuk joging. Hal yang biasa ku lakukan saat di Amerika. Tapi sejak datang ke Indonesia aku belum pernah melakukan nya walau sekali saja. Kali ini aku bertekad untuk joging, sebelum mama bangun, aku sudah bersiap di luar rumah.

Udara pagi sangat sejuk. Nikmat sekali. Memang Indonesia adalah tempat yang ramah, bukan cuma orangnya, pemandangan dan suasananya pun seperti itu. Aku berlari-lari kecil menyusuri trotoar. Beberapa orang juga sedang menikmati joging mereka. Ada juga yang sekedar berjalan-jalan saja. Peluhku bercampur dengan udara dingin. Aku mengusapnya dengan handuk. Kulihat sebuah bangku di bawah pohon mangga yang tidak terlalu besar. Aku duduk di sana, meneguk air putih dalam botol yang sudah ku siapkan. Seseorang tiba-tiba menepuk pundakku. Aku menoleh dan melihat siapakaj dia. Zaki, suami Amirah. Kebetulan macam apa ini. Aku tersenyum padanya, dia membalas senyumku.

"wah, aku belum pernah melihatmu joging, mister. Baru kali ini, ya. " Dia duduk di sampinhku tanpa ku suruh. Tangannya bersedekap melawan hawa dingin.

" iya, memang baru ku lakukan kali ini. Kau dari mana? " tanyaku padanya.

" sekedar jalan-jalan saja," jawabnya singkat. Suasana menjadi hening. Melihat laki-laki ini aku teringat akan Amirah dan Akmal. Tetapi menanyakan mereka padanya, mungkin hanya akan membuat dia curiga.

"boleh aku mengatakan sesuatu, mister? " dia membuka suara setelah suasana hening sesaat tadi.

" tentu boleh. " aku memandang wajahnya. Dia lelaki yang tampan. Hidungnya mancung dan kulitnyapun bersih.

" aku tahu, kau.. Menyukai istriku Amirah. Bukan begitu? " aku terkejut dengan pertanyaan nya. Tak menyangka dia se terua terang itu pada ku

" what? Bagaimana kau bisa berpikir begitu? " aku mengelak. Tentu saja, walau tuduhannya itu benar. Tak mungkin aku mengakuinya. Zaki tertawa. Aku merasa risih dengan tawanya.

" sudahlah, mister. Aku tahu, kau menyukai Amirah. Dan tenang saja, aku tidak akan marah untuk hal itu, aku justru memberimu tawaran. " aku bingung dengan laki-laki ini. Jika dia yakin aku menyukai istrinya, kenapa justru dia tak marah.

" tawaran? Tawaran apa? Lagi pula jangan salah sangka. Amirah adalah asisten rumah ku, masa iya, aku menyukainya. " aku masih mengelak. Bukan karena takut dia marah padaku. Aku justru takut dia marah pada Amirah.

" mister Joseph, siapapun pria yang melihat Amirah pasti akan tertarik. Aku tahu istriku itu cantik dan mempesona. Tapi sebagai suami, aku tidak hanya butuh kecantikannya. Aku butuh lebih dari itu, dan jika kecantikan nya bermanfaat untukku, kenapa tidak ku manfaatkan? " sejujurnya aku tidak paham arah pembicaraannya. Aku hanya memandangnya, menunggu apa yang ingin dia katakan selanjutnya.

" mister Joseph, aku bisa membebaskan istriku untukmu selama 3 hari untukmu, asal kau mauemberiku sejumlah uang. " Aku terperanjat.

" kau mau jual istrimu? " kataku dengan nada keras. Tak percaya.

" yaa, jika ada pembeli kaya sepertimu kenapa tidak. " Aku terdiam. Berpikir apa yang seharusnya ku lakukan. Bukan karena aku tergiur membeli tubuh Amirah, tapi aku ingin membuktikan pada Amirah betapa bejatnya suaminya ini. Aku mengeluarkan ponsel, mengaktifkan rekaman, lalu kupancing Zaki untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.

