INDONESIA (JAKARTA)
1 MINGGU KEMUDIAN
Brian dan Amelia mendatangi rumah lama Brian yang di tempati keluarga pamannya. Brian dan Amelia masih ada di dalam mobil. Brian menyuruh bawahannya menyerat keluarga pamanya keluar.
Brian msngeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Ya boss"
Brian: suruh mereka keluar sekarang juga!
"Siap boss!"
Brian memutus panggilan dan tersenyum jahat. Hatinya merasa puas. Amelia senang melihat Brian tersenyum jahat. Brian melihat orang orangnya mengtuk kasar pintu rumah.
Amelia: yakin mereka bisa mengusir pamanmu?
Brian: mereka orang pilihan sayang, jangan cemas. Lihatlah, drama akan dimulai!
Amelia melihat pria paruh baya membuka pintu dan keluar rumah. Seorang perempuan cantik keluar dari terlihat kesal.
Amelia: itu siapa?
Brian: sepupuku, Lely.
Amelia: berapa orang yang tinggal disana?
Brian: 4 orang. Lihatlah, penyihir keluar.
Amelia melihat perempuan paruh baya keluar dari rumah di ikuti dua gadis. Perempuan itu membantu suaminya bertengkar dengan orang orang Brian. Keributan pun terjadi. Orang orang Brian menyeret Mereka menjauh dari rumah.
~~
Clara: Kalian beraninya menyerat kami? Kalian tidak tau siapa kami?
"Jangan banyak bicara! Kalian hanya sampah!"
Ponsel Jony berdering...
Jony: Hallo..
"Pak, ada masalah!"
Jony: ada apa?
"Apa benar bapak sudah mengalihkan perusahaan kepada investor asing?"
Jony: maksudmu?
"Mereka mengakuisisi perusahaan pak"
Jony: apa???? (Kaget)
Jony mengakhiri panggilan, Clara mendekati Jony.
Clara: sayang, ada apa?
Jony: kita berakhir! (Suara lemas)
Clara: maksudmu? Apa maksudmu? Cepat bicara.
Jony: perusahaan sudah di akuisisi dan kita juga harus pergi dari rumah.
Clara: kenapa jadi begini? Apa yang kamu lakukan?
Jony: aku sudah menggadaikan rumah dan mobil untuk investasi saham saat perusahaan dalam masa kritis, tetapi gagal.
"Masih tidak mau pergi? Mau kami usir dengan cara kasar?"
Jony: beri kami waktu mengemas barang barang kami.
"Cepat cepat!! 10 menit!!"
Jony: ayo kemasi barang kalian.
Lely: baik pa..
Mely: iya pa..
Jony: kamu juga, ayo berkemas Clara!
Clara masuk dalam rumah dengan kesal! Jony dan dua putrinya juga masuk dalam rumah.
Beberapa saat kemuadian, Jony, Clara, Lely, dan Mely keluar dari rumah.
~~
Amelia: Brian, mereka kaluar.
Brian: ayo, kita harus memberi ucapan selamat tinggal.
Brian dan Amelia kaluar dari dalam mobil. Berjalan perlahan mendekati Jony dan keluarganya.
Brian: bagaiamana rasanya tidak punya apa apa?
Jony: kamu? Brian? (Kaget)
Brian: hmmm..
Clara: Brian sayang, kamu kembali?
(Mendekati Brian, namun Brian melangkah mundur, Clara pun berhenti) ada apa? Aku tante mu.
Brian: tante? Sekarang mengaku tante? Tidak tahu malu!! (Jengkel)
Jony: apa investor asing itu kamu?
Brian: ya! Apa om Jony senang? Bukan kah om Jony juga seperti itu pada papaku? Bedanya om Jony bermain kotor, dan aku terang terangan!
Clara: Brian, kami keluargamu. Jangan begini
Brian: aku tidak punya keluarga!
