♡Brian♡
Aku mengedengar pintuku diketuk berulang ulang. Amelia berteriak di depan pintu kamarku.
Amelia: Brian, bangun!! Brian.. Brian.. (terus mengetuk)
Aku buka pintu, aku melihat Amelia sudah rapi dengan baju kerja.
Amelia: baru mandi?
Brian: ya
Amelia: buruan, gue tunggu di meja makan.
Aku melihat Amelia pergi menjauh. Aku menutup kamarku dan cepat cepat ganti pakaian. Hari ini Amalia akan membawa ku ke kantor.
Aku bercermin, sip! Ganteng maksimal. Aku keluar dari kamar dan langsung ke meja makan. Amalia menatapku dan tersenyum.
Brian: ada apa?
Amelia: nggak salah gue pilih lo. Lo ok juga!
Brian: ya iyalah, gue juga dulunya anak kantoran kali.
Amelia: inget, lo harus jalani peran lo dengan baik.
Brian: oke.
Aku dan Amelia sarapan bersama. Setelah sarapan Ameli memberiku kunci mobil.
Amelia: ini buat lo, lo bisa pake kemana aja. Buat hari ini gue temenin dulu lo ngantor.
Wow, fasilitas VVIP nih. Aku berjalan mengikuti Amelia. Amelia dan aku masuk dalam mobil.
Amelia: lo jalan aja, ntar gue pandu jalannya.
Brian: siap Boss!
Mobil pun melaju. Amelia memandu jalanku. Aku menghafal semua jalan.
Amelia: besok lo ngantor sendiri,gue mau tidur di rmh. Lo jalananin bisnis gue. Gue hanya tau hasil.
Brian: lo gila? Lo temenin gue cuma hari ini aja? Lo nggak takut gue rampok uang perusahaan?
Amelia: nggak, gue percaya kok sama lo.
(Penuh keyakinan)
Ntar sampai loby kasih aja kunci mobil ke penjaga. Biar mereka yang markirin di bawah. Lo tunggu aja di lobby. Ntar gue suruh asisten lo buat ngatur deh!
Brian: thankyou mel.
Amelia: oke, asal kerja lo memuaskan gue nggk akan sungkan kasih lo tip. Disini gue bayar lo pake dollar.
Brian: tenang aja, gue gak bakal kecewain lo kok.
Mobil berhenti aku dan Amalia turun, penjaga memberi salam. Aku memberika kunci mobil dan masuk mengikuti Amelia.
Semua mata menatap Amelia. Mereka menyapa Amelia.
"Selamat pagi Direktur"
"Hallo Direktur, selamat datang kembali"
"Direktur, senang anda kembali"
Seorang pria datang terburu buru.
"Maaf direktur, saya tidak msnyambut dengan baik"
Amelia: kamu panggil semua staf. Adakan rapat darurat dalam 15 menit.
" baik direktur"
Aku terus mengikuti Amelia, dia masuk sebuah ruangan. Aku baca tulisan depan pintu. "DIREKTUR UTAMA" astaga, ternyata Amelia orang berpengaruh. Tidak salah bisa menyombongkan diri dengan kekayaan dan kuasa.
Amelia: duduklah, itu kursimu sekarang. (Menujuk kursi kerja)
Brian: sungguh? Ini nyata kan?
Amelia: cepat duduk, lihat berkas di atas meja. Lo paham nggak?
Aku menuruti kata kata Amelia, aku duduk dan melihat berkas berkas. Aku senang, akhirnya aku bisa kembali bekerja. Aku merindukan saat saat ini.
Amelia: ada yang perlu ditanyakan?
Brian: tidak! aku mnegeti. Hanya sekarang jelaskan, berpaa banyak koneksi Axis-Grub? Jumlah saham yang lo punya.
