Aku sudah berada hampir dua jam dibalik kamar mandi ini. Walaupun kamar mandi ini cukup besar dan juga membuatku nyaman. Namun siapa yang mau terus berada di dalam sini, apalagi jika diluar terdapat harimau buas yang kapanpun bisa memakan mangsanya.
Tubuhku sudah mulai lelah karena terus berdiam diri, hingga akhirnya kuputuskan untuk keluar walau dengan perasaan yang runyam dan takut sekaligus cemas.
Aku mendapati kamar kosong melompong, ternyata Pakk Angga sudah tidak berada disni lagi. Hufts, aku cukup legah merasakan ruangan yang sunyi tanpa ada dirinya.
Aku pun memilih tidur diatas ranjang. Entah kenapa berada di dalam kamar mandi membuatku nerasakan lelah yang luar biasa. Terlebih lagi resepsi kemarin yang membuatku harus menahan sakit di kaki karena high heels 5 cm yang ku pakai.
Kuputuskan untuk kembali tidur, namun mataku kembali was-was untuk memastikan tidak ada orang jahat itu lagi disini. Aku benar-benar kesal dengan keberadaannya, apalagi sikap sombongnya yang akan aku jumpai terus mulai detik ini, hingga sepanjang waktuku nanti.
Tanpa sadar terlalu memikirkannya membuat kantuk ku mulai menyerang, aku pun mulai memejamkan mata lelah, hingga akhirnya tertidur dengan tubuh terlentang yang berbaring dengan begitu nyaman.
...★★★...
Krikk.
Krikk.
Kriikk.
Tidurku terganggu begitu saja, kulirik jam diatas dinding yang menunjukkan pukul sebelas siang. Berarti aku baru tertidur setengah jam, dan harus terbangun karena suara berisik yang menganggu gendang telingaku.
Tubuhku beringsut ngeri saat menangkap pergerakan Pak Angga yang sangat menyeramkan itu. Aku ngeri sendiri melihatnya, padahal ia samasekali tidak melihatku. Ku coba untuk tidak fokus, dan kembali melanjutkan tidurku. Nanti aku akan bangun jam dua belas saja, lagipula rumah pasti kosong, dan semua sudah di kerjakan para asisten.
"Oh bagus ya. Udah jadi istri saya, kerjaan kamu males-malesan aja. " ujar Pak Angga membuatku menggeram kesal, ia selalu membuat mood ku menjadi tidak baik.
"Memangnya apa yang harus saya lakukan? Menyusui anda, lalu membawa anda berputar-putar, begitu??" tanya ku menghentakkan kaki kesal diatas kasur, masih dalam posisi berbaring.
Aku tidak sadar dengan ucapan asalku yang dapat membuatnya bangun, dan langsung menghampiriku yang sedang memunggunginya. Aku menggulingkan tubuhku kesal, mendapati lenganku yang ia colek-colek dengan jari telunjuknya, kucoba acuhkan godaannya yang selalu saja membuat telingaku panas.
"Arghh, Bu Kusumo. Anakmu sungguh sangat tidak jelas!" geramku dalam batin, lagipula aku tidak berani mengucapkan itu secara langsung. Bisa-bisa di gulingi aku di atas kasur hingga sesak nafas oleh badan besarnya.
"Kau sudah cukup berani ya istri kecilku. " ucapnya menggoda yang entah kenapa bisa membuat jantungku berdetak lebih cepat. Oohh nooo, hey! Kau tidak boleh merespon terlalu cepat seorang playboy seperti dia.
"Lebih baik kau teruskan acara makan mu itu pak!" seruku mendorong pundaknya dari belakang, ia samasekali tak beranjak, lagipula aku memerintah si keras kepala sekarang, mana mungkin ia menurutinya.
"Aku ingin memakan mu saja sekarang, Leaa." bisik nya diatas rambut ku. Aku mendelik menjauh, bibirku mencebik kesal karena ulahnya yang selalu membuatku tidak bisa istirahat dengan tenang.
"Untuk memandang mu saja aku tidak nafsu pak! Bagaimana bisa kau memakan orang yang sudah kehilangan nafsunya karena dirimu!" balasku tajam, tidak menyadari bahwa raut wajahnya ternyata sudah berubah.
Tubuhku sedikit bergoyang ketika pak Angga yang beringsut mundur dari kasur. Wajahku diam-diam menoleh kebelakang, mendapatinya yang kembali memakan snacks didepan televisi yang menyala. Aku tahu ia tidak menontonnya. Yang ku tahu, pasti Pak Angga sedang memikirkan ucapanku barusan.
Kubiarkan dia berkelebat dengan pikirannya. Lagipula sekali-sekali membuatnya berpikir dengan apa yang sudah ia lakukan, tak masalah bukan? Selama ini ia selalu acuh dengan semua hal yang baik maupun yang terlihat baik menurutnya, namun tidak untuk orang-orang.
Biarkanlah sekarang ia berpikir lebih jernih untuk menghadapi sikapku yang akan membimbing rumah tanggaku menjadi sebuah rumah tangga yang harmonis, bukan hanya rumah tangga diatas sebuah ikatan. Namun juga harus ada cinta di dalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rini Gumilang
kalau belum ada prasaan cinta memang ada rasa gk suka dn canggung
2021-07-20
0
Ite
auuiw.. istri yang amat lancang.. he he
2021-06-14
0
Lilik Juhariah
Lea galak banget gk sopan
2021-06-01
0