♡Brian♡
Amelia kamu sungguh membuat aku gila. Biarkan aku memilikimu. Aku mohon...
Aku mencium kilas bahu Amelia dan menyadarkan kepalaku di bahunya.
Amelia: Brian, kamu masih belum sembuh, jangan begini (lembut)
Aku membalik tubuh Amelia, aku menatapnya dalam. Amelia tersipu, wajahnya merona. Hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.
Brian: hei, kamu kenapa? Malu?
Amelia: mana ada, sudah aku mau keluar. (Menghindar)
Brian: ayolah, kita sudah lama bersama sayang. Sekarang kamu jadi pemalu. Dimana boss Amelia yang dulu?
Aku sengaja menggoda Amelia, mendengar perkataanku Amelia terdiam, aku dekatkan wajahku perlahan. Aku mencium bibinya lembut. Ummhh!! Amelia meremas kerah kemejaku. Mata cantiknya terpejam. Aku perlahan menyusuri bibir mungil Amelia. Hmm.. ini membuat darahku mendidih. Jujur aku selalu katagihan bermain bersama Amelia.
Amelia membuka matanya perlahan, dan melepas ciumaanku. Amelia menutup mulutnya dan cepat cepat keluar dari kamar. Aku mengembangkan senyumku dan merasa malu. Tingkahnya sungguh membuat aku gemas.
Sepertinya kamu mulai merasakan sesuatu Amelia. Sungguh, aku merasakan kamu berbeda dari sebelumnya.
~~
♡Amelia♡
Aku berjalan turun dengan terus menutup mulutku dengan tangan. Aku sungguh malu. Apa ini, biasanya aku dan Brian selalu melakukannya dengan dengan liar tanpa ada masalah. Sedangkan tadi, aku merasa semua darahku mendidih seperti masuk dalam tungku.
Aku berjalan kedapur dan memasak bubur untuk Brian. Pelayan menghampiriku.
"Nona, biar saya saja"
Amelia: tidak apa bibi, ini hanya bubur. Bibi kerjakan saja yang lain.
"Nona, hari ini peringatan hari kematian tuan Daniel, apa anda tidak pergi ke pemakaman?"
Astaga, aku lupa! Baiklah setelah buat bubur aku akan pergi. Maaf Daniel, aku harus merawat Brian dulu. Aku akan datang melihatmu. Masih ada waktu sebelum malam. Tunggu aku Daniel.
Amelia: iya bi, nanti setelah matang, bibi panggil Brian turun ya. Setelah masak aku akan bersiap dan langsung pergi.
"Baik nona"
Aku terus mengaduk bubur dihadapanku, dan mematikan pematik kompor. Aku berjalan meninggalkan dapur dan menaiki tangga. Aku percepat langkahku. Aku sungguh lupa jika hari ini adalah hari meninggalnya Daniel.
Aku buka pintu kamar dan cepat masuk. Aku dengan cepat membuka lemari. Aku mengambil dress hitam dan cepat berganti. Setelah berganti aku merapikan rambutku dan mengambil tasku, aku bergegas keluar dan menutup pintu. Aku berlari kecil turun ke bawah.
" nona hati hati"
Amelia: bibi, jangan lupa panggil Brian
Aku berbicara dengan berjalan cepat keluar rumah. Aku langsung berjalan menuju garasi. Aku naik kedalam mobil kesayanganku dan pergi meninggalkan rumah.
~~
♡Brian♡
Aku turun dengan cepat dan menghampiri bibi pelayan.
"Tuan makanan anda?"
Brian: Amelia kemana? Kenapa buru buru?
"Ke pemakaman"
Brian: jam segini? Ini sudah jam 5 sore.
"Iya, hari ini adalah peringatan hari kematin tuan Daniel"
Brian: siapa Daniel?
" Tunangan nona yang dibunuh oleh tuan Owen"
Brian: bi, dimana pemakamannya?
