Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda

Alex menatapku dengan sungguh-sungguh. Sepertinya dia benar-benar tidak mengerti dengan ucapanku.

"Aku tidak berbohong. Coba kacamatamu dilepas. Rambutmu diurai, Kamu manis kok. Aku temanmu, mana mungkin Aku berbohong."

Perkataan Alex membuat hatiku berantakan. Bagian dia mengatakan Aku manis membuat duniaku jungkir balik. Namun begitu dia mengatakan bahwa Kita hanya berteman, langsung menghempaskan diriku di dasar jurang yang paling dalam.

Padahal Aku tahu diri. Tapi entah mengapa diriku yang bodoh ini tidak segera sadar diri. Terus saja bermimpi dan bermimpi. Benar-benar bodoh!

"Besok sepedamu akan Aku kirim ke rumahmu. Untungnya besok hari Minggu."

"Ak-aku bisa mengambilnya sendiri. Aku akan meminta bantuan ayahku untuk mengambilnya..."

"Tidak perlu. Aku yang memaksa untuk mengantarmu. Aku yang akan bertanggung jawab."

Lagi-lagi Aku tidak bisa berdebat. Aku terdiam. Suasana sunyi kembali menghampiri. Untung saja kesunyian itu segera berakhir begitu Alex menghentikan mobilnya tepat di depan rumahku.

"Te-terima kasih ya. Aku sangat-sangat berterima kasih."

"Oke, tidak masalah. Tidur nyenyak Khansa. Terima kasih atas bantuanmu hari ini (merujuk pada tugas kelompok)."

Dan mereka pun berpisah. Khansa menatap mobil Alex sampai hilang dari pandangan.

"Itu siapa Nduk? Kok pulangnya malam?" Tiba-tiba ayahku membuka pintu dan sudah menungguku di depan rumah.

"Teman Yah..."

"Dimana sepedamu?"

"Di titipin di parkiran food court. Karena sudah malam, ada teman yang bersedia nganterin."

"Tahu gitu tadi Ayah yang nganterin Nduk."

"Iya Yah, nggak apa-apa. Khansa masuk ke kamar dulu ya."

"Iya. Cepat istirahat Nduk."

***

Adegan ciuman itu masih tidak bisa lepas dari kepalaku. Setiap kali mengingatnya, perasaanku selalu sakit. Tak terasa airmataku mengalir.

Kata orang cinta pertama itu akan selalu kandas. Mungkin itu yang Aku alami sekarang. Lucu sekali. Remaja berusia 15 tahun bisa juga merasakan patah hati.

Aku geli dengan perasaanku. Di mata orang lain pasti Aku terlihat seperti remaja yang melebay-lebaykan perasaannya. Tapi perasaanku benar-benar sakit. Bukankah Aku masih boleh menangis?

Malam itu Aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku menangisi patah hatiku. Itu berlanjut sampai Aku kelelahan dan tertidur dengan sendirinya.

***

Hari Minggu pun tiba. Alex menepati janjinya. Jam enam pagi ada pria datang ke rumah Kami mengantarkan sepedaku. Katanya beliau disuruh Alex untuk melakukannya. Aku mengucapkan terima kasih dan menyuguhkan hidangan ala kadarnya.

Setelah tamu itu pergi, Aku mulai beberes rumah. Biasanya setiap hari Minggu Aku dan adikku akan ikut ayah menarik angkot. Hari ini pun tak terkecuali.

Setelah menyelesaikan segala pekerjaan rumah tangga, Aku dan adikku mulai bersiap-siap. Pukul tujuh pagi Kita sudah siap dan menarik angkot.

Mungkin karena hari Minggu, penumpang terlihat sangat sepi. Ketiadaan anak sekolah menjadi penyebabnya. Dalam satu kali rute hanya ada beberapa orang saja.

"Sepertinya kalau seperti ini terus akan rugi bensin ya Yah?"

"Iya Nduk, tapi mau bagaimana lagi. Kita hanya bisa berusaha dan bekerja keras, untuk hasilnya serahkan saja pada yang di atas." Kata-kata Ayah terlihat optimis, tapi guratan sedih terlihat di wajahnya.

