♡Amelia♡
Aku membuka mataku perlahan. Aku bangun dan duduk bersandar bantal. Aku teringat kejadian yang aku alami. Ada orang yang menculikku dan paman James Burneo menolongku.
Tok..
Tok..
Tok..
Pintu diketuk perlahan.
"Amelia, kamu sudah bangun sayang"
Aku turun dari ranjang dan membuka pintu kamar. Aku melihat paman James dan langsung memeluknya.
James: hei, tenang kita aman.
Amelia: paman aku takut, mereka siapa?
James: mereka belum buka mulut. Berapa nomor Brian? Paman akan suruh dia datang.
Amelia: tidak paman (melepas pelukan) Brian ada di luar kota. Dia akan kembali lusa, aku tidak mau dia cemas.
James: dasar anak keras kepala. Dengar paman, dia suamimu apapun yang terjadi dia harus tau kondisimu. Paman sudah suruh orang kerumahmu tadi untuk memantau keadaan disana.
Amelia: untung aku bertemu paman. Jika tidak..
James: apa ini berhubungan dengan Abed? Jika Owen dia tidak akan menculikmu.
"Tuan, dibawah ada seorang pria bernama Brian"
kata seorang pelayan yang berdiri di kejauhan.
Amelia: Brian.. (berjalan cepat meninggalkan kamar)
James: Amelia pelan pelan kamu sedang hamil. Astaga anak ini, tidak bisa jaga diri (mengikuti Amelia)
Aku turun menyusuri tangga, aku melihat Brian di kejauhan. Dia mondar mandir, aku berlari mendekati Brian.
Amelia: Brian..
Brian: (memalingkan wajah) sayang..
Aku langsung memeluk Brian, aku menangis keras. Brian mengeratkan pelukan dan mengusap rambutku. Jantungnya berdebar kencang.
Brian: (melepas pelukan, menyeka air mata Amelia) apa yang terjadi?
Amelia: aku diculik beberapa orang, aku tidak tau siapa mereka. Untung saat dijalan ada paman James yang menolong.
Brian menatap paman James. Brian tersenyum
Brian: terimakasih mr. Burneo.
James: panggil paman James saja. Jangan terlalu sungkan. Ayo duduklah, ada yang ingin aku sampaikan.
Brian, Aku dan paman James duduk di sofa ruang tengah. Kami bicara serius.
Brian: aku sudah dapat kabar. Owen dan Abed sudah bebas. Owen sudah pergi ke Inggris, Abed menghilang ntah kemana.
James: lebih baik kalian pindah. Rumah itu sudah tidak aman.
Brian: iya paman, aku akan pindah kerumah baru saja.
Amelia: eh.. rumah baru?
Brian: iya, aku membeli rumah beberapa hari yang lalu. (Tersenyum)
James: bagus. Kamu memang suami idaman Brian.
Brian: bagaimana dengan penculiknya paman?
James: kamu ingin lihat? Dia ada di gudang belakang. Mereka membisu.
Brian: aku akan lihat paman, aku akan buka mulut mereka.
James: ayoo.. kita lihat mereka.
Kami berjalan bersama menuju Gudang belakang. Brian memegang erat tanganku. Kami mengikuti paman James dengan berjalan perlahan. Paman James membuka pintu gudang.
Kami masuk, ada 3 orang pria diikat di kursi. Brian mendekati salah seorang Pria itu dan bertanya.
Brian: siap yang menyuruh kalian?
"Kami tidak akan beritahu"
Brian: Jangan salahkan aku.
Brian mengambil ponsel dan memfoto wajah masing masing penjahat.Brian juga mengambil kartu identitas mereka. Brian menghubungi boby.
Brian: Hallo, Boby..
Boby: ya tuan..
Brian: aku surah kirimkan foto bukan? Cari keluarga dari 3 orang itu. Bawa keluarga mereka padaku. Jika ada yang melawan kamu bisa habisi.
"Tuan tunggu, aku akan bicara. Jangan sakiti anak dan istriku."