"kenapa kau mau menjual istrimu? Dan kenapa kau pilih aku sebagai pembeli. "

" aku butuh uang. Aku kalah judi. Dan kekasihku shafi juga minta uang. Akuvtak punya uang. Aku bisa saja menjual istriku pada orang lain yang juga kaya. Tapi.. Aku lebih memilihmu. Gimana? Kau mau? Bukankah membeli perempuan sudah biasa bagimu di Amerika." aku ingin memukul wajah lelaki ini. Tapi ku tahan. Akubmemang sering membeli wanita, tapi, seorang perempuan seperti Amirah pantaskah disamakan dengan perempuan bayaran?

"lalu? Apa Amirah akan mau melayaniku? "

" yah, dia tidak akan mau. Kau bisa sedikit memaksanya. Akan ada sensasi nikmat di bagian ini. "

" lalu, di mana aku bisa menikmati tubuh Amirah? "

" kau bisa membawa dia ke hotel. Atau kemanapun yang kau mau." Dasar laki-laki bodoh. Kalau aku mau, sejak dulu bisa ku sentuh Amirah di rumahku sendiri saat tak ada orang.

"memang, kau butuh uang berapa? "

" yaah, tak banyak, 20 juta saja. Amirah itu cantik dan seksi. Hanya saja, tubuhnya tertutup gaun kunonya. "

" kau yakin? Rela untuk ini? "

" kenapa tidak? Aku sangat yakin. Demi uang. "

" baiklah, ku transfer uangnya sekarang juga. Aku bisa memberimu lebih asal kau mau menceraikannya. " tawarku. Seperti menawar barang dagangan. Zaki berpikir sebentar.

" aku tak bisa menceraikannya. "

" kenapa? "

" tak bisa lah, tak bisa ku ceritakan padamu, ku kirim no rekeningku. Nanti transfer seperti nominal yang ku minta tadi. Dan kau bisa nikmati tubuh istriku sepuasnya. "

" untuk ini aku butuh bantuanmu. "

" bantuan, apa? "

" antarkan Amirah menemuiku nanti malam, carikan tempat penginapan yang nyaman. " Deal. Kami sepakat. Aku berdiri dan melanjutkan joging, sebelumnya kututup pemutar rekamanku. Akan ku buat Amirah mengerti bahwa suaminya tak pantas dia pertahankan.

***

Aku menyibukkan diri di kamar. Tidak keluar walau aku tahu Amirah sudah datang. Aku ingin langsung menceritakan apa yang terjadi pagi tadi. Tapi, aku tahu sifat Amirah, dia tidak akan percaya begitu saja, dan membela suami bejatnya. Lagipula aku ingin tahu kebenaran dari mulut Zaki. Apa dia memang benar-benar mengirimkan Amirah untukku. Zaki mengirim alamat lokasi penginapan. Tapi aku menolak untuk mentrasfer uang sebelum semuanya selesai, dan aku bisa benar-benar menikmati tubuh Amirah. Dia setuju.

Tepat pukul 4 sore aku baru keluar dari kamar, Amirah mencoba untuk menawariku makan siang yang sudah terlambat. Aku menolaknya. Amirah nampak bingung, tapi ku biarkan saja. Aku pun pergi ke alamat penginapan yang dikirim Zaki. Melajukan mobil dengan santai ke sana. Sebelumnya aku berpamitan pada mama lewat chat wa, bahwa aku akan menginap di tempat lain bersama temanku. Mama terheran karena tiba-tiba aku memiliki teman bahkan berencana menginap dengannya. Tapi, untunglah aku berhasil meyakinkan mama. Dia memberi izin dengan 10 syarat yang sangat kekanakan, salah satunya harus memberikan mama kabar secara berkala. Konyol. Padahal di Amerika, aku biasa menginap di rumah teman dan bersenang-senang seminggu lamanya.

Mobilku sampai di alamat yang dikirim Zaki, ku telfon dia. Dan memang benar ini tempatnya. Indah dan sejuk. Rumahnya berada lebih tinggi. Di sekelilingnya banyak taman bunga. Rumah itu tidak begitu luas, tapi terlihat nyaman. Aku mendekati satpam dan memperkenalkan diri. Setelah tahu namaku, satpam itu pun membukakan pintu gerbang. Aku masuk dan memarkir mobil. Ternyata Zaki berpengalaman menyewa penginapan seperti ini. Yah, mungkin ini salah satu keahliannya.

