♡Amelia♡
Hari ini terpaksa belanja sendiri. Brian sedang sibu, aku tidak ingin mengganggunya. Aku pergi ke supermarket langgananku. Disini aku banyak mengenal orang, bahkan aku mengenal manager dan pemilik swalayannya juga.
"Hallo nyonya.. wah, semakin cantik saja"
Amelia: Hallo.. terimakasih, kabar masih sama perut semakin besar.
"Dimana tuan? Apa anda berbelanja sendiri?"
Amelia: ya, suamiku sedang sibuk. Aku pergi berbelanja dulu yaa..
"Silahkan nyonya"
Aku berjalan mendorong troli dan berkeliling. Aku mulai memilih apa yang aku perlukan, keperluan dapur dan rumah tangga. Troliku sudah penuh. Memang ya ibu ibu. Kalau sudah belanja lupa segalanya.
Ponselku berdering...
Aku melihat layar, panggilan dari Brian.
Amelia: iya sayang..
Brian: hai sayang, sedang apa? Aku akan pulang sebentar lagi.
Amelia: aku di supermarket sayang. Aku sedang belanja.
Brian: apa?? Kenapa tidak bilang? Aku bisa menemaninu. Kamu pergi dengan siapa?
Amelia: naik taxi. Supir kan ada sedang libur.
Brian: tunggu disana, aku segera datang. Jangan melakukan hal berbahaya.
Amelia: iya, oke oke.. aku akan menurut. Aku menunggumu sayang. Hati hati yaa, aku mencintaimu..
Brian: aku juga mencintaimu.. tunggu aku ya.. (memutus panggilan)
Lagi lagi mengomel, sudah seperti ibu ibu saja. Aku bertemu manager swalayan.
"Hallo nyonya.. "
Amelia: hallo tuan.. (tersenyum)
Manager langsung mengambil alih troli belanjaanku. Kami berbincang hal hal seputar perkembangan Supermarket. Aku mendengar suara ribut ribut. Aku dan manager berhenti dan melihat banyak orang berkerumun.
Amelia: ada apa tuan? Kenapa ramai orang disini.
" saya juga tidak tahu nyonya, saya akan periksa"
Manager memarkir belanjaanku disamping kasir. Lalu berjalan mendekati kerumunan. Aku berjalan mengikuti manager, aku penasaran. Kami menyelinap masuk dalam kerumunan. Aku terkejut, Adit dan Nikita bertengkar. Adit bertubi tubi menampar Nikita. Adit mendorong Nikita hingga jatuh tersungkur. Ada darah mengalir, aku terkejut!
Aku langsung berlari menolong Nikita. Adit ini pria brengsek!
Amelia: Nikita, kamu baik baik saja?
Manager datang mendekatiku.
"Saya sudah hubungi ambulance nyonya"
Amelia: terimakasih tuan.
Aku melihat Nikita, dia pingsan. Aku menepuk pelan wajah Nikita agar sadar.
Amelia: Nikita bangun, Nikita apa kamu mendengarku.. Nikita..
Aku terkejut saat tiba tiba Adit menarik tanganku. Dia mencengkram kuat tanganku.
Amelia: lepaskan aku, brengsek!
Adit: untuk apa kamu membantunya. Urus urusanmu sendiri.
Amelia: apa kamu gila? Kamu mau membunuh istri dan anakmu?
Adit: dia bukan istriku, mungkin juga dia bukan anakku.
Amelia: dasar gila lepaskan aku. Tanganku sakit.
Perutku terasa sakit, anakku kamu kenapa? Maaf sayang..
Amelia: aku kamu tuli? Lepas Adit.
Adit melempar tanganku kuat dan mendorongku, membuat badanku tidak seimbang. Perutku terbentur rak belanjaan dan akupun tersungkur. Aku langsung memegang perutku, ini sangat sakit. Sungguh sakit.
Amelia: perutku.. auh.. aaaaahhhh!!
" nyonya anda baik baik saja"
"Nyonya anda berdarah"
Aku kaget, aku melihat dress putih yang kenakan ada bercak darah dan dilantai mengalir darah! Aku menangis, anakku..
"Sayang!!!"
Aku memalingkan wajahku, itu Brian. Brian dengan cepat menggendongku. Dia membawa ku keluar dari swalayan. Aku terus meringis kesakitan. Brian memasukanku dalam mobil dan bergegas membawa ku kerumah sakit.