"Di daerah XX"
Brian: baiklah, terimaksih!
Aku berlari keluar rumah, sakit!! Sial kenapa harus sakit sekarang? Aku berhenti sejenak lalu kembali berlari masuk dalam mobil. Aku pergi dengan cepat menuju pemakaman itu.
Dijalan aku terus memikirkan Amelia. Aku khawatir padanya. Kenapa tidak bilang jika ingin keluar? Apakah aku hanya pajangan? Aku terus meracau!
Mobilku terparkir. Aku keluar dari mobil dan mencari Amelia. Menyebalkan! Pemakaman ini sangat luas. Bagaimana bisa aku mencari? Aku terus berlarian mencari. Lagi lagi dada kiriku sakit. Aku merasa sesak. Aku hentikan langkahku. Aku terdiam, aku mendengar suara seseorang. Aku mengenali suara ini. Ya.. ini suara Amelia.
Aku menyurusi jalan didepanku, aku melihat Amelia berdiri dan berbiacara sendiri. Sesekali menyeka air matanya. Aku diam diam mendekatinya dan bersembunyi, agar aku mendengar jelas apa yang dia katakan.
Amelia: Daniel maaf, aku membuatmu dalam bahaya! Aku sungguh minta maaf, aku juga membuat keluargamu dalam kesulitan. Apa kamu marah? Kamu selalu khawatir aku tidak bisa menjaga diri kan? Kamu tidak perku khawtirkan aku lagi. Sekarang ada seorang pria menjagaku. Dia.. dia bernama Brian. Dia pria yang aku bawa dari luar negri. Dia pria baik. Dia suka menggodaku. Dia bilang dia menyukaiku. Apa kamu melihatku dengannya? Hmm.. pasti kamu melihatnya. Beberapa hari ini perasaan aneh selalu muncul, perasaan saat aku bersamamu. Aku rasa aku sudah mulai menyukai Brian! Aku akan mencoba membuka hatiku kembali. Daniel, Istirahatlah dengan tenang. Kita tak bisa bersama tapi kamu selalu ada dalam hatiku. Banyak kenangan yang kita lewati bersama. (Menangis)
Aku berjalan mendekat dan memeluk erat Amelia dari belakang. Amelia kaget,
Amelia: Brian..
Brian: kamu tau ini aku?
Amelia: tentu! Kamu kesini?
Brian: aku khawatir padamu.
Amelia melepaskan tanganku dan menggandengku.
Amelia: ini adalah makan Daniel, dia adalah tunanganku. Maaf aku tadi terburu buru.
Aku menatap Nisan didepanku. Pria ini sungguh tampan. Tidak heran Amelia begitu mencintainya hingga sulit berpaling untuk pria lain.
Beristirahatlah dengan tenang Daniel. Aku Brian, akan menjaga Amelia. Aku harap kamu bisa menerimaku sebagai pelindung Amelia. Aku tidak akan bisa mengubah posisimu dalam hari Amelia, tapi bisahkah kamu berbagi denganku? Aku mencintai Amelia.
~~
(Dalam hati Amelia)
Daniel, kamu akan selalu ada dalam hatiku. Sebagai kenangan. Aku akan mencoba membuka hatiku untuk Brian. Aku tidak punya siapa siapa lagi. Hanya Brian orang yang perhatian dan menyayangiku denga sepenuh hati.
○○○○○
♡Amelia♡
Hoooaaaammmmm!! Hmmmmm!! Aku tidur sangat nyenyak. Aku membuka mata perlahan. Aku merenggangkan badanku diatas ranjang. Aku melihat Brian di sampingku. Aku meraba lembut rambut Brian, tanganku turun ke wajahnya, aku membelainya perlahan. Aku tersenyum dan mencium kilas hidung Brian. Aku berbisik di telinganya.