Amelia: Axis Grub gue bangun sendiri dengan kerja keras gue. Gue punya 85% saham grub. Dan gue kasih lo 50% saham dari punya gue. Lo berkuasa sekarang. Soal koneksi, saat ini sudah menjalain kerja sama sekitar 160 perusaah dalam negri dan luar negri.
Brian: dimana saja?
Amelia: Australia, Korea, Dan Asia, khususnya Indonesia.
Brian: oke, lo bisa duduk. Gue mau belajar dulu.
Amelia: belajarlah dengan baik, musuh Axis Grub selalu mengintai.
Brian: kamu ada kerja sama dengan perusahaan Owen?
Amelia: nggak lah! Gila apa gue masukin Physco dalam daftar list koneksi.
Brian: hmmmm.. oke, beri gue waktu belajar tentang perusahaan lo.
Aku menatap berkas berkas di meja. Aku mulai membuka dan membolak balik halaman buku. Lembar demi lembar aku pelajari seksama. Ini tidak buruk. Aku yakin aku pasti bisa jalankan perusahaan dengan baik.
10 Menit kemudian.
Tok.. tok.. tok..
Seseorang masuk, oh ternyata pria yang tadi.
"Direktur, semua staf sudah diruang rapat"
Amelia: oke! Brian,ayo..
Aku tak menjawab. Aku berdiri dari kursiku dan berjalan mengikuti Amelia. Seoanjang jalan semua mata menatapku. Aku merasa aneh.
Aku mengikuti Amelia masuk dalam ruangan, Amelia menyapa seluruh Staf.
Amelia: baik, semua sudah berkumpul. Saya Amelia Putri, Direktur Utama Axis Grub dengan ini menyatakan mengundurkan diri. Saya akan menikah, maka dari itu calon suami saya yang akan menggantikan. (Menatap Brian)
Briant: Saya Brian, kedepannya mohon kerja sama anda semua. Terimakasih.
Perkenalanku singkat dan padat. Semua menyambutku. Dan memberi ucapan selamat.
"Selamat Deirektur Brian"
"Selamat bergabung Direktur"
"Jika membutuhkan sesuatu bicarakan dengan kami"
Aku tidak menyangka, di dalam perusahaan semua saling akrab seperti ini. Mereka sudah seperti keluarga. Pantas semua menyukai Amelia. Aku semakin tertarik dengan Dunia Amelia. Seperti apa sesungguhnya Dunia yang kamu kuasai??
Brian dan Amelia kembali ke ruang Dirut. Amelian duduk disofa, menyilangkan kaki dan melipat tangan.
Brian kembali ke kursi dan mempelajari berkas. Amalia berbersandar dan menutup matanya. Amelia tertidur.
~~
°•Brian•°
Hmm.. jadi begini sistem kerja disini?
Aku melihat ke arah sofa. Aku berdiri dan berjalan mendekat ke sofa. Melihat Amelia tidur dengan pulas. Amelia terlihat cantik.
Aku tanggalkan jas ku, aku menutup tubuh Amelia agar tidak kedinginan. Aku kembali ke kursiku, dan melanjutkan pekerjaanku.
Aku melihat beberapa Email masuk. Soal penting aku akan bahas dengan Amelia nanti, sekarang fokus pelajari berkas berkas dulu.
Aku terus membolak balik dokumen. Ini adalah dokumen terakhir. Tidak terasa, aku sudah selesaikan pekerjaanku. Aku melihat jam di tanganku. Ini sudah sore. Amelia juga belum bangaun.
Aku berdiri dan kembali berjalan mendekati Amelia. Aku melihat wajahnya pucat. Aku panik, aku sentuh dahinya badannya panas. Amelia sakit? Aku mencoba membangunkan Amelia.
Brian: mel, bangaun.. mel, bangun..
Amelia membuka mata perlahan, tatapan mata sayu.
Amelia: kamu sudah selesai? Kepalaku pusing. Ayo pulang Brian.
Brian: kita kerumah sakit.
