Setting Time : Balas Dendam Dari Yang Di Bully
Dicampakkan
Sebuah gedung Art Galery Wave dengan bangunan yang lumayan tinggi dengan arsitektur mirip sebuah ombak yang menawan.
Zora tiba tepat di depan Art Galeri Wave. Tempat ini merupakan tempat kerja Bima.
Zora mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi nomor ponsel Bima📱.
📞 Nomor yang anda hubungi sedang dialihkan..
Mirana Auzora
Kenapa panggilan ku dialihkan.. Coba sekali lagi..
📞 Nomor yang anda hubungi sedang dialihkan..
Mirana Auzora
Ada apa ini? Mengapa kau tidak mau mengangkat telepon dari aku.
Zora tidak putus asa, gadis itu melihat petugas keamanan yang berada di depan gedung itu dan mencoba menghampirinya.
Mirana Auzora
Maaf pak.. Bisa saya bertemu dengan Bima Sakti kurator seni di sini.
Petugas Keamanan
Maaf Nona, anda bisa masuk ke dalam dan bertanya kepada resepsionis di sana.
Mirana Auzora
Ahh baiklah kalau begitu.. Terima kasih pak..
Belum sempat Zora akan masuk, gadis itu melihat Bima dan Amanda berangkulan mesra berjalan menuju keluar dari gedung itu.
Mirana Auzora
Bimaa.. Amanda..
Auzora lari mendekati mereka berdua dengan tatapan sendu Zora meminta penjelasannya.
Bima Sakti
Apa yang kau lakukan disini?
Mirana Auzora
Bima.. Aku menghubungi mu.. Tapi panggilan ku selalu dialihkan.. Bisakah kita bicara berdua..
Zora menatap memohon kepada pria kekasihnya itu. Bima dan Amanda masih berangkulan di depannya tanpa memikirkan bagaimana perasaan gadis itu.
Bima Sakti
Tidak ada yang perlu di bicarakan. Aku memang tidak ingin menerima panggilan mu.
Bima berbicara dengan ketus dan akan beranjak dari tempat itu bersama Amanda dipelukannya.
Mirana Auzora
Bima apa yang terjadi.. Aku kekasihmu tapi kau bermersaan dengan Amanda.. Apa maksud semua ini..
Bima Sakti
Ahh.. Aku lupa memberitahu mu.. Kita putus.. Aku sudah bosan kepada mu.. Lagi pula kau sudah tidak berharga lagi..
Amanda yang mendengar itu hanya tersenyum sinis kearah Zora.
Mirana Auzora
Apa maksudmu.. Aku telah melakukan semua banyak hal untukmu.. Bahkan aku sudah melakukan semua hal yang kau inginkan demi membantumu mendapatkan kedudukan dalam pekerjaanmu.
Bima Sakti
Heh.. Gadis bodoh.. Itu deritamu.. Siapa suruh menjadi gadis terlalu polos dan bodoh.
Mirana Auzora
Bima apa maksudmu..
Bima Sakti
Selama ini aku hanya memperalatmu untuk kesuksesan aku tentu saja..
Bima Sakti
Dan untuk sekedar informasi.. Aku dan Amanda akan bertunangan besok lusa.. Kamu belum memberikan undangannya sayang?
Bima menghadap kepada Amanda gadis di dalam pelukannya itu.
Amanda Louise
Ahh.. Aku lupa memberikannya.. Ini untukmu 💌.. Itu undangan untuk acara besok lusa..
Amanda menyodorkan sebuah undangan acara pertunangan di sebuah hotel mewah di kota itu.
Zora mengambil undangan itu dengan tangan gemetar dan membaca nama yang tertera dalam undangan pertunangan itu adalah Bima dan Amanda.
Mirana Auzora
Bima.. Bagaimana bisa? Kita sudah pacaran selama satu tahun dan kau akan bertunangan dengan Amanda?
Amanda Louise
Ehem.. Untuk sekedar informasi.. Aku dan Bima sudah berpacaran selama tiga tahun ini dan dua bulan yang akan datang kita akan mengadakan pesta pernikahan.
Amanda tersenyum sinis kepada Zora dan merangkul lengan calon tunangannya itu.
Mirana Auzora
Apa?? Bagaimana mungkin.. Aku.. Lalu bagaimana dengan aku?
Bima Sakti
Maaf.. Aku hanya memanfaatkanmu.
Mirana Auzora
Bima kumohon jangan lakukan ini.
Amanda Louise
Ayo sayang kita pergi saja.. Aku sudah lapar..
Bima Sakti
Baik my princes.. Kamu mau makan di mana?
Amanda dan Bima hendak berjalan pergi meninggalkan Zora.
Zora menarik lengan Bima dan memelas kepada pria itu.
Mirana Auzora
Aku mohon.. Jangan lakukan ini Bima.. Aku sudah melakukan semuanya untuk kamu.. Bahkan sekarang aku sedang mengandung anakmu.. Aku mohon.. Jangan tinggalkan aku seperti ini..
Zora meluruh di lantai dengan masih memegangi tangan Bima dan berlutut di hadapan pria itu.
Bima menepiskan tangan Zora dengan kasar.
Bima Sakti
Siapa yang menjamin itu adalah anak ku.. Kau bahkan sudah tidur dengan puluhan pria lain..
Amanda Louise
Menjijikan ayo sayang kita pergi..
Mirana Auzora
Ini anakmu Bima.. Aku bisa membuktikannya..
Zora kembali menarik lengan Bima.. Namun saat ini Amanda yang menepis tangan Zora yang memegang lengan calon tunangannya itu. Amanda mendorong kebelakang tubuh Zora.
Amanda Louise
Hentikan omong kosong menjijikanmu itu.. Ayo sayang kita pergi..
Amanda menarik lengan Bima dan pergi menjauhi Zora yang duduk bersimpuh di jalan sambil meneteskan air mata dan meratapi nasibnya.
Comments
auliasiamatir
aku paling kesell sama perempuan sebodoh ini, memohon lagi... ihhhh , bangkit dong....
2021-11-30
0
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿
bangke emng si bima, mau nglakuin nggk mau tanggung jwb!
2021-10-21
1
Freissy
lanjutkan
2021-10-13
1