Ya, Aku tahu dilema ayah. Setiap hari ayah harus berhutang uang bensin pada bosnya. Selain mengembalikan uang bensin, ayah juga harus menyerahkan uang setoran wajib tiap harinya.

Meskipun bekerja dari pagi sampai malam, acapkali penghasilan ayah sering minus. Uang tarikan habis buat bayar bensin dan setoran wajib. Seolah-olah pekerjaan yang dilakukan dari pagi sampai malam tidak ada hasilnya sama sekali.

"Malam ini makan Mie lagi nggak apa-apa ya Nduk?"

"Bisa makan saja sudah alhamduLillah Yah. Yang penting Kita tetap berusaha." Aku berusaha membesarkan hati ayah yang sedih.

"Maaf ya Nduk, ayah tidak bisa membuatmu dan adikmu hidup senang. Karena memiliki ayah sepertiku, hidup kalian jadi susah." Ayah terlihat sangat sedih.

Aku menggenggam tangan ayahku, berusaha menguatkan.

"Ayah sudah menjadi ayah yang terbaik bagi Kami. Terima kasih karena telah bersusah payah untuk menghidupi Kami. Kami sangat bersyukur memilikimu Yah..." Aku tidak bisa menahan diriku untuk berkaca-kaca. Ya, Aku memang sangat bersyukur. Meskipun pekerjaan ayahku seperti ini, tapi beliau berusaha keras untuk menghidupi Kami.

Tak terasa angkot berhenti di lampu merah. Tanpa sengaja mataku melihat mobil yang sangat familiar yang berhenti tepat di sebelah angkot ayahku. Aku menatap orang yang berada di balik kemudi. Kebetulan kaca mobil tidak terlalu gelap. Dan Aku mengenali orang-orang yang berada di dalamnya.

Tampak Alex dan Diana berada di dalam mobil itu. Mereka terlihat sangat serasi dan mesra. Mereka pasangan yang bahagia. Diana tampak mencubiti pipi Alex yang tersenyum kecil melihat tingkahnya.

Aku memalingkan wajah. Dari sini Aku semakin tersadar dengan posisiku. Ketika anak seusiaku bisa berpacaran dengan bebas dan mengekspresikan perasaannya, Aku berada di sini. Ikut ayahku menarik angkot, berusaha mengais rejeki.

Sungguh dua dunia yang berbeda. Duniaku dan dunia mereka sangat berbeda. Perasaanku semakin kerdil.

Sepertinya masalah hati memang tidak bisa kupikirkan saat ini. Aku harus fokus pada ayah, adik dan pendidikanku. Menyukai seseorang di tengah kondisiku yang seperti ini akan menjadi suatu kemewahan. Aku belum pantas untuk mendapatkan kemewahan itu.

"Doakan khansa ya Yah, semoga khansa bisa merubah perekonomian Kita." Aku berkata sembari menahan isakku. Aku memutuskan untuk berhenti menyukai Alex dan fokus pada keluarga dan pendidikan.

"Itu doa yang selalu Ayah panjatkan Nduk. Semoga hidupmu dan adikmu lebih baik dari hidup Ayah. Semoga kalian nantinya akan mendapatkan kebahagiaan, amin..."

"Amin..."

***

Seperti dugaan Ayah, malam itu Kami hanya bisa makan dengan mie. Keuntungan Ayah malam itu hanya dua puluh ribu. Sepuluh ribu Ayah berikan padaku untuk dibuat belanja, sementara sisanya Ayah simpan. Dengan uang sepuluh ribu itu Aku membeli mie instan 2 bungkus dan beras setengah kilo.

"Beli beras kok cuman setengah kilo. Mending ndak usah beli sekalian." Ucap pemilik warung. Meskipun berkata seperti itu, pemilik warung itu tetap menimbang beras untukku.

"Iya Bu, maaf. Mampunya hanya segitu Bu. Nanti kalau ada uang lebih Saya beli lima kilo Bu." Aku berusaha tersenyum, untuk mengambil hati pemilik warung.

