Tak henti-hentinya Gabriel tersenyum puas membayangkan wajah Elang saat di mading tadi.
Namun ia baru sadar sudah 3 kali ia mengelilingi sekolah yang luas seperti lapangan golf dan tidak menemukan kelasnya.
Sesekali para cowok menggodanya namun tatapan mematikan Gabriel membuat mereka terdiam seakan memberi tahu mereka, kalau berani menyahut akan dimakan hidup-hidup sama dia.
Gabriel mulai bimbang karena beberapa siswa ada yang nekat memegang bahunya dan secara refleks langsung ia dihantam dengan tonjokan.
Kakak leting, bau terbakar dan ruangan yang gelap. Perutnya menjadi mual mengingat peristiwa itu dan perasaan trauma masih menghantui Gabriel.
Malu bertanya sesat di jalan? bodo amat, dia tidak peduli dengan petuah sialan itu karena mau bertanya pun hanya akan dikerjai oleh orang.
Seperti terakhir kali Gabriel pindah sekolah, dia dibawa ke dalam gudang gelap bekas kebakaran dan dikunci hingga pagi.
Hal itu membuatnya benci dengan kegelapan.
Saat sedang berfikir di mana kelasnya tiba-tiba seseorang menabrak dengan kasar membuat ia jatuh tersungkur.
Duggghhh!
"Brengsek!!" umpatnya kesal sambil memegangi betisnya yang perih karena terjatuh kemarin.
"Sorr... WATDEFAK!! DEMI KOLOR AYAM WARNA-WARNI YANG GUE CURI KEMAREN! GUE NABRAK KAORI!" teriak Nauval histeris saat yang ditabraknya itu adalah Gabriel.
"Can you just shut up?" balas Gabriel dengan sadis lalu bangun dari jatuhnya.
"Sorry... G-gue gak liat ada lo. eh ngemeng-ngemeng rambut yang kemaren itu wig?" tanya Nauval tanpa dosa dan sok polos membuat Gabriel gemas pengen dosa tapi takut nampol.
"Bukan, kemaren gue pake sapu ijuk." Gabriel mempercepat langkah namun Nauval mensejajarkan langkah mereka membuat Gabriek berdecak kesal.
Nauval merasa sifat Gabriel yang kemarin itu seperti keajaiban saat mengetahui sifat aslinya.
"Emm... Lo anak baru? Pindahan mana?" tanya Nauval hendak mencairkan suasana.
"Gak penting," balas Gabriel singkat, padat, dan dalam sampai nusuk di rusuk.
Jleebb.
"Baru aja mau pdkt... Nih cewek cantik-cantik kampret gak si, pengen gue bawa ke KUA aja langsung," batin Nauval dengan menatap Gabriel yang wajahnya luarbiasa datar.
Namun tiba-tiba Nauval berhenti membuat Gabriel mengernyit heran.
"Kelas gue di sini... Di mana kelas lo biar gue anterin?" Nauval angkat bicara setelah sepersekian detik mereka adu pandangan.
"Sebelas IPA satu," jawab Gabriel ragu.
Nauval mundur dari pintu lalu merentangkan tangannya.
"Welcome to 11 IPA 1." Nauval menyunggingkan senyuman manisnya dan berteriak.
"Woi... Kita kedatangan anak baru!!! Cantik banget sayangnya punya gue hahaha!" Nauval tertawa puas.
Pletak!
"Saket set... Eh gak jadi, sakit By," kata Nauval memanyunkan bibirnya.
"Bi... Bi, lo kira gue babi," Ketus Gabriel tak tahan dengan sikap Nauval yang sangat menjengkelkan.
"Baby... Gabriel buah jantung pisangku.." Nauval mengelus batok kepalanya yang terasa retak akibat pukulan tadi.
"Alay."
Jleebbb again.
"Gak jadi deh bawa ke KUA bawa ke samudra aja biar gue tenggelemin sama ikan-ikan paus, sama ganasnya," ucap Nauval dalam hati sembari menatap jengkel pada Gabriel.