Hari mulai gelap. Senja merah berangsur memudar. Malam mengulumnya dalam kegelapan. Aku duduk menikmati acara televisi sendiri di rumah itu. Mencoba merilekskan pikiran. Tak tahu mengapa, hatiku justru berdegub kencang. Suara pintu terbuka dan aku tahu seseorang sudah memasuki rumah. Aku memang menyuruh Zaki agar langsung membawa Amirah masuk jika sudah sampai di sini. Aku duduk membelakangi pintu. Televisi kubiarkan menyala walau sebenarnya aku tidak sedang menontonnya.

"Assalamu'alaikum, tuan. Hm.. " aku mendengar suara itu. Alu sangat hafal. Suara Amirah. Dia tidak tahu aku joseph, karena ia tidak akan memberikan salamnya untukku. Aku memutar kursiku. Mata kami bertemu. Dia syok dan terkejut.

" Joseph? Kau? "

“iya Amirah, aku."

"sebenarnya ada apa ini? Mas Zaki membawaku ke sini, dia bilang ada yang membutuhkan babby sitter, dan akan menggaji dengan gaji yang lumayan besar. "

" dan kau mau. " dia terdiam.

" sebenarnya aku tidak tertarik, tapi mas Zaki memaksaku mencoba melakukan pekerjaan ini. "

" duduklah di kasur! "

" apa? Tidak, aku akan keluar. " aku menarik tangannya. Mendekatkan bibirku di telinganya.

" dengar, kali ini jangan bersikap dingin atau jual mahal. Kau adalah milikku. " Amirah mendorong tubuhku menjauh darinya.

" bukankah kita berteman, Joseph. Kau kenapa? "

" malam ini kita harus tidur di sini. Bersama, Amirah. "

" gila! Kau gila! " Dia memutar badannya, lalu melangkah keluar. Aku mecegahnya. Aku menarik tangannya. Lalu menyibak kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya. Kerudung itu jatuh. Dia syok. Melotot padaku. Tetapi aku justru terpana dengannya. Wanita ini memang cantik. Rambut hitamnya terurai panjang. Anggun sekali.

"ya Allah.., joseph. Ada apa denganmu? "dia berusaha mengabil kerudungnya yang jatuh di lanti. Tapi aku lebih dulu mengambil kerudung itu, kemudian membuangnya. Aku mendekat pada tubuhnya. Kini jarak kami hanya sebatas nafas. Dekat sekali. Jantungku berdegub kencang aku tak pernah merasakan ini.

"Amirah, suamimu sudah menjualmu padaku. Dan aku bebas menikmati tubuhmu selama 3 hari ini. " dia mendorongku. Tapi aku justru menarik tubuhnya ke dalam pelukanku. Amirah mulai menangis. Dia meronta.

" katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku sudah membelimu, Amirah. Kali ini, diamlah dan jangan berontak." aku berhasil mendekapnya. Walau dia berusaha meronta. Bahkan kini aku berhasil menyentuh pipinya yang basah karena air mata.

"tolong jangan, joseph. Kita teman, bukan. " Amirah menangis. Aku merasa iba. Ku pandang wajahnya. Ku beranikan diri mencium pipi, dan keningnya. Amirah menutup mata. Dia terus menangis. Aku tak bermaksud ingin menyakitinya. Aku hanya ingin sedikit menyentuhnya.

Ku pegang bibirnya yang basah, lalu ku kulum. Dia meronta dan mendorongku sekuat tenaga. Nafasnya memburu.

"Joseph, aku mohon. Jangan lakukan ini. Aku mohon. " dia melipat tangannya di dada.

" baiklah. Kita.. Bicara di kasur. Jangan menolak, karena jika kau menolak, aku justru melakukan hal yang lebih. "

Rupanya dia menurut. Amirah duduk di ujung kasur. Dia sangat ketakutan. Air matanya terus mengalir. Tidak, aku tidak menginginkan ini. Aku mengeluarkan ponsel lalu memutar rekaman pembicaraan ku dengan Zaki pagi tadi. Amirah tergugu.

