Qin Yun membuka matanya, ia melihat Lin Yun'er sedang menatap dirinya tanpa berkedip. Qin Yun merasa aneh lalu ia melihat dirinya, karena mengeluarkan banyak keringat sehabis terkena efek dari Elemen Api Singa Surgawi, badan Qin Yun terlihat transparan karena air keringatnya membuat bajunya tembus pandang, Otot ototnya terlihat jelas walau ia adalah anak berusia 9 tahun tetapi ia terlihat 12-14 tahunan.
Qin Yun berteriak: "Dasar Mesummmm"
Lin Yun'er tersadar dari lamunannya, dengan ekspresi malu ditambah wajah memerah Lin Yun'er menjawab: "Siapa yang kau sebut Mesum? aku hanya terkejut karena kau memiliki Roh Beladiri yang bagus. selain kau memiliki Singa Surgawi, Pedang Orgine, dan King Cobra 7 Warna kau memiliki Petir Surgawi...
...Coba kau cek Roh Beladirimu" Lanjut Lin Yun'er dengan Ekspresi masih memalu tetapi terdengar serius.
Qin Yun duduk bermeditasi, benar saja Roh Beladiri yang 2 tahun lalu tidak terlihat kini terlihat, Petir berwarna emas terlihat dalam Dantian Qin Yun.
Qin Yun bangun dari meditasinya dan bertanya kepada Lin Yun'er: "Apa kelebihan Roh Beladiri Petir Surgawi?"
"Bodohh... Roh Beladiri Petir Surgawi adalah Roh Beladiri terkuat sepanjang sejarah dunia persilatan" Kata Lin Yun'er dengan Ekspresi kesal.
"Ohh.... Baiklah mari kita coba Membangkitkan ingatan dari kehidupanku sebelumnya" Walau ia tidak berharap Lin Yun'er berhasil tetapi Qin Yun masih dengan antusias mencoba.
Lin Yun'er mengambil Inti Siluman yang Qin Yun berikan, lalu berkata: "Sampai sekarang aku belum mengetahi namamu, siapa namamu?"
"Ahh.... namaku Qin Yun" kata Qin Yun dengan datar.
Lin Yun'er memasang Ekspresi serius, satu tangan ia menyerap Inti siluman, satu tangannya lagi memegang dahi Qin Yun, dan berkata: "Baiklah marikita lakukan"
Lin Yun'er menggambar Segel rumit didahi Qin Yun, Qin Yun yang memejamkan matanya merasa sebuah ingatan memerobos masuk kedalam pikirannya. Ekspresi Qin Yun berubah ubah kadang tertawa, menangis, muram, kesal, Dll.
Setelah Cukup lama Qin Yun membuka matanya, ia melihat cuaca sudah malam hari, saat ia melirik kekanan ia melihat sebuah catatan, setelah ia membaca ia baru mengetahui kalau Lin Yun'er telah pergi karena ia tidak bisa berlama lama diHutan Terlarang.
Qin Yun keluar Gua dengan Ekspresi Datar, Didalam Ingatannya ia mengingat bahwa dirinya adalah maniak Beladiri yang diceritakan gurunya 2 bulan yang lalu, yang artinya adalah ia adalah penyebab tragedi 'Hujan Darah'.
Ia juga mengetahui dirinya dulu adalah seorang anak petani biasa, yang hidup bahagia sampai salah satu Sekte Aliran Hitam menyerang desanya. Orangtua dan Teman temannya dibantai dengan Sadis, Qin Yun atau Xiao Yun mencari cara untuk balas dendam sampai ia bertemu seorang guru dengan julukan 'Dewa' Matahari. Xiao Yun berlatih dengan giat dibawah bimbingan 'Dewa' Matahari sampai ia berhasil membantai seluruh Sekte Aliran Hitam itu.
Setelah itu Xiao Yun, mencari lawan yang sebanding dengannya dengan taruhan Kitab - Kitab yang dimilikinya, Setelah tidak menemukan lawan yang sebanding lagi, Xiao Yun berencana membuat Kitab - Kitab Ilmu Tanpa Tanding. Saat ia selesai membuat kitab berjudul *Ilm**u Ruang dan Waktu*.
Ia mati karena tersambar petir Kesengsaraan tertinggi, bagaimanapun melanggar Ruang dan Waktu saja sudah menantang Langit, apalagi Ilmu Pedang Ruang dan Waktu, walau kitab tersebut berhasil ia buat tetapi catatannya semua hangus terbakar sehabis terkena Petir Kesengsaraan, Jadi yang tau Ilmu itu hanya Xiao Yun seorang.
Qin Yun merenungkan apa langkah yang akan ia ambil untuk masa depan yang akan datang, sampai matahari muncul Qin Yun lalu berkata: "Hahhh... Baiklah dikehidupanku yang sekarang aku adalah Qin Yun dan bukan Xiao Yun, aku akan mengukir namaku sendiri"
Qin Yun berlari keluar Hutan Terlarang dengan Ilmu Meringankan Tubub - Langkah Bayangan guna mempercepat waktu tempuhnya.
