Chapter 5 Netra : Penertiban OSIS - 1

SMA Atradika adalah sekolah unggulan yang cukup unik selain itu, sekolah ini hanya memiliki satu peraturan. Orang-orang yang dapat memasuki sekolah ini bisa dibilang, mereka adalah calon siswa yang unik dan memiliki latar belakang khusus. Tidak peduli kau seorang murid yang nakal maupun miskin, selama kau unik itu tidak masalah.

Kurikulum pelajaran selalu ditargetkan untuk mandiri yang berarti setiap murid menentukan sendiri apa yang ingin mereka pelajari dan juga, guru hanya berhak untuk memberikan arahan selama jan pelajaran. Setiap minggu akan selalu diadakan uji kompetensi bagi setiap kelas dengan cara menuliskan laporan proses pelajaranmu sendiri lalu kumpulkan di hari akhir minggu ini, jika kau terlambat DO (Drop Out) akan menjadi temanmu. Sekolah ini tidak mengikuti ujian berbasis soal, mereka selalu menyediakan berbagai macam jenis ujian sesuai dengan laporan milik para siswa.

Dalam ujian, tipe ujian terbagi menjadi dua. Ujian semester, merupakan ujian yang dilakukan saat semester ingin berakhir. Ujian khusus, merupakan ujian yang dilakukan secara mendadak dan memiliki berbagai macam jenis kegiatan yang sangat unik.

Di sekolah ini, kebebasan dalam berbuat apapun merupakan segalanya kecuali tindakan yang melanggar hukum. Selain itu, apa yang dipilih maupun laporan proses pelajaran oleh para siswa juga dapat mempengaruhi sistem ujian. Artinya, semua orang harus bijak dalam memilih.

Otak dan otot adalah senjata terkuat di sini.

Lingkungan adalah musuh alami bagi setiap siswa.

Kebebasan adalah segalanya.

Cukup mudah menyimpulkannya tapi, ada beberapa hal yang tidak diketahui banyak orang tentang sekolah ini.

Pertama, mereka melakukan penelitian secara berkala tentang perkembangan cara berpikir para siswa.

Kedua, pembagian kelas sesuai dengan perhatian yang diarahkan. Semakin tinggi kelompok kelasmu maka, semakin tinggi pula perhatian yang akan kau dapatkan. Karena dapat menyebabkan keributan, fakta ini hanya dibeberkan kepada beberapa pihak termasuk anggota organisasi Netra.

Terakhir, berbagai keamanan maupun privasi dijaga sangat ketat agar tidak bocor ke dunia luar sekolah.

Ketika orang lain mengetahui fakta mengerikan itu, aku penasaran apa mereka masih bisa bersekolah di sini. Bayangkan saja, selama ini kau diawasi dan menjadi kelinci percobaan. Bagiku, selama aku mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan itu bukan masalah.

...

Lonceng bel berbunyi tanda jam pelajaran dimulai.

Para siswa segera menuju ke kelasnya masing-masing.

Kelas 12-A, kelas yang mendapatkan perhatian penuh dari berbagai kalangan.

Untuk satu minggu, kami memiliki jam bebas. Setidaknya, masuk kelas hanya untuk mengatur beberapa peraturan kelas dan saling mengenal satu sama lain. Setelah semua disepakati, kami bebas berkeluyuran di halaman sekolah.

...

Ponselku bergetar tanda adanya pesan yang masuk.

Saat aku mengeceknya, terdapat satu pesan masuk.

"Pertemuan anggota Netra, sekarang, di tempat biasa."

Begitulah isi pesan yang dikirim oleh ketua organisasi, Lee Jun.

Karena semua sudah disepakati, aku menghampiri Lee.

Lee terlihat bingung dengan kedatanganku.

"Ada apa?"

"Pesan itu."

"Pesan apa?"

Lee masih tidak mengerti dengan apa yang aku katakan.

Aku mulai berbisik kepadanya.

"Berkumpul seperti biasa."

"Ah! Maaf aku lupa, sudah saatnya ya ... " Lee menatap keadaan di sekitar kami lalu berkata, "Tidak ada yang menghampiriku selain kau."

Itu benar, masih ada satu anggota lagi di kelas ini.

Saat aku ingin mencoba melihat sekitar, Lee menghentikanku lalu memberi kode untuk mengikutinya.

Aku mengikutinya hingga kami keluar dari kelas dan jauh dari keramaian.

...

Saat ini, aku mengikuti Lee.

"Apa ada tanda-tanda kehadiran seseorang?" tanya Lee.

"Tidak ada."

Lee mempercepat langkahnya, begitupula denganku.

Kami sampai di sudut halaman sekolah, tempat yang tidak boleh dikunjungi oleh para siswa. Dengan set kuburan, kami membuat suasananya menjadi menyeramkan sebagai bahan penguat gosip. Setelah itu, kami secara acak menyebarluaskan berita tentang betapa mengerikannya tempat ini.

