Next~~~
~<»ILYTBM«>~
Di Rumah Zhang
Icaca terlihat termenung di dalam kamarnya.
Memang akhir-akhir ini ia sering melamun.
Ia sering terlihat pucat dan kadang pun sering terjatuh pingsan secara tiba-tiba.
Tetapi dia tidak memberitahukan kondisinya saat ini kepada kakaknya. Ia memilih menyembunyikannya karena takut membuat kakak nya semakin khawatir. Ia pun selalu terlihat ceria dan sehat-sehat saja jikalau di depan Zhang. Tetapi jika ada Zhang, dia akan memperlihatkan ekspresi ceria agar Zhang tidak curiga dan khawatir padanya.
"Apa aku harus memberitahu kondisiku kepada kakak," gumamnya.
Ia mengambil beberapa kotak obat yang tersimpan di bawah kasurnya. Memang saat ini Zhang tidak mengetahui keadaan Icaca karena setelah pemeriksaan terakhir yang dilakukan Icaca bersama dengan Zhang, Icaca sudah sembuh dan sudah tidak kambuh lagi. Tetapi berbeda dengan saat ini, ia terlihat pucat. Mungkin karena sering berpikir ... Penyakitnya jadi kambuh lagi.
Icaca mengambil beberapa obat dan langsung meminumnya.
"Icacaaaa!!!!" teriak Zhang memanggil Icaca dari bawah karena kamar Icaca ada di lantai atas. Zhang pun langsung pergi ke atas melihat adiknya. Icaca kaget!
Icaca buru-buru meletakkan kembali kotak obat itu di bawah kasurnya sebelum Zhang melihatnya. Ia duduk kembali di kasurnya dan mengambil ponselnya berpura-pura sedang memainkannya. Zhang langsung masuk ke kamar Icaca.
"Kakak," sapa Icaca tersenyum ceria.
"Ada apa kak?" tanya Icaca sambil meletakkan ponselnya di nakas.
Zhang duduk di sebelah Icaca dan mencium keningnya.
"Apakah kau tidak merindukan kakakmu ini?" tanya Zhang memeluk Icaca dan mengecup-ngecup puncak kepala Icaca sayang.
"Tentu saja aku juga merindukanmu," jawab Icaca sambil membalas pelukan Zhang dan berusaha senyum ceria.
Zhang melepaskan pelukannya dan melihat Icaca.
"Kenapa kau terlihat pucat. Apa kau baik-baik saja?" tanya Zhang mengerutkan keningnya memandangi Icaca.
"Ehh-a-aku, Gwechana yo kak! aku baik-baik saja," jawab Icaca sambil tetap senyum ceria berusaha menutupi kebohongannya. Hal itu sukses membuat Zhang percaya.
Zhang mengangguk dan membelai rambut adiknya.
"Kalau kau merasa tidak baik segera kau beritahu kakak ya," ucap nya sambil mencium kening Icaca. Icaca pun mengangguk dan Zhang pun beranjak pergi.
"Maafkan aku kak ...," lirih Icaca setelah Zhang sudah tidak terlihat di pintu.
Tak terasa air mata Icaca mengalir membasahi pipinya. Ia menatap ke arah jendela. Mungkin dia akan terus menutupi kondisinya ini dari kakaknya. Dan dia pun kontrol ke dokter lewat ponselnya. Dan menerima resep obat dari Chat Dokternya. Dia tinggal memesan obatnya melewati Apk. Kadang di saat Zhang sedang ada urusan atau pergi ke kampusnya, dia akan menemui dokter pribadinya memeriksa kondisinya.
~<»ILYTBM«>~
Pagi Hari
Angel bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya bersama Min Ha karena Angel hari ini ada kelas pagi.
"Apa Oppa juga ada kelas siang hari ini?
Sebaiknya gue tanyakan saja," gumam Angel kemudian Angel melihat Min Ha turun dari tangga.
Min Ha juga melihat Angel yang sibuk menyiapkan sarapan. Ia pun menghampiri Angel dan duduk di kursi meja makan.Di depannya sudah tersaji berbagai macam makanan ... yang Min Ha tidak tau apa itu.Karena sebagian Angel memasak masakan Indonesia yang sudah di ajarkan mamanya.
"Eh Oppa kau sudah siap? Sarapan dulu aku sudah masakin," ucap Angel sambil mengambilkan makanan untuk Min Ha.
