Pertemuan ke 2

Rasanya udara pagi ini sejuk sekali di kota Hamburg, “oppa ... eomma aku kangen sama kalian berdua, ingin rasanya balik ke Korea tapi aku masih banyak kerjaan yang harus aku kerjakan,” gumam Alena. Ya sekarang Alena sedang berada di taman yang ada di kantor, karena Alena datang ke tempat kerjaan terlalu pagi jadi ia memutuskan untuk ke taman terlebih dahulu.

Suasana yang begitu sangat hening di taman dan udara pagi yang begitu masih segar membuat Alena merasa tenang dan bisa melupakan sejenak yang ada di pikirannya.

Tanpa Alena sadari bahwa dari tadi ada sosok pria yang memperhatikannya dari jauh. Siapa lagi kalau bukan Devin, ya hari ini hari pertama Devin masuk kantor walaupun Devin sudah di angkat jadi CEO beberapa hari yang lalu. Saat pertama Devin mengijakkan kakinya di depan kantor dia melihat perempuan yang sama persis seperti perempuan yang telah ia ambil mahkota berharganya lalu Devin mebgikutinya.

Devin mendengar semua apa yang di katakan oleh Alena, dan entah kenapa ia sangat senang bisa bertemu dengan perempuan itu. Lalu Devin berjalan masuk untuk menuju ruangannya. Di ruanganya Devin duduk di kursi kebesarannya lalu ia mengeluarkan Hpnya dari sakunya dan menelepon Evan.

Kini Alena sedang berada di ruangannya, ia sedang sibuk dengan pekerjaan sampai-sampai iya tak menyadari jika Aneta masuk ke dalam ruangannya.

“Sibuk aja terus,” ucap Aneta mengagetkan Alena yang sedang fokus.

“Neta kebiasaan deh, masuk nggak ketuk pintu dulu,” ucap Alena yang masih fokus sama komputernya.

“Hehehe sorry-sorry, Ale kamu tahu nggak katanya hari ini CEO baru kita datang ke kantor loh,” ucap Aneta yang duduk berada di depan Alena.

“Serius Ta, berarti pak Abraham udah nggak jadi CEO lagi,” ucap Alena menghentikan tangannya yang sedang mengetik.

“Ya seriuslah Ale, katanya anaknya yang pertama yang gantiin kalau nggak salah namanya pak Devin Abraham,” ucap Aneta

“Devin?” gumam Alena sambil mengingat-ingat nama itu kayaknya nggak asing di telinganya.

“Iya ... heh Ale ... kamu kenapa? Kamu kenal sama pak Devin?” tanya Aneta yang melihat Alena melamun kaya memikirkan sesuatu.

“Hah Neta ... bisa nggak sih kalau nggak ngagetin orang,” ucap Alena

“Iya lagian kamu ngelamun?” tanya Aneta

“Nggak kok, ya udah kamu balik keruanganmu sana,” ucap Alena melanjutkan kerjanya jari-jarinya mulai mengetik.

“Ngusir nih ceritanya ... o ya Ale nanti habis jangan lupa ke ruang meeting karena CEO mau tahu semua karyawan yang kerja di sini,” ucap Aneta

“Iya Neta,” ucap Aneta. Aneta pun berjalan keluar ruangan meninggalkan Alena.

Setelah jam makan usai semua karyawan pergi ke ruang meeting di sana sudah ada Alena dan Aneta. Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan menampakan sosok laki-laki yang begitu tegas dengan rahang kokoh, tatapannya yang begitu dingin. Jangan di tanya semua karyawan wanita menatapnya tanpa berkedip karena sangat kagum dengan ketampanan Bosnya.

“Hemmm ... selamat siang semuanya,” ucap Devin lalu duduk.

“Siang pak,” ucap semua karyawan lalu membungkuk dan merekapun duduk.

“Perkenalkan saya Devin Abraham CEO baru, menggantikan papa saya. Di sini saya mengumpulkan kalian semua hanya ingin tahu bagian kalian di devisi mana saja. Saya mohon juga kerjasamanya dan saya mau di bawah pimpinan saya semua karyawan harus disiplin,” ucap Devin. Devin menjelaskan panjang lebar kepada seluruh karyawan dengan sangat detail.