"Ya sudah, karena Kamu anak baik beli berapa pun Ibu bungkusin. Tapi jangan lupa, kalau ada uang lebih jangan belanja di tempat lain. Tetap belanja di sini ya."

"Iya Bu, Saya janji. Terima kasih Bu." Aku pun pamit. Aku tidak bisa berlama-lama di warung, karena adikku pasti sudah menungguku dengan wajah kelaparan.

Sesampainya di rumah, Aku segera memasak nasi dan mulai menghidupkan kompor untuk memasak mie.

"Mie-nya di masak satu bungkus saja Nduk. Kasih kuah yang banyak. Yang satu bungkus buat dimakan besok saja." Ucap ayahku.

"Iya Yah, ini Khansa cuman masak satu bungkus."

Makan mie instan satu bungkus di bagi tiga orang sudah biasa bagi Kami. Aku akan membuat kuahnya lebih banyak dan membumbuinya agar bisa lebih sedap. Makan seperti ini saja Aku sudah sangat beruntung.

Banyak orang yang hidupnya jauh lebih susah dari Kami. Sedangkan Kami memiliki tempat untuk berteduh. Tidur di kasur. Ada selimut yang menghangati tubuh Kami. Ada pakaian yang Kami pakai sehari-hari. Maka nikmat apalagi yang kurang?

Malam itu Kami makan dengan lahap. Mie berkuah super banyak di santap dengan nasi hangat. Sungguh sangat nikmat. Semoga Tuhan selalu melancarkan rejeki Ayahku, agar Kami bisa selalu makan seperti ini, amin.

***

Happy Reading 🥰

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

😭😭😭😭😭😭

2023-12-24

1

Rita Leo

Rita Leo

masih mending pake mie instan, aku wkt skolah sd dulu bpk ku kerja kuli bangunan kdang ada kerjaan kadang gk ada. aku,ibuku dan bpak ku makan nasi lauknya cuma bawang goreng dikasih garam aja. kdang suka sedih inget jaman dlu, skrng alhamdulillah nasib sudah bisa d bilang berubah, aku pnya suami yg krja di PT. bapaku jga kerja di PT

2023-10-11

0

Rina Widiyanti

Rina Widiyanti

jadi nostalgia masa kecil,anak 4 kalau goreng telur 1 tambah parutan kelapa kalau gak ya tambah tepung,bikin mie juga banyakin kuahnya 🤣🤣

2023-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2 Ch 2 - Sapaan Pertama
3 VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4 Ch 3 - Bantuan Kecil
5 Ch 4 - Hadiah Kecil
6 Ch 5 - Tugas Kelompok
7 Ch 6 - Kamu Manis
8 Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9 Ch 8 - Skor Terburuk
10 Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11 Ch 10 - Dismenore
12 Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13 Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14 Ch 13 - Aku Menyukaimu
15 Ch 14 - Seorang Upik Abu
16 Ch 15 - Teman Yang Tulus
17 Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18 Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19 Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20 Ch 19 - Datang ke Rumah
21 Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22 Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23 Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24 Ch 23 - Ujian Nasional
25 Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26 Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27 Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28 SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29 Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30 VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31 ILUSTRASI JABATAN
32 Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33 Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34 Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35 Ch 32 - Pengumuman Reuni
36 Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37 Ch 34 - Aku Merindukanmu
38 Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39 Ch 36 - Aku hanya Figuran
40 Ch 37 - Menolak Lamaran
41 BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42 Ch 38 - Kemarahan Andre
43 Ch 39 - Sakit
44 Ch 40 - Menebak-nebak
45 Ch 41 - Kegelisahan
46 Ch 42 - Membuat Keputusan
47 Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48 Ch 44 - Mimpi
49 Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50 Ch 46 - Berita Mengejutkan
51 Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52 Ch 48 - Lari Darimu
53 Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54 Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55 Ch 51 - Tunggu Aku
56 Ch 52 - Drama Keluarga
57 Ch 53 - Menikah
58 Ch 54 - Pria Mesum
59 Ch 55 - Malam Kedua?
60 Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61 Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62 Ch 58 - Maafkan Papa
63 Ch 59 - Pelajaran Penting
64 Ch 60 - Pelajaran Part 1
65 Ch 61 - Pelajaran Part 2
66 Ch 62 - Pelajaran Part 3
67 Ch 63 - Alkha
68 Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69 Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70 Ch 66 - Berteman
71 Ch 67 - Pulang Kampung
72 Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73 Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74 Ch 70 - Keinginan Kecil
75 Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76 Ch 72 - Kunjungan Cabang
77 Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78 Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79 Ch 75 - Khansaku
80 Ch 76 - Di Tinggalkan
81 Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82 Ch 78 - Melepas Perasaan
83 Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84 Ch 80 - Mengacuhkanmu
85 Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86 Ch 82 - Karma
87 Ch 83 - Lepaskan Aku
88 Ch 84 - Jawaban
89 [POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90 [POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91 [POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92 [POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93 [POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94 [POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95 [POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96 [POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97 [POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98 [POV Alex] Ch 94 - Amarah
99 [POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100 [POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101 [POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102 [POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103 [POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104 [POV Alex] Ch 100 - Memantau
105 [POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106 [POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107 [POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108 [POV Alex] Ch 104 - Diana
109 [POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110 [POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111 PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112 Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115 NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 115 Episodes

