03. Membujuk calon besan
Deviana Larisa putri
Kenapa kalian menatap ku seperti...?🙄🤔
Diana Ayunda Wijaya
ahhh... tidak apa-apa.😁
Deviana Larisa putri
Apakah aku salah bicara.?
Diana Ayunda Wijaya
tidak, tentu saja tidak
Deviana Larisa putri
lalu...?🙄
Diana Ayunda Wijaya
aku hanya mengingat dulu kita pernah mempunyai sebuah janji
Deviana Larisa putri
janji...?
Diana Ayunda Wijaya
hei... apa kau melupakan janji kita berdua
Deviana Larisa putri
bukan itu maksud ku, kita terlalu banyak membuat janji
Deviana Larisa putri
aku tidak tau janji yang mana yang harus aku ingat
Diana Ayunda Wijaya
kalau kau memiliki seorang anak perempuan....
Diana Ayunda Wijaya
Dan aku memiliki seorang anak laki-laki.
Deviana Larisa putri
Tunggu... apa maksud mu kau ingin menjodohkan putriku dengan anak mu
Diana Ayunda Wijaya
Aku sangat sedih sekali, Bahakan ketika aku hampir mati, kau tidak ingin menepati janji itu
Diana Ayunda Wijaya
uhuk uhuk uhuk.
Deviana Larisa putri
Kau tidak perlu ber akting. aku hapal sipat mu sangat jelas
Diana Ayunda Wijaya
Apakah kau ingin melanggar janji kita.? bukan kah itu sangat kejam.
Deviana Larisa putri
Bukan seperti itu, masalah nya kepribadian putriku itu tidak jauh berbeda dengan ku...!
Diana Ayunda Wijaya
Terus masalah nya di mana...?
Deviana Larisa putri
Hem... putriku itu sipat nya sangat keras, dia tidak ingin di atur.
Diana Ayunda Wijaya
Tidak masalah, bagai manapun putrimu, kita berdua akan menyukai nya, dan tetap mencintai nya, seperti anak sendiri...!
Deviana Larisa putri
Ucapan mu itu, terdengar seperti ingin menikahkan mereka secepat nya...
Diana Ayunda Wijaya
Aku benar-benar ingin mencarikan yang terbaik untuk anakku yang gila itu...!!!
Deviana Larisa putri
Gila...?
Diana Ayunda Wijaya
maksud ku, aku butuh wanita yang keras seperti mu, yang bisa memberikan anakku sebuah pelajaran.
Diana Ayunda Wijaya
mungkin anakmu bisa mendidik nya dengan baik.
Deviana Larisa putri
haa haaa....apa kau bercanda, dia bukan anak kecil yang kau perlu didik..!
Diana Ayunda Wijaya
intinya aku ingin membuat anakku, bertekuk lutut, agar dia tidak bersikap seperti sampah layak nya ayah nya dahulu.
Gunawan Anggara Wijaya
kau bilang aku sampah. lalu kau apa, tempat daur ulang..
Diana Ayunda Wijaya
diam lah, aku sedang membahas hidup dan mati, kau sebagai pria tidak perlu ikut campur urusan anakku...!!!
Gunawan Anggara Wijaya
hei... bukan kah tadi kau bilang dia bukan anak mu. dasar labil
Gunawan Anggara Wijaya
aw... sakit, kenapa kau memukul ku.
Diana Ayunda Wijaya
diam lah
Deviana Larisa putri
haahhh😪
Deviana Larisa putri
kalian berdua ini, membuat ku sakit kepala,
Deviana Larisa putri
Baiklah aku akan membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan suamiku...
Diana Ayunda Wijaya
Tolonglah... kau bujuk suami mu, tenang saja anakku tampan ko, walau pun otak nya sedikit gila.
Deviana Larisa putri
baiklah, kalian berdua istirahatlah dengan baik, aku akan menemui suamiku dulu
Comments
apa aja dah
keren critanya
2021-08-01
0