Owen dan Abednego membawa Amelia masuk dalam kamar. Owen melempar Amelia ke ranjang.
Amelia: kalian mau apa?
Abed: masih bertanya? Tentu akan bersenang senang.
Amelia: apa kamu gila? Aku adikmu!
Abed: kita memang kakak adik, tapi sayangnya kita lahir dari rahim yang berbeda. Aku bahkan tidak pernah menganggap kamu adikku.
Amelia: apa maksudmu?
Abed: apa kamu tau? Betapa menderitanya hidupku dan mamaku? Papa mencampakan mamaku dan menikah dengan mamamu. Dan kamu, papa sangat menyayangimu bukan? Dia bahkan melupakan aku. Aku juga anaknya kenapa dia begitu tega!! (Kesal)
Amelia: jadi itu alasan kamu membunuh papa dan mama?
Abed: ya, adikku tersayang sangat cerdas. Aku semakin menyukaimu.
Abednego perlahan mendekati Amelia, Amelia merangkak naik ranjang, kakinya di tahan oleh Abed. Abed mencium kaki Amelia.
Abed: kulitmu sangat mulus sayang, katakan padaku, apa gigolomu memuaskanmu?
Amelia: itu bukan urusanmu. Lepas (meronta)
Abed: hahaha (tertawa jahat) jangan banyak bergerak, kamu semakin menggairahkan sayang.
Abed menarik gaun Amelia dan merobeknya. Gaun bagian bawah Amelia robek. Paha mulus Amelia terlihat.
Owen: Ayolah, jangan menggodannya. Aku sudah tidak sabar.
Abed: hei teman! Dia adikku, aku berhak melakukannya terlebih dulu bukan?
Owen: terserah lah, (berbaring di Sofa)
Abed memandangi Amelia dengan tatapan yang mengerikan. Amelia ketakutan.
Amelia: jangan, jangan seperti ini, aku adikmu, tidak boleh seperti ini.
Abed: boleh atau tidak, aku yang putuskan, bukan kamu sayang. (Abed mendekat dan naik ke ranjang)
(Dalam hati Amelia)
Brian, kamu dimana? Aku takut. Aku takut.. Brian tolong aku!! Brian, Brian.. Brian tolong Aku!!
Amelia: lepas Abed!! (Menendang dada Abed)
Abed geram, Abed menampar Amelia beberapa kali. Abed menarik kasar rambut Amelia
Amelia: saakit.. lepaskan. (Merintih)
Abed: kamu berani padaku? Apa kamu sudah bosan hidup? Aku akan mengulitimu nanti.
Abed mencium rambut Amelia, Abed menvembangkan senyum jahatnya.
Abed: kamu sungguh wangi sayang, aku suka!!
Amelia: brengsek!! Bajiangn kamu Abed!! Lepaskan aku!! (Berontak)
Abed melepas rambut Amelia dan menampar Amelia beberapa kali hingga bibir Amelia berdarah. Abed tertawa senang.
Abed: kamu begitu keras kepala, aku semakin suka.
Amelia: dasar gila!! Aku membencimu!!
(Berteriak)
Abed: suaranu sexy, tubuhmu indah, kamu sempurna sayang.
Abed menarik gan bagian dada Amelia hingga robek. Amelia terkejut. Amelia merasa sangat ketakutan. Abednego mendekat perlahan lahan, Abednego akan menyentuh sesuatu, pintu kamar di buka paksa. Abed memalingkan wajah.
Brian datang, wajahnya penuh luka. Ternyata diluar Brian tidak hanya bertarung dengan dua orang, tetapi enak orang. Brian masuk dalam kamar dan langsung menyerang Abednego.
Brian: bajingan!! Kamu apakan Amelia??
Abed: hahaha.. (tertawa) penyelamat datang. Pelajaran di luar masih kurang? Aku kan beri pelajaran lebih lagi.
Brian kembali menyerang Abednego, Brian memukul Abed berulang ulang dan menendang Abednego hingga Abednego terkapar.
Brian meninggalkan Abednego dan menghampiri Amelia. Brian memeluk Amelia.
Brian: maaf, aku terlambat! Apa dia menyakitimu?
Amelia: tidak (melepas pelukan)
Brian melihat gaun Amelia robek. Brian melepas jasnya dan memakaikan pada Amelia. Brian meraba wajah Amelia yang memar.
Brian: apa ini sakit? Maaf mel, maaf..
Amelia: aku takut Brian..
Amelia melihat Owen berlari mendekati Brian dengan membawa pisau.
Amelia: Brian dibelakangmu, awas!! (Berteriak)
Brian cepat berbalik dan mengakis serangan Owen. Brian memukul perut Owen hingga tersungkur.
Doorrr.. (suara tembakan)
Abednego menembak, peluru bersarang di dada kiri Brian. Brian tersungkur.
