"Assalammu'alaikum Bu ? Kemana ya kok tidak ada." Syiffa Sambil jalan ke dapur.
Ku lirik jam tanganku sudah pukul 18.00 wib, mungkin Ibu lagi sholat magrib di kamarnya. Ya sudah ah aku ke kamar dulu mau ganti baju dulu sekalian mandi, habis itu sholat magrib deh ucap Syiffa langsung melangkah pergi ke kamar.
Ngantuk banget nih, padahal masih pukul 19.00 wib. Mana mata sudah tidak bisa di ajak kompromi, lagi pula perutku lapar banget nih. Mungkin cape kali ya baru saja pertama kerja di terima udah begini, Cape dan gampang lelah gerutu Syiffa pada diri sendiri.
Tidur aja bentar ah, dan akhirnya Syiffa pun tertidur.
Tok.. Tok... Tok...
"Nak ayo makan dulu Nak, kita makan malam dulu Nak Syiffa," suara Ibu memanggil.
Tok.. Tok.. Tok... Ibu masih memanggilku.
"Iya Bu bentar," jawab Syiffa.
Lalu ku bangun mengucek mata yang masih pingin tidur sebenarnya, tapi gimana lagi perutku juga lapar nih.
"Ya udah Ibu tunggu di ruang makan ya Nak," ucap Ibu.
"Iya Bu," jawab Syiffa.
Lalu aku berjalan ke meja makan dan Ibu sudah menyiapkan makanan nasi serta lauk pauknya.
"Ini Nak," menyodorkan nasi dan lauk pauknya yang sudah di alas sama Ibu.
"Makasih iya bu," kata Syiffa.
"Gimana tadi diterima enggak kerja nya Syiffa?" Tanya Ibu Nina.
"Ya alhamdulilah Bu diterima, Syiffa juga enggak nyangka loh Bu bisa kerja di Pt. Juhes adijaya. Pabrik garmen terbesar di indonesia Bu yang terkenal itu Bu ya walaupun cuma bagian QC tapi enggak apa apa sih, itu juga beruntung cuma bermodal Ijazah SMA Bu." ucap Syiffa.
Lalu Ibu terdiam sekilas menatapku, ada perasaan bersalah pada anak semata wayangnya.
"Sabar ya Nak, mungkin karena keadaan keluarga kita seperti ini, kamu tidak bisa melanjutkan kuliah dan mengejar cita cita mu Nak." kata Ibu Nina.
" Enggak apa apa Bu, Syiffa juga ngerti kok bisa Bu. Justru Syiffa sangat bersyukur dan berterima kasih pada Ibu dan Bapak sudah menyekolahkan Syiffa sampai sekola SMA, sehingga Syiffa dapat tahu semua hal tentang pengetahuan pengetahuan yang selalu guru ajarkan pada Syiffa dan tidak akan pernah lupa sampai kapan pun." ucap Syiffa.
Lalu Syiffa memeluk Ibu nya.
"Dan syiffa enggak pernah kok menyalahkan Ibu dan Bapak, mungkin ini takdir hidup Syiffa yang harus jalani."
"Makasih ya Nak , kau sudah ngertiin Ibu dan Bapak," ucap Bu Nina sambil memeluk erat Syiffa.
"Syiffa dah ngantuk bu, lagi pula makan nya udah beres Bu. Dan besok harus siap siap kerja lagi bu." lirih Syiffa.
"Ya udah sana tidur, biar ada stamina dan tenaga buat besok." ucap Bu Nina.
"Ya udah Syiffa masuk ke kamar ya Bu?" ucap Syiffa.
"Iya Nak." jawab Bu Nina.
.
.
Syiffa putri dari Ibu Nina dan Bapak Rozak. Syiffa tidak punya adik atau pun kakak, dia Putri tunggal. Bukan nya Bu Nina tidak mau melahirkan lagi tapi sudah ke hendak sang maha kuasa ditakdirkan tidak memiliki anak lagi, Syiffa seorang gadis pintar, cantik, manis, anggun dan baik. Di sekolah nya dia selalu dapat juara umum dan seorang siswi yang selalu aktip dalam organisasi osis, dia mempunyai cita cita pingin menjadi seorang dokter. Tapi sayang semuanya harus di kubur dalam dalam karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan. Dan IBU nya yang sering sakit sakitan, Bapak nya hanya seorang kuli bangunan lebih baik di pakai berobat untuk Ibu nya dan keperluan keluarga tiap gajihan yang Bapak kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Rara
Waah novelnya seru bgt kak
2022-03-22
0