Kami berdua menuju sebuah bangunan yang berada di tengah kuburan tersebut lalu memasukinya.

Meskipun terlihat seperti tempat rusak, di dalam ruangan ini seperti sebuah rumah yang mewah. Terdapat berbagai macam fasilitas yang lengkap juga, semua anggota diperbolehkan untuk memakainya secara bebas. Bisa dibilang, tampilan luar bangunan hanyalah sekedar pengalihan.

...

Saatnya rapat anggota dimulai.

Lee mulai membuka rapat tersebut.

"Saatnya rapat organisasi Netra dimulai, harap letakkan seluruh barang pribadi kalian di atas meja."

Semua orang mengikuti instruksi lalu ada beberapa guru yang memeriksa barang kami juga, tidak lupa untuk menggeledah tubuh kami.

Setelah selesai dengan sesi pemeriksaan, saatnya untuk mendiskusikan rencana organisasi selanjutnya.

Ngomong-ngomong, di sini hanya boleh dihadiri oleh para ketua kelompok. Dalam artian, organisasi Netra masih memiliki cabang dan digerakkan dalam berbagai macam cara. Terkecuali anggota 12-A, masing-masing perwakilan kelas dari berbagai kelompok hanya dihadiri oleh satu orang.

12-A (3 orang), perwakilan seluruh kelas 12 kecuali 12-A (1 orang), perwakilan seluruh kelas 11 (1 orang) dan perwakilan kelas 10 (1 orang) jumlahnya adalah 6 orang.

Namun, anggota yang hadir saat ini hanya ada 5 orang.

Salah satu guru pengawas melaporkan absensi kepada Lee.

"Dilihat dari absensi, 1 orang dari 12-A masih belum hadir."

Mendesah lelah, Lee memutuskan untuk menunggu anggota tersebut.

"Kalau begitu, kita akan menunggu kehadiran anggota terakhir."

...

Selama menunggu.

Aku mengambil sebuah dokumen berisikan daftar anggota yang hadir saat ini.

Lee Jun (Ketua), 12-A.

Ren Gill (Ketua rahasia), 12-A.

Mira Saldina (Anggota), perwakilan kelas 12, kecuali 12-A.

Wu Xian / Aaron Traucheff Xian Din Dong (Wakil ketua), perwakilan kelas 11.

Sophie Grimsthorpe (Anggota), perwakilan kelas 10.

Jadi, mereka adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur berbagai jenis kelompok. Apapun caranya, asalkan organisasi Netra tidak ketahuan berarti 100% halal. Metode ini merupakan salah satu ide dari Lee selain untuk mempermudah manajemen, kami dapat meningkatkan keamanan dan kerahasiaan organisasi dari publik dengan berbagai macam strategi.

Sebenarnya, aku hanyalah anggota biasa. Tapi gara-gara Lee menjadi ketuanya, dia membuatku seakan-akan menjadi pemimpin bayangan dengan status anggota. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh anak itu tapi, berkatnya juga aku dapat menikmati fasilitas yang nyaman ini.

Saatnya untuk mendeskripsikan anggota organisasi menurut pandanganku.

Mira Saldina, seorang perempuan yang cantik dan sangat populer dikalangan pria. Selain memiliki kemampuan yang lengkap sebagai seorang gadis, dia juga masih sendiri. Menjadi anggota karena memiliki masa lalu yang cukup gelap dan tidak suka pilih kasih.

Intinya, dia adalah gadis yang mengerikan. Aku harap, kami tidak akan sering melakukan sesuatu bersama.

Wu Xian / Aaron Traucheff Xian Din Dong, pria yang sangat ingin kupukul karena namanya yang sangat panjang dan menjengkelkan untuk mengingatnya. Dia adalah jenis pria sempurna bagi para gadis dan merupakan salah satu siswa berprestasi pada bidang akademik maupun sebaliknya. Dia bergabung karena dulunya, anak ini pernah dibully dan akhirnya memoles dirinya sendiri agar menjadi sempurna dan bertekad melindungi kaum yang lemah.

Intinya, dia ini adalah mantan pria culun yang sudah melakukan class upgrade dan menjadi pahlawan kesiangan.

Dan yang terakhir, Sophie Grimsthorpe. Menurutku dia adalah loli kelas atas yang cukup imut tapi, aku tidak boleh hanya menilai barang dari luarnya saja. Dari informasi yang tertera, dia bergabung karena menginginkan lingkungan sekolah yang aman dan damai meskipun harus melalui banyak-

pertempuran???

T-tunggu dulu, kau pikir sekolah ini adalah medan perang? Turut berduka untukmu, Adik Kelas.