Amelia: Morning Honey
Brian: hmmm.. morning baby (suara serak)
Brian memelukku erat, aku melepaskan pelukan dan bangun. Brian menarikku kembali dan memelukku. Hmmm.. apa lagi yang Brian inginkan sekarang?
Brian: mau kemana?
Amelia: bangun, buat bubur.
Brian: hmm.. nanti buat sama aku, tidur lagi 5 menit.
Amelia: tapi..
Brian: tidak ada tapi tapi,mau menurut tidak? apa mau aku makan?
Amelia: (kaget) iya aku menurut! 5 menit ya? jangan menggoda ku!
Brian: 15 menit.
Amelia: Brian..
Brian: apa? Siapa boss nya?
Amelia: dasar!! (Kesal) bagaimana lukamu?? Apakah masih sakit?
Brian: ya kalau kamu tidak menurut ini akan sakit. (Menggoda)
Aku hanya diam menatap wajah Brian. Brian perlahan membuka mata. Brian tersenyum tampan. Jantungku berdetak lagi. Astaga aku sungguh dibuat gila oleh gigoloku! Aku tersenyum dan memeluk Brian.
Brian: hmmmm.. ada apa? sikapmu sangat manis sekarang.
Amelia: tidak ada apa apa. Cepatlah sembuh, ayo cepat balas dendammu!
Brian: Dendamku sudah terbalaskan. Aku sudah akuisisi perusahaan papaku kembali.
Amelia: (kaget) benarkah? Lalu apa selanjutnya?
Brian: selanjutnya? Aku akan menendang mereka jadi gelandangan, sama sepertiku dulu. Mereka membuatku menjadi sampah!! aku sangat menderita saat itu.
Amelia: hmm.. bagaimana bisa kamu menendang mereka? apa kamu sungguh ingin mwnyingkirkan keluarga pamanmu?
Brian: tentu bisa sayang, semua aset properti dan mobil sudah digadaikan kw Bank. Dan aku sudah mengambil kembali rumah keluargaku. Seakrang merak hanya punya waktu 1 minggu untuk angkat kaki.
Amelia: kamu kapan melakukan ini? Aku tidak tahu? Kamu mamakai jasa agen rahasia??
Brian: mana ada, aku memakai jasa seseorang yang aku percayai pastinya. (Tersenyum) thankyou sayang, berkatmu aku bisa membalas mereka.
Amelia: aku senang kamu bisa balas mereka, aku mendukungmu.
Aku tersenyum..
Cup..
Cup..
Cup..
Cup..
Brian mengecup kening dan hidungku.
Brian memelukku erat.
Amelia: kapan kamu balik ke Indonesia?
Brian: lusa, kamu mau ikut? Tidak ingin melihat Lelaki bayaranmu ini menjatuhkan musuhnya?
Amelia: tentu aku ikut, ayo kunjungi makam orangtuamu.
Brian: kamu mau bertemu papa dan mamaku?
Amelia: tentu, aku kan kekasihmu. (Melepas pelukan)
Brian: hmmm.. kamu akhirnya mengakui kamu kekasihku! Dasar Amelia.
Amelia: aku akan belajar menerimamu Brian. Belajar mwncintaimu dengan sepenuh hati. Maaf jika aku terlambat menyadari dalamnya perasaanmu padaku.
Brian: oooh.. kata katamu sungguh manis sayang. Aku suka, i love you Amelia..
Amelia: i love you too Brian..
Brian mencium bibirku lembut, eeemmh!! Aku sangat menikmati ciuman ini, ciuman ini membuatku hilang akal. Aku membalas ciuman Brian lembut. Matanya menatap tajam ke arah mataku. Hmmmmhh!! Brian...
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Wrin Budayani
i am happy for amelia and bryan ..
2022-10-15
0
Fitria Dafina
Gantikan Daniel jagain Amelia yaa Brian..
2021-05-28
0
mojang banten
jadi bucin deh dua duanya
2021-05-06
0