Amora'S True Love Part 1

Prolog

Pagi ini aku terbangun seperti biasa dengan mimpi buruk yang sama selama tiga tahun ini, aku bermimpi bahwa aku bertemu seorang putri duyung dimana dia mengatakan bahwa aku adalah putrinya. Putri duyung itu selalu mengatakan padaku bahwa aku adalah putrinya, nama asli aku adalah putri AMORA. Dia ingin aku memanggilnya ibunda ratu tapi aku tetap tidak percaya, aku adalah putri keluarga Kusuma, dan aku manusia bukan putri duyung seperti yang dia katakan. Dia mengatakan satu hal lagi, dia bilang kalau aku akan menjadi putri duyung saat usia aku tujuh belas tahun.

Aku terbangun dari mimpi itu dengan nafas yang tersengal-sengal. Aku takut bahwa yang dikatakan putri duyung itu benar, bahwa aku memang keturunan putri duyung, karena dia memberi aku alasan yang sangat benar. Alasannya yaitu karena sejak kecil aku jarang sakit dan aku begitu suka berada didalam air, aku takut semua yang dikatakan putri duyung tersebut adalah sebuah kebenaran. Dia mengatakan tentang kalung dan cincin yang aku pakai dengan detail bentuknya, yaitu kalung berbentuk kupu-kupu berwarna merah muda dan cincin berwarna biru. Seminggu lagi adalah hari ulang tahun aku yang ke tujuh belas tahun dan semoga yang dikatakan putri duyung itu salah.

Nama aku RINDU KUSUMA, semua orang memanggil aku Rindu, tapi berbeda dengan keluarga aku, keluarga aku memanggil aku princess, karena bagi keluarga aku, aku adalah princess dalam hidup mereka. Aku anak kedua dari papa ANTONY KUSUMA dan mama LAURA LESTARI KUSUMA, aku adik dari kak RIKO KUSUMA. Aku bahagia dan bersyukur karena aku terlahir dari keluarga ini, keluarga yang sangat menyayangi aku.

aku terbangun, aku langsung mandi dan turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga tercinta ku, seperti biasa aku selalu mencium pipi mama dan papa sambil mengatakan "selamat pagi papa mama".

"Pagi princess" jawab papa mama secara bersamaan.

Saat aku mengambil roti dan mengoleskan selai, kak riko turun dan mencium pipi mama dan papa, setelah mencium pipi meraka, kak riko kemudian mencium pipi aku dan mengatakan "selamat pagi putri jelek".

Aku mencubit kak riko tapi tidak berhasil, dia lari ke tempat duduknya yang berada di depan tempat duduk aku, tapi aku bertekat untuk mencubitnya, karena dia memanggil aku putri jelek. Setelah makan, aku dan kak riko pergi ke sekolah, aku dan kak riko berbeda umur tiga tahun, kak Riko berusia dua puluh tahun.

Kak riko adalah kakak terbaik dalam hidup aku, meskipun terkadang dia menyebalkan tapi dia sangat menyayangi aku, itu sebabnya aku tidak bisa marah lama-lama dengan kak riko. Aku selalu berangkat ke sekolah dengan kak riko, kak riko selalu memilih sekolah yang dekat dengan sekolahan aku supaya kak riko selalu bisa mengantar dan menjemput aku.

Setelah mengantar aku ke sekolah, kak riko langsung pergi ke sekolahnya seperti biasa. Seperti biasa pula teman-teman aku menunggu aku di depan pintu sekolah agar bisa melihat kak riko yang tampan, setelah itu kami masuk kelas.

Aku mengakui memang kak riko sangat tampan seperti papa, kata papa dan mama wajah kak riko sama persis seperti wajah papa, yang berbeda hanya mata kak riko yang berwana biru seperti mata mama sementara mata papa berwarna hitam. Beberapa menit setelah kami berbicara tentang kak riko di kelas, kemudian bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa waktu masuk.

Jika ada yang tidak tahu aku dan kak riko bersaudara pasti mengira kami adalah sepasang kekasih, padahal kami adalah kakak beradik, ada yang bilang kalau kami tidak seperti kakak beradik tapi kami memiliki kecocokan yang sangat kuat sebagai sepasang kekasih.

Seminggu berlalu seperti biasa bersama orang-orang yang sama, besok adalah hari yang membuat aku takut bahwa apa yang dikatakan putri duyung tersebut adalah sebuah kebenaran. Kebenaran bahwa aku adalah putri kandungnya, jika dia adalah ibu kandung aku, "lalu siapa ayah kandung aku?" tanya ku dalam hati.