Sesampainya ia didasar Jurang Terlarang ia melihat Lin Feng yang sedang cemas, Qin Yun menghampiri Lin Feng dan bertanya: "Ada apa Guru?"
Lin Feng berkata dengan cemas: "Ayahmu, Kaisar Qin Long sudah sakit sakitan semenjak ia mendengar kematianmu, tetapi sekarang sakitnya semakin parah, apalagi Konflik diIstana membuatnya keadaan semakin buruk"
"Guru bisakah kau mengantarkanku ke Istana? Aku ingin Ayah Kekaisaran tau kalau aku masih hidup" Kata Qin Yun dengan tenang.
Lin Feng terkejut dengan sikap tenang Qin Yun, lalu berkata: "Sebenarnya Ayahmu terkena Racun, banyak yang menduga kalau ini adalah Ulah Pangeran Ke-2, Tetapi tidak ada yang mempunyai bukti, dan racunnya sangat mematikan tidak ada yang tau penangkal racunnya"
"Guru, Guru tenang dulu, Apa guru sudah lupa kalau aku mempunyai Roh Beladiri berelemen Racun, Setidaknya aku bisa menyerap Racun itu" Kata Qin Yun dengan Santai.
Lin Feng terkejut dan mengutuk dirinya dalam hati, Setelah Lin Feng terdiam cukup lama ia menarik baju kerah Qin Yun, lalu terbang ke Atas jurang terlarang, Qin Yun mengutuk gurunya.
Setelah sudah didepan gerbang kota Kekaisaran, Qin Yun mengeluarkan Topeng berwarna Hitam bergaris - garis Biru Tua. Lin Feng dan Qin Yun mengantri dengan Tertib untuk memasuki kekaisaran, karena situasi Politik sedang memanas, penjagaan diGerbang Kota diperketat.
Seorang Penjaga mengadang Lin Feng dan Qin Yun sambil berkata: "Tunjukan Identitas kalian, dan bayar 1 Koin Emas"
Koin terbagi menjadi 3 yaitu: Perunggu, Perak, Emas. 1 Koin Emas setara 100 Koin Perak, dan 1 Koin Perak setara 100 Koin Perunggu.
Lin Feng mengeluarkan Tanda Pengenal Berwarna Hitam bercorak Emas dengan motif Pheonix, yang menandakan bahwa ia adalah salah satu pelindung Sekte Pheonix Emas, dan mengeluarkan 2 keping Emas. Penjaga itu dengan Hormat menerima koin yang diberikan Lin Feng, lalu melanjutkan pekerjaannya.
"Guru mari kita makan dulu, sudah beberapa bulan aku memakan daging siluman" kata Qin Yun dengan Ekspresi kesal.
Lin Feng tidak bisa tidak tertawa mendengar itu lalu ia melanjutkan berbicara: "Hahaha.... Baiklah didepan sana ada sebuah rumah makan"
Sesampainya Qin Yun dan Lin Feng dirumah makan, Mereka menarik perhatian semua orang dilantai 1 karena Lin Feng menggunakan baju Khusus tetua Pelindung saat menjalankan misi, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa hanya beberapa Tetua yang mendapatkan baju seperti Lin Feng, karena itu ia sangat dihormati disana.
Apa lagi Qin Yun mengenakan pakaian hitam dengan corak Biru Tua, Rambut Biru Tua, dan Topeng, walau menggunakan Topeng semua orang bisa mengetahui bahwa ia sangat tampan dari warna kulitnya yang sanga cerah dan mata berwarna biru tuanya, Aura Pangerannya dan pendekarnya juga membuat orang terpana.
Seorang pelayan dengan gugup menghampiri Lin Feng dan bertanya: "Selamat Siang tuan, Tuan ingin makan dilantai berapa?"
Qin Yun tau kalau Lantai 1 tempat rakyat biasa, Lantai 2 tempat para pedagang, lantai 3 tempat para pendekar, lantai 4 untuk para bangsawan.
Lin Feng berkata: "Saya ingin makan dilantai 3 saja"
Kaki pelayan itu bergetar lalu berkata: "Maaf tuan lantai 3 sudah penuh, banyak pendekar yang sedang makan, sekali lagi saya minta maaf tuan"
Saat Lin Feng ingin berkata, Qin Yun menyela lalu berkata: "Kalau begitu bawa kami kelantai 2"
Semua orang yang sedang makan melihat sikap Qin Yun, mereka menduga kalau Qin Yun orang sombong karena berasal dari Sekte Besar tetapi tidak, karena itu banyak yang menaruh hormat kepada Qin Yun dan Lin Feng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Mantap👍👍👍👍👍
2023-07-26
0
Berdo'a saja
top 👍👍👍👍👍
2021-07-05
1
heri surianto
mantap
2021-06-29
1