" maafkan aku, Mir. " ucapku sambil mengelus rambutnya. Dia merasa risih.

" lalu, apa yang akan kau lakukan padaku, Joseph? Apa kau akan... " Amirah mentapaku. Seolah memohon agar aku tidak melakukan itu padanya.

" Amirah, aku akan katakan padamu, aku memang telah jatuh cinta padamu. Aku belum pernah merasakan hal seperti ini pada wanita manapun. Jika aku ingin menidurimu, sudah ku lakukan sejak kemarin di rumah saat sepi. Tak perlu seperti ini. Tak perlu pula mengeluarkan uang sebanyak itu. Aku lakukan ini agar kau sadar. Dia bukan suami yang pantas untuk mu. " Amirah terisak. Tangisnya pecah. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tergugu dalam tangis pilu.

" Joseph, dalam agamaku, berdua saja dlm ruangan seperti ini adalah dosa, apalagi sampai berzina. Aku tidak mau melakukan itu. Tilong jagalah aku. " permintaannya membuat ku luluh. Aku sadar, bukan tubuhnya yang kuinginkan. Tapi hatinya.

" aku tidak akan menyentuhmu, asal kau janji kau akan bercerai dengan Zaki, dan menikah denganku. " tawarku padanya.

" Joseph, aku tahu, suamiku bukan orang yang baik. Aku tahu dia orang yang kejam. Tapi, aku telah berjanji pada ayah mertuaku, aku tidak akan meninggalkannya sebelum dia benar-benar bertobat dan menjadi laki-laki yang baik. Ayah mertuaku adalah orang yang sangat baik dan berjasa padaku. Aku berjanji akan menepati permintaan terakhirnya. " Aku mendengar ceritanya. Mataku memandang wajah cantiknya yang basah oleh air mata.

" lagipula, " lanjutnya," kita berbeda agama, tak akan bisa bersama. Aku tidak akan menikah dengan orang non muslim. Maafkan, aku. Kau adalah majikanku, juga sahabatku. " hatiku seperti dipukul oleh benda keras. Akubtak bisa memiliki Amirah bukan hanya karena dia bersuami, tapi juga karena beda keyakinan. Yah, kenapa aku tak memahaminya. Jiwaku tersinggung. Aku merasa tak terima. Apakah mungkin aku tak bisa memilikinya? Belum pernah aku merasakan perasaan seperri ini. Aku berdiri dan entah mengapa aku merasa marah, aku tak terima jika tak mungkin bisa memilikinya.

"jadi, aku tak mungkin memilikimu, Amirah? Padahal aku benar-benar telah jatuh cinta, dan aku bisa menjadi suami yang lzbih baik daripada Zaki. Baiklah, maafkan aku! "aku menarik dagunya. Ku kulum bibirnya. Amirah berontak. Tapi aku lebih kuat. Kutarik pakaiannya hingga sobek.Amirah meronta dan menangis. Dia memohon-mohon pilu. Tapi akuvterlalu marah. Aku sudah menghormatinya. Tapi dia menyatakan ketidakmungkinannya untuk menikah denganku. Jiwa dan hatiku terluka. Sebagian pakaiannya sudah terlepas. Aku melempar tubuhnya di atas ranjang lalu menindihnya. Ku ciumi pipi, kening, dan bibirnya. Amirah meronta. Tapi perempuan itu kehabisan tenaga, dia pasrah ketika aku berhasil menjamah miliknya yang paling berharga. Hanya air matanya yang meleleh. Tubuhnya pasrah. Aku berhasil menyetubuhinya.

***

Aku membuka mata. Pagi sudah menyapa. Ku lihat Amirah masih tertidur di sampingku. Tubuhnya masih tanpa sehelai pakaian, hanya terbungkus selimut. Pergulatan kami semalam telah memberi bekas cinta yang luar biasa di hatiku. Kini aku benar-benar telah jatuh cibta pada perempuan ini. Ku pandangi wajahnya yang semakin cantik. Kali ini aku akan membebaskan dia dari Zaki, dan berjanji menghujaninya dengan cinta. Perlahan ku cium keningnya. Amirah menggeliat, hasratku kembali membuncah melihat dia tanpa pakaian. Tapi aku tak mau lagi memaksanya. Aku hanya akan bercinta jika dia pun rela.

