Ch 6 - Kamu Manis

Acara syuting ala kadarnya itu berakhir ketika waktu sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam.

Semua orang bersiap-siap untuk pulang. Hampir semua temenku mengendarai mobil, ada beberapa yang mengendarai motor. Hanya Aku saja yang mengendarai sepeda kayuh.

Aku juga bersiap-siap untuk pulang. Bila melihat waktu, mungkin baru setengah sebelas Aku tiba di rumah. Aku mulai mengayuh sepedaku. Satu kayuh, dua kayuh dan seterusnya.

TIN... TIN... TIN...

Tiba-tiba ada bunyi klakson mobil. Aku yang terkejut segera meminggirkan sepeda dan menoleh.

"Khansa, ayo naik." Aku melihat Alex dan Diana di dalam mobil. Alex menurunkan kaca mobil dan berbicara denganku.

Aku masih terdiam. Bingung harus menjawab apa. Tiba-tiba Alex memarkir mobilnya di pinggir jalan dan keluar dari sana. Dia berjalan ke arahku.

"Ayo naik. Aku akan mengantarmu. Sepedamu titipkan di parkiran saja. Aku akan menyuruh orang untuk mengambilnya."

"Eh... Ng-nggak usah... Aku bisa pulang sendiri..."

"Ini sudah malam. Jam berapa Kamu akan tiba dirumah kalau mengayuh seperti ini? Ayo naik."

"Be-bener deh... Nggak usah..."

"Sudahlah Ay... Ngapain sih dipaksa. Kalau dia mau pulang sendiri, ya biarin aja sih. Ayo masuk. Cepet anterin Aku pulang. Aku udah ngantuk." Diana menurunkan kaca mobil dan berbicara pada Alex. Wajah Diana tampak tidak suka dan terganggu.

"I-iya... Bener kata Mbak Diana. Ka-kalau begitu Aku pulang dulu." Aku segera naik ke atas sepedaku, dan bersiap-siap untuk mengayuh.

Namun ternyata Alex memegang bagian belakang sepedaku, sehingga Aku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Turun. Masuk ke mobil." Suara Alex terdengar dalam. Aku melihat ekspresinya. Sepertinya Alex tidak ingin dibantah saat ini.

Aku begitu bingung. Harus menuruti kata-kata dia atau tidak. Aku melihat ke dalam mobil. Ekspresi Diana tampak kesal.

"Jangan membuatku memaksamu. Masuk ke mobil." Suara Alex mengandung magnet yang ampuh membuatku menurutinya.

Alex menggiringku ke dalam mobilnya dan membukakan pintu. Setelah memastikan Aku sudah masuk di dalam mobilnya, dia kembali ke sepedaku dan menuntunnya ke area parkiran foodcourt. Dia berbicara sejenak dengan keamanan di sana. Setelah dipastikan aman, dia kembali ke mobil.

"Kamu tidak perlu sampai kayak gini deh Ay. Kalau dia mau pulang sendiri, biarin aja sih."

"Dia cewek. Dia temanku. Aku ketua kelompok ini. Aku bertanggung jawab pada semua anggota kelompokku." Alex duduk di balik kemudi dan mulai melajukan kendaraan. Aku hanya memperhatikan aksi debat mereka dari kursi belakang. Mereka membicarakanku seolah-olah Aku tidak ada di sana.

"Aku akan mengantarmu lebih dulu, setelah itu baru mengantar Khansa."

"Kamu jangan terlalu baik Ay. Sikapmu yang seperti ini akan bikin cewek kege'eran loh."

"Khansa tidak seperti itu. Iya kan Khans?" Alex menatapku melalui kaca spion. Aku hanya bisa menelan ludah ditatap mata tajam itu. Aku mengangguk-anggukan kepalaku sebagai jawaban.

"Terserahlah. Jangan terlalu baik sama cewek lain Ay. Aku bisa cemburu lho." Diana mencubit lengan Alex dengan main-main. Tatapannya terlihat sangat manja. Alex menatapnya dan tersenyum kecil. Dengan satu tangan dia mengambil tangan Diana dan meletakkannya di dadanya.

