°•Brian•°
Aku selalu memantau kondisi Amelia. Meski di kantor, aku akan rajin menghubungi Amelia. Sekarang aku sedang di rumah, aku memasak makanan lezat dan penuh gizi untuk Amelia.
Aku menyiapkan di nampan dan membawa ke kamar. Aku membuka pintu perlahan dan masuk, aku kembali menutup pintu dan berjalan masuk. Aku melihat Amelia duduk bsrsandar di sofa dan membaca majalan.
Amelia: sayang, tidak ke kantor?
Brian: aku sudah selesaikan pekerjaanku sayang. Tenanglah. Ayo makan, aku suapi.
Aku duduk di samping Amelia, aku menyuapi Amelia. Amelia menolak makan. Aku membujuknya.
Amelia: apa ini? Aku tidak suka.
Brian: cobalah dulu. Kamu harus makan. Ini tidak mau itu tidak mau.
Amelia: aku tidak mau sayang. Jangan memaksaku.
Brian: (mencium kilas bibir Amelia) makan ya..
Amelia menatap ku dan tersenyum. Dia melahap makanan yang ada disendok. Amelia mengunyah dan menelannya. Aku mencium pipinya kilas dengan lembut. Aku menyuapnya lagi. Setiap makan yang ada di mulut Amelia habis aku akan memberi ciuman sebagai hadiah. Akhirnya makanannya habis. Entah sudah berapa kali aku mencium pipi Amelia.
Brian: makan saja harus ada imbalannya.
Amelia: aku tidak minta, tapi aku suka.
Brian: sayangku, aku menyayangimu. (Meraba lembut wajah Amelia)
Amelia: aku juga.
Brian: ayo minum vitamin dan air putihnya (memberikan Vitamin dan air putih)
Amelia meminum vitamin dan air putih. Aku mengusap lembut rambut Amelia.
Amelia: terimakasih sayang. Jika seperti ini terus aku akan jadi babi gendut.
Brian: hahaha (tertawa) istriku, sayangku, cintaku.. kamu sangat menggemaskan. Tidak apa jadi babi. Dari pada kamu sakit.
Amelia: ya terserahlah. Sekarang aku tidak bisa berdebat denganmu. Kamu bos nya.
Brian: aku akan keluar kota besok. Kamu ikut ya.. kita bisa sekalian berlibur.
Amelia: berapa lama?
Brian: 2 hari
Amelia: aku dirumah saja, kamu pergilah.
Brian: tidak, kamu harus ikut. Aku tidak akan tenang jika kamu tidak ikut.
Amelia: ayolah sayang, ini hanya 2 hari. Kamu masih bisa menghubungiku kan?
Brian: baiklah, saat aku tidak ada. Aku akan suruh pelayan mengawasimu. Jaga dirimu dan anak kita.
Amelia: oke sayang, aku mengerti.
Brian: (memeluk) jika ada apa apa hubungi aku.
Amelia: iya sayang. Kamu mandilah aku akan siapkan bajumu.
Brian: ok.
Aku berdiri dan masuk dalam kamar mandi.
°•Amelia•°
Aku ingin ikut, tapi aku takut menggangu pekerjaanya. Hanya 2 hari. Kamu pasti bisa Amelia. Semangat!! Dulu kamu juga hidup sendiri sebelum ada Brian.
Brian masuk dalam kamar mandi, aku berdiri dan membuka lemari. Aku menyiapkan pakaian ganti. Tidak lama Brian keluar dari kamar mandi. Dia menghampiri ku yang duduk di tepi ranjang. Brian mengambil pakaian ganti dan mengenakannya.
Brian sudah berganti pakaian. Brian bercermin dan menata rambutnya. Dia tersenyum. Brian mengeluarkan sebuah kotak merah dari dalam laci dan memberikannya padaku.
Amelia: apa ini?
Brian: hadiah untukmu. maaf terlambat memberimu hadiah.
Aku membuka kotak dan terkejut. Aku melihat kalung indah berbentuk hati. Brian mengambil kalung dan memakaikan di leherku.
Brian: ini hadiah ulang tahun dariku. (mencium kilas kening Amelia) Aku pesan khusus di paris. Di belakang kalung ada inisial namamu. (Tersenyum)
Amelia: terimakasih sayang.
Brian: sama sama. Aku mencintaimu Amelia.
Aku berdiri dan memeluk Brian dengan erat. Aku sangat senang. Aku melepas pelukanku dan mencium kilas bibir Brian.
Terimakasih Brian.. i love you❤
○○○○○
♡Amelia♡
Aku mengancing kemeja Brian. Aku merapikan kemejanya dan memeluknya. Hari ini Brian akan berangkat keluar kota.
Brian: tidak ingin ikut?
Amelia: tidak, aku dirumah saja.
Brian: baiklah, aku tidak akan memaksa. Hubungi aku jika ada apa apa. Aku akan tambah penjaga rumah. Jangan keluar rumah ya
Amelia: aku mengerti.
