MALL KOTA A
♡Brian♡
Aku dan Amelia masuk kedalam mall. Sudah lama tidak jalan jalan. Selama ini Amelia menyediakan segalanya untukku. Baju dan perlengkapanku. Tidak ada yang terlewatkan.
Amelia: sayang, kamu janjian dimana?
Brian: di Cafe, Lantai 3. Kamu mau ikut? Masih 1 jam lagi, aku temenin kamu belanja dulu aja.
Amelia: boss bayarin ya, aku kan tidak ada uang. (Tersenyum)
Brian: bisa ya bilang gitu. Yang bayar aku 500juta siapa? Hantu?
Amelia: iya mungkin.
Dasar Amel, aku jadi gemas! Awas ya..
Amelia menggandeng tanganku masuk sebuah toko sepatu.
Amelia: sayang, kamu tunggu di sofa ya. Aku mau pilih pilih dulu.
Brian: oke, hati hati.
Amelia: siap boss.
Aku melihat Amelia pergi menjauh, aku menunggu dan membaca majalah di meja.
♡Amelia♡
Sudah lama tidak kesini, terakhir dengan Daniel. Semenjak itu aku selalu order via telepon. Dan menunggu barang datang di rumah. Akhirnya aku bisa kesini lagi, aku senang sekali.
"Hallo nona Amelia, apa kabar anda?"
Amelia: Manager, apa kabar? Aku baik baik saja.
"Saya mendengar kabar pernikahan anda, saya pribadi mengucapkan selamat. Maaf saya tidak bisa hadir."
Amelia: iya, hanya boss mu yang hadir.
"Maaf, saya baru masuk hari ini, 2 minggu cuti. Pergi keluar negri"
Amelia: oh begitu. Baguslah sekali sekali pergi jalan jalan. Oh ya, ada produk baru? Aku sibuk, tidak sempat lihat majalah.
" silahkan lewat sini"
Amelia: oke.
Aku berjalan mengikuti manager toko. Aku melihat banyak perubahan pada toko. Mungkin ada renovasi.
Aku cepat mengikuti manager toko.
Manager menunjukan padaku beberapa model terbaru. Wow.. keren! Dasar mataku, tidak bisa melihat barang bagus.
Seorang pelayan berlari menemui manager. Pelayan itu berbisik. Manager manatapku dengan gelisah.
Amelia: ada apa?
"Maaf nona, produk terbaru sudah dibeli oleh konsumen lain"
Amelia: tidak apa, aku pilih yang lain.
Aku berjalan mengelilingi toko. Aku melihat lihat sepatu yang lain.
"Maaf nona, maaf"
"Mana manager kalian? Kamu melukai kakiku"
"Maaf nona, kami akan bawa anda kerumah sakit"
Aku mendengar keributan. Aku melihat pelayan toko sedang berdebat dengan seorang wanita. Aku perlahan mendekat.
Aku berbisik pada seorang pelayan.
Amelia: ada apa?
"nona itu meminta diambilkan air, gelas nya jatuh dan pecahan gelas melukai kakinya, padahal nona itu sendiri yang salah. Dia tidak benar memegang gelasnya"
Manager toko datang, meminta maaf. Wanita itu mendorong manager toko hingga tersungkur dan memaki. Aku kaget, wanita ini seungguh keterlaluan.
Amelia: sory, ini ada apa? (Membantu Manager berdiri)
"Kamu siapa? Nggak usah sok jadi pahlawan"
Amelia: aku konsumen VIP disini. Aku merasa terganggu. Kamu berisik!
"Hah!! Baru jadi konsumen VIP blagu banget"
Amelia: lebih baik kamu pergi, jangan buat onar. Kamu turis kan? Tolong jaga sikap!
Wanita gila itu pergi, aku menghela nafas.
"Nona Amelia, terimakasih"
Amelia: sama sama
Aku memapah manager masuk dalam ruangnnya.
♡Brian♡
Amelia lama sekali, ini sudah 30 menit. Apa ada masalah? Aku penasaran, aku meletakan majalah di meja dan berdiri, aku berjalan mencari. Aku berpapasan dengan seorang wanita.
"Brian"
Seseorang memanggil namaku, suara ini.. Aku mebalikkan badan dan kaget.
Brian: Nikita.
Nikita: hahaha (tertawa) lo disini? Bisa beli apa? Makan aja nggak bisa! Lo bisa di Amerika siapa yang bawa? TKI ya..
Brian: terserah lo mau bilang apa. Gue gak peduli!
Aku membalikan badan dan pergi mencari Amelia. Aku bertanya pada pelayan. Aku mengetuk pintu ruangan manager dan masuk.
Amelia: Brian (tersenyum)
Brian: kamu terluka?
Amelia: (menggeleng) jangan cemas. Ayo kita temui klien kamu, nanti terlambat.