Gabriel mendelik sekitar namun dia terkejut bukan main saat melihat seseorang menatapnya tajam.
"Elang," batin Gabriel saat Elang tersenyum penuh arti.
Gabriel memalingkan wajahnya dan seseorang berdiri tepat di depannya membuatnya terlonjak kaget.
"Hy... Gue Andri," ucap cewek tersebut dengan senyuman merekah.
Gabriel tersenyum kikuk karena baru pertama kali ini disambut membuat Andri protes.
"Berapa tahun sih lo idup? kalo orang ngajak kenalan dan sebutin nama.. Lo juga harus sebutin nama lo," jelas Andri panjang kali lebar kali tinggi kali tau ah gelap.
"Oh.. Gitu ya?" tanggap Gabriel watados.
Rahang Andri terjatuh ke tanah.
Eh lebay.
"Ini nih, ini! Akibat kenalan sama teletubis cacingan." Andri menyipitkan mata pada Nauval.
"Loh kok gue?" ucap Nauval menunjuk diri sendiri dengan wajah polos-polos-buangsat.
"Duduk samping gue aja, gurunya sebentar lagi masuk." Andri berjalan menuju kursinya diikuti oleh Gabriel.
"Lo jadi teman gue ya?" tanya Andri tiba-tiba membuat Gabriel diam sesaat.
"Teman?"
"Yap, jangan bilang kalo lo juga gak tau teman itu apa," ucap Andri dengan tatapan curiga.
Dan Gabriel hanya bisa tersenyum kikuk tak tahu harus bagaimana.
"Bersyukur deh lo dipertemuin sama mahkluk multiguna kayak gue," omel Andri membusungkan dada sombong.
Beberapa tatapan pasang mata melirik padanya kadang sinis, senang dan... Tajam.
Gabriel membuang muka saat Elang menatap penuh kebencian dan sialnya dia harus duduk di kursi paling depan bersebelahan dengan Elang.
"Hy... Gabriell," sapa Daniel sedikit cadel dibalas senyuman yang oleh Gabriel.
"Ntar kita pulang bareng yok?!" Daniel masih belum menyerah paling tidak satu kata saja keluar dari bibir manis tersebut.
"EKHEM!" Elang memberi kode karena malas berada di tengah pembicaraan mereka.
"Ahh~ gak asoy lu, kan beibi gue mau ngejawab," kata Daniel tak terima menjitak kasar kepala Elang, lalu dibalas balik.
"Boleh, tapi lain kali."
Entah apa yang mendorong Gabriel menjawabnya tapi ia senang melihat Elang seperti jomblo ngenes.
Daniel mengembangkan senyumannya tak percaya karena dari kejadian kemarin pagi baginya Gabriel itu cewek dingin, setrong seperti hulk dan garang seperti maddog.
Tiba-tiba kelas hening ketika seorang Madam yang wajahnya kelewat sangar masuk dengan langkah yang berbunyi keras.
Tap... Tap... Tap
Gabriel kembali tersenyum simpul dan Elang melihat dengan tatapan curiga, ternyata dugaannya benar..
Braakkk!!!
"Auuuuwhh!!! Siapa yang sengaja jatohin lem di sini??!" teriak Madam Rose membuat seisi kelas menjadi hening.
Mata pisau cukurnya menelisik sekitar memperhatikan tiap detil pelaku yang menumpahkan lem kertas di lantai hingga tubuh besar nan aduhainya terpelanting.
"Elang!!" gertak Madam Rose geram urat di dahinya kelihatan.
Dan Elang tersentak melihat di bawah mejanya terdapat botol lem kertas.
"Anaconda busuk...!" batin Elang
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Zrhy Wahyuni Nur Bilal
hahaha... mana bisa anaconda dan burung nyatu,
2022-10-04
0
Cintami fiah Margaretha
sukurin, ketemu pawangnya 🤣🤣🤣
2022-04-22
0
Ria Wahyuni
sumpah Demi apa, kesambet apa sih lu thor bkin novel kyak gni, sumpah ngakak parah,,
2022-01-19
0