Brian melepas pelukan dan mencium bibirku. Ciuman lembut yang membuat jantungku berdebar kencang. Brian melepas pelukan dan memelukku erat.
Brian: perasaanku tidak enak. Lebih baik kamu ikut bersamaku.
Amelia: sayang, ayolah.. itu hanya perasaanmu saja. Kita tidak pernah berpisah selama ini, jadi wajar jika perasaanmu tidak enak.
Brian: kamu benar. Selama ini kita selalu bersama.
Amelia: sudah sudah ayo berangkat.
Brian menggandengku keluar kamar dan turun kebawah. Brian duduk di meja makan. Aku duduk disampingnya.
Amelia: mau makan apa?
Brian: apa saja boleh.
Aku berdiri dan menghidangkan roti isi di piring Brian. Brian manarikku duduk dipangkuannya. Aku terkejut, aku menatapnya. Brian terswnyum tampan.
Brian: makanlah (menyodorkan roti isi) ayo makan bersama.
Amelia: iya.. (memakan roti) kamu juga
Brian: oke.. (memakan roti) kamu jaga kesehatanmu. Sepulang dari luar kota aku temani ke dokter.
Amelia: kamu hati hati ya, jangan nakal.
Brian: mana ada, aku hanya akan nakal padamu.
Amelia: baguslah. Aku jadi tenang, jangan tidur malam malam.
Brian: siap boss..
Amelia: aku mencintaimu sayang
Brian: aku juga.. (mencium kilas bibir Amelia)
"Tuan, supir sudah datang"
Brian: oke, aku akan keluar.
"Baik tuan"
Aku berdiri, Brian minum air dan mengusap mulutnya dengan lap mulut. Dia mencium keningku dan pipiku kilas.
Brian: sayang aku berangkat ya. Kamu didalam saja, tidak perlu keluar.
Amelia: hati hati sayang.
Brian: oke..
Brian tersenyum dan melambaikan tangan. Dia berbalik dan berjalan keluar rumah. Aku mendengar suara mesin mobil yang menyala. Brian sudah pergi. Aku kembali makan.
"Nyonya susunya"
Amelia: jangan lupa bersihkan gudang belakang. Buang saja barang barang yang tidak terpakai.
"Baik nyonya"
Aku mengunyah roti isi dimulutku dan menelan. Aku meneguk habis susu di gelas. Hmmmm.. sangat lezat. Perutku kenyang, aku berdiri dan berjalan ke ruang tamu. Aku mengeluarkan ponselku dan duduk disofa.
♡Brian♡
Baru sebentar pergi dari rumah sudah rindu. Aku membuka berkas dokumen di tanganku.
Brian: Bob, majukan semua jadwalku. Aku ingin pulang besok.
Boby: baik tuan.
Aku mencari dokumen ku yang lain, dalam tas ku tidak ada. Astaga dokumenku ketinggalan.
Brian: putar balik. Ada dokumen penting yang tertinggal.
"Baik tuan"
Boby: bagaimana bisa anda melupakannya tuan. Anda biasanya selalu teliti.
Brian: entahlah.. seperti ada yang mengganjal.
Tidak lama mobil memasuki halaman rumah, aku kaget melihat penjaga tergeletak di lantai. Aku cepat keluar dan berlari masuk. Semua pelayan juga tergeletak dilantai.
Boby: tuan ada apa?
Brian: bob, hubungi polisi dan lihat kamera pengawas.
Boby: baik tuan.
Aku teringat Amelia, aku berlari kekamar.
Aku membuka pintu kamar, Amelia tidak ada. Aku membuka kamar mandi, juga tidak ada. Aku mencoba menghubungi Amelia. Ponselnya mati. Aku berlari keluar kamar dan turun ke bawah.
Polisi datang dan mengahampiriku.
"Tuan"
Brian: bagaimana?
"Kamera pengawasnya mati tuan"
Brian: pasti sudah dimatikan lewat ruang kendali.
"Ya tuan, penjaga ruang kendali pingsan karena bius"
Brian: bagaimana ini, Amelia..
"Kami akan berusaha mencari tuan"
Aku duduk di sofa, pikiranku kacau. Amelia kamu dimana sayang? Seketika aku teringat 2 bajingan tengik yang dipenjara itu.
Brian: boby..
Boby: (mendekat) ada apa tuan?
Brian: periksa apakah Owen dan Abed masih dipenjara?
Boby: baik tuan, saya akan segera mencari tahu.
Boby pergi, aku terdiam.
Amelia sedang hamil, bagaimana jika terjadi sesuatu? Oh Tuhan.. jangan sampai istriku dalam bahaya.
Amelia maafkan aku.
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Wrin Budayani
thor jangan bikin sedih ..amelia tdk pantas dpt kesakitan lagi
2022-10-16
0
zusrini5
ya ampun... semoga amelia baik2 aja...
2022-01-22
0
☯︎ DNL /Huang li cie☯︎
aku juga mencintaimu Thor 😍😍😍😘
2021-07-06
1