1
SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2
Ch 2 - Sapaan Pertama
3
VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4
Ch 3 - Bantuan Kecil
5
Ch 4 - Hadiah Kecil
6
Ch 5 - Tugas Kelompok
7
Ch 6 - Kamu Manis
8
Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9
Ch 8 - Skor Terburuk
10
Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11
Ch 10 - Dismenore
12
Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13
Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14
Ch 13 - Aku Menyukaimu
15
Ch 14 - Seorang Upik Abu
16
Ch 15 - Teman Yang Tulus
17
Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18
Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19
Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20
Ch 19 - Datang ke Rumah
21
Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22
Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23
Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24
Ch 23 - Ujian Nasional
25
Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26
Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27
Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28
SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29
Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30
VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31
ILUSTRASI JABATAN
32
Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33
Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34
Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35
Ch 32 - Pengumuman Reuni
36
Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37
Ch 34 - Aku Merindukanmu
38
Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39
Ch 36 - Aku hanya Figuran
40
Ch 37 - Menolak Lamaran
41
BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42
Ch 38 - Kemarahan Andre
43
Ch 39 - Sakit
44
Ch 40 - Menebak-nebak
45
Ch 41 - Kegelisahan
46
Ch 42 - Membuat Keputusan
47
Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48
Ch 44 - Mimpi
49
Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50
Ch 46 - Berita Mengejutkan
51
Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52
Ch 48 - Lari Darimu
53
Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54
Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55
Ch 51 - Tunggu Aku
56
Ch 52 - Drama Keluarga
57
Ch 53 - Menikah
58
Ch 54 - Pria Mesum
59
Ch 55 - Malam Kedua?
60
Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61
Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62
Ch 58 - Maafkan Papa
63
Ch 59 - Pelajaran Penting
64
Ch 60 - Pelajaran Part 1
65
Ch 61 - Pelajaran Part 2
66
Ch 62 - Pelajaran Part 3
67
Ch 63 - Alkha
68
Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69
Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70
Ch 66 - Berteman
71
Ch 67 - Pulang Kampung
72
Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73
Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74
Ch 70 - Keinginan Kecil
75
Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76
Ch 72 - Kunjungan Cabang
77
Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78
Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79
Ch 75 - Khansaku
80
Ch 76 - Di Tinggalkan
81
Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82
Ch 78 - Melepas Perasaan
83
Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84
Ch 80 - Mengacuhkanmu
85
Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86
Ch 82 - Karma
87
Ch 83 - Lepaskan Aku
88
Ch 84 - Jawaban
89
[POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90
[POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91
[POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92
[POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93
[POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94
[POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95
[POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96
[POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97
[POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98
[POV Alex] Ch 94 - Amarah
99
[POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100
[POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101
[POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102
[POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103
[POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104
[POV Alex] Ch 100 - Memantau
105
[POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106
[POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107
[POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108
[POV Alex] Ch 104 - Diana
109
[POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110
[POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111
PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112
Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115
NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!