“Cukup sampai di sini dulu dan kalian boleh keluar,” ucap Devin, semua karyawanpun keluar ruangan dan di sini Alena keluar paling terakhir. Saat sudah sampai depan pintu tiba-tiba namanya di panggil.

“Alena Kinara Lee,” ... Alena pun menghentikan kakinya dan ia langsung menoleh ke belakang. “Bapak panggil saya?” tanya Alena kepada Devin.

“Iya menurut kamu siapa lagi, asisten pribadi saya juga nggak bakal mungkin panggil kamu. Evan kamu boleh keluar dulu,” ucap Devin. Evan pun meninggalkan ruangan meeting dan di ruangan itu hanya ada Devin dan Alena saja. Devin pun berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

“Ngapain bapak kunci pintunya?” tanya Alena. Devin pun berjalan mendekati Alena, Alena pun memundurkan badanya sampai akhirnya membentur tembok. Devan mengurung tubuh Alena.

“Apakah kamu sudah lupa dengan saya, dan satu lagi apa kamu juga sudah lupa dengan percintaan panas kita di ranjang,” bisik Devin tepat di telinga Alena dan itu membuat geleyar aneh.

“Maks ... maksud ba ... bapak apa,” ucap Alena dengan terputus-putus karena gugup dan tidak nyaman dengan posisi sekarang ini.

“Kamu benar-benar lupa, kalau begitu gimana kalau kita ulangi lagi di ruangan ini,” ucap Devin dengan senyum nakalnya.

“Jangannnnnnnnnnnnn pak,” ucap Alena dengan tangan Alena mendorong dada bidang milik Devin.

“Kenapa? Bukannya sangat menyenangkan,” ucap Devin

“Stopp pak,” ... Alena mendorong Devin agar menjauh darinya. “Saya permisi duluan pak saya mau balik keruangan saya,” ucap Alena, Alena membuka kunci pintunya dan membukanya meninggalkan Devin sedirian di ruangan itu.

Devin tersenyum, ... “Alena kau sangat membuatku penasaran. Aku tidak akan menyerah begitu saja, pasti kau bisa menjadi milikku,” gumam Devin lalu Devin keluar ruangan.

Alena tiba di ruangannya, ia sedang duduk di kursinya dengan bersender ia memejamkan matanya. Kenapa ia bisa bertemu dengan laki-laki brengsek itu dan lebih parahnya lagi dia adalah atasannya di tempatnya ia bekerja.

Tokkk tokkk tokkkk

“Masuk,” ucap Alena, pintu terbuka menampakkan Aneta.

“Neta, ada apa?” tanya Alena

“Ini laporan keuangan bulan ini, sudah aku selesaikan tinggal loe tanda tangani. O ya loe tadi kenapa di ruangan meeting  lama banget mana Cuma berdua sama bos lagi,” ucap Aneta sambil menyerahkan berkas-berkas.

“Kepo aja deh loe Ta, o ya makasih tepat waktu loe kasih berkas-berkasnya,” ucap Alena dengan cengirannya.

“Heh ... tiap bulan gue kasih laporan juga tepat waktu kali Ale. Ale tadi gue tanya beneran lho ngapain aja loe sama bos tadi di dalam ruangan meeting Cuma berdua,” ucap Aneta yang masih penasaran.

“Tadi bos bilang mau minta laporan keuangan kantor tahun lalu sama tahun ini,” ucap Alena dengan tenang.

“Hemmm begitu ... ya sudah gue balik ruangan dulu masih banyak kerjaan,” ucap Aneta dan keluar dari ruangan Alena.

Jam sudah menunjukkan waktu pulang kantor, Alena pun bersiap-siap untuk pulang. Belum sempat ia membuka pintu sudah terlebih dahulu ada yang membuka pintu ruangan Alena. Alena sangat kaget dengan kedatangan Devin ke ruangannya.

“Bapak kenapa ke ruangan saya?” tanya Alena yang masih berdiri di depan Devin.

“Mau ngajak kamu pulang bareng,” ucap Devin dengan santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

“Makasih pak ... tapi saya bisa pulang sendiri,” tolak Alena

“Aku tidak menerima penolakan,” ucap Devin lalu ia menyeret tangan Alena dan keluar ruangan Alena menuju ke basemant di mana Devin memakirkan mobilnya di sana.

