Pertengkaran

leo pulang lebih cepat dari biasa nya dia tidak mencari merisa di dalam rumah tapi tidak melihat nya. Leo mencari keseluruhan rumah nya tapi dia tidak menemukan merisa lalu terdengar orang dari samping rumah

leo melihat merisa dari balik jendela sedang menata taman di sebelah rumah dia menanam beberapa jenis mawar padahal sebelum nya di sana rumput begitu banyak

merisa mengelap keringat di dahi nya dan menghembuskan nafas nya lalu berdiri dia menoleh kebelakang melihat leo tertidur di atas kursi "sejak kapan dia disini, apa dia sudah memperhatikan ku sudah lama sampai tertidur" dalam hati merisa

dia membersikan diri dan mengganti bajunya yang kotor karena tanah. Selesai mandi dia bersiap memasak, Leo masih tertidur di atas kursi merisa sengaja tidak membangunkan nya karena dia masih marah terhadap leo

pukul 6 sore merisa selesai masak dia makan sendiri meninggalkan leo masih tertidur tapi dia juga menyiapkan makanan untuk leo. Setelah selesai makan merisa masuk ke kamar depan dia tidak mau tidur bersama leo lagi di kamar itu sudah di bersihkan merisa beberapa hari lalu karena dia butuh ruang yang sepi untuk menulis novel nya.

leo bangun pukul 7 malam dia melihat merisa sudah tidak di taman lagi. Leo masuk kemar dan pergi untuk mandi setalah keluar di tidak melihat merisa di manapun karena merasa lapar dia putuskan dapur di meja makan sudah tersedia makanan

leo melihat selembar kertas "selesai makan tinggalkan saja piring nya di tempat cuci an aku sudah makan jangan menungguku, aku tidur di kamar depan jangan mencari" leo menghembuskan nafas nya lalu makan

selesai makan dia menunggu merisa keluar tidak leo duduk sambil menonton tv. Merisa keluar kamar melihat leo sedang leo sedang menonton pertandingan bola di tv. merisa pikir leo tidak tahu merisa keluar

merisa mengambil air dingin dalam kulkas dan ingin kembali ke kamar nya tapi leo sudah ada di pintu dapur menunggu merisa. Merisa berjalan terus tidak menghiraukan leo

"merisa" leo memanggil merisa yang berjalan melewat i nya tapi merisa tidak berhenti dan berjalan terus "merisa dengarkan aku berhenti" memegang tangan merisa

leo membawa merisa ke sofa depan tv nya menyuruh nya duduk lalu memberikan buku novel "ini ada titipan untukmu maaf aku membuka bungkusan nya aku pikir tadi untukku" kata leo

"tidak apa apa buka saja lagi an bukan surat cinta dari seorang pria" merisa berdiri dan hendak kembali ke kamar nya

leo memeluk merisa dari belakang "Maaf aku bersikap kasar pada mu kemarin malam aku tahu aku salah maaf kan aku" kata leo

merisa mengeluarkan air mata dia mengingat kejadian semalam "aku sudah maafkan kan mu jangan dipikirkan lagi" merisa melepaskan pelukan leo tanpa melihat arah leo

"kamu kenapa masih mau tidur di kamar depan tidur lah di kamar kita" leo kesal merisa masih mau menuju kamar nya

"aku butuh waktu untuk sendiri an, lagi pula itu kamar mu bukan milikku kamu mau tidur dengan wanita murahan seperti ku" kata merisa membuka pintu kamar nya

"dasar wanita ker..." belum selesai leo berbicara merisa menoleh "kenapa diam lanjutkan kamu sekarang ingin mengatakan aku wanita murahan lagi atau mengatakan aku pe**cur yang tidur dengan banyak pria yang aku temu i sudah cukup aku sudah muak aku tidak peduli lagi dengan mau" merisa marah dan membanting pintu kamar lalu mengunci nya