¥
Pelayan (Mora)
Kalian janji tidak akan menyakiti putri Prishaa?
Pelayan (Mora)
(mulai bercerita)
Putri Prishaa adalah putri pertama dari raja dan ratu terdahulu. Kelahiran putri Prishaa membuat negeri peri berbahagia.
Putri dengan keparasan yang cantik dan menawan dapat memikat hati siapa pun yang menatapnya.
Putri Prishaa tumbuh bahagia dengan kasih sayang yang berlimpah.
Hingga 3 tahun kemudian putri Prishaa memiliki seorang adik perempuan.
Adiknya tak kalah cantik seperti Putri Prishaa.
Lalu saat putri Prishaa berumur 6 tahun dan adiknya berumur 3 tahun, di situlah penderitaan putri Prishaa di mulai.
Kedua putri itu sedang bermain di halaman istana.
Saat adiknya hendak jatuh putri Prishaa langsung menyelamatkannya dan itu membuat putih mengalami luka kecil.
Seketika itu orang tuanya yang tak lain adalah raja dan ratu sangat terkejut melihat darah yang keluar dari luka putri Prishaa.
Darah itu berwarna biru bersinar, tidak seperti darah yang lainnya dan darah pada umumnya.
Konon dalam dunia peri, jika seorang peri memiliki darah biru bercahaya, peri itu akan menjadi seorang dewi peri.
Dewi peri kedudukannya lebih tinggi dari pada seorang raja dan ratu.
Tak hanya itu, Dewi peri memiliki kekuatan yang luar biasa dan darahnya bisa membuat selalu awet muda.
Kelahiran Dewi peri hanya terjadi setiap 2000 tahun sekali atau bisa lebih dari itu.
Namun dia akan mengalami kebangkitannya untuk menjadi seorang dewi peri. Kebangkitannya tidak bisa di prediksi akan terjadi pada umur berapa.
Dari kejadian inilah raja dan ratu memiliki pikiran jahat terhadap putri Prishaa.
Raja dan ratu yang dulu amat menyayangi putri Prishaa kini malah sangat membencinya.
Putri Prishaa selalu di kurung di dalam kamarnya.
Darah putri Prishaa selalu di ambil secara berlebihan untuk di minum oleh raja dan ratu.
Karena raja dan ratu ingin hidup lebih lama dan tetap awet muda.
Semenjak itu keberadaan putri Prishaa di rahasiakan terutama tentang darahnya.
Karena darah yang terus menerus di ambil tanpa henti membuat tubuh putri Prishaa semakin lemah.
Bahkan putri Prishaa hampir kehilangan nyawanya karena darah yang sangat sedikit di tubuhnya.
Mora, pelayan setia putri tidak tega melihatnya dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu.
Mora merawat putri Prishaa dengan telaten dan membantunya untuk pulih seperti dulu.
Selama itu pula Mora, menipu raja dan ratu dengan memberikan darah buatan atau darah palsu yang menyerupai darah putri Prishaa.
Dan saat putri Prishaa berumur 11 tahun, tenaganya sudah pulih dengan sempurna.
Saat itu pula putri Prishaa membunuh kedua orang tuanya yaitu raja dan ratu.
Setelahnya putri Prishaa lah yang memimpin negeri peri dengan usia yang sangatlah muda.
Namun dia bijaksana dan tegas dalam memimpin negeri peri.
Lalu bagaimana dengan adik perempuannya?
Adik perempuannya di asingkan di pedalaman negeri dengan pengawasan yang ketat hingga saat ini.
Penyiksaan itulah yang meninggalkan trauma mendalam pada putri Prishaa.
Dan membuat tubuhnya sangat lemah bahkan tidak boleh kehilangan banyak darah karena itu bisa berakibat fatal.
Tetapi putri selalu terlihat kuat dan kejam untuk menutupi semua itu.
Hingga saat ini putri Prishaa belum mengalami kebangkitannya menjadi Dewi peri.
Entah itu karena tubuhnya yang lemah atau apa??!
Tidak ada yang tahu akan itu.
Archos
(tertegun mendengar cerita dari Mora)
Arsyila
(meneteskan air mata tanpa sadar)
Pelayan (Mora)
Jadi seperti itu yang di alami putri Prishaa sejak kecil.
Author (Yuna)
Tolong komen yaa, terserah kalian mau komen apapun😉
Author (Yuna)
Satu like, favorit, komen dan vote sangat berarti bagi author 💜
Comments
Callysta nadine
semangat thorr,,, pembaca baru niee
2021-09-13
0