"Kamu pemilik hati ini. Jadi jangan berpikiran bodoh untuk cemburu pada hal-hal kecil." Suara Alex tampak sungguh-sungguh dan dalam. Siapa saja wanita yang mendengar suaranya pasti akan langsung jatuh cinta. Bila kata-kata itu ditujukan untuknya. Sedangkan Aku? Aku benar-benar mual mendengar kata-kata itu. Bukan karena merasa kata-kata Alex itu sangat klasik dan penuh dengan bualan, tapi kata-kata itu menekankan bahwa memang tidak ada celah di hati Alex untuk wanita lain. Hati Alex hanya untuk Diana. Titik.

Hatiku sangat sakit. Aku ingin segera keluar dari mobil itu dan meninggalkan mereka berdua. Aku tidak sanggup melihatnya.

Aku tahu Alex begitu baik padaku karena memang dia memiliki sifat yang baik. Dia akan baik pada semua orang. Bila ada orang bodoh (Aku) yang ge'er terhadap segala sikapnya, itu bukan salah Alex tapi salah orang itu (Aku).

Aku menghela napas dalam-dalam. Kutatap jalan yang mulai sepi. Aku berusaha mengacuhkan sepasang kekasih yang sedang di mabuk kasih itu. Menekan hatiku dalam-dalam agar tidak sakit hati. Menahan airmataku agar tidak terjatuh. Ini benar-benar memalukan. Bagaimana mungkin seorang pungguk seperti diriku merindukan seorang bulan? Hal yang tidak mungkin bukan?! Sungguh hal yang sia-sia.

Tanpa Aku sadari tiba-tiba mobil sudah memasuki kawasan perumahan elit di kotaku. Kemudian Alex menghentikan kendaraan di salah satu rumah besar bercat coklat.

Alex turun dari mobil. Dia berjalan mengitari mobil dan membuka pintu di samping Diana. Meskipun mataku tidak ingin melihat mereka, namun tetap saja mata ini mengekori Alex.

Mereka berdua tampak berpegangan tangan. Diana memeluk Alex dan Alex membalas pelukannya. Kemudian Alex berbicara, sepertinya menyuruh Diana untuk segera masuk ke dalam rumah.

Diana tampak keberatan. Tanpa diduga Diana mencium Alex terlebih dulu. Alex segera menjauhkan tubuhnya dan melihat ke dalam mobil. Sepertinya Alex khawatir adegan itu dilihat olehku. Aku mengalihkan perhatianku pada arah lain.

Dan mereka melanjutkan berciuman. Tubuhku bergetar. Berusaha menahan segala sakit hati. Aku menekankan diriku sendiri. Aku bukan siapa-siapa. Aku bukan siapa-siapa. Aku tidak berhak untuk sakit hati. Aku menutup mataku rapat-rapat. Berusaha menghilangkan bayangan mereka berciuman di kepalaku. Namun bayangan itu tetap terngiang-ngiang.

CEKLEK

Tiba-tiba saja Alex sudah kembali berada di kemudi. Wajahnya nampak tak terbaca.

"Khans, pindah ke depan ya." Ucapnya.

"Eh??"

"Kalau Kamu dibelakang seperti itu, Aku benar-benar terlihat seperti supir taksi lho." Senyum kecil tersungging di bibirnya.

"Eh, oh i-iya..." Aku dengan canggung pindah ke kursi di sebelahnya, bekas kursi yang diduduki oleh Princess Diana.

"Maaf ya, Kamu jadi melihat adegan seperti itu." Wajah Alex tampak memerah.

"Eh ya... Ng-nggak apa-apa. Su-sudah biasa..."

"Kamu sudah biasa melihat adegan seperti itu?"

"Ehmm ya..." Meskipun tidak sering, tapi Aku memang beberapa kali pernah melihat teman-teman yang lain berciuman di sekolah. Melihat mereka seperti itu tidak membawa pengaruh apa-apa untuknya, tapi melihat Alex yang melakukannya seolah-olah Aku ingin menenggelamkan diriku di pusaran air yang dalam. Aku ingin melupakan adegan itu.