~~
Lantai 3(cafe)
Ponsel Brian berdering,
Brian: sayang, kamu temui klien dulu ya, aku ada panggilan mendesak. Kliennya
Amelia: oke.
Amelia masuk ke dalam cafe mencari, mata Amelia tertuju pada salah satu pria rapih berjas. Amelia menghampiri.
Amelia: Hallo, apakah anda sedang menunggu perwakilan Axis grub?
"Hai, saya adit. Saya dari perusahan Zero Grub"
Amelia: Hallo saya Amelia, Direktur utaman Axis Grub. Suami saya sedang ada panggilan jadi mari kita diskusi dasar dasarnya saja. Intinya anda bisa bahas dengan suami saya.
Adit: baiklah nona. (Tersenyum)
(Dalam hati Adit)
Gila, cantik banget nih cewek! Sexy lagi, Nikita mah jauh. Ck.. ck.. ck.. senyumnya cantik, sayang sudah punya suami.
Amelia: maaf tuan, anda belum menjawab pertanyaan saya.
Adit: ah maaf, karena anda terlalu cantik, saya jadi tidak konsentrasi.
Amelia: haha.. (tertawa) anda bisa saja.
Dari jauh Nikita melihat Adit dan Amelia berbicara, Adit memperhatikan wajah Amelia yang sedang menjelaskan isi dokumen. Nikita geram dan mendekati mereka. Nikita menarik rambut Amelia.
Nikita: dasar pelacur! Berani ganggu laki orang.
Adit: Nikita, lepasin. Lo tau nggak dia siapa?
Nikita: siapa? Dia cuma cewek murahan. (Melepas tangannya dari rambut Amelia, dan menatap Amelia) lo (melotot)
Amelia: kamu? Yang di toko tadi kan? Maaf nona, sepertinya kamu sudah salah paham. Aku kesini untuk bahas bisnis dengan tuan Adit.
Nikita: lo pikir gue buta, dasar lo pelacur kelas kakap!!
Nikita hendak menapar Amelia, tangannya tertahan oleh tangan seseorang. Nikita menoleh dan kaget.
Nikita: Brian, lepas! Gue mau kasih pelajaran nih cewek murahan!
Brian: lo bilang apa? Pelacur? Murahan? Tau diri dong!! Elo itu yang pelacur dan murahan. Sudah punya pacar masih tidur sama cowok lain.
Nikita: kok lo belain dia sih, lo nggak tau dia godain Adit?
Brian melempar tangan Nikita. Brian dan Adit saling betatapan.
Brian: gue nggak percaya istri gue godain cowok lain, yang ada cowok lo yang kegatelan!
Adit: Brian, gue bisa jelasin ini. Lo jangan emosi bro.
Brian tidak menjawab, Brian meringkas berkas di meja dan memasukan di tas.
Brian: sayang, ayo pulang!
Adit: tunggu Brian, kerja sama kita?
Brian: masih mengharap kerja sama? Gue nggak akan mau!
Amelia: kamu kenal mereka? (Bingung)
Brian: sangat kenal, satu mantan pacar, satu mantan sahabat! Mereka cocok kan? Sama sama sampah!!
Brian dan Amelia pergi meninggalkan Cafe. Adit menampar Nikita. Nikita terkejut.
Adit: sialan lo, lo bikin usaha gue ancur tau nggak. Gimana gue bisa naik jabatan kalo gini!
Nikita: maaf, gue nggak tau kalo cewek tadi istrinya Brian. Maaf.
Adit: lo jauh jauh dari gue deh! Kita udah nggak ada hubungan apa apa lagi mulai sekarang!
Nikita: maksud lo? Kita pisah?
Adit: ya.. lo bikin gue ancur!
Semua mata melihat pertengkaran Adit dan nikita. Mereka menjadi bahan gosip. Adit pergi meninggalkan Nikita. Nikita merasa malu dan pergi mengikuti Adit.
○○○○○
♡Amelia♡
Aku dan Brian sudah sampai di rumah. Sepanjang perjalanan aku hanya diam. Jujur saja, aku takut. Ini pertama kalinya aku melihat Brian semarah ini. Brian bahkan menghubungi sekertarisnya untuk menolak kerjasama dengan semua koneksi Zero Grub dalam bentuk apapun.
Aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Brian sibuk dengan laptopnya. Aku perlahan mendekat dan merangkulnya. Aku mencium pipinya lembut. Berharap bisa mendinginkan hatinya. Brian melepas tanganku, dia berdiri dan langsung memelukku erat.
Brian: maaf sayang, apa kamu takut?
Amelia: iya, aku takut.. aku tidak pernah melihatmu semarah ini.
Aku mengeratkan pelukakanku. Brian mencium bahuku kilas. Dia mengusap kepala belakangku.
Brian: aku kesal, karena dia menghinamu.
Amelia: (melepas pelukan) jadi kamu khawatir padaku?
