Setelah mengantarkan Syifa di rumahnya dengan selamat. Marcel langsung melajukan motornya kearah klub malam. tempat biasa ia nongkrong bersama sahabatnya roy dan martin.
setelah sampai di klub. Marcell langsung masuk dan mencari-cari kemana sahabatnya. setelah menemukan mereka ia langsung menghampiri mereka.
menyadari kedatangan Marcell. sontak roy dan martin langsung merangkul Marcell. dan di balas pelukan pula oleh Marcell.
" hey Marcell? kemana saja lo. kenapa baru datang di klub". celetuk Martin.
" iya benar? biasanya juga setiap hari elo datang. tapi akhir-akhir ini Elo jarang kesini lagi." tambah Roy.
" gue lagi pusing? makanya butuh waktu buat menyendiri." ujar Marcell.
" pusing kenapa? apa ada masalah lagi atau ini tentang Hana." tanya martin bertubi-tubi sambil sesekali meneguk wine yang tersedia di meja."
" gue bertengkar dengan nyokap gue . bahkan Ayah nyuruh gue lepasin Hana serta ngenalin gue ke putri teman bisnisnya. gimana gak kesal coba." ujar Marcell.
"Apa????."
teriak Roy dan martin bersamaan.
Roy dan Martin tampak terkejut dengan apa yang dikatakan Marcell. Mendengar hal itu mereka langsung duduk di samping marcell demi menuntut penjelasan darinya.
" jadi?? apa elo bakalan ninggalin Hana...!!!."tanya Roy dengan serius.
" ya jelas tidak mungkin lah? tidak akan kubiarkan hal itu terjadi." terang Marcell.
" wahh? kau memang laki-laki sejati." puji Roy sembari menepuk bahu kokoh Marcell
" Truss cewe yang nyokap elo kenalin ke elo pasti cantik kan??." celetuk Martin tiba-tiba.
" oh Ayolah Guys? bagaimanapun cantiknya wanita itu. bagi gue hanyalah Hana yang tercantik di mata gue." tutur Marcell.
" baiklah..baiklah?? memang selalu Hana yang terbaik." ujar Roy tertawa meledek.
Begitulah kekonyolan mereka bertiga saat bertemu. mereka menghabiskan malam dengan bersenda gurau. tidak ada yang serius diantara mereka bila menyangkut wanita. kecuali Marcell yang memang sudah terlanjur mencintai Hana. maka apapun yang menjadi miliknya. tentu saja menjadi milik hana juga, termasuk uang atau bahkan tubuhnya.
**********
keesokan harinya di kampus. tampak Syifa berbincang-bincang dengan sahabatnya Alena. mereka sudah bersahabat sejak lama. jadi apapun yang menyangkut Syifa. maka Alena mengetahuinya termasuk perjodohan antara Syifa sahabatnya dan Marcell.
" gue merasa gak rela kalau sampai elo menikah dengan cowo brengsek itu." tutur Alena.
" tidak ada pilihan lain lagi Len? gue mah sebenarnya juga gak pengen menikah dengan Marcell? tapi karena ini wasiat terakhir dari nyokap gue. terpaksa gue menerimanya." ujar Syifa dengan wajah Sendu.
" elo harus jelaskan hal ini dengan baik kepada Oma. gue yakin pasti Oma mengerti akan hal ini." tutur Alena sambil mengelus punggung tangan Syifa dengan lembut.
" saat kepergian nyokap gue waktu itu? Oma sangat terpuruk len. bahkan butuh waktu berbulan-bulan agar bisa kembali ceria lagi. jadi gue bertekad ingin membuat Oma bahagia. apapun permintaannya gue bakal wujudkan termasuk menikah dengan Marcell."
ucap Syifa panjang lebar.
" elo yang sabar ya? gue bakalan selalu dukung elo kok." tutur Alena sembari tersenyum tulus kearah Syifa.
" tapi elo jangan kasitau siapa-siapa tentang hal ini ya??." tanya Syifa.
" iya elo tenang ajah. gue gak bakal kasitau siapa-siapa kok tentang hal ini." jawab Alena.
Saat keasikan mengobrol tiba-tiba saja seorang pria menghampiri mereka. pria tersebut adalah Roy sahabat Marcell.
" Wahh kalian menggosip yaa???." ledek Roy.
" Apaan sih kak." ujar Syifa.
" karena tadi kakak lihat kalian serius banget ngobrolnya. emangnya apa yang kalian bicarakan tadi." ucap Roy.
syifa dan Alena saling melirik satu sama lain. pasalnya hal ini adalah rahasia mereka berdua. dan tidak mungkin mereka memberitahukan hal tersebut kepada Roy. jadi mereka hanya berbicara lewat kedipan mata. dan tentu saja Roy merasa Aneh melihat tingkah mereka.
" Kalian ngapain???." tanya Roy dengan raut wajah keheranan.
" lebih baik kakak ikut denganku." ajak Alena pada Roy, sembari menarik paksa tangan Roy.
" tunggu dulu? kakak penasaran apa yang kalian bahas tadi." protes Roy sembari berusaha melepaskan diri dari Adiknya Alena. namun Hasilnya Nihil. Alena tetap menarik paksa hingga akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan.
Syifa hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum. melihat tingkah konyol sahabat juga pria yang selama ini di kaguminya.
Sepulangnya dari kampus, Syifa langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. setelah selesai ia merebahkan tubuhnya dikasur, sembari menatap langit-langit kamarnya.
" Setelah menikah dengan Marcell nanti, hidupku bakalan berubah. dan Statusku akan menjadi nyonya Dutch Shell, istri dari Marcell Dutch Shell. Andaikan saja pria yang akan kunikahi nanti adalah Kak Roy. pasti gue bakalan senang banget." gumam Syifa.
Begitu banyak yang dipikirkan membuatnya lelah hingga akhirnya tertidur pulas.
**********
Di apartemennya Marcell duduk termenung sembari menghisap rokok. serta sesekali meneguk wine yang di suguhkan oleh pelayan di mejanya.
"Aku sangat merindukanmu Hana. cepatlah kau kembali? sudah 2 tahun kau meninggalkanku. apa kau sama sekali tidak merindukan aku."
Marcell mencoba meraih ponselnya. berniat menghubungi kekasihnya Hana. setelah nomor yang ia tuju tersambung Marcell berharap Hana segera mengangkatnya.
Namun berulang kali ia mencoba menghubunginya. Hana tidak sekalipun mengangkat telfon darinya. karena merasa kesal Marcell melempar ponselnya hingga hancur berkeping-keping.
Karena merasa kesal Marcell membanting semua benda-benda yang ada di sekitarnya. amarahnya membuncah lantaran Hana mengacuhkannya.
" mengapa kau mengacuhkanku Hana? apa aku berbuat kesalahan padamu. tolong jangan begini." gumam Marcell sambil menghempas tangannya dengan kasar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
myPuspa
first
2020-06-05
0