bab 2

Arka kembali ke pabrik dan langsung menemui Farel di ruangan istirahat.

"Saya ingin melihat data semua orang yang bekerja di sini, susun sesuai abjad biar gampang melihatnya." perintah Arka

Farel bingung tapi langsung mengangguk.

Farel dan Arka melihat data semuanya di komputer.

Arka melihat data Hana Aisya.

Hana Aisya umur 23 tahun, pendidikan terakhir SMA, singel parent, punya 1 anak.

Arka memegang kepalanya. "Suruh dia kembali bekerja."

Farel langsung mengerti dan segera berjalan keluar.

Arka memegang kepalanya lagi dan langsung menyandar di sofa.

Tidak seharusnya masalah di rumah terbawa ke pekerjaan batin Arka

Farel datang kembali ke ruangan itu setelah beberapa saat.

"Ada apa lagi?" tanya Arka

"Tidak ada yang tau rumahnya, selama setahun kerja di sini dia jarang bergaul, datanya juga tidak ada alamat rumahnya, alasannya karna rumah kontrakan," Farel melapor.

Arka menghela nafas merasa bersalah.

Farel langsung mengerti saat melihat sikap bosnya.

*

Hana Aisya pulang ke rumah setelah belanja keperluan dapur, di depan rumahnya terlihat Alwi bersama Fahri sedang belajar.

"Assalamu 'alaikum," ucap Hana

Alwi dan Fahri melihat ke arahnya, "Wa'alaikumussalam,"

"Kok sudah pulang?" tanya Fahri

"Di pabrik sedang mengurangi karyawan jadi beberapa orang baru harus diberhentikan," jawab Hana

"Jadinya mau kerja di mana sekarang?" tanya Fahri

"Besok baru cari pekerjaan baru." Hana berusaha tersenyum.

"Ya sudah besok setelah aku selesai mengajar, biar aku carikan pekerjaan untuk kamu," ucap Fahri

"Tidak usah, kami sudah terlalu banyak menyusahkan Mas Fahri, ya sudah Mas aku masuk dulu." Hana berjalan masuk ke rumah.

Fahri kembali mengajari Alwi menulis di bangku halaman rumah.

*

Malam hari Arka pulang ke rumah, Ia melihat mobil yang dikenalnya terparkir di depan rumahnya. Ia langsung berjalan ke samping rumah dan memanjat ke teras kamarnya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun seperti pencuri kelas atas.

Arka membuka pintu teras kamarnya dengan pelan supaya tidak terdengar, Ia masuk dan langsung berbaring di tempat tidurnya sambil menghela nafas berat, lalu setelah beberapa menit Ia langsung masuk ke kamar mandi.

Di ruang tamu Linda Mamanya Arka sedang ngobrol bersama Cantika.

"Arka kok belum pulang ya?" tanya Cantika yang sudah agak lama duduk.

"Bentar lagi kok," kata Linda

Cantika melihat jam tangannya, "Tante ini sudah malam banget, Cantika harus pulang, besok Cantika ke sini lagi," Cantika mengangkat wajahnya menatap Linda.

"Ah iya baiklah." Linda tersenyum.

Linda mengantar Cantika ke depan rumah, mereka kaget melihat mobil Arka sudah ada terparkir.

Linda langsung tersenyum tidak enak saat melihat Cantika, "Mungkin tadi mobilnya dibawa pulang sama asistennya, biasanya seperti itu," Memang terkadang Farel sering membawa mobil Arka pulang.

"Ah iya, ya sudah Cantika pamit pulang dulu," ucap Cantika

Cantika masuk ke mobil dan perlahan menjalankan mobilnya.

Linda geleng-geleng kepala dan langsung berjalan masuk dan menuju ke kamar Arka dengan wajah kesal.

Linda membuka pintu kamar Arka, terlihat Arka baru selesai mandi, Ia menatap Mamanya.

"Arka umur kamu sudah 30 tahun, bisa-bisanya kamu bersikap seperti anak umur 13 tahun," ucap Linda lembut walau ingin marah.

"Maaf Ma, aku capek banget hari ini jadi lagi malas saja mau ketemu orang." Arka mengerti arah pembicaraan Mamanya.

"Dia bukan orang lain tapi calon tunangan kamu, dulu bukankah kalian sangat akrab," kata Linda

"Itu dulu saat dia masih polos yang tidak terlalu mengharapkan lebih, dan juga aku hanya menganggapnya adik karna dia adalah adiknya teman aku," kata Arka

Linda hanya geleng-geleng lalu berjalan pergi.

Arka tersenyum melihat kepergian Mamanya, Ia langsung memakai pakaiannya dan langsung berbaring sambil memejamkan matanya.

Rasa bersalah tentang tadi siang masih menyelimuti hatinya hingga walaupun terpejam, Ia tetap tidak bisa tidur. Ia bangkit dan langsung duduk menyandar di tempat tidur.

