Di tepi pantai nampak berdiri seorang gadis yang memakai dress bercorak bunga matahari tengah bermain main dengan pasir . Sesekali nampak ia merapikan rambut panjangnya karena tersibak angin yang membuat wajahnya makin menawan , warna kuning langsat kulit tubuhnya dan rambut hitam lebatnya membuat perpaduan yang sempurna akan tetapi terdapat bekas luka jahit yang mencolok dileher yang akan membuat iba siapapun yang melihatnya .
" soniaaa " teriak seorang pria muda dari kejauhan.
sang empunya nama menoleh dan melambaikan tangan . Nampak dari kejauhan seorang lelaki muda membawa dua buah kelapa berjalan mendekatinya . Sonia hanya terkekeh melihat pria dihadapannya kerepotan membawa dua kelapa .
" ini pesanannya nona "
" makasih " jawabnya senang . " Ray matahari disini nampak lebih indah dari tempat manapun" imbuhnya sambil menikmati segarnya buah kelapa .
" iya ini yang terbaik " jawab sang pria yang dipanggil Ray mengiyakan ucapan gadis disampingnya .
" ayah bilang kamu harus bersiap siap penerbangan mu jam sepuluh malam " ucap Ray lirih .
" haruskah aku pergi ? ? aku takut ray "
" kauu kenapa jadi tidak percaya diri lagi , bukankah kita sudah berlatih karate dua bulan ini bahkan kau sudah menguasai beberapa jurus yang mematikan " teriak Ray kesal . " tempat ini jauh lebih berbahaya untukmu Sonia " imbuhnya lagi menyakinkan Sonia
" everything is gonna be ok Sonia " ucap Ray memberi semangat .
mendapat dukungan membuat Sonia merasa kembali percaya diri , tak lama kemudian Ray mengajak Sonia menuju ke mobil yang sudah terparkir di depan sebuah resort . Tak lama setelah itu terlihat mobil melaju meninggalkan resort .
sesampainya disebuah rumah dengan halaman yang cukup luas mobil yang dinaiki Sonia dan Ray berhenti , tak lama keluar juga orang tua Ray bersama sang adik Ricky .
Sonia merebahkan diri setelah kelelahan karena mempacking pakaiannya kedalam koper , tenaganya sudah habis setelah seharian bermain pasir di pantai . Pandangan mata Sonia melihat ke langit langit kamarnya yang berwarna putih tak lama kemudian mata Sonia terpejam .
Minggu siang yang cerah nampak Sonia tengah berjalan jalan ditengah pasar mencari barang kebutuhan dapur karena beberapa lauk dan penyedap rasa sudah habis maka Sonia mengajukan diri untuk berbelanja walau sebelumnya sudah dilarang oleh ibu Ray .
" tenang Tante aku sudah dua bulan di sini , aku sudah hafal beberapa jalan " sungut Sonia meminta ijin pada ibu Ray .
akhirnya ibu Ray memberi ijin dengan catatan Sonia harus pulang sebelum malam tiba .
" hai perempuan cantik " hardik seorang laki laki yang mempunyai tato diseluruh badan yang melihat Sonia dengan tatapan seperti hewan buas .
" ternyata ada perempuan secantik ini dipasar haha " sahut laki laki lainnya .
" sini manis ikut kami akan kutunjukan padamu kenikmatan dunia haha " ucap pria yang sedang menenteng botol minuman keras .
Sonia merasa terancam melihat para lelaki dihadapannya , ia merasakan risih mendapat tatapan menjijikan dari pria mabuk dihadapannya . ada lima orang berbadan besar tengah menatapnya tanpa berkedip . Sonia mengambil langkah seribu ketika mereka mulai mendekat , Sonia berteriak minta tolong berharap ada orang baik yang mau menolongnya.
melihat sang mangsa kabur membuat para pemabuk itu makin hilang akal , mereka berlari mengejar Sonia yang terlihat sangat ketakutan . Sonia hanya bisa berharap segera tiba dirumah dan bisa terlepas dari pemabuk dibelakang yang masih mengejarnya , mulutnya tak berhenti berdoa memohon perlindungan pada Tuhan .
brakkk
Sonia terjatuh karena kehilangan keseimbangan akibat kakinya tersandung sesuatu . Sonia berusaha bangkit tapi ternyata kakinya terlalu lemas untuk berdiri ia makin ketakutan ketika melihat para pemabuk itu sudah makin mendekati nya .