"Tuan ampuni kami, kami yang bersalah jangan bawa bawa keluarga kami"
Brian: cepat katakan waktu kalian 10 detik.
"Yang menyuruh kami tuan Abed"
Brian: bob, nanti aku hubungi lagi. (Memutus panggilan)
Brian terlihat kesal. Brian menarik kursi dan duduk dihadapan ketiga penjahat itu.
Brian: dimana Abed? Jika kalian tidak ingin kehilangam nyawa, cepat katakan. Jangan berbelit belit denganku!
"Ada di pinggiran kota C villa A"
Brian: apa yang kalian dapat jika berhasil menculik istriku?
"Uang 15juta dollar"
"Masing masing menerima 5 juta dollar"
Brian: kalian aku lepaskan, dan tangkap Abed untukku. Aku akan beri masing masing untuk kalian 50 juta dollar. Bagaimana?
" baaa..baik kami menerima"
"Baik tuan"
Brian: kalian tidak bisa lari. Ingat, aku punya nyawa keluarga kalian. Bawa Abed padaku. Kalian punya waktu sampai besok pukul 9 malam. Aku tunggu kalian di rumah ku, tempat kalian menculik istriku.
"Baik tuan"
"Kami mengerti tuan"
(Dalam hati Jemes)
Brilian.. pantas saja orangtuamu memberi nama Brian. Sangat cerdik! Aku suka pemuda sepertimu.
Brian berdiri dan melepas ikatan. Brian memberi uang kepada mereka untuk biaya berobat. Mereka berjalan perlahan keluar gudang. Brian mendekat dan merangkulku.
James: kamu yakin?
Brian: tentu, manusia serakah yang gila akan uang.
James: 50 juta dollar bukan jumlah kecil.
Brian: justru itu paman. Abed tidak akan menaikan tarif di atasku.
Dia tidak akan mau rugi. Apa yang bisa di banggakan? Perusahaanya sudah gukung tikar. Dan tiga orang itu pasti akan melakukan apa yang aku minta demi uang.
James: wow, aku kagum dengan pemikiranmu. Luar biasa Brian.
Brian: terimakasih paman, sudah menolong istriku.
James: hei.. dia sudah seperti putriku. Dari kecil aku sudah mengenalnya.
Amelia: paman..
Aku senang masih ada orang sebaik paman James. Aku juga beruntung menjadi istri dari seorang Brian Antonius Candra.
Terimakasih paman..
Terimakasih Brian, sayangku.. 😘
○○○○○
♡Brian♡
Tepat pukul 9 malam. Aku kembali kerumah lama dan duduk di sofa. Ke tiga orang penjahan itu masuk dan membawa seorang dengan kepala tertutup.
"Tuan, kami sudah bawa orangnya"
"Dia kami bius, jadi pingsan"
Brian: buka penutup kepalanya.
Salah seorang membuka penutup kepala, aku melihat wajah Abed. Aku tersenyum puas. Aku berdiri dan mendekat.
Brian: ayo, bawa dia ke dalam.
Aku berjalan menuju gudang belakang rumah. Mereka mengikutiku dibekang. Mereka membopong Abed yang pingsan. Aku mengambil kursi, orang orang itu mendudukkan Abed.
Brian: ikat dia erat erat.
"Baik Tuan"
Aku melihat mereka bekerja dengan baik. Mereka sudah selesai dan mendekatiku.
"Tuan sudah kami ikat"
Brian: baiklah, ayo kita keluar. Kunci pintu gudang.
"Baik Tuan"
Aku keluar dari gudang, aku berdiri menjauh dari gudang, mataku terus melihat gerak gerik ke tiga orang itu. Mereka benar benar patuh. Mereka selesai, aku berbalik dan kembali ke ruang tamu. Aku duduk di sofa. Mereka berdiri disamping sofa.
Brian: duduklah, ada yang perlu aku bicarakan.
Mereka duduk dan menunduk. Aku mengeluarkan kertas dari dalam saku jasku. Aku meletakan 3 lembar cek masing masing 50 juta dollar.
Brian: ambillah..