Amelia: tidak perlu, ini hanya deman biasa. Aku ada obat di rumah. Kita pulang saja.
Brian: kamu yakin?
Amelia: ya.. (suara lemah) hubungi penjaga dan suruh penjaga untuk siapkan mobil.
Brian:oke.
Aku mengambil telepon kantor di samping ada kertas dan no yang dibutuhlan. Aku menghubungi petugas jaga di lobby.
"Hallo"
Brian: siapakan mobil, ditektur sedang sakit.
" Baik"
Aku gendong Amelia keluar ruangan. Aku panik, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Amelia?
Langkahku sudah sampai di lobby. Aku melihat mobil sudah terparkir. Pintu mobil dibuka oleh penjaga, aku mwmbantu Amelia duduk dan memasang sabuk pengaman. Aku menutup pintu mobil.
Aku berlari kecil,membuka pintu mobil dan langsung masuk kedalam mobil, aku menutup pintu dan langsung jalan.
Aku terus menatap Amelia.
Brian: mel, kamu yakin pulang ke rumah?
Amelia: iya, ayo cepat.
Brian: oke.
Aku menginjak pedal gas, aku ingin secepatnya kembali. Aku sesekali meraba wajah Amelia. Sepertinya suhunya semakin tinggi. Ayo Brian, cepat jalan! Amelia, bertahanlah!!
Mobil berhenti, dengan cepat aku turun dari mobil, aku menghampiri sisi mobil mobil lain menggendong Amelia keluar dalam mobil.
Aku masuk dalan rumah menuju kamar Amelia. Sampai di kamar aku merebahkan Amelia ke ranjang. Amelia mengigau. Air matanya keluar. Aku duduk disampingnya. Membelai rambutnya.
Brian: Amel, kamu oke?
Amelia menangis, dia berusaha bangun, aku membantunya. Amelia memelukku erat.
Amelia: jangan pergi, tetap disini bersamaku.
Brian: oke, kita akan redakan demammu dulu.
Pelayan datang membawa kompres dan obat.lalu kembali pergi. Aku melepas pelukan, aku memberi obat dan minum pada Amelia. Aku rebahkan badan Amelia dan mengopres dahinya.
Amelia memegang erat tangaku.
Ameli: temani aku. Aku takut
Brian: ada apa? Kamu bermimpi buruk?
Amelia: ya, sangat buruk.
Brian: tidurlah, aku akan temani.
Aku merenggangkan otot bahuku. Amelia managapku.
Amelia: maaf msrepotkanmu Brian. Hanya saja aku benar benar takut.
Brian: aku tau, tidurlah. Aku akan disini.
Amelia menutup matanya perlahan. Tangannya masih memegang erat tanganku. Aku masih bingung, kenapa Amelia terlihat begitu ketakutan? Mimpi buruk apa? Aku terus bertanya tanya.
○○○○○
Brian dan Amelia kembali ke ruang Dirut. Amelian duduk disofa, menyilangkan kaki dan melipat tangan.
Brian kembali ke kursi dan mempelajari berkas. Amalia berbersandar dan menutup matanya. Amelia tertidur.
~~
♡Brian♡
Hmm.. jadi begini sistem kerja disini?
Aku melihat ke arah sofa. Aku berdiri dan berjalan mendekat ke sofa. Melihat Amelia tidur dengan pulas. Amelia terlihat cantik.
Aku tanggalkan jas ku, aku menutup tubuh Amelia agar tidak kedinginan. Aku kembali ke kursiku, dan melanjutkan pekerjaanku.
Aku melihat beberapa Email masuk. Soal penting aku akan bahas dengan Amelia nanti, sekarang fokus pelajari berkas berkas dulu.
Aku terus membolak balik dokumen. Ini adalah dokumen terakhir. Tidak terasa, aku sudah selesaikan pekerjaanku. Aku melihat jam di tanganku. Ini sudah sore. Amelia juga belum bangaun.