Lely: Brian, tolong kami (menangis)
Mely: Brian, kamu jangan seperti ini
Brian: aku hanya membalas apa yang papa mama kalian lakukan! Pergilah.. aku tidak bisa mengantar.
Brian menggandeng tangan Amelia untuk masuk kedalan rumah, Clara menghadang.
Clara: tante minta maaf Brian, semua salahku! Semua ideku, tante lah yang bersalah! Tante yang membuat om mu jahat!
Brian: aku tidak menerima kata maaf! Sudah terlambat untuk menyesal, aku tidak akan berbaik hati. Sudah bagus aku mengusir kalian secara halus!
Clara: tante mohon Brian (berlutut)
Brian: meski tante berlutut sampai malam, aku tidak akan berubah pikiran. (Menatap orang orangnya) kalian, panggil yang lain umtuk berjaga. Jangan bairkan siapapun masuk dalam rumah!
"Siap Boss!!"
Brian dan Amelia berjalan masuk dalam rumah dan meninggalkan Clara, Jony, Lely, dan Mely.
○○○○○
♡Brian♡
Aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Amelia berdiri di teras kamar. Aku mendekati dan memeluknya dari belakang.
Amelia: Brian..
Brian: sayangku, kenapa disini?
Amelia: (melepas tangan Brian dan berbalik) kamu sudah selesai mandi? (Merangkul Brian)
Brian: jangan menggodaku.
Amelia: hahaha (tertawa) kamu selalu berfikiran mesum. Dasar Gigolo.
Brian: ayo, aku akan bawa kamu ke tempat papa dan mamaku.
Amelia: oke.
Aku mengajak Amelia masuk kedalam, aku berganti pakaian. Amelia terus melihatku. Aku hanya tersenyum melihatnya.
Amelia: kamu tidak ke kantormu?
Brian: besok saja, hari ini aku akan mengajakmu menemui orangtuaku dan jalan jalan.
Amelia: asik, sudah lama tidak jalan jalan.
Aku selesai berganti, aku berdiri di depan cermin dan merapikan rambutku. Amelia berdiri disampingku, Amelia menertawakanku. Aku berbalik dan mendekati Amelia.
Brian: apa yang kamu tertawakan sayang?
Amelia: tidak ada, aku hanya..
Aku mencium lembut bibir Amelia, hmmmm.. aku sungguh gemas, bibir bossku ini sungguh membuatku ketagihan, aku tidak bisa lepas dari bibir sexy ini. Amelia merangkulku dan membalas ciumanku. Tidak lama, Amelia melepas ciumanku, karena suara ribut ribut di bawah.
Aku dan Amelia saling menatap, kamipun keluar dari kamar dan turun ke bawah. Aku membuka pintu. Tante Clara dan om Jony masih berlutut. Lely berteriak teriak seperti orang gila. Dia memaki ku.
Brian: jangan buat gaduh di rumah orang!
Lely terdiam dan menatapku, dia terlihat kesal. Dia mendekatiku dan mengayunkan tangan kanannya ke wajahku, belum sampai mengenai wajahku Amelia mencengkram erat tangan lely. Lely terkejut dan kesal melihat Amelia. Kini Amelia berdiri tepat di depanku.
Lely: lepas! (Marah)
Amelia: berani menyentuh lelakiku?
Lely: dasar wanita murahan. Gue nggak ada urusan sama lo. Minggir nggak?
Amelia: (menghempaskan tangan Lely) kalo nggak?
Lely: sialan lo. Lo nantangin gue?
Brian: cukup Lely! (Membentak)
Aku langsung menarik tangan Amelia berjalan menuju mobil. Aku berjalan melewati tante ku, aku berhenti. Aku meraba sakuku dan melempar kertas ke lantai.
Brian: lebih baik kalian pergi. Aku tidak mau melihat kalian lagi.
Aku kembali berjalan, aku dan Amelia masuk dalam mobil. Kami pergi meninggalkan rumah.
