bab 13

Arka berjalan perlahan sambil mengirim pesan pada Rangga, Rangga membukanya dan langsung membalasnya.

Arka melihat nomor kamar dan langsung membuka pintu pelan.

"Assalamu 'alaikum," ucap Arka pelan

"Wa'alaikumussalam," ucap Rangga dan Alwi sambil melihat ke arah Arka

Tatapan Arka langsung tertuju pada Alwi, Alwi tersenyum padanya.

"Alwi, kamu sakit?" tanya Arka sambil mendekat dan memegang kepala Alwi.

Alwi mengangguk dan memeluk Arka. "Tapi sudah gak terlalu sakit, karna ada Om Dokter yang jaga," kata Alwi polos

"Kamu sudah mengenalnya?" tanya Rangga kaget saat melihat Arka yang terlihat akrab dengan Alwi.

"Ya dia anaknya Hana Aisya pekerja di pabrik," kata Arka tanpa curiga sedikitpun tentang pertanyaan Rangga.

Sekitar 10detik Arka langsung tersadar dan melepaskan pelukan Alwi, "Apa mereka...?!" tanya Arka saat melihat Rangga.

"Ya mereka anak dan istrinya Vito," Rangga langsung menjawab sebelum Arka selesai bicara.

Arka menatap ke arah Alwi sambil tersenyum.

Hana mengucap salam sambil membuka pintu.

Mereka menjawab salam Hana sambil menoleh ke arah Hana.

Hana langsung menunduk saat melihat Arka ada di dekat Alwi. Ia terlihat tidak enak dengan kejadian terakhir kali.

Arka menatap lama ke arah Hana hingga membuat Rangga curiga.

Hana juga mengangkat wajahnya untuk melihat Arka, terlihat mata sayunya hingga membuat Arka tidak berdaya dengan wajah itu.

"Alwi, Om Arka masih ada urusan, nanti Om Arka ke sini lagi," ucap Arka langsung bangkit dari duduknya dan akan berlalu pergi.

"Arka...!" ucap Rangga

Arka mencium kening Alwi, mengacak-acak rambut Alwi, lalu langsung pergi melewati Hana dengan dingin dan tanpa peduli saat Rangga memanggilnya.

Hana semakin sedih saat melihat sikap Arka yang seperti itu.

"Arka...!" Rangga mengejar Arka yang berjalan keluar.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Rangga

"Gak apa-apa, aku memang masih banyak urusan, ntar sore Insya Allah ke sini lagi." Arka melanjutkan jalannya.

Rangga merasa aneh melihat kepergian Arka.

Hana keluar dan melihat Arka sudah semakin jauh.

Rangga duduk di depan kamar rawat, Hana juga duduk agak jauh. Keduanya diam beberapa saat.

"Apa yang terjadi?" tanya Rangga memulai pembicaraan

"Pak Arka marah sama aku karna aku mendorong tunangannya hingga jatuh," ucap Hana mulai cerita dengan nada bersalah.

"Sejak kapan dia punya tunangan, kok dia gak pernah cerita." Rangga semakin merasa aneh.

"Tunangannya Pak Arka adalah adiknya Mas Vito," kata Hana

"Cantika maksud kamu? itu gak mungkin, Arka cuma menganggapnya adik karna dia adiknya Vito, lagian wanita seperti Cantika bukan tipenya Arka," Rangga tertawa saat membicarakan itu.

"Cantika yang bilang sendiri, oh ya waktu itu sebenarnya Pak Arka salah paham karna aku benar-benar gak sengaja mendorong Cantika," kata Hana sedih.

"Kamu tenang saja nanti aku akan mencoba membicarakan tentang ini padanya," kata Rangga

"Gak usah, lagian untuk apa juga dijelaskan, jika itu Mas Vito atau Dokter Rangga tanpa perlu kujelaskan kalian tetap percaya bahwa aku bukan orang seperti itu," kata Hana lemah masih dengan wajah sedihnya.

Rangga melihat ke arah Hana yang terlihat khawatir campur sedih, saat bicara tangan Hana bergetar.

Hana langsung bangkit dan permisi masuk ke kamar rawat Alwi.

Rangga juga bangkit dan langsung pergi.

*

Sore hari Arka baru keluar dari pabrik, Ia melihat jam tangannya lalu langsung masuk ke mobil dan langsung melaju ke rumah sakit. Saat sampai Ia langsung masuk ke dalam rumah sakit dan langsung menuju ke kamar rawat Alwi.

Ia melihat Rangga dan Hana sedang mengobrol di depan kamar rawat Alwi.

