3 Tahun Kemudian.
♡Brian♡
3 Tahun berlalu, aku bisa mendirikan perusahaanku sendiri di Indonesia. Semua berkat Amelia yang selalu mendukungku. Boss ku yang cantik dan pengertian itu selalu memantau pekerjaanku setiap saat. Apa yang aku kerjakan tidak pernah luput dari pandangannya.
Aku dan Amelia, kami selalu tidur bersama di ranjang yang sama. Kami sudah terbiasa. Meski terbiasa bersama aku merasa ada tembok besar yang mengahalangi kami. Amelia baik dan peduli padaku, hanya karena dia kasihan padaku. Dia tidak pernah menganggapku lebih dari sekedar pria asing yang menumpang di rumahnya.
Dan dua psychopath itu masih saja gigih menganggu Amelia.
Mereka tak juga jera meski aku hajar sampai babak belur. Mereka selalu datang dan pergi seenak mereka. Melihat Amelia dan Owen, terkadang membuat ku kesal. Juga disaat aku dan Amelia bersandiwara, dadaku menjadi sesak. Hatiku terasa sakit.
Amelia selalu menganggap ku sebagai rekan kerjanya. Sedang aku, aku perlahan mulai menyukainya. Rasa sukaku terus menumpuk entah sampai kapan aku bisa mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya. Perasaan ini selalu aku pendam, perasaan jika aku menyukainya.
Aku kaget saat Amelia masuk dalam kamar dengan terburu buru. Aku melihat Amelia berjalan ke arahku yang sedang duduk santai di atas ranjang. Amelia langsung duduk dipangkuanku. Nafasnya terengah engah. Amelia menatapku dalam. Amelia berbisik lembut ditelingaku.
Amelia: Owen datang, aku tadi dikejar. Untungnya bisa lari dengan cepat.
Brian: lalu? (Cemas)
Amelia: diamlah, aku akan melakukan sendiri. Kamu selalu mesum jika melakukannya. Aku hanya ingin Owen cemburu dan cepat pergi.
Amelia mentapku dan membelai wajahku, astaga ini namanya buka akting lagi. Darahku mendidih setiap Amel menyentuhku. Mata cantiknya sangat menggoda. Aku melihat bajunya robek, mungkin Owen yang melakukan. Amelia mendekatkan wajahnya padaku. Amelia menempelkan wajahnya pada wajahku.
Amelia: ingat pekerjaanmu, jangan buat kesalahan.
Pintu kamar terbuka, tangan Amelia terus meraba wajahku dan leherku. Owen terlihat geram. Dia membanting pintu begitu kuat.
Amelia: Akhirnya pergi juga (kesal) pekerjaan mu cukup bagus, meski hanya aku yang merayu. Aku masih ada urusan. Aku pergi dulu.
Mau pergi begitu saja? Tidak mau bertanggung jawab sudah merayuku?
Saat Amel bergerak, dengan cepat aku menariknya. Aku menciumnya. Amelia tak melawan dia melepaskan ciumanku dan menatapku tajam. Amelia tersenyum padaku. Senyumnya sungguh menggoda.
Hal yang tidak pernah aku duga akhirnya terjadi, aku melakukanya dengan Amelia. Aku merasa bersalah, namun Amelia hanya bersikap biasa biasa saja seolah olah tidak terjadi apa apa diantara kami.
Aku melihat Amelia sedang merapikan diri. Aku duduk dan terus memandangi Amelia. Perasaanku sungguh kacau, aku takut jika Amelia membenciku.
Brian: maaf, aku akan bertanggung jawab padamu mel.
Amelia: tidak perlu, aku tidak mau denganmu.
Brian: apa? Kamu tidak menyesal melakukan ini denganku?
Amelia: tidak
Brian: apa kamu gila? Kamu kehilangan sesuatu milikmu yang berharga.
Amelia: hahaha (tertawa) hal berharga? Apa itu aku tidak punya hal berharga apa apa.
Brian: aku tidak peduli, terserah kamu mau terima atau tidak, aku tetap akan betanggung jawab padamu.
Amelia: terserah.. aku tidak mau denganmu Brian. Kamu dan aku hanya sebatas rekan kerja. Aku bossmu dan kamu adalah bawahanku. Aku tidak menyukaimu.
Brian: tapi aku menyukaimu.. aku melakukannya karena aku menyukaimu.
Amelia bangun dan mengambil sesuatu ditasnya.
Amelia: kamu akan kembali ke Indonesia kan? Ini (memeberi cek 500juta) bawa ini saat ke indonesia. Lumayan kan bisa nambah keuangan perusahaanmu yang baru.