Mata bulatnya terbuka. Dia sedikit terkejut mendapati dirinya yangvtak berpakaian terbaring tidur di sampingku. Aku tersenyum padanya. Mungkin dia lupa apa yang telah terjadi semalam. Dia memejamkan mata dan tampak ketakutak. Ku genggam tangannya yang hangat.

"Maafkan aku, Amirah. Sebenarnya aku tidak berniat melakukan ini, tapi.. Hatiku tersulut emosi saat kau mengatakan tak akan pernah mungkin menjadi milikku. " Amirah menarik tangannya.

" apa aku bisa memaafkan lelaki yang sudah melakukan ini padaku? Rasanya tubuhku ini sudah penuh dengan kotiran. Joseph, kenapa kau melakukannya. "

" aku mencintaimu Amirah. Aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar jatuh cinta. " ku dekatkan bibirku pada pipinya. Lalu kucium. Amirah memejamkan mata. Rupanya dia lebih tenang sekarang.

" Amirah, aku akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu. Aku janji akan membuatmu lebih bahagia. Aku tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Aku memang sudah terbiasa tidur dengan wanita bayaran, tapi rasanya tidak seperti ini. Setiap yang kulakukan adalah karena aku mencintaimu. " ku pandang wajah Amirah yang menunduk. Air matanya tidak lagi menetes. Tapi ada luka di matanya. Aku memeluk tubuh Amirah. Dia tidak menolak. Walaupun dia tidak membalas pelukanku. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hati wanita ini sekarang. Ku tatap matanya. Tiba-tiba aku teringat kenikmatan yang ku renggut secara paksa dari tubuhnya. Aku akan menebus semua itu. Aku akan berjuang mendapatkan wanita ini.

"Amirah, katakanlah sesuatu. "

" apa yang bisa ku katakan? Sekarang aku hanya bisa pasrah. Joseph, tolong setelah ini antarkan aku pulang. Aku hawatir pada Akmal. Aku tidak tahu, apakah Zaki merawatnya dengan baik atau tidak. Tapi anak kecil itu, pasti mencari-cari aku, ibunya. " aku memaklumi kehawatiran Amirah. Ku ciumi kening, pipi dan bibirnya. Amirah bahkan tidak meronta.

" Zaki memberiku waktu 3 hari bersamamu, tapi aku tahu kehawatiran mu pada Akmal. Aku akan mengabulkan permintaanmu. Setelah ini, kita mandi dan kuantar kau pulang, ya. " Amirah terdiam. Dia hendak beranjak dari tempat tidur. Menarik selimutnya untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ku tarik tangannya, dia terjatuh ke dalam pelukanku. Hasratku kembali membuncah, melihat wajah polosnya. Ku belai wajah dan tubuhnya.

" Joseph, kita bukan suami istri. Ini haram. " dia mencoba menjelaskan. Tapi ku tutup mulutnya dengan mulutku. Dia tidak memberontak. Perlahan aku sudah berjongkok di atas tubuh telanjangnya. Aku tak bisa menahan gejolak hasrat ku. Amirah begitu pasrah saat aku kembali menyentuh dan menjamahnya. Walau tak ada *******, tapi aku bisa merasakan kali ini dia menikmati sentuhan ku. Amirah, perempuan ini lebih tenang, tapi aku tak tahu apa yang ada dalam hatinya sekarang. Entah dia suka atau tidak. Entah dia terluka atau tidak. Yang jelas, kali ini ku lakukan semua dengan perasaan cinta. Amirah tidak menangis, juga tidak memberontak. Dia juga tidak mengatakan apa-apa. Sedangkan aku, menuntaskan gairahku padanya.