Brian: tentu saja. Maaf tidak bisa melindungimu dengan baik. Aku akan trima jika dia menghinaku. Tapi aku akan marah jika dia menghinamu.
Aku mencium bibir Brian lembut, aku merangkulkan tanganku di leher Brian. Brian membalas ciumanku. Dia menggigit lembut bibir ku. Tangannya melingkar di pinggangku. Aku melepas ciumanku dan memeluknya erat.
Amelia: aku mencintaimu. Jangan marah lagi ya. Jangan buat aku takut Brian.
Brian: iya, aku sudah tidak marah lagi. Jangan takut sayang. Aku sangat mencintaimu.
Ponsel Brian berdering. Brian melepas pelukan, dia duduk dan menarikku dalam pangkuannya. Brian mengaktifkan panggilan video.
Brian: Tino, ada apa?
Tino: tuan, aku sudah kirim laporan pasar saham hari ini.
Brian: tunggu, aku periksa (memeriksa email) ya aku sudah lihat. (Tersenyum)
Tino: apa yang akan kita lakukan?
Brian: apa lagi, kita akan lihat pertunjukan menarik.
Tino: baik tuan, kami akan memantau kembali.
Brian: ok. (Memutus panggilan)
Aku melihat Brian tersenyum puas. Brian melihatku, aku tersenyum tipis. Aku maraba lembut wajahnya.
Amelia: kamu menghancurkan Zero Grub?
Brian: tidak, aku hanya tidak ingin bekerja sama dengan dengan Zero Grub dan semua koneksinya saja, apa salahku?
Brian benar, tidak salah jika tidak ingin bekerja sama, namun dampak yang timbul tidak main main. Semua koneksi Zero Grub pasti akan mencabut semua saham atau uang investasi. Dan itu perlahan akan membuat Zero Grub bangkrut. Karena perusahaan mana pun yang dibuang atau diabaikan Axis Grub akan menjadi perusahaan sampah. Axis Grub punya pengaruh besar semenjak Brian mengambil alih posisiku.
Brian mencium bibirku kilas, dia terseyum tampan.
Brian: aku tidak menghancurkan perusahan orang sayang. Tenang lah.
Ponsel Brian berdering. Brian melihat layar ponsel dan menatapku dengan senyum lebar.
Brian: Kamu lihat, Presdir Zero Grub bahkan turun tangan sendiri.
(Brian mengangkat panggilan)
"Hallo, tuan candra saya mohon bantu saya, jangan abaikan perusahaan Zero Grub."
Brian: apa harus?
"Jangan marah dengan hal kecil tuan, bawahan saya memang salah, mohon anda berbaik hati"
Brian: suruh bawahanmu ke rumahku besok, bersama kekasihnya. Mereka harus berlutut meminta maaf pada istriku.
"Baik baik. Sesuai kemauan anda"
Brian: oke, aku tunggu. (Memutus panggilan)
Amelia: ada apa?
Brian: tidak, hanya beri pelajaran pada orang yang pantas saja.
Amelia: siapa yang kamu minta berlutut dan meminta maaf?
Brian: sampah plastik dan botol bekas.
Amelia: hahaha.. (tertawa) itu bukannya barang rongsokan?
Brian: tepat sekali, pandainya istriku. (Menarik pipi Amelia perlahan) ayo kita makan, aku akan memasak makanan lezat untukmu.
Amelia: oke..
Aku dan Brian keluar dari kamar. Kami berjalan bergandengan menuju dapur. Aku duduk di kursi. Brian sibuk menyiapkan bahan bahan makanan. Aku terus melihat dan terseyum tipis. Sesekali Brian melihatku, mendekat dan mencium kilas bibirku. Dia membuat jantungku berdebar.
Brian: kenapa wajahmu merah?
Amelia: karenamu, kamu terlalu banyak menciumku.
Brian mendekat dan mencium bibirku lembut. Dia melepas ciumanya dan menatapku.
Brian: i love you..
Amelia: i love you too..
Brian kembali melanjutkan pekerjaannya, dia memotong beberapa buah. Dia terlihat sibuk.
Amelia: disayang, apa yang kamu buat?
Brian: salad sayur dan salad buah, Kamu suka?
Amelia: mau mau.. yeeeeee..
Brian menyelesaikan pekerjaannya. Dia mengajakku ke meja makan. Dia menghidangkan salad sayur dan salad buah dihadapanku. Dia menarik kursi dan duduk di sebelahku. Brian menyuapiku makan. Dia sungguh perhatian padaku. Oh Brian.. kamu membuat jantungku berdebar setiap saat😘
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Wrin Budayani
dua manusia baik yg pantas untuk bahagia ..
2022-10-16
0
zusrini5
mau satu kayak brian dong thor 😍
2022-01-22
0
Wiji Bajay
sampah plastik
botol bekas
ckckck jangan dibuang dunk ???? kan bisa didaur ulang shay😄😄😄
2021-08-16
0