Arka berjalan mendekat tanpa mereka sadari mendengar Hana berbicara informal bersama Rangga, berbeda dari saat bicara dengannya yang selalu formal.

Senyum Hana seketika hilang saat melihat Arka datang, tanpa bicara Arka langsung masuk untuk melihat Alwi.

Alwi sudah tertidur lagi, sehingga Arka keluar lagi.

Arka duduk di kursi depan kamar rawat, Hana dan Rangga juga duduk, mereka bertiga duduk berjauhan.

"Aku harus ngecek pasien," ucap Rangga sambil berlalu pergi.

Rangga menoleh ke arah Arka dan Hana yang sama-sama menunduk.

"Kapan Alwi bisa pulang?" tanya Arka memulai pembicaraan.

"Besok pagi. O ya Pak bisakah besok saya izin lagi?" ucap Hana

"Iya, saat Alwi sudah sehat total baru masuk kerja, jaga dia baik-baik," kata Arka

Hana mengangguk.

Arka menatap ke arah Hana yang masih terus menunduk.

Orang seperti apa sebenarnya kamu ini? batin Arka

Malam hari Arka makan malam bersama Rangga.

Rangga melihat wajah Arka yang terlihat murung.

"Oh ya sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana bisa kamu dan Cantika bertunangan?" tanya Rangga

"Pertunangan kami batal, kamu tau sendiri kan aku tidak mungkin menyukai Cantika, hanya saja orang tua kami sangat ingin melihat kami menikah," ucap Arka

"Terus masalah sama Hana?" tanya Arka

"Waktu itu aku melihat dia mendorong Cantika hingga jatuh, aku hanya tidak menyangka dibalik sikapnya yang polos ternyata dia wanita kasar, aku tidak suka dengan wanita yang mempunyai banyak topeng," kata Arka

"Hana bukan orang seperti itu, kamu pasti salah paham," kata Rangga

"Saat itu dia mengatakan sakit hatinya pada Cantika," kata Arka

"Aku mengenal Hana, dia sangat baik hingga membuat Vito jatuh cinta pada pandangan pertama," ucap Rangga

"Sebenarnya kalau Hana menjelaskan sepatah kata saja, aku akan mempercayainya, tapi nyatanya sedikitpun dia tidak mau menjelaskan," Arka langsung memegang kepalanya sambil menyandar.

"Kau menyukainya?" tanya Rangga tiba-tiba

Arka hanya diam seperti membenarkan ucapan Rangga.

"Kamu jatuh cinta padanya makanya kamu peduli pada ini semua, kalau kamu tidak menyukainya kamu akan bersikap masa bodoh seperti kamu yang tidak peduli tentang Cantika." Rangga menatap ke arah Arka dengan serius.

"Aku tidak tau aku menyukainya atau tidak, hanya saja aku merasa kagum ada wanita setegar Hana Aisya yang membesarkan anak sendirian," kata Arka

Rangga semakin yakin Arka menyukai Hana saat melihat betapa frustasinya Arka.

"O ya apa penyakit Alwi parah?" tanya Arka

"Gak kok, tenang saja besok dia sudah boleh pulang," kata Rangga

"Alhamdulillah, tadi aku sudah membayar biaya rumah sakit semuanya, jangan katakan padanya nanti dia salah paham," ucap Arka.

"Sekarang kau masih mau mengelak kalau kau beneran suka?" tanya Rangga

"Aku melakukannya karna dia putranya Vito," ucap Arka.

*

Di rumah sakit, Hana berbaring tidur di samping Alwi.

Ternyata Pak Arka sahabatnya Mas Vito juga batin Hana

Hana menatap anaknya yang tertidur pulas, Ia mengusap lembut wajah anaknya.

Ternyata Arka belum pulang ke kontrakan, Arka melihat dari kaca pintu kamar rawat Alwi, Ia melihat Hana yang terlihat sedih saat memegang wajah Alwi.

Semakin aku ingin tau maka semakin aku tidak mengerti orang seperti apa kamu ini batin Arka.

Arka berjalan pergi dengan langkah pelan, tanpa disadarinya ternyata Rangga juga gak pulang, Rangga melihat ke arah Arka.

Aku semakin yakin kalau kau jatuh cinta pada Hana jauh sebelum kau tau kalau dia istrinya almarhum Vito, batin Rangga.

Terpopuler

Comments

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Roshalyndhaa Ajj Daahh

ceritanya makin menarik

2024-10-13

0

Eliani Elly

Eliani Elly

next

2023-08-17

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

bantu arka dn aisyah bersatu ngga

2022-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!