Sementara aku tenggelam dalam lautan pikiranku, seseorang memegang pundakku.

"Ren, sepertinya ada yang perlu kita bicarakan."

Terkejut dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan sebelumnya, aku meminta pengulangan kepadanya.

"Ada yang harus kita bicarakan, ikuti aku."

Saat aku melihat sumber suara itu, ternyata orang yang berbicara adalah Lee.

Akupun mengangguk dan mengikutinya ke ruangan khusus lainnya yang jauh dari ruang rapat dan kedap suara.

...

Aku duduk di sofa yang tersedia, sementara Lee berdiri sambil menatap jendela.

Aku langsung menanyakan niatnya.

"Ada apa?"

"Apa kau ingat tentang rumor OSIS tahun lalu?"

Rumor OSIS?

Jika yang dimaksud adalah tentang revolusi besar-besaran terhadap sistem sekolah, aku sangat sering mendengarnya.

Secara untung-untungan aku menebak apa yang ingin Lee katakan.

"OSIS ingin mengubah sistem sekolah, benar kan?"

Mendengar pertanyaanku, tubuh Lee menegang.

"Ya, itu benar. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?"

"Biarkan saja."

Aku tidak peduli dengan kegiatan organisasi lain selama itu tidak berpengaruh terhadap kami.

"Jadi, kau ingin kegiatan ekskul kita dibubarkan juga?"

"Hah?!!"

Aku berteriak keras karena terkejut.

Merasa tidak sopan, aku meminta maaf kepada Lee.

"Ah! Maaf, aku hanya terkejut."

"Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti dengan apa yang kau rasakan."

"Jadi, apa mereka ingin mengubah seluruh sistem sekolah?"

"Tidak semua, hanya pada bagian siswa terlibat."

Sebenarnya itu sudah diluar cakupan mereka tapi dengan kekuatan suara para siswa, akan menjadi sulit bagi para guru untuk menekan mereka.

Aku menyarankan kepada Lee untuk menggerakkan pion yang bergabung dengan organisasi OSIS.

"Begitu, ya. Aku sarankan untuk memata-matai mereka sebagai pencegahan tapi, lebih baik dilakukan oleh anggota OSIS itu sendiri."

"Sebenarnya aku sudah merencanakan itu tapi, sayangnya pion itulah penyebab utama rumor tersebut."

Lee mendesah lalu duduk di sebelahku.

Dia memegang pundakku lalu berkata, "Bagaimana kalau kau yang membereskan mereka?" Lee menatap mataku dengan serius.

"Ditolak."

"Ehh? Kenapa?"

Lee terlihat sangat terkejut atas penolakanku.

"Ini bukan keahlianku, bagaimana kalau rencana itu sudah dijalankan sejak lama? Apa kau pikir masih sempat untuk menghancurkan kekuatan mereka? Setidaknya, kita harus mengumpulkan sedikit informasi lalu kekuatan untuk menghadapi situasi yang akan datang nantinya."

Mata Lee dipenuhi dengan kilauan yang membuatku ingin mencolok kedua bola tersebut.

"Kau jenius."

Lee seperti orang yang baru saja menemukan sumber mata air.

Dengan wajah bangga, aku menjawab pujiannya.

"Begitulah diriku."

Kami mulai tertawa bersama dan situasi tegang di ruangan ini sudah menghilang sepenuhnya.

Tidak lama setelah itu, ketukan pintu diiringi suara dari seorang guru pengawas terdengar.

*Ketukan pintu*

"Peserta rapat sudah lengkap."

Mendengar pemberitahuan tersebut, kamipun segera menuju ke ruang rapat.

Saat di ruangan rapat, lagi-lagi ... kenyataan tak terduga mulai menghampiri kami lagi.

Terpopuler

Comments

Jaya

Jaya

Masa lalu gelap & pahlawan kesiangan bagus juga deskripsinya

2019-08-12

1

Luce

Luce

Selama unik = lolos berarti akan ada banyak kasus nih

2019-08-05

1

Virgo♍

Virgo♍

Dari awal yang begini gak nyangka bisa dilanjutkan ke bagian yang tidak terduga.

Semangat thor!!! nanti aku ajak anak-anak yang belum tau baca kesini😊

2019-08-02

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Ren Gill Mengingat Pertemuan Pertama Mereka
2 Chapter 2 Pertemuan Pertama Ren & Rena
3 Chapter 3 & Interlude I - Pengenalan & Pengawasan
4 Chapter 4 Awal Hubungan
5 Chapter 5 Netra : Penertiban OSIS - 1
6 Chapter 6 Netra : Penertiban OSIS - 2
7 Extra Chapter 1 Lembar Akhir Jawaban Konseling Siswa
8 Chapter 7 Emosi Tersembunyi Ren & Kesalahpahaman
9