“Pak lepasin tangan saya, nanti kalau ada yang lihat gimana?” tanya Alena sambil berusaha melepaskan tangannya dari gengaman tangan Devin.

“Memangnya kenapa?” tanya balik Devin yang di mana mereka berdua sudah berada di depan lift menunggu lift terbuka. Lift pun terbuka dan Devin pun menarik Alena agar segera masuk ke dalam.

Episodes
1 Pertemuan
2 Malam panas
3 Pertemuan ke 2
4 Ciuman Manis
5 Rayuan Manis
6 Satu Ranjang
7 Weekend
8 Menginap Di Rumah Devin
9 Hampir Ketahuan
10 Mual
11 Harus Bagaimana
12 Seminggu
13 Welcome Korea
14 Taman
15 Devin & Nara
16 Kangen Devin
17 Pindah Rumah
18 Pergi Belanja
19 Welcome Hamburg
20 Alena & Suho
21 Devin
22 Pesta Ulang Tahun Teman Suho
23 Devin Kangen Alena
24 Alena & Suho
25 Devin
26 Alena
27 Suho dan Lisa
28 Alena dan Devin
29 Malam
30 Malam terakhir bersama Devin
31 Pergi Jauh
32 Welcome Swiss Alena
33 Swiss
34 Ulang Tahun Jenny
35 Alena
36 Devin
37 Alena dan Nathan
38 Devin
39 Nathan dan Alena
40 Alena dan Devin
41 Melahirkan
42 Pulang dari rumah sakit
43 Devin dan Nara
44 Alena
45 Alena
46 Liburan
47 Alena, Nathan dan Jenny
48 Devin
49 Alena dan Nathan
50 Alena
51 Alena, Jenny dan Nathan
52 Nathan dan Alena
53 Pagi yang cerah
54 Alena dan Nathan
55 Alena
56 Alena dan Kaendra
57 Perpisahan
58 Welcome Korea
59 Alena
60 Alena
61 Nathan
62 Nathan dan Jenny
63 Alena
64 Alena
65 Alena
66 Devin
67 Jenny
68 Jenny
69 Alena dan Kaendra
70 Alena dan Devin
71 Alena dan Devin
72 Devin dan Alena
73 Devin dan Alena
74 Devin dan Alena
75 Devin dan Alena
76 Ciuman
77 Alena dan Devin
78 Alena dan Devin
79 Alena dan Devin
80 Alena dan Devin
81 Alena dan Devin
82 Alena
83 Alena dan Devin
84 Pernikahan
85 Alena
86 Devin
87 Alena
88 Alena dan Devin
89 Alena dan Devin
90 Honeymoon
91 Hari ke tiga honeymoon
92 Kehangatan
93 Korea
94 Sekretaris baru
95 Hari ke dua bekerja
96 Sandra
97 Alena
98 Devin dan Sandra
99 Devin
100 Makan malam
101 Kedatangan Jenny
102 Jenny dan Lionel
103 Bertemu mantan
104 Alena dan Devin
105 Berusaha merayu
106 Cemburu
107 Bertemu Sandra lagi
108 Alena dan Devin
109 Katty dan Evan
110 Alena dan Devin
111 Alice dan Evan
112 Alena dan Sandra
113 Alice dan Evan
114 Sandra
115 Sandra dan Austin
116 Pertengkaran kecil di pagi hari
117 Sandra berbuat ulah
118 Austin
119 Alena dan Devin
120 Sandra dan Austin
121 Alena dan Devin
122 Alice dan Evan
123 Sandra
124 Alena dan Devin
125 Katty
126 Katty dan Gladwin
127 Alena dan Devin
128 Katty dan Gladwin
129 Katty dan Gladwin
130 Alena, Devin, dan Sandra
131 Devin dan Alena
132 Sandra dan Austin
133 Alena dan Devin
134 Alice dan Evan
135 Sandra
136 Pertunangan Alice dan Evan
137 Sandra
138 Austin dan Sandra
139 Austin
140 Katty dan Gladwin
141 Katty dan Alena
142 Alena dan Devin
143 Alice dan Evan
144 Devin dan Alena
145 Katty dan Gladwin
146 Alena dan Devin