Brian: sayang bertahanlah mengusap perut Amelia.
Amelia: Brian sakit, aku sudah tidak tahan! Ini sakit.
Brian: sayang beetahanlah, kita akan sampai.
Amelia: aaaaaaaauuhh!!! Brian ini sangat sakit!!
Aku berteriak kesakitan. Tidak lama mobil berhenti. Brian keluar dari mobil dan berlari membuka pintu mobil di sampingku. Dia menggendongku.
Brian: dokter mana dokter, ayoo cepat!! Istriku sedamg dalam bahaya.
Brian membawaku masuk IGD. Dokter dan suter langsung memeriksaku. Aku sungguh tidak tahan lagi. Aku sepertinya ingin mati. Pandanganku kabur semakin lama semakin gelap dan..........
♡Brian♡
Aku menunggu diruang tunggu. Amelia sedang operasi. Aku mondar mandir, mulutku tidak berhenti berdoa. Aku ingin istri dan ankkku selamat. Tanpa sadar air mataku mengalir. Aku cemas, gelisah, gugup, takut, senang semua camour aduk. Sudah seperti orang gila saja.
Terus menunggu dan menunggu. Aku menyandarkan diriku di dinding aku mengankat kepalaku ke atas dan memejamkan mata. Berharap semua baik baik saja. Pikiranku sekarang hanya tertuju pada Amelia seorang.
"Tuan saya sudah dapatkan informasinya"
Aku membuka mata, itu suara Boby. Aku menatap Boby.
Brian: ceritakan..
Boby: jadi begini tuan, tadi nyonya..........
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Saya dapat informasi langsung dari manager toko dan memeriksa kamera pengawas supermarket.
Brian: ya baiklah, aku akan urus itu nanti. Yang terpenting sekarang adalah istri dan anakku.
Boby: baik tuan saya mengerti.
Brian: kembalilah ke kantor suruh sekertaris mengatur ulang jadwalku untuk besok dan seminggu kedepan. Aku akan pantau dari sini.
Boby: saya mengerti tuan. Saya permisi, saya berdoa yang terbaik untuk nyonya Amelia dan bayinya.
Brian: terimakasih Boby. Maaf selalu merepotkanmu.
Boby: sudah menjadi tugas saya untuk membantu tuan. Anda adalah boss saya. Anda juga baik terhadap saya dan keluarga saya.
Brian: ya sama sama Boby. Kita memang saling membutuhkan. Harus saling membantu.
Boby: saya permisi tuan, saya akan kembali ke kantor.
Brian: pergilah.. hati hati dijalan, jika ada sesuatu apapun hubungi aku.
Boby: baik tuan (menunduk kilas lalu pergi)
Boby pergi, aku kembali menatap ruang operasi belum ada tanda tanda apapun. Jantungku sudah berdetak kencang. Makin lama makin kencang. Tubuhku gemetaran. Aku duduk di kursi dan menundukakan kepalaku. Aku memijat pangkal hidungku perlahan.
"Tuan Candra"
Aku mengangkat kepala dan melihat seorang dokter berdiri dihadapanku. Aku langsung berdiri.
Brian: ya dok, ada apa? Bagaimana istri saya?
"Selamat tuan, operasinya berjalan dengan lancar. Istri dan putri anda baik baik saja. Sebentar lagi nyonya Candra akan dipindahkan. Anda bisa melihat bayi anda di ruang bayi"
Aku senang, aku menghela nafas panjang. Akhirnya bayiku lahir dan Amelia juga baik baik saja. Aku tersenyum pada dokter itu.
Brian: terimakasih banyak dokter. Saya akan segera menemui anak saya.
"Silahkan tuan, sekali lagi selamat ya"
Brian: terimakasih dokter. Terimakasih..
Dokter itu mengangguk dan tersenyum, aku langsung pergi keruang bayi, aku berlari perlahan mencari ruang bayi. Perasaanku senang, sangat senang. Sayang... tunggu papa nak.
Akhirnya ketemu..
Aku mengintip dari kaca, seorang perawat didalam melihat dan berjalan keluar. Dia membuka pintu dan bettanya padaku.
"Tuan, ada mencari siapa?"
Brian: hmm aku ingin melihat anakku.
"Siapa nama ibunya"
Brian: Amelia Putri
"Nama anda?"
Brian: Brian Antonius Candra.