Brian: ck ck ck.. aku bener bener sudah jadi Gigo mu Mel.
Amel: (tersenyum) Gigo nya amel pekerjaanmu sangat bagus hari ini, kamu memuaskan aku.
Amel berjalan keluar kamarku. Aku terkejut, aku memandangi cek ditanganku. Aku menjual diriku? 500 juta? Mel, kau akan mengejar cintamu, sekarang aku tidak butuh uangmu lagi. Aku mencintaimu dengan tulus Amelia, aku tidak ingin kamu menganggapku pria bayaran.
Kamu mau menolong dan membantuku saja aku sudah sangat berterimakasih. Kamu memungut ku dijalan,merawatku dan menjadikanku orang kepercayaanmu. Tapi aku malah seperti ini. Aku sangat bodoh, maaf Amelia. Aku akan bertanggung jawab untuk apa yang aku lakukan padamu. Mau kamu tolak atau kamu terima. Aku tidak peduli, aku akan berjuang untuk mendapatkanmu. Mendapatkan cintamu.
○○○○○
♡Amelia♡
Aku mengeratkan pelukanku. Sudah berjam jam aroma sexy gigoku masih saja menggoda. Aku akui Brian adalah lelaki tampan dan baik. Wanita mana yang ridak akan tergoda?
Aku membuka mataku perlahan. Aku melihat wajah Brian yang sedang tertidur. Dia sungguh manis. Manis seperti anak kucing. Aku mencium kilas bibirnya.
Amelia: Morning gigo.
Aku melepas pelukan, namun Brian mengeratkan pelukannya dan menindih kakiku dengan kakinya. Aku menatapnya, perlahan Brian membuka matanya.
Brian mencium keningku. Wajahnya semakin mendekat dan ingin mencium bibirku, aku mendorongnya menjauh, Brian sangat genit. Selalu menggodaku.
Amelia: ayo bangun, kerja! Rumahku bukan penampungan pengangguran.
Brian: hari ini bolos ya, jadi Gigo aja.
Amelia: no no no!!!
Brian: ayolah, boss kamu cantik dan sexy.
Amelia: kamu butuh uang?
Brian: tidak, aku butuh wanita cantik sepertimu.
Amelia: sudah mahir ya merayu.
Brian menarikku dalam pelukannya, aku tidak bisa melawan. Pesonanya sungguh luar biasa. Aku juga sudah terbiasa dengan Brian. Aku suka dengan perhatiannya, tapi entah kenapa aku tidak bisa menyukainya lebih lagi.
Aku selalu menganggap Brian bekerja untukku. Dan kita adalah rekan kerja tidak lebih. Bagsimana bisa Brian menyukaiku?? Entah apa yang dia pikirkan. Dia selalu bicara hal anneh.
Aku mengalungkan tangaku di lehernya.
Aku menatap matanya dalam. Mata ini begitu indah, Brian andai aku bisa menyukaimu.
Amelia: kamu lelah bekerja? Ingin aku tedang keluar?
Brian: ayolah, hari ini saja. Okey?
Amelia: punya hak apa tawar menawar denganku? Aku adalah Bossmu, kamu harus patuh.
Brian mencium keningku. Dan tersenyum tampan, lelaki ini sungguh sungguh mempesona.
Amelia: jangan merayuku.
Brian: aku tidak merayu, aku hanya menggoda.
Amelia: apa bedanya??
Brian: tidak bisakah kamu lihat, aku sedang tidak sehat?
Amelia: tidak, aku lihat kamu baik baik saja. Mana ada sakit??
Brian : astaga boss, kamu sungguh kejam
Amelia: (tertawa kecil) kamu sangat lucu Brian. Aku hanya menggodamu. Beristirahatlah. Aku akan memasak untukmu.
Brian: terimakasih boss.. jika aku sudah sehat, sore nanti aku akan ke kantor. Aku akan nekerja paruh waktu.
Amelia: jika sakit libur saja. Aku bisa ambilkan kamu cuti beberapa hari. Aku akan gantikan pekerjaanmu.
Brian: ya.. baiklah, aku tidur dulu.
Aku melihat Brian berbaring dan kembali tidur. Aku menarik selimut menutupo badannya. Aku mengecup pipi Brian.
Aku berjalan keluar kamar menuju dapur unfuk menyiapkan sarapan
♡selamat membaca♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Angle
agak2 kurang rapii ya plotting ceritanya...
2022-03-06
1
zusrini2
baru x ini wanita berkuasa...
2022-01-21
0
Tiffany_Afnan
jiwa kesepian,hanya butuh untuk kesenanganya sendiri. ckckck amel..
2021-05-16
0