"Tidak tuan"
Brian: kenapa? Bukankah kalian butuh uang? Maka dari itu kalian bekerja kotor?
" tuan maafkan kami"
Mereka berdiri bersama dan berlutut didepanku.
Brian: berdirilah.. Thomas, Arson, dan Billy. Aku tau kalian bukan orang jahat. Apa kalian suka dengan apa yang aku berikan?
Thomas: terimakasih tuan, ijinkan aku menjadi orangmu.
Arson: aku juga tuan, ijinkan aku menjadi pengawalmu.
Billy: tuan, anda telah membatu pengobatan istriku. Operasinya berhasil betkat anda. Terimakasih, sebagai balasannya ijinkan saya melindungi anda.
Brian: hmmm.. baiklah, kalian bisa bekerja denganku. Kalian akan mendapatkan pelatihan dari tim khusus. Kalian bisa menjadi pengawal kami. Terutama istriku.
Arson: siap melayani anda tuan.
Thomas: kami sungguh menyesal tuan.
Brian: sudahlah. Itu sudah berlalu, jadi bagaimana uangnya? Kalian terima tidak?
Billy: tidak tuan, kami sudah cukup mendapatkan upah kami.
Brian: (mengambil cek dimeja dan menyimpan disaku jas) baiklah jika kalian puas. Aku tidak akan memaksa kalian menerima uangku. Kalian akan dapatkan bayaran setiap bulannya. Aku akan panggil kalian jika ada hal yang mendesak. Kalian bisa kembali ke keluarga kalian masing masing. Yerutama kamu Billy, rawatlah istrimu baik baik.
Billy: terimakasih tuan
Brian: sama sama. (Tersenyum)
#Brian diam diam menyelidiki latar belakang ketiga penjahat yang menculik Amelia, mereka bernama Thomas, Arson dan Billy.
•Thomas, pegawai kantoran yang kena PHK dan jadi pengangguran. Dia butuh uang hidup, karena tidak kunjung dapat pekerjaan dia menjadi penjahat. Brian membantu Thomas, Brian membelikan rumah dan membukakan toko bunga untuk istri Thomas. Brian berharap Thomas tidak terjerumus dalam dunia hitam.
•Arson, dia seorang pegwai bank yang difitnah mencuri. Dia dipecat, karena dia harus menghidupi dua orang tuanya dan ketiga adiknya yang sekolah, terpaksa dia menjadi penjahat. Brian membantu Arson. Brian membelikan rumah. Dan memberi dana pada orangtua Arson untuk modal usaha. Brian melakukan tanpa sepengetahuan Arson. Brian berharap Arson menjadi orang yang baik dan berjalan di jalan yang benar.
•Billy, Billy adalah seorang pengangguran, dulunya seorang pengusaha percetakan di pusat kota. Istrinya sakit sakitan, usaha Billy bangkrut, Billy terpaksa menjual tempat usaha dan rumahnya. Dia pindah ke daerah pingiran. Menyewa rumah kecil dan kumuh. Istrinya kembali sakit dan karena penyakit yang bersarang ditubuh sang istri, mengharuskan istri Billy menjalani tindakan operasi. Billy berusaha mendapatkan uang dengan cara kotor untuk biaya operasi. Brian membantu biaya pengobatan istri Billy. Membelikan rumah, dan memberi uang pada istri Billy untuk modal usaha. Karena biaya perawatan semua sudah dibayar lunas.
Itu sebabnya Thomas, Arson, dan Billy tidak mau menerima uang dari Brian. Mereka malu akan tindakan mereka. Mereka hampir saja mencelakai Amelia, tapi Brian masih begitu baik hati membantu mereka. Pikiran mereka terbuka, mereka menawarkan diri menjadi pengwal pribadi Brian.#
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Wrin Budayani
Allah selalu melindungi manusia2 baik ...brian ..amelia ..you are the best
2022-10-16
0
☯︎ DNL /Huang li cie☯︎
cakep 👍👍👍
2021-07-06
1
Anthy Khalid
brian mempunyai hati seperti malaikat...
2021-04-18
0