" heii kucing liar kuat juga larimu "
" menikmati kucing liar yang sedikit memberontak itu memberikan sensasi tersendiri "
" sini manis akan kutunjukan padamu keindahan dunia haha " ucap para pemabuk yang membuat Sonia makin bergidik. .
Sonia terjebak disebuah gang buntu yang diapit dua rumah . Air mata Sonia mengucur tak terbendung memperlihatkan betapa ketakutan yang amat sangat . Sonia berhasil meraih botol kaca yang tergeletak tak jauh dari tempatnya terduduk tanpa berfikir panjang ia pecahkan botol itu dan mengarahkan sisanya pada para pemabuk .
" pergi !!! atau kalian akan terluka " teriak Sonia dengan suara bergetar .
" hahaha gadis kecil kau kira dengan pecahan botol itu bisa melukai kami " bentak pria berbaju kuning yang sejak tadi selalu menyeka air liurnya melihat kaki jenjang Sonia yang terlihat karena celana panjangnya terkoyak kayu .
" percuma kau melawan anak manis , ayo kita bermain cepat " ucap pria lainnya yang sontak membuat temen temannya tertawa keras.
Sonia makin ketakutan mendengar ucapan para penjahat dihadapannya , dia hanya punya satu kesempatan untuk bisa selamat dari penjahat ini dan berharap semoga Tuhan mengampuni keputusannya .
" baik kalau kalian tak mau pergi biar aku yang pergi , kalian bisa melakukan apa saja pada tubuhku setelah nyawaku pergi " teriak Sonia lantang .
Crass
Sonia mengarahkan pecahan botol ke lehernya sendiri sontak darah segar mengalir membasahi tubuh kecilnya.
" ibuu aku datang " ucap nya lirih kemudian tubuhnya terjatuh dengan pecahan botol yang masih tertancap dilehernya .
Sonia lebih memilih mati daripada harus diperkosa oleh para pemabuk .
kelima orang dihadapan Sonia terkaget melihat apa yang baru saja terjadi mereka tidak pernah menyangka bahwa gadis yang mereka kejar akan melakukan hal segila ini untuk melindungi dirinya . Belom hilang keterkejutan nya para pemabuk kembali dikagetkan oleh suara ledakan dari revolver kaliber 22-32 yang dipegang oleh seorang pemuda . Beberapa pria lainnya kemudian bergerak cepat meringkus para pemabuk itu . sementara sang pria yang melepaskan tembakan peringatan segera berlari menghampiri Sonia yang sekarat .
Disebuah rumah sakit nampak sepasang suami istri bersama kedua anaknya nampak sangat khawatir menunggu di depan ruang operasi .
" sayang udah hampir dua jam mereka belom juga selesai hiks hiks " tangis pilu sang istri .
" tenang mereka pasti akan berhasil menyelamatkannya kita harus yakin " jawab sang suami mencoba menenangkan istrinya .
" coba Ray datang lebih cepat pasti ga akan terjadi kaya gini akhhh " teriak Ray kesal , rupanya tadi Ray telah menyelamatkan Sonia karena mendengar teriakan Sonia dan sebuah keberuntungan karena hari ini Ray tidak meninggalkan revolvernya dirumah .
" kak Ray ayo kita doakan sonia " ucap Ricky mencoba menenangkan sang kakak .
beberapa polisi setempat terlihat mendatangi rumah sakit dan terlihat pula beberapa orang perwakilan dari KBRI datang menemani ayah Ray saat memberikan keterangan . Mereka menjamin para penyerang Sonia akan mendapat hukuman berat .
lampu tanda operasi telah selesai dilakukan padam sontak Ray dan orang tuanya bangkit mendekati seorang dokter yang muncul dari ruang operasi .
