♡Amelia♡
Akhirnya kembali pulang. Aku sudah sangat lelah. Kakiku seperti ingin lepas dari tempatnya. Sekian lama berdiri, kakiku terasa pegal. Badanku juga terasa pegal. Aku selesai menghapus riasan wajahku. Aku berdiri berjalan di depan lemari, aku bercermin berusaha melepas gaun yang aku pakai. Ini sangat susah, sungguh menyebalkan. Aku berusaha menggapai resetling gaunku.
Pintu kamar terbuka, aku menatap Brian. Brian masuk dan melihatku sedang kesukitan. Brian meletakan jasnya di atas ranhang dan menghampiriku. Brian membantu membuka resetling gaunku. Aku merasa aneh, aduh aku jadi malu. Aneh ya, sebelum menikah tidak malu, setelah menikah justru malu.
Brian mencium lembut bahuku. Brian menggodaku, Brian sungguh genit. Brian tertawa kecil, merasa bangga sudah berhasil menggodaku.
Amelia: Brian, hentikan. Jangan menggodaku.
Brian: iya iya aku hentikan. Maaf sayang.
Aku membalikan badan, aku menatap Brian. Brian tersenyum manis. Dengan cepat menggapai bibirku.
Kami memang sudah lama tidak melakukan itu. Semenjak Brian sakit, mungkin sekarang dia ingin balas dendam? Astaga Gigoloku, oh salah.. suamiku. Brian bukan lagi lelaki bayaran. Brian sekarang adalah suamiku. Kami sudah resmi menikah. Brian melepas ciumanannya dan menatapku.
Brian: Ayo kita lakukan sebagai pasangan suami dan istri. Bukan sebagai gigolo dan majikan (tersenyum)
Aku tersenyum lebar, Brian terlihat sangat bahagia. Aku bisa melihat dari sorot matanya. Brian mencium bibirku lagi.
Dan akhirnya kami melakukannya lagi..
..
..
..
..
..
Brian: aku mencintaimu sayang..
Amelia: aku juga mencintaimu..
Brian: apa kamu bahagia?? Katakan sejujurnya padaku, jangan ada rahasia diantara kita.
Amelia: kapan kamu membuatku tidak bahagia? Aku selalu bahagia bersamamu. Kamu selalu perhatian dan peduli padaku.
Brian: tentu saja. Aku menyayangimu, tentu aku harus perhatian dan peduli. sampai kapanpun, hanya aku yang boleh menjadi lelaki bayaranmu. Hanya aku yang boleh memuaskanmu. Jangan berharap mendapatkannya dari lelaki manapun, apa kamu mengerti?
Amelia: iya suamiku sayang, aku mengerti. Hanya Brian! B-R-I-A-N.. yang akan selalu menjadi lelakinya Amelia.
Brian: aku senang mendengarnya sayang. Terimakasih (tersenyum)
Amelia: Brian..
Brian: Hmm.. ada apa? Katakan..
Amelia: Terimakasih, kamu sudah mau mencintaiku, melindungiku, dan mau menikah denganku. Aku bersyukur, bisa bertemu lelaki sepertimu, mengenalmu dan menjadi istrimu. Kamu lelaki idamana semua wanita Brian.
Brian: sama sama..(memeluk) aku mencintaimu sayang, jangan pernah pergi meninggalkanku. Apapun yang akan terjadi di masa depan kita akan hadapi bersama. Oke? Aku tidak akan tahan jauh darimu.
Amelia: aku akan selalu ada disampingmu Brian, apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu.
Brian: terimakasih sayangku.. hmmm.. aku bahagia mendengar jawabanmu. Teruslah tersenyum Amelia. Aku akan membuatmu selalu bahagia.
Amelia: iya.. kamu juga ya, teruslah semangat. Gapai semua keinginanmu. Aku selalalu mendukungmu suamiku.
Aku tersenyum, Brian terus menatapku dan tersenyum tampan. Membuatku terdiam dan tidak bisa berkata apa apa lagi.
(Dalam hati Brian)
Kamu selalu memberiku dukungan dan semangat Amelia. Aku bangga akhirnya aku bisa mendapatkan cintamu, dan sekarang aku bisa menjadi suamimu.
Brian, aku sungguh beruntung! Kamu lelaki baik dan penuh perhatian. Aku tidak akan pernah mengecewakanmu. Maaf Brian, aku terlalu sering membuatmu kecewa sebelumnya.
Kedepannya aku akan berusaha menjadi istri yang baik. Istri yang akan selalu mendukungku dan memberimu semangat.
○○○○○
♡Amelia♡
Aku sibuk di dapur. Aku membuat sarapan untuk suamiku tercinta. Hmmm.. aku merasa sesuatu menyentuh perutku. Aku melihat ke perutku. Aku tersenyum lebar. Ini tangan Brian.
Brian: pagi pagi sudah menghilang, aku mencarimu.
Amelia: kamu sudah bangun? Ingin minum apa?
Brian: (memeluk erat) beri aku ciuman.
Amelia: hei, nanti ada yang lihat.
Brian: ayolah sayang, disini sepi.
Aku memalingkan wajahku. Aku menatap Brian. Brian dengan cepat mengecup pipiku. Hmm.. lelaki ini sungguh lihai. Dimanapun dan kapanmu selalu bisa menggodaku. Aku terseyum dan melanjutakan memasak.
