ck, apa lagi yang akan di omelkan oleh lelaki itu
[batin]
Navela
apa ayah?
"PLAKKK"
Felix {Ayah Navel}
KENAPA NILAIMU HANYA 90 DIPELAJARAN INI?!
Felix {Ayah Navel}
TEMANMU SAJA ADA YANG DAPAT 100
Navela
[meringis sambil memegangi pipinya]
Felix {Ayah Navel}
KENAPA HANYA DIAM?!
Navela
[menegakkan badannya]
Navela
LALU AKU HARUS BAGAIMANA?!
Navela
AYAH AKU LELAH, AKU SELALU DITUNTUT UNTUK MENDAPATKAN NILAI YANG TERBAIK OLEHMU PADAHAL ITU BUKAN BIDANGKU
Navela
SEKARANG APAKAH TEMAN-TEMAN KU MENDAPATKAN NILAI 100 DI PELAJARAN YANG AKU KUASAI?
Navela
TATAP AKU AYAH!
[menarik kerah baju ayahnya]
Felix {Ayah Navel}
[menatap anaknya]
Navela
bagaimana bisa orang seperti mu adalah ayahku?!
[menggertakkan gigi giginya]
Felix {Ayah Navel}
NAVELA ATAS DASAR APA KAU BERANI BERKATA SEPERTI ITU?
Felix {Ayah Navel}
LEBIH BAIK SEKARANG KAU KE KAMAR MU DAN BELAJARLAH LEBIH GIAT LAGI!
Felix {Ayah Navel}
DULU SAAT AYAH SEUMURAN MU... [terpotong]
Navela
CUKUP! AKU LELAH MENDENGAR SEMUA INI
Navela
JANGAN BANDINGKAN AKU DENGAN DIRIMU, DAN JANGAN GUNAKAN SISTEM YANG KAU DAPAT SAAT BELAJAR DULU ITU KEPADAKU
Navela
SEMUA ANAK MEMILIKI KEUNGGULANNYA MASING-MASING, BUKANNYA DI TUNTUT UNTUK SELALU UNGGUL DALAM SEMUA BIDANG!
Felix {Ayah Navel}
TAPI DENGAN KAU UNGGUL DI SEMUA BIDANG KAU BISA MENGUASAI SEMUANYA, SEMUANYA YANG AKAN DATANG PADAMU BUKAN KAMU YANG SUSAH PAYAH MENCARI MEREKA!!
Navela
....
Navela
kamu bukan ayahku lagi mulai sekarang [mengambil tas lalu berjalan keluar]
Felix {Ayah Navel}
NAVELA! BERHENTI DISITU!
[mengejar anaknya]
Navela
aku tidak peduli! selama ini kau tidak menganggap ku sebagai anakmu, bahkan kau tak melihat ku sebagai manusia
[tetap melanjutkan langkahnya untuk pergi]
Felix {Ayah Navel}
....
Felix {Ayah Navel}
Navela ayo kita bicarakan baik-baik..
[membujuk]
Navela
sejak awal kau sudah berbicara tidak baik padaku
[berlari menjauh]
Felix {Ayah Navel}
NAVELA ANASTASIA!!!
tiba-tiba ada truk yang melintas
"BRAKKKKK"
"Brukhh"
Navela
khakkk!!!
[memegangi perut dan kepalanya]
Felix {Ayah Navel}
NAVEL!!!
[berlari mendekati anak nya]
Felix {Ayah Navel}
[menopang kepala Navela]
darah yang keluar dari tubuh Navel semakin banyak
Felix {Ayah Navel}
maafkan ayah.. ayah mohon bertahanlah sebentar lagi sayang *menggenggam tangan anaknya sambil meneteskan air mata
Navela
a-ayah....
[pengelihatannya semakin kabur]
Felix {Ayah Navel}
iya sayang ayah disini
[membelai lembut kepala anaknya]
Comments