" nasib baik masih berpihak pada gadis itu , coba kalian telat lima menit membawanya kemari mungkin kini kalian hanya melihat tubuh kakunya . " ucap sang dokter . " kondisinya masih belom stabil tapi dia sudah berhasil melewati masa kritisnya dan semoga saja dia segera bangun " imbuhnya menjelaskan .
" gadis itu akan mendapat bekas luka permanen di leher " tambah sang dokter sebelum pergi .
Ray dan orang tuanya diperbolehkan melihat kondisi Sonia dari balik kaca ruang perawatan , terlihatlah tubuh kecil yang masih terbaring dengan beberapa selang medis yang tertancap ditubuhnya . Tergantung pula dua kantong darah yang dipasang untuk menggantikan darahnya yang sudah sangat banyak keluar . sementara dilehernya nampak lilitan perban warna putih dengan samar samar warna merah darah , belum lagi selang oksigen yang dipasangkan untuk membantunya bernafas .
" tidaaakkkkkk " terdengar teriakan dari kamar Sonia .
Ray dan orang tuanya sontak berlari menuju kamar Sonia yang ada dilantai dua rumah itu .
" sayang gpp kan ?? " ucap ibu Ray lembut yang memeluk Sonia yang terlihat pucat . " kau masih memimpikan kejadian itu sayang ? tanyanya penuh kasih .
" tanteee huaaa aku takut huhu " teriak Sonia histeris .
" nak semua sudah berlalu sekarang kamu aman " ucap ayah Ray sambil mengusap rambut Sonia yang berantakan .
" pulanglah nak disini berbahaya untukmu , om takut tak bisa menjagamu " imbuhnya lirih .
" tapi aku takut sendirian , aku takut hiks hiks " tangis Sonia terdengar menyakitkan .
" dijakarta kau akan lebih aman sayangku , disana om sudah meminta pak Budi untuk menyiapkan segalanya untukmu dan sudah ada beberapa orang yang akan menjagamu di apartemen atau dikampus . " ucap ayah Ray lembut . " kan udah mau masuk lagi kuliahnya " imbuhnya dengan halus.
" Sonia setelah ujian aku akan menyusulmu " seru Ray memotong ucapan ayahnya .
" benarkan ?? benarkah kau akan menyusulku ? " tanya Sonia penuh harap .
" kau bisa pegang ucapan ku lagipula nama lainku kan Rahul sang jagoan " jawab ray sombong .
mendengar ucapan Ray membuat mereka tertawa bersama . Sonia merasa bahagia karena ada keluarga yang sangat menjaganya .
Bandar udara internasional Chhatrapaji Shivaji
9.45 waktu India .
" nak ingat sesampainya dijakarta segera kabari Tante " pinta ibu Ray berulang kali .
" maaf sayang om belum bisa menemanimu pulang ada beberapa urusan yang harus om selesaikan disini " ucap ayah Ray penuh sesal .
" Sonia kau harus ingat jurus yang sudah kita pelajari " pesan Ray .
" Sonia ini untukmu " ucap Ricky sambil menyerahkan sebotol merica bubuk yang bisa disemprotkan .
Sonia menatap penuh haru kepada keluarga barunya itu kemudian mereka berpelukan sesaat setelah mendengar nama Sonia disebut untuk segera naik pesawat . Dengan berat hati Sonia menuju gate keberangkatan meninggalkan Ray dan keluarga nya .
" terima kasih atas perhatian dan kasih sayang om Rudi dan tante " batin sonia ketika pintu pesawat tertutup .
" aku akan menyusulmu farasya my Sonia ... janji Ray
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
astaga,,,,, kok gini amat ya ceritanya
makin kesini bukannya mengerti malah aku semakin bingung
2022-11-19
1
Yuli Istihayatum
kok gak jls bngt alur ceritanya,dr awal baca g ada yg nyambung
2022-11-03
0
Yati Planjan
ini critanya q ko ngga ngeh, kaya nggak nyambung
2022-10-02
0