#5. Kalah

Elang mengepalkan tangannya geram saat ini ia harus mengikuti Madam Rose ke kantor. Dalam hati ia terus mengutuk Gabriel karena ulahnya Elang harus mendapat hukuman dari Madam Rose, dan biasanya guru killer tersebut selalu berhasil membuat murid jera dengan hukuman aneh yang dia berikan, seperti membelikannya tas bermerek harganya pun bisa bikin korbannya kanker.

Alias kantong kering.

Elang mengikuti langkah guru besar itu yang sesekali membentak murid yang melanggar aturan bahkan badboy akan lari marathon kalau melihat si cikgu besar marah-marah.

Namun Elang tak memikirkan itu, pikirannya fokus pada Anaconda gepeng yang berhasil membuat ia dihukum seperti ini, yang tak lain adalah; Gabriellea Surya Anaconda busuk.

Mengusap wajahnya dengan kasar, dengan malas Elang menatap para siswi yang berdiri di koridor sekolah, mengucilkannya karena kejadian tadi pagi.

Sesampainya di ruang BK seorang pria dengan rahang tegas dan wajah dingin menatap lurus padanya.

"Memalukan," ucap Angkasa melalui Elang tanpa sedikitpun menatap.

Sekarang kebenciannya pada Gabriel semakin memuncak karena semua masalah itu bukan kesalahan Elang.

Gabriel yang melakukannya.

Ingin membela diri pun Ayahnya tidak akan dengar dan pilihan terbaik adalah diam. Jika tidak Ayahnya akan mengurungnya di rumah atau menampar pipinya hingga memerah.

"Elang! Masuk!!" bentak Madam Rose yang sudah menunggunya dari tadi di ruangan sedangkan Elang hanya melamun menatap punggung lelaki tadi, Ayahnya.

Saat sudah duduk di atas sofa seseorang lewat di depan pintu memeletkan lidah lalu tertawa menggelegar, Gabriel.

Elang mengepalkan tangan menatapnya penuh benci hingga perempuan sialan itu menghilang dari pandangannya.

"Elang! Daritadi saya ngomong yah!" sahut Madam Rose marah karena tidak didengar, mulutnya berbusa karena berbicara tanpa titik tanpa koma.

"Maaf," kata Elang lebih baik mengalah daripada di injak gajah.

Madam Rose bangkit dari sofa membuat tengkuk Elang dingin, bisa saja guru killer tersebut memakannya karena kue di atas meja sudah habis.

Menuju ke lemari Madam Rose mengeluarkan gunting, karton, tali dan spidol membuat Elang memasang tampang curiga.

"Bgsd. gara gara Anaconda gue malah dihukum kayak beginian." batinnya kesal.

"Tulis saya menyesal sudah membuat Madam Rose marah, sekarang!" perintah Madam Rose lalu kembali ke kelas.

"Saya tunggu kamu di lapangan!" tambahnya lagi.

"Sial!" geram Elang lalu mencoret-coret karton.

×××

Sekarang Elang sudah tidak peduli dengan cibiran orang karena yang terpenting adalah bagaimana menjatuhkan 'rival' barunya itu.

"Tunggu aja, gue bakal buat lo menangis."

Melewati koridor matanya tertuju pada satu titik yaitu kantin. Di sana Gabriel duduk dengan kaki menyilang di atas meja. Senyumannya semakin jadi saja saat melihat karton di dada Elang.

"Mampus. By the way itu salah... Masa 'Saya menyesal sudah membuat Madam Rose marah'? Harusnya 'saya bangga sudah buat GAJAH marah' wkwkwk!" Gabriel tertawa terpingkal-pingkal setelah mengatakan itu.

Lalu Elang mencoret tulisannya menjadi persis seperti yang Gabriel katakan.

"Lah nih bocah nurut amat? Kek ada hawa-hawa tak sedap ya di sini... Gue cabut ajalah." Tanpa pikir panjang Gabriel ngacir karena Madam Rose sedang on the way menuju kelas ditambah lagi ia malas kalau harus terkena masalah dengan Ketos songong tapi penurut macam Elang.

"Penurut tapi gue punya alasan," batin Elang tersenyum miring.

×××

"HAHAHA!!!" tawa seluruh siswa saat melihat tulisan di karton yang Elang sangkutkan di leher putihnya.

'Saya bangga sudah buat GAJAH marah'

Madam Rose yang sedang mengajar kembali dibuat risih dengan tertawaan murid-murid di lapangan.

Tanpa pikir panjang, ia langsung pergi melihat Elang yang berdiri di lapangan atau lebih tepatnya ditertawakan.

"Seger banget liat cogan siang siang gini."

"Elang ngapain sih?? Malah dihukum begituan, gak banget deh."

"Ih udah jijik gue sama dia...,"

Begitulah ucapan yang terlontar dari para murid di sana mencaci, memuji, dan menjelekkan. Bagi Elang semua hal itu tidak ada artinya. Terserah mau mereka bilang apa, ini kehidupannya tidak boleh diganggu gugat.

Sama cicak gepeng sekalipun.

"Elang!!!" teriak Madam Rose wajahnya merah padam dengan gusar ia menghampiri Elang.

"Saya disuruh Gabriel," ucap Elang santai.

"APAA?! GABRIELLL!!!" teriaknya bak terompet sangkakala hingga terdengar di setiap penjuru koridor.

Semua pasang mata tertuju pada seorang cewek yang sedang meminum minuman berwarna dalam plastik.

"Saya?" Gabriel menatap aneh menunjuk dirinya sendiri.

"Iya! Kamu ke sini!!" Madam Rose semakin garang membuat Gabriel semakin senang.

"Kamu yang suruh Elang tulis ini??!"

"Enggak, dia ngarang kali ah!" sanggah Gabriel cepat.

"Pak Ari saksinya, yang jaga kantin." Elang menyahut tak mau kalah.

"Kalian berdua saya hukum!!!"

×××

Sudah hampir jam 2 namun hukuman mereka belum selesai juga. Gabriel membersihkan gudang sekolah yang katanya angker dan Elang membersihkan wc yang joroknya luarbiasa.

Dan selama 2 jam itu tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka. Hingga Elang mengeluarkan suaranya.

"Apa maksud lo cari masalah dengan gue?" ucapnya tanpa melirik.

"...."

Krikkrikkrik♪

Tiba tiba ponsel Gabriel berdering membuat Elang panas. Bisa-bisanya bunyi jangkrik dijadikan nada dering ponsel, dasar orang aneh.

Gabriel mengecek ponselnya yang rupanya hanya sms dari Tellkomsel, nasib jadi jomblo.

"Gue udah selesai, lo kerjain sisanya," ucap Gabriel tanpa menengok ke arah Elang.

"Seenak botak lo aja, kerjain!!!" Elang melempar pembersih wc ke arah Gabriel. Dengan refleks ia lari kocar-kacir takut kena 'bubur' yang menempel di sana.

Karena Gabriel sudah balik ke kelas Elang memutuskan berhenti mengingat hari ini akan masuk pelajaran Agama yang sudah aturannya jika membolos nilai tidak tuntas.

Ketika melewati ruang guru, tengkuknya dingin, seseorang memanggilnya dari belakang...

"Elang..."

****

Terpopuler

Comments

Cintami fiah Margaretha

Cintami fiah Margaretha

kojul abis 🤣🤣🤣

2022-04-22

0

Eda Ridha

Eda Ridha

kok kayak nada pesanq... suara jangkrik... 😁😁

2022-03-26

0

Khalisah Rochman

Khalisah Rochman

thor... karyamu mang "sesuatu" bgt...

2021-06-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!