(Dalam hati Amalia)
Brian, kamu sungguh luar biasa! Aku tahu hatimu sakit, tapi kamu masih peduli pada mereka.
Brian: ada apa menatapku?
Amelia: kamu tampan. Aku suka.
Brian: baru terlihat aku tampan?
Amelia: ya, dibanding dulu saat bertemu pertama kali.
Brian: hahaha (tertawa) saat itu aku memang gembel. Tidak punya apa apa.
Amelia: kamu beruntung aku memungutmu sayang, aku selalu baik padamu bukan?
Brian: iya, kamu benar. Aku beruntung. Aku dapat poin ganda. Kamu bossku yang paling oke.
Amelia: huuuuhh oke, kamu pandai merayu Brian.
Brian: jika tidak, bagaimana bisa aku membuatmu jatuh cinta padaku?
Amelia: ntah lah, kamu pasti menggunakan sihir atau ramuan cinta.
Brian: kamu bisa saja, aku hanya menggunakan hatiku sayang.
Amelia tersipu malu, wajahnya merona. Mobilku memasuki parkiran. Kami sudah sampai, aku dan Amelia turun. Mobil orangku datang. Mereka membawakan bunga dan memberikannya padaku. Aku menerimanya.
Brian: kalian bisa pergi"
"Baik tuan"
Aku tersenyum pada Amelia. Aku menggandengnya berjalan menyusuri jalan. Langkahku berhenti. Aku menatap dua nisan di depanku. Aku meletakan bunga di nisan papa dan mamaku.
Brian: Papa, mama, aku datang. Maaf baru bisa datang. Maafkan anakmu yang tidak berbakti ini. Maaf.. aku mengecewakan kalian. Aku sudah bersikap buruk pada tente dan keluarganya. Maaf pa, ma.. (menangis)
(Dalam hati Amelia)
Ini bukan salahmu Brian. Papa mamaku tidak akan menyalahkanmu. Semua karena tantemu yang jahat dan serakah. Jangan menangis Brian.
Amelia: jangan menyalahkan dirimu sayang (memeluk)
Aku memeluk erat Amelia dan terus menangis. Amelia mengusap lembut kepalaku.
Papa mama mengajariku, agar aku selalu baik kepada orang lain, apakah mereka marah jika melihat aku jahat kepada tante ku dan keluarganya? Aku begini karena kesal. Mereka tidak peduli padaku, mereka membuangku seperti sampah!
Papa mama.. maaf.. maafkan aku..
Aku dan Amelia pergi meninggalkan pemakaman. Aku ingin mengajak Amelia jalan jalan.
Amelia: kamu tidak bereskan urusanmu dengan tantemu?
Brian: urusan apa, semua sudah beres.
Amelia: ayolah, aku tau sifatmu sayang. Perlu aku jelaskan masudku?
Brian: aku tidak mengerti maksudmu sayang, bicaralah dengan jelas.
Amelia: Brian, aku tau kamu tidak akuisisi perusahaan tente mu kan? Kamu bahkan membeli kembali rumah tantemu dan membalikan nama atas nama tantemu. Kamu hanya mengambil apa yang seharusnya kamu ambil saja.
Bagaimana Amelia bisa tau? Wanitaku sungguh luar biasa, apa diam diam dia menggali informasi tentangku di Jakarta?
Brian: darimana kamu tau?
Amelia: kamu lupa siapa aku? Aku bisa beli informasi dimana mana.
Brian: kamu sungguh memata mataiku sayang? Kamu sangat perhatian.
Amelia: kenapa kamu kembalikan saham yang aku berikan?
Brian: soal itu.. (terdiam)
Amelia: kamu bahkan mengembalikan atas namaku lagi? Kamu juga mengembalikan semua uang yang aku berikan.
Skakmat!! Aku ketahuan, Amelia tahu semua rencanaku dan apa saja yang aku lakukan selama dengannya.
Brian: apa kamu marah?