147 Pernikahan Alice dan Evan
148 Sania dan Mareta
149 Club malam
150 Honeymoon
151 Kesedihan dan kebahagian (END)
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pertemuan
2
Malam panas
3
Pertemuan ke 2
4
Ciuman Manis
5
Rayuan Manis
6
Satu Ranjang
7
Weekend
8
Menginap Di Rumah Devin
9
Hampir Ketahuan
10
Mual
11
Harus Bagaimana
12
Seminggu
13
Welcome Korea
14
Taman
15
Devin & Nara
16
Kangen Devin
17
Pindah Rumah
18
Pergi Belanja
19
Welcome Hamburg
20
Alena & Suho
21
Devin
22
Pesta Ulang Tahun Teman Suho
23
Devin Kangen Alena
24
Alena & Suho
25
Devin
26
Alena
27
Suho dan Lisa
28
Alena dan Devin
29
Malam
30
Malam terakhir bersama Devin
31
Pergi Jauh
32
Welcome Swiss Alena
33
Swiss
34
Ulang Tahun Jenny
35
Alena
36
Devin
37
Alena dan Nathan
38
Devin
39
Nathan dan Alena
40
Alena dan Devin
41
Melahirkan
42
Pulang dari rumah sakit
43
Devin dan Nara
44
Alena
45
Alena
46
Liburan
47
Alena, Nathan dan Jenny
48
Devin
49
Alena dan Nathan
50
Alena
51
Alena, Jenny dan Nathan
52
Nathan dan Alena
53
Pagi yang cerah
54
Alena dan Nathan
55
Alena
56
Alena dan Kaendra
57
Perpisahan
58
Welcome Korea
59
Alena
60
Alena
61
Nathan
62
Nathan dan Jenny
63
Alena
64
Alena
65
Alena
66
Devin
67
Jenny
68
Jenny
69
Alena dan Kaendra
70
Alena dan Devin
71
Alena dan Devin
72
Devin dan Alena
73
Devin dan Alena
74
Devin dan Alena
75
Devin dan Alena
76
Ciuman
77
Alena dan Devin
78
Alena dan Devin
79
Alena dan Devin
80
Alena dan Devin
81
Alena dan Devin
82
Alena
83
Alena dan Devin
84
Pernikahan
85
Alena
86
Devin
87
Alena
88
Alena dan Devin
89
Alena dan Devin
90
Honeymoon
91
Hari ke tiga honeymoon
92
Kehangatan
93
Korea
94
Sekretaris baru
95
Hari ke dua bekerja
96
Sandra
97
Alena
98
Devin dan Sandra
99
Devin
100
Makan malam
101
Kedatangan Jenny
102
Jenny dan Lionel
103
Bertemu mantan
104
Alena dan Devin
105
Berusaha merayu
106
Cemburu
107
Bertemu Sandra lagi
108
Alena dan Devin
109
Katty dan Evan
110
Alena dan Devin
111
Alice dan Evan
112
Alena dan Sandra
113
Alice dan Evan
114
Sandra
115
Sandra dan Austin
116
Pertengkaran kecil di pagi hari
117
Sandra berbuat ulah
118
Austin
119
Alena dan Devin
120
Sandra dan Austin
121
Alena dan Devin
122
Alice dan Evan
123
Sandra
124
Alena dan Devin
125
Katty
126
Katty dan Gladwin
127
Alena dan Devin
128
Katty dan Gladwin
129
Katty dan Gladwin
130
Alena, Devin, dan Sandra
131
Devin dan Alena
132
Sandra dan Austin
133
Alena dan Devin
134
Alice dan Evan
135
Sandra
136
Pertunangan Alice dan Evan
137
Sandra
138
Austin dan Sandra
139
Austin
140
Katty dan Gladwin
141
Katty dan Alena
142
Alena dan Devin
143
Alice dan Evan
144
Devin dan Alena
145
Katty dan Gladwin
146
Alena dan Devin
147
Pernikahan Alice dan Evan
148
Sania dan Mareta
149
Club malam
150
Honeymoon
151
Kesedihan dan kebahagian (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!