Brian: kamu mau minum apa?
Amelia: susu panas dan roti selai sepertinya enak.
Brian: siap nyonya, pesanan akan segera siap. (Melepas pelukan)
Brian menuang susu pada panci dan menyalakan kompor. Brian memelukku lagi.
Amelia: kamu nanti kekantor? ada rapat kan?
Brian: rapat di tunda besok, hanya saja aku bertemu klien baru. Mau ikut? Kita bisa sekalian jalan jalan ke Mall.
Amelia: kalian janjian di luar kantor?
Brian: iya sayang.
Amelia: baik, kamu yang traktir aku belanja.
Brian: siap boss.
Aku tersenyum senang. Brian mematikan kompor. Brian melepas pelukan dan menuang susu pada gelas. Brian mengoles roti dengan selai. Dan menyuapnya padaku. Aku membuka mulut dan memakannya. Brian menggandengku. Dia menarik kursi dan menyuruh aku duduk. Brian menyuap roti lagi. Dia menatapku dan tersenyum.
Brian: kamu duduk disini saja, makan roti dan minum susu. Aku akan lanjutkan masakanmu.
Amelia: Brian, itu tugasku.
Brian: ayo kita saling membantu mulai sekarang. Jangan membedakan mana tugasku dan tugasmu. Aku akan bantu kamu sebisaku. Aku juga tidak akan memaksamu membantuku.
Ameli: manisnya.. kamu sungguh lelaki idaman Brian. Wanita mana yang tidak akan terpesona olehmu?
Brian: aku hanya akan manis didepanmu sayang, tidak di depan wanita lain.
Aku melihat Brian mengaduk bubur dan mematikan kompor. Brian juga mencuci piring, aku hanya melihat seperti boss. Brian mengelap semua meja yang kotor, dan sela sela kompor. Satu kata untuk Brian, SEMPURNA.
Brian: Nyonyaku, pekerjaanku selesai. (Mendekati Amelia)
Aku tersenyum dan mencium kening Brian kilas, aku menarik hidung mancungnya.
Amelia: berapa banyak upah yang kamu minta?
Brian: hmmm.. cukup bayar dengan cintamu.
Amelia: Aku akan berikan semua cintaku. Seluruh jiwa dan ragaku. Hartaku pun akan aku beriakan.
Brian: tidak sayang, aku hanya inginkan kamu seutuhnya. Aku tidak mau hartamu. Ayo kita sarapan. Kamu tunggulah di meja makan, aku akan siapkan bubur dimangkuk.
Amelia: oke sayang.
Aku berjalan perlahan ke arah meja makan. Aku menarik kursi dan duduk, Brian menghidangkan bubur dan susu di hadapanku. Dia menarik kursi dan duduk disebelahku.
Brian: makanlah, atau mau aku suapi?
Amelia: aku makan sendiri aja. Kamu juga makan.
Brian: iya sayang. Awas panas, pelan pelan makannya.
Brian terus menatapku saat makan. Sesekali dia tersenyum, entah apa yang dia pikirkan. Aku makan dengan lahap, bubur di mangkuk ku habis tidak tersisa.
Brian: mau tambah?
Amelia: (tersenyum) tidak sayang, aku sudah kenyang. Kamu makan dong. Sini aku suapi.
Aku berdiri dan menggeser kursiku mendekati Brian, aku duduk, mengambil mangkuk bubur dan menyuapnya pada Brian. Brian membuka mulutnya dan memakan bubur di sendok. Aku mengaduk perlahan bubur di tanganku.
Brian: sayang..
Amelia: hmm..
Brian: ayo kita pergi jalan jalan ke luar negri.
Amelia: kemana? (Menyodorkan sendok)
Brian: (memakan bubur, lalu menelan) ke manapun kamu mau.
Amelia: ke mana ya.. hmmm.. aku tidak ingin kemana mana. Jika bosan kita menginap di Villa di luar kota, aku tidur di hotel.
Brian: aku tidak bosan, aku takut kamu yang bosan.
Amelia: ada kamu aku tidak akan pernah bosan sayang.
Brian: sayangku, aku sangat mencintaimu.
Aku menyuapi Brian sampai bubur di mangkuk habis. Aku berdiri dan meringkas mangkuk. Brian minum air di gelas, dia meletakan gelas di atas dan menatapku. Brian memegang tanganku.
Brian: biar aku yang bereskan, kamu mandilah. Siapkan bajuku dan air untukku.
Amelia: oke sayang, terimakasih..
Aku mengambil gelas susu dan meneguk habis susuku. Aku berjalan ke arah tangga, menyusuri tangga menuju kamar. Langkahku terhenti, aku membuka pintu dan masuk dalam kamar. Aku tutup kembali pintu kamar. Aku menyiapkan pakaian Brian. Aku memelih kemeja dan clana kerjanya, aku menyiapkan handuk dan kimononya juga. Aku berjalan ke kamar mandi untuk mandi.
Senang rasanya diperhatikan dan dimanja. Semakin hari Brian semakin manis dan hangat.
Hmmm.. love you Brian😘
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Debbie Teguh
uuuh mesranyaa
2021-11-02
0
Herda Lia
di dunia nyata mah apa masih ada pria yg seperti itu?
2021-09-24
0
Novi Rohmah
masih lurus kaya jalan tol
2021-07-16
0