"Ah baik, tunggu saya periksa dulu"
Perawat itu kembali masuk dan menutup pintu, dia memeriksa bebapa bayi. Tidak lama dia kembali.
"Tuan silahkan masuk, bayi anda ada didalam"
Brian: baik, terimakasih
Aku masuk dalam ruang bayi. Jantungku berdebar.
Deg..
Deg..
Deg..
Deg..
Deg..
Deg..
Suster berhenti pada sebuah Box. Dia tersenyum padaku.
*Gambar ilustrasi Lovely Miracle Candra
"Selamat tuan, bayi anda perempuan. Sangat cantik dan juga lucu"
Brian: terimakasih..
Aku perlahan mengintip, wow.. inikah bayiku? Sangat lucu dan menggemaskan. Dia tertidur nyenyak. Senyumku mengembang.
Brian: Selamat datang didunia sayangku, papa sudah menantikanmu.
" apa anda ingin menggendongnya?"
Brian: jangan, dia sedang tidur. Aku tidak ingin mengganggu.
"Ya baiklah.. oh iya, siapa nama bayi anda? Bayi anda sangat lucu tuan"
Brian: namanya Lovely Miracle Candra. Terimakasih, dia memang sangat lucu. bagaimana istriku? Apa dia baik baik saja?
" nyonya candra baik baik saja, kemungkinan saat ini sudah dipindahkan. Anda bisa menunggu disini, saya akan coba tanyakan. Saya akan kembali lagi nanti"
Brian: maaf merepotkan.
"Tidak masalah tuan"
Perawat itu pergi meninggalkan aku diruang bayi. Aku terus melihat bayiku. Senyumku melebar. Tanganku perlahan menyenyuh wajahnya. Pipinya sangat lembut seperti kapas. Dia menggerakkan kepalanya dan menguap, aku tertawa dia sangat lucu. Aku mengeluarkan ponselku dan memfoto anakku.
10 Menit Kemudian..
Perawat kembali, dan menghampiriku.
"Tuan, nyonya sdh dipindahkan. Anda bisa melihat. Saya juga akan kesana membawa bayinya"
Brian: baiklah, terimakasih.
Perawat itu mendorong box bayi keluar ruangan. Aku mengikutinya. Kami menuju ruangan Amelia. Perawat ssampai di sebuah ruangan VIP. Dengan segera membuka pintu lalu mendorong box masuk. Aku melihat Amelia tersenyum ke arahku. Dia duduk bersandar di bantal. Aku dengan cepat menghampiri Amelia.
Brian: sayang, kamu baik baik saja??
Amelia: iya sayang, jangan cemas.
"Tuan, nyonya saya permisi dulu"
Brian: terimakasih
Amelia: terimakasih.
Brian: putri kita cantik sepertimu.
Amelia: benarkah? (Tersenyum)
Brian: Terimakasih sayang. Sudah melahirkan seorang putri untukku. Aku sangat bahagia, aku mencintaimu sayang.
Amelia: aku juga mencintaimu..
Aku mencium bibir Amelia, jantungku berdebar tidak karuan. Aku tadi ketakutan setengah mati. Takut jika ada sesuatu terjadi pada wanitaku ini juga bayinya. Air mataku menates, Amelia melepas ciuman dan menyeka air mataku. Tangan lembutnya meraba wajahku. Dia mencium kilas keningku.
Amelia: jangan menangis, apa kamu khawatir padaku?
Aku hanya mengangguk. Aku sudah tidak bisa berkata kata lagi. Amelia tersenyum cantik dan mencium kilas bibirku.
Cup..
Cup..
Cup..
Amelia: aku mencintaimu sayang
Brian: sayangku.. (memeluk Amelia) jangan membahayakan dirimu lagi.
Amelia: oke oke.. maaf membuatmu takut. Aku tidak akan ceroboh lagi.
Aku mengeratkan pelukanku. Aku sangat bersyukur istri dan anakku baik baik saja. Aku mencintai kalian..
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
*Gambar hanya ilustrasi yaa..😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Benazier Jasmine
amelia wanita baik dpt jodoh brian laki2 yg baik juga👍👍👍💖💖💖💖💖💖💖
2023-01-22
0
Wrin Budayani
selamat brian dan amelia and welcome baby lovely miracle . 😍😍😍
2022-10-16
0
Yusneli Usman
aku ikut nangis terharu betapa hancur hati kita lihat org yg tersayang kesakitan...
2021-05-16
0