Amelia: tidak, aku hanya kesal.
Brian: jangan kesal, apa yang kamu inginkan?
Amelia: apa ya? Hmmm.. (berfikir)
Brian: ayo kita menikah Amelia.
Aku memberanikan diriku melamarnya. Tidak ada cincin, tidak ada bunga, tidak ada tempat romantis, aku melamarnya didalam mobil. Hahaha.. mulutku ini sungguh lancang.
Amelia: kamu yakin? Mau menikah denganku?
Brian: tentu!! aku yakin, aku tau dalam hatimu hanya ada Daniel. Apakah aku tidak boleh berharap?
Amelia: hahaha.. (tertawa) Daniel adalah kenanganku, dan kamu adalah masa depanku Brian. Ayo kita menikah. (Tersenyum)
Aku langsung menepikan mobilku. Amelia kaget dan menatapku.
Brian: ulangi kata katamu.
Amelia: apa? Aku bilang ayo kita menikah.
Aku tersenyum, aku menarik tangannya dan memeluknya. Amelia mengeratkan pelukanku.
Amelia: apa kamu senang?
Brian: aku sangat senang.
Amelia: ayo, kita pulang dan bicaralah baik baik dengan tantemu. Dia juga keluargamu. Balas Dendam bukan cara tepat menyelesaikan masalah. Bukankah kamu sudah memberi mereka pelajaran. Kamu seharusnya puas.(melepas pelukan)
Aku menghela nafas panjang, aku tidak ingin berdebat dengan Amelia. Aku membawa mobilku kembali ke rumah. Dari jauh aku melihat tante yang masih kekeh berlutut.
Amelia: selesaikan masalahmu. Aku akan menunggu di mobil, setelah selesai kita bisa jalan jalan.
Brian: oke.
Aku turun dari mobil dan menghampiri tante Clara, aku membantunya berdiri. Tante Clara kaget melihatku. Om Jony pun ikut berdiri.
Brian: tante bisa kembali ke rumah lama tante. Dan om Jony bisa bekerja kembali di perusahaan yang lama. Aku tidak mengambil satu sen pun milik kalian. Aku hanya mengambil apa yang menjadi hakku. Perusahaan papa dan rumah kami.
Clara: Brian, kamu.. (menangis) maaf Brian, semua salah tante.
Brian: sudahlah tan, tidak perlu bahas hal itu lagi. Kalian bisa pakai mobilku. Ada supir yang akan mengantar. Aku pergi dulu.
Aku berbalik, tante menarik tanganku. Aku memalingkan wajahku.
Clara: siapa wanita yang bersamamu? Apa dia kekasihmu?
Brian: dia calon istriku. Kami akan menikah. Aku akan kirim undangan pada kalian. Maaf bi, aku harus pergi.
Jony: terimakasih Brian.
Aku hanya tersenyum tipis, perasaan antara kesal dan iba, semua tercampur. Kesal karena mereka keluargaku meninggal, iba karena hanya mereka keluargaku yang tersisa. Aku berbalik dan berjalan perlahan mendekati mobil, aku masuk dalam mobil. Senyum cantik Amelia menyambutku.
Amelia: sayangku.. kamu keren!!
Aku tersenyum, aku menggenggam tangan Amelia dan mencium punggung tangannya.
Brian: thankyou Honey. I love you..
Amelia: I love you too..
Aku merasa lega, semuanya sudah berakhir. Masalahku sudah teratasi.
Sekarang hanya perlu menyusun masa depanku bersama Amelia.
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Wrin Budayani
congrat bryan ..
2022-10-15
0
💜bucinnya taehyung💜
huaaaaah akubg suka adanya pengampunan pada si jahat....pengen nya mrk ngalamin dulu itu gmn brian terhinakan sampe merangkak2 bahkan untuk hidup... othornya terlalu baiiik
2021-05-02
0
Evi Fertiwi
mantul bro
2021-04-16
1