Episodes
1 Perempuan Unik
2 Pengetuk Pintu Hati
3 Perempuan Membuka Duka
4 Dia Pun Menghilang
5 Wanita Penanggung Derita
6 Amirah
7 Berdamai Dengan Takdir
8 Lelaki Penawar luka
9 Bersemi Di Musimnya
10 Kisah Tentang Cinta
11 Hadirnya Cinta Kecil
12 Lelaki Asing
13 Pertalian Rasa
14 Cinta Dan Cemburu
15 Bukan Rasa Biasa
16 Pahit Dalam Manisnya Kopi
17 Tentang Rasa
18 Misteri
19 Bunga Layu Sebelum Mekar
20 Kidung Rasa Dalam Kalbu
21 Sinar Dalam Hati
22 Hati Yang Tersakiti
23 Rindu Yang Terbagi
24 Mimpi Yang Mulai Mati
25 Membuka Mendung
26 Memperbaiki Cinta
27 Berdamai Dengan Rasa
28 Nada Nada Cinta
29 Melangkah bersama Mimpi
30 Bisa Karena Luka
31 Pesan Rindu
32 Cemburu Dua Cinta
33 Memulai Cinta
34 Mencari Ikhlas
35 Jalan Yang Berbeda
36 Mencoba Bertahan
37 Dua Hati
38 Memulai Damai
39 Bulan Madu Yang Kedua.
40 Hilangnya Cinta
41 Sebuh Pertemuan
42 Rasa Baru
43 Seorang Teman.
44 Serupa Tapi Tak Sama
45 Romansa Baru.
46 Dosa
47 Hati Yang Gelisah.
48 Terbelenggu
49 Terjerat
50 Sebuah Bantuan
51 Awal Sebuah Rasa
52 Menjadi Dekat
53 Merengkuh Madu
54 Wanita Menyedihkan.
55 Perempuan Istimewa
56 Lamaran Tanpa Kata
57 Penyesalan
58 Ahir dari Prahara
59 Sebuah Kisah yang Sama
60 Bias Bias luka dan Rasa
61 Kebenaran yang Tersembunyi
62 Awal Sebuah Misi
63 Hadirnya Pengganti Cinta
64 Pernikahan
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perempuan Unik
2
Pengetuk Pintu Hati
3
Perempuan Membuka Duka
4
Dia Pun Menghilang
5
Wanita Penanggung Derita
6
Amirah
7
Berdamai Dengan Takdir
8
Lelaki Penawar luka
9
Bersemi Di Musimnya
10
Kisah Tentang Cinta
11
Hadirnya Cinta Kecil
12
Lelaki Asing
13
Pertalian Rasa
14
Cinta Dan Cemburu
15
Bukan Rasa Biasa
16
Pahit Dalam Manisnya Kopi
17
Tentang Rasa
18
Misteri
19
Bunga Layu Sebelum Mekar
20
Kidung Rasa Dalam Kalbu
21
Sinar Dalam Hati
22
Hati Yang Tersakiti
23
Rindu Yang Terbagi
24
Mimpi Yang Mulai Mati
25
Membuka Mendung
26
Memperbaiki Cinta
27
Berdamai Dengan Rasa
28
Nada Nada Cinta
29
Melangkah bersama Mimpi
30
Bisa Karena Luka
31
Pesan Rindu
32
Cemburu Dua Cinta
33
Memulai Cinta
34
Mencari Ikhlas
35
Jalan Yang Berbeda
36
Mencoba Bertahan
37
Dua Hati
38
Memulai Damai
39
Bulan Madu Yang Kedua.
40
Hilangnya Cinta
41
Sebuh Pertemuan
42
Rasa Baru
43
Seorang Teman.
44
Serupa Tapi Tak Sama
45
Romansa Baru.
46
Dosa
47
Hati Yang Gelisah.
48
Terbelenggu
49
Terjerat
50
Sebuah Bantuan
51
Awal Sebuah Rasa
52
Menjadi Dekat
53
Merengkuh Madu
54
Wanita Menyedihkan.
55
Perempuan Istimewa
56
Lamaran Tanpa Kata
57
Penyesalan
58
Ahir dari Prahara
59
Sebuah Kisah yang Sama
60
Bias Bias luka dan Rasa
61
Kebenaran yang Tersembunyi
62
Awal Sebuah Misi
63
Hadirnya Pengganti Cinta
64
Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!