Arka memegang kepalanya karna merasa sangat bersalah. Ingin rasanya Ia berteriak untuk menghilangkan pikirannya ini.

*

Beberapa bulan berlalu, Arka sedang latihan manjat tebing, Ia sampai di atas lalu turun lagi.

Ia baru mengaktifkan ponselnya setelah turun. Ia terlihat malas saat melihat banyak pesan masuk di ponselnya, satupun tidak ada yang dibalasnya.

Saat itu juga Mamanya nelpon, "Kamu di mana? ini hari pertunangan kamu, cepat datang,"

"Ya, 30 menit lagi sampai," ucap Arka santai.

Arka langsung pamit pada yang lainnya, Ia langsung memakai jasnya tanpa mandi terlebih dahulu padahal saat itu keringatnya sangat banyak. Ini pertama kalinya Ia tidak menjaga kebersihan.

Sebenarnya kurang biasa tidak mandi habis manjat batinnya yang juga sedikit tidak nyaman karna tubuhnya lengket.

Arka melaju dengan kecepatan tinggi saat menuju gedung.

Di tengah jalan matanya tertuju pada seseorang yang mirip Hana Aisya, saat Ia menoleh lagi orang itu sudah tidak ada.

Di gedung tempat acara pertunangan, Cantika berjalan mondar mandir sambil memegang ponselnya, Ia mulai panik karna takut Arka tidak datang.

Cantika berusaha menelpon Arka tapi diabaikan karna Arka memang sedang menyetir laju.

Arka datang di depan gedung sambil melihat jam tangannya.

"Masih ada 7 menit," gumamnya lalu berlari masuk dan naik tangga darurat karna liftnya lama.

Arka membuka pintu ruangan dan melihat Cantika yang sudah hampir menangis.

Cantika tersenyum lega saat melihat kedatangan Arka, berbeda dengan Arka yang menatapnya dengan tatapan dingin.

Arka berjalan ke depan dan melewati Cantika dengan tatapan dingin, Cantika mulai panik saat melihatnya mengabaikan dirinya, seketika senyum leganya pudar begitu saja.

"Saya datang ke sini bukan untuk bertunangan melainkan untuk membatalkan pertunangan ini, karna acara ini diadakan tanpa izin saya," ucap Arka serius tanpa menatap ke arah Cantika.

Cantika menitikkan air mata saat mendengarnya.

Siska Mamanya Cantika terlihat marah mendengar Arka bicara seperti itu di depan semua tamu undangan, rasa malu mulai menyelimuti hati Siska.

Cantika terlihat frustasi, Linda dan Wijayanto juga marah melihat sikap Arka.

Semua tamu pergi setelah mendengar ucapan Arka. Setelah semua tamu pergi, Cantika terduduk sambil menitikkan air mata, Siska menariknya pulang dengan paksa.

Wijayanto dan Linda juga terlihat marah besar.

"Ikut ke dalam," ucap Wijayanto marah

Wijayanto berjalan menuju sebuah ruangan, Arka dan Linda mengikutinya dari belakang. Arka hanya diam sepanjang waktu.

Saat Arka masuk ke ruangan itu, Wijayanto langsung memukul wajah Arka dengan keras.

Linda berteriak, "Pa jangan, kita bicarakan baik-baik, oke,"

Arka hanya diam karna memang Ia sadar Ia melakukan kesalahan.

"Apa alasan kamu melakukan ini?" tanya Wijayanto marah.

Arka hanya diam, Linda menitikkan air mata saat melihat tepi bibir Arka berdarah.

"Jawab," ucap Wijayanto keras.

"Dari awal aku sudah mengatakan pada kalian kalau aku tidak menyukai Cantika, dan dari awal aku sudah menyuruh Cantika berhenti supaya hal ini gak terjadi, tapi dia meremehkan ucapanku," kata Arka

"Tapi bukan dengan cara mempermalukan kedua keluarga kan?" tanya Papanya

"Kalau kalian berhenti dari awal maka hal ini tidak mungkin akan terjadi," kata Arka

Wijayanto semakin murka dan ingin memukul Arka lagi, tapi Linda menghentikannya.

"Untuk sementara mulai hari ini berhenti dari perusahaan dan urus saja pabrik di Bogor, dan juga sementara tinggal di sana, karna Papa tidak ingin melihat wajah kamu," ucap Papanya yang sedikit mereda.

"Baiklah, terima kasih Pa," ucap Arka

Linda menatap ke arah Arka dengan sedih, Arka tersenyum ke arahnya sambil membuang darah di bibirnya.

Terpopuler

Comments

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

lanjut

2024-05-04

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

lanjuuttt

2022-03-13

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

good job arka kamu tegas👍👍👍

2022-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!