"Kamu sudah punya pacar Khans?" Aku menggeleng dengan cepat. "Kenapa belum punya? Untuk anak SMA seperti Kita bukannya sudah wajar berpacaran ya?"

"Tidak ada yang mau." Aku menjawab asal-asalan. Jawabanku sepertinya membuat Alex terkejut. Dia menatapku agak lama dan kemudian tertawa.

"Kamu lucu juga ya." Katanya masih dengan tertawa geli. "Kok bisa bilang nggak ada yang mau sih, ada-ada saja Kamu ini..."

"Memang tidak ada yang mau kok..."

"Kok bisa?" Alex bertanya dengan bodoh. Sepertinya otak pintarnya mulai tidak berfungsi. Kok bisa katanya?! Bisa banget lah. Bagian dirinya yang mana yang akan membuat laki-laki tertarik? Sungguh pertanyaan bodoh.

"Entah Kamu mengejekku atau apa..."

"Hei, kenapa Kamu berpikir Aku mengejekmu? Aku benar-benar serius bertanya, kok bisa tidak ada yang mau? Kamu kan manis." Alex berbicara seolah-olah tanpa beban. Tatapannya lurus kedepan, melihat jalanan. Dia tidak tahu pengaruh perkataannya pada jantung dan hati anak gadis orang?!

Jantungku berdegup kencang. Sungguh sangat bodoh. Padahal kata-kata itu keluar dari pria yang baru saja mengecup bibir pacarnya, tapi entah mengapa kata-kata itu masih berpengaruh besar terhadapku.

"Ja-jangan berkata bohong..."

***

Happy Reading 🥰

Terpopuler

Comments

Junior Marfyan Dianson

Junior Marfyan Dianson

jika (pungguk) sampai tiba di(rembulan) maka dia akan tahu bahwa rembulan sesungguhnya tidak bercahaya. dia akan sadar bahwa (pilihan) mengagumi dari ranting pohon merupakan posisi yang paling spesial 😊

2023-07-09

3

kokiminy

kokiminy

nyesek banget serius

2023-05-28

0

Alea

Alea

cieee Khansa dibilang manis yuk sama crush 😁

2023-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2 Ch 2 - Sapaan Pertama
3 VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4 Ch 3 - Bantuan Kecil
5 Ch 4 - Hadiah Kecil
6 Ch 5 - Tugas Kelompok
7 Ch 6 - Kamu Manis
8 Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9 Ch 8 - Skor Terburuk
10 Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11 Ch 10 - Dismenore
12 Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13 Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14 Ch 13 - Aku Menyukaimu
15 Ch 14 - Seorang Upik Abu
16 Ch 15 - Teman Yang Tulus
17 Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18 Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19 Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20 Ch 19 - Datang ke Rumah
21 Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22 Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23 Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24 Ch 23 - Ujian Nasional
25 Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26 Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27 Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28 SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29 Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30 VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31 ILUSTRASI JABATAN
32 Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33 Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34 Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35 Ch 32 - Pengumuman Reuni
36 Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37 Ch 34 - Aku Merindukanmu
38 Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39 Ch 36 - Aku hanya Figuran
40 Ch 37 - Menolak Lamaran
41 BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42 Ch 38 - Kemarahan Andre
43 Ch 39 - Sakit
44 Ch 40 - Menebak-nebak
45 Ch 41 - Kegelisahan
46 Ch 42 - Membuat Keputusan
47 Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48 Ch 44 - Mimpi
49 Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50 Ch 46 - Berita Mengejutkan
51 Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52 Ch 48 - Lari Darimu
53 Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54 Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55 Ch 51 - Tunggu Aku
56 Ch 52 - Drama Keluarga
57 Ch 53 - Menikah
58 Ch 54 - Pria Mesum
59 Ch 55 - Malam Kedua?
60 Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61 Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62 Ch 58 - Maafkan Papa
63 Ch 59 - Pelajaran Penting
64 Ch 60 - Pelajaran Part 1
65 Ch 61 - Pelajaran Part 2
66 Ch 62 - Pelajaran Part 3
67 Ch 63 - Alkha
68 Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69 Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70 Ch 66 - Berteman
71 Ch 67 - Pulang Kampung
72 Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73 Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74 Ch 70 - Keinginan Kecil
75 Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76 Ch 72 - Kunjungan Cabang
77 Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78 Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79 Ch 75 - Khansaku
80 Ch 76 - Di Tinggalkan
81 Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82 Ch 78 - Melepas Perasaan
83 Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84 Ch 80 - Mengacuhkanmu
85 Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86 Ch 82 - Karma
87 Ch 83 - Lepaskan Aku
88 Ch 84 - Jawaban
89 [POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90 [POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91 [POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92 [POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93 [POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94 [POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95 [POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96 [POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97 [POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98 [POV Alex] Ch 94 - Amarah
99 [POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100 [POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101 [POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102 [POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103 [POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104 [POV Alex] Ch 100 - Memantau
105 [POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106 [POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107 [POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108 [POV Alex] Ch 104 - Diana
109 [POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110 [POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111 PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112 Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115 NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 115 Episodes