Amelia: Brian.. (turun dari ranjang dan mendekati Brian) Brian.. (memangku kepala Brian) Brian bertahanlah..
Brian: Maaf mel.. (Brian pingsan)
Amelia: Brian.. Brian...(menangis)
Abednego akan keluar, didepan pintu polisi berdatangan dan langsung menodongkan pistol pada Abednego, polisi lain menangkap Owen, seseorang menghubungi Ambulance.
#setelah melawan enam orang di lorong depan, Brian menghubungi polisi dan minta pertolongan, Brian mencari cari Amelia, dan mendengar suara teriakan Amelia#
RUMAH SAKIT
♡Amelia♡
Sudah 3 hari Brian tidur. Aku merasa takut, meski dokter bicara Brian sudah baik baik saja. Aku menangis, aku pendamkan wajahku di tepi ranjang.
Seseuatu menyentuh rambutku, aku mengangkat kepala ku dan melihat Brian tersenyum. Aku memegang tangannya dan menciumnya berulang ulang.
Amelia: maaf..
Brian: jangan menangis (menyeka air mata Amelia)
Amelia: aku takut, bagaimana jika kamu tidak bangun.
Brian: hei, aku belum mendapatkanmu. Mana bisa aku mati begitu saja?
Amelia: jangan bicara omong kosong. Apa lukamu sakit?
Brian: ya, dadaku sesak.
Amelia: (bersdiri dan mendekati Brian) oh ya? Perlu aku panggil dokter? (Amelia mendekat untuk melihat luka Brian)
Brian tersenyum, Brian menatap Amelia. Amelia menatap Brian bingung.
Brian: mendekatlah, aku ingin beritahu sesuatu.
Amelia: apa?
Aku mendekatkan wajahku pada Brian, Brian mencium kilas pipiku. Aku tersenyum dan membalas mencium keningnya.
Amelia: jangan nakal. Tunggu lukamu sembuh kamu baru boleh melakukan hal sesukamu.
Brian: sungguh? Hal sesukaku? Apa saja?
Amelia: iyaa.. aku akan keluar mengambil makanan untukmu.
Brian: Amelia..
Amelia: hmmm..
Brian: i love you..
Amelia: (tersenyum) i love you too..
Aku keluar ruangan, aku meraba dadaku. Jantungku berdetak kencang. Bagaimana bisa aku berkata i love you pada pria selain Daniel? Aku menggelengkan kepalaku. Amel sadar.. dia bukan Daniel, dia Brian. Brian!! Aku berjalan perlahan menemui perawat jaga.
♡Brian♡
Aku senang, sungguh seperti mimpi. Aku tidak peduli, mau Amelia asal bicara atau memang dari hati. Yang penting aku bahagia.
Amelia, tunggu dan lihatlah! Jangan panggil aku Brian Antonius Candra jika tidak bisa mendapatkanmu. Meski aku memuaskan mu diranjang, dan memiliki tubuhmu, aku juga ingin memiliki hati dan cintamu seutuhnya.
Siapa lelaki dalam hatimu? Aku jadi penasaran. Aduh, ini sakit banget. Apa ini namanya pengorbanan cinta? Hahaha... enak juga sakit, bisa dimanja Amel, disayang sayang Amel.
Aku melihat Amelia masuk dalam kemar mambawa nampan. Senyum cantiknya mengembang. Jika aku tidak sakit pasti aku langsung menyerangnya dan memakannya sampai habis.
Amelia: makan dulu ya, aku suapin.
Brian: kamu sudah makan?
Amelia: sudah.
Amelia menyuap makanan padaku, aku membuka mulut perlahan dan memakannya. Amelia begitu perhatian padaku, hmmmm.. aku suka. Dia menyuapiku perlahan lahan sampai makananku habis. Dia juga menyiapkan obat dan memberiku air minum.
Amelia: (mengusap lembut bibir Brian) kamu sudah kenyang? Mau makan lagi?
Brian: tidak, duduklah. Ceritakan padaku sesuatu.
Amelia duduk di kursi samping ranjang. Amelia menatapku dengan tersenyum.
Amelia: apa yang ingin kamu tanyakan?
Brian: bagaimana Abed dan Owen?
Amelia: mereka masuk penjara, aku menuntut mereka.
Brian: berapa lama aku tidur?
Amelia: 3 hari.
Brian: kamu menyukaiku?
Amelia: tentu, kamu adalah pahlawanku.
Brian: hanya pahlawan ya? (Kecewa)
Amelia berdiri dan memeluk Brian, Brian kaget. Tangannya mengusap lembut rambut Amelia.
Amelia: aku menyukaimu Brian.
Brian: sayangku, aku sangat merindukan pelukan ini.
