Kerajaan Bablue

"Apakah ayah menyayangi aku seperti papa yang menyayangi aku?" tanya ku dalam hati.

"Apakah ayah mencari aku?" tanya ku dalam hati.

"Apakah ayah kandung aku tidak menyayangi aku sehingga dia pergi?" tanya ku dalam hati.

Aku binggung dengan semua hal konyol ini, kenapa semua jadi begini. "Apa salah ku hingga papa, mama dan kak riko bukan keluarga kandung aku?" tanya ku dalam hati.

"Kenapa aku bukan manusia biasa seperti yang lain?" tanya ku dalam hati.

Itu semua adalah pemikiran aku sebelum aku tidur, karena memikirkan banyak hal aku jadi tidur larut malam. Pagi ini hari ulang tahun aku yang ke tujuh belas tahun tapi sepertinya tidak terjadi apa-apa, aku masih menjadi manusia, mungkin mimpi itu hanya mimpi biasa. Meskipun tidak terjadi apapun tapi entah kenapa aku merasa seperti akan terjadi sesuatu hari ini.

"mandi saja daripada pusing" ucap ku dalam hati.

Saat mandi tidak tahu kenapa kaki terasa sakit dan perih sedangkan di kaki tidak ada luka, rasanya aku sudah tidak sanggup lagi berdiri. aku duduk dan tiba-tiba cincin yang aku pakai permatanya berubah warna menjadi putih dan ketika rasa sakit di kaki bertambah parah cincin tiba-tiba mengeluarkan sinar merah dan aku berubah menjadi putri duyung. aku melihat kaki aku berubah menjadi ekor duyung, dan aku berteriak. Tiba-tiba aku mendengar suara kaki yang menuju ke kamar aku, aku panik harus bagaimana dan apa yang harus aku lakukan?.

Aku berfikir untuk masuk ke air dan berharap berada di tempat yang aman sambil memejamkan mata, saat aku tidak mendengar suara apa pun, aku membuka mata aku dan tidak tahu bagaimana aku bisa berada di tempat dimana aku bermimpi bertemu dengan putri duyung itu. Aku teringat bahwa putri duyung itu mengatakan cincin yang aku pakai adalah cincin turun temurun dari keluarga aku, aku bertanya pada seseorang bapak-bapak yang aku temui "maaf, apakah bapak tahu siapa pemilik cincin ini tinggal dan dimana tempat tinggalnya?".

Bapak itu menjawab dengan sebuah pertanyaan "darimana kamu bisa mendapatkan cincin itu dan bagaimana bisa kamu memakai cincin itu ditanganmu?".

Aku pun menjawab "saya tidak tahu darimana saya mendapatkan cincin ini, tapi sejak kecil saya sudah memakai cincin ini. apa bapak bisa beritahu saya siapa dan dimana saya bisa menemukan pemilik cincin ini?".

Bapak mengatakan "cincin ini hanya dimiliki keluarga kerajaan bablue dan hanya keturunan kerajaanlah yang bisa memakai cincin ini".

Lalu aku bertanya "dimanakah kerajaan bablue itu berada?".

Bapak menjawab "kerajaan itu berada cukup jauh dari desa ini".

Aku menjawab "bisakah anda mengantar saya pergi ke istana?''.

Bapak itu menjawab "baiklah mari ikut saya".

Aku dan bapak itu pergi ke kerajaan tersebut, hingga sore hari aku baru sampai di kerajaan, aku menggucapkan terima kasih kepada bapak tersebut dan bapak tersebut pun pergi.

Di depan pintu kerajaan bablue dijaga oleh empat penggawal, aku mencoba memberanikan diri dan bertanya kepada penggawal tersebut "apakah ibunda ratu ada di dalam istana?".

Para penggawal menjwab dengan nada marah "sembarangan kamu memanggil yang mulia ratu dengan sebutan ibunda ratu".

Aku menjawab "ibunda ratu sendiri yang menyuruh aku memanggil seperti itu".

Para penggawal pun mengusir aku pergi, tapi aku tidak mau pergi sebelum bertemu ibunda ratu. Aku terus memanggil nama ibunda ratu dan ibunda ratu pun keluar dan dia melihatku seperti penuh kebahagiaan. Ibunda ratu memelukku dan entah kenapa aku merasa sangat tenang berada dipelukan ibunda ratu, dan aku berfikir "apakah ibunda ratu benar-benar ibu aku?" tanya ku dalam hati.