1
SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2
Ch 2 - Sapaan Pertama
3
VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4
Ch 3 - Bantuan Kecil
5
Ch 4 - Hadiah Kecil
6
Ch 5 - Tugas Kelompok
7
Ch 6 - Kamu Manis
8
Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9
Ch 8 - Skor Terburuk
10
Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11
Ch 10 - Dismenore
12
Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13
Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14
Ch 13 - Aku Menyukaimu
15
Ch 14 - Seorang Upik Abu
16
Ch 15 - Teman Yang Tulus
17
Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18
Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19
Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20
Ch 19 - Datang ke Rumah
21
Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22
Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23
Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24
Ch 23 - Ujian Nasional
25
Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26
Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27
Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28
SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29
Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30
VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31
ILUSTRASI JABATAN
32
Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33
Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34
Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35
Ch 32 - Pengumuman Reuni
36
Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37
Ch 34 - Aku Merindukanmu
38
Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39
Ch 36 - Aku hanya Figuran
40
Ch 37 - Menolak Lamaran
41
BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42
Ch 38 - Kemarahan Andre
43
Ch 39 - Sakit
44
Ch 40 - Menebak-nebak
45
Ch 41 - Kegelisahan
46
Ch 42 - Membuat Keputusan
47
Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48
Ch 44 - Mimpi
49
Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50
Ch 46 - Berita Mengejutkan
51
Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52
Ch 48 - Lari Darimu
53
Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54
Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55
Ch 51 - Tunggu Aku
56
Ch 52 - Drama Keluarga
57
Ch 53 - Menikah
58
Ch 54 - Pria Mesum
59
Ch 55 - Malam Kedua?
60
Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61
Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62
Ch 58 - Maafkan Papa
63
Ch 59 - Pelajaran Penting
64
Ch 60 - Pelajaran Part 1
65
Ch 61 - Pelajaran Part 2
66
Ch 62 - Pelajaran Part 3
67
Ch 63 - Alkha
68
Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69
Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70
Ch 66 - Berteman
71
Ch 67 - Pulang Kampung
72
Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73
Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74
Ch 70 - Keinginan Kecil
75
Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76
Ch 72 - Kunjungan Cabang
77
Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78
Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79
Ch 75 - Khansaku
80
Ch 76 - Di Tinggalkan
81
Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82
Ch 78 - Melepas Perasaan
83
Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84
Ch 80 - Mengacuhkanmu
85
Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86
Ch 82 - Karma
87
Ch 83 - Lepaskan Aku
88
Ch 84 - Jawaban
89
[POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90
[POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91
[POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92
[POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93
[POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94
[POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95
[POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96
[POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97
[POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98
[POV Alex] Ch 94 - Amarah
99
[POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100
[POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101
[POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102
[POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103
[POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104
[POV Alex] Ch 100 - Memantau
105
[POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106
[POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107
[POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108
[POV Alex] Ch 104 - Diana
109
[POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110
[POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111
PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112
Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115
NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!