Aku berdiri dan kembali berjalan mendekati Amelia. Aku melihat wajahnya pucat. Aku panik, aku sentuh dahinya badannya panas. Amelia sakit? Aku mencoba membangunkan Amelia.
Brian: mel, bangaun.. mel, bangun..
Amelia membuka mata perlahan, tatapan mata sayu.
Amelia: kamu sudah selesai? Kepalaku pusing. Ayo pulang Brian.
Brian: kita kerumah sakit.
Amelia: tidak perlu, ini hanya deman biasa. Aku ada obat di rumah. Kita pulang saja.
Brian: kamu yakin?
Amelia: ya.. (suara lemah) hubungi penjaga dan suruh penjaga untuk siapkan mobil.
Brian:oke.
Aku mengambil telepon kantor di samping ada kertas dan no yang dibutuhlan. Aku menghubungi petugas jaga di lobby.
"Hallo"
Brian: siapakan mobil, ditektur sedang sakit.
" Baik"
Aku gendong Amelia keluar ruangan. Aku panik, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Amelia?
Langkahku sudah sampai di lobby. Aku melihat mobil sudah terparkir. Pintu mobil dibuka oleh penjaga, aku mwmbantu Amelia duduk dan memasang sabuk pengaman. Aku menutup pintu mobil.
Aku berlari kecil,membuka pintu mobil dan langsung masuk kedalam mobil, aku menutup pintu dan langsung jalan.
Aku terus menatap Amelia.
Brian: mel, kamu yakin pulang ke rumah?
Amelia: iya, ayo cepat.
Brian: oke.
Aku menginjak pedal gas, aku ingin secepatnya kembali. Aku sesekali meraba wajah Amelia. Sepertinya suhunya semakin tinggi. Ayo Brian, cepat jalan! Amelia, bertahanlah!!
Mobil berhenti, dengan cepat aku turun dari mobil, aku menghampiri sisi mobil mobil lain menggendong Amelia keluar dalam mobil.
Aku masuk dalan rumah menuju kamar Amelia. Sampai di kamar aku merebahkan Amelia ke ranjang. Amelia mengigau. Air matanya keluar. Aku duduk disampingnya. Membelai rambutnya.
Brian: Amel, kamu oke?
Amelia menangis, dia berusaha bangun, aku membantunya. Amelia memelukku erat.
Amelia: jangan pergi, tetap disini bersamaku.
Brian: oke, kita akan redakan demammu dulu.
Pelayan datang membawa kompres dan obat.lalu kembali pergi. Aku melepas pelukan, aku memberi obat dan minum pada Amelia. Aku rebahkan badan Amelia dan mengopres dahinya.
Amelia memegang erat tangaku.
Ameli: temani aku. Aku takut
Brian: ada apa? Kamu bermimpi buruk?
Amelia: ya, sangat buruk.
Brian: tidurlah, aku akan temani.
Aku merenggangkan otot bahuku. Amelia managapku.
Amelia: maaf msrepotkanmu Brian. Hanya saja aku benar benar takut.
Brian: aku tau, tidurlah. Aku akan disini.
Amelia menutup matanya perlahan. Tangannya masih memegang erat tanganku. Aku masih bingung, kenapa Amelia terlihat begitu ketakutan? Mimpi buruk apa? Aku terus bertanya tanya.
•Jangan lupa like dan isi kolom komentar•
•Terimakasih•
•Beri ☆ juga yaa•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
George Lovink
Thor...anda tulis novel atau naskah sebuah film...baru pertama saya baca novel dengan percakapan kayak naskah cerita.Puluhan tahun baca novel luar dan dalam negeri tapi ini novel yang kayak naskah cerita...
2023-07-28
1
Ifan Jamora
bnyak aku nya. tutur bhasanya gk jelas
2022-04-22
0
Angle
ulangan..
2022-03-06
0