Min Ha hanya tersenyum kecil melihat Angel yang memperhatikannya sepagi ini. Ia menatap Angel dengan heran bercampur senang.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Angel sambil duduk berhadapan dengan Min Ha. Min Ha langsung mengalihkan pandangannya berpura-pura tidak perduli dengan pertanyaan Angel. Ia pun tidak menjawab pertanyaan Angel dan langsung makan saja.
'Huhhh dasarrr' Angel berdecak kesal dalam hatinya.
"Eh ...Oppa," panggil Angel.
"Hmm." Min Ha hanya berdehem tanpa melihat Angel dan tetap fokus dengan makanannya.
"Apakah hari ini kau ada kelas pagi?" tanya Angel.
Min Ha tampak berfikir
"Tidak," jawabnya cepat. Angel hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi.
"Memangnya ada apa?" tanya Min Ha tiba-tiba
"Eum ... Hari ini aku ada kelas pagi. Jamnya di mulai dari jam 8 dan sekarang sudah jam 7. Kufikirkan untuk naik taksi saja," jawab Angel.
Min Ha berhenti dari kegiatan makannya. Dan berarih menatap Angel dengan tatapan datar.
"Akan ku antar," ucapnya kemudian beranjak.
"Tidak usah Op--"
"Aku tidak menerima penolakan!" sela Min Ha cepat kemudian ia pergi menuju kamarnya mengambil kunci mobilnya.
Angel hanya mengehela nafas. Dan tak lama kemudian Min Ha turun dan keluar bersama Angel.
~<»ILYTBM«>~
Hening menyelimuti mereka berdua saat berada di dalam mobil. Yah siapa lagi kalau bukan Angel dan Min Ha.
"Kapan kelasmu di mulai?" tanya Angel memecahkan keheningan.
"Mungkin nanti siang," jawab Min Ha tetap fokus arah jalanan di depan. Angel hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
"Mungkin nanti aku akan pulang malam," ucap Angel tiba-tiba. Min Ha tak menjawab pertanyaan Angel dan masih fokus ke arah depan.
'Huh! Kesel deh gue. Dasar sok berkuasa, yah jawab kek atau bicara apa gitu' batin Angel menggerutu.
Tak lama kemudian Angel telah sampai di kampusnya. Ia berlari karena jam sudah menunjukkan jam 07.50.
"Duh ... Gue udah telat nih. Semoga aja Dosen yang ngajar hari ini juga telat datangnya." Angel berharap doanya terkabul.
Dan setelah menempuh perjalanan 15 menit Angel telah sampai di kelasnya. Angel mengambil nafas dalam-dalam untuk mengisi oksigen kedalam paru-parunya. Saat sampai di kelasnya dan untungnya Dosen yang mengajar belum masuk. Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya. Angel berjalan ke arah tempat duduk yang kosong di sebelah Jusi.
memang Jusi selalu mengosongkan bangku untuk di duduki teman-temannya nanti jikalau ia datang lebih dulu ke kelas.
"Pagi Angel. Ada apa denganmu Angel?" tanya Jusi heran yang melihat Angel.
Angel menarik nafas sebanyak-banyaknya untuk mengisi pasokan oksigen dan mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
"Pagi. Ah! Itu tadi aku terburu-buru karena aku tadi pagi lupa kalau ada kelas pagi," jawab Angel berbohong. Jusi hanya mengangguk-angguk.
"Dosennya belum datang?" tanya Angel
"Belum. Mungkin hari ini dia tidak akan mengajar deh. Biasanya kalau dia sudah telat dia tidak akan masuk sama sekali," jawab Jusi.
"Hufftttt ... Syukur deh," lirih Angel.
"Eh, kemana Zia?" tanya Angel karena tidak melihat Zia sedari tadi
"Dia ada latihan vokal. Mungkin nanti siang baru selesai," jawab Jusi. Angel hanya mengangguk-angguk paham.
"Ahhh beruntung sekali si Zia. Sudah menjadi idola kampus. Jadi Vokalis lagi.Zia itu beruntung sekali yah," celetuk Jusi tiba-tiba.
"Kita seharusnya bangga mempunyai teman seperti Zia. Dia sangat berbakat. Selain dia cantik dia juga sangat baik dan ramah kepada semua orang," ucap Angel menasehati. Jusi tersenyum ke arah Angel.
"Memang temanku," balas Jusi. Angel ikut tersenyum.
~<»ILYTBM«>~
#Revisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Icha-h Iwan
visualx mn thor
2021-01-21
1
Hanik Suyanti
lanjutttt
2020-02-05
2
Vivi kisaran
smoga min ha berubah baik sama angel....
2019-11-02
10