Amelia: cepatlah sembuh, aku kesepian.
Aku mengembangkan senyumku, Amelia bersikap manis padaku. Ini tidak biasa. Biasanya aku yang memulai. Amelia memulai jika ada maunya saja.
○○○○○
Amelia setia mendampingi Brian. Tidak terasa waktu cepat berlalu. Brian sudah mulai pulih dan boleh pulang. Amelia memberi perhatian penuh untuk Brian.
Amelia mengambil alih pekerjaan dan membawa ke rumah sakit. Brian juga membantu sesekali. Amelia melarang Brian bekerja. Amelia sampai sering tertidur dimeja dan diangkat oleh Brian ke ranjang. Brian yang menyelesaikan pekerjaan Amelia.
Amelia: (mengancing kemeja Brian perlahan) apa kamu sungguh mau pulang?
Brian: (memandang Amelia) iya, aku merindukan rumah dan merindukanmu.
Amelia: dasar nakal, mulai genit! (Merapikan kemeja Brian)
Brian: (memeluk pinggang Amelia) kamu suka kan aku nakal dan genit?
Amelia: nggak suka (tersenyum)
Brian: dasar Amel, malu malu tapi mau.
Amelia: sudah, ayo pulang. (Merona)
Brian: tunggu, wajah kamu kenapa merah? Hmmmm..
Amelia: jangan godain aku terus Brian.
Brian mendekatkan wajahnya dan mencium mesra bibir Amelia. Brian melepas ciuman dan tersenyum. Amelia berjinjit dan memeluk Brian erat.
(Dalam hati Amelia)
Jantungku, kenapa begini? Kenapa aku jadi berdebar dekat dengan Brian? Biasanya tidak seperti ini.
Brian: mau berapa lama peluknya?
Amelia: ah, maaf.. (melepas pelukan)
Brian: apa yang kamu pikirkan?
Amelian: tidak ada. Ayo pulang.
Amelia menarik tangan Brian dan berjalan keluar ruangan. Jantung Amelia terus berdebar. Amelia merasa gelisah. Brian merasa Amelia menjadi aneh.
Brian dan Amelia sudah sampai di lobby, supir sudah menjemput mereka. Mereka berdua masuk dalam mobil. Supir membawa mereka kembali ke rumah.
Sepanjang jalan Amelia hanya diam dan menatap luar kaca mobil. Tangan Brian bergerak dan menggenggam erat tangan Amelia. Amelia menatap Brian, Brian tersenyum tampan.
(Dalam hati Amelia)
Astaga, aku baru sadar Brian ternyata tampan. Aduh.. sadar Amelia! Sadar! Sadar! Sadar! Dia bukan Daniel. Daniel sudah tidak ada lagi di dunia ini, cintamu juga sudah mati.
Brian: ada apa? Kamu sakit? (Memegang kening Amelia)
Amelia: aku baik (memalingkan wajah)
(Dalam hati Brian)
Amelia kenapa? Kenapa jadi aneh? Hmm.. aku ada salah bicara sepertinya. Tapi salah dimananya? Amelia sungguh membuatku penasaran.
~~
Mereka sudah sampai di rumah. Amelia langsung turun dan berlari masuk kedalam rumah. Brian mengikuti Amelia, Brian berjalan masuk ke dalam rumah, Brian menyusuri anak tangga menuju kamarnya.
Brian membuka pintu kamarnya dan masuk. Brian menutup kembali pintunya, Amelia menghadang.
Amelia: tunggu.. (mengha
Brian: (membuka pintu) Amel, ada apa?
Amelia masuk dalam kamar Brian. Amelia menatap Brian. Brian mengerutkan keningnya.
Brian: ada apa?
Amelia: katakan kalau kamu mencintaiku Brian. Kamu sungguh sungguh atau tidak?
Brian: (kaget) Aku sungguh msncintaimu Mel, ada apa? jangan buat aku penasaran.
Amelia: tidak ada apa apa! (tersenyum dan mencium pipi Brian kilas) baiklah, aku pergi dulu, aku mau siapkan makan malam.
Amelia berbalik dan menggapai pegangan pintu, Brian memeluk Amelia dari belakang, Amelia kaget. Jantungnya kembali berdetak. Brian mengeratkan pelukanya. Amelia semakin merasa aneh. Jantungnya semakin kencang berdetak.
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Benazier Jasmine
gila abednego walaupun amelia bukan lahir dr rahim mamanya tp papanya sama brrt saudara kandung u, tega mau memperkosa amelia
2023-01-15
0
Wrin Budayani
witing trisno jalaran soko kulino ...
2022-10-15
0
Wiji Bajay
cinta bilang aja boss cintamu buat Daniel sdh terkikis gantilah dengan cinta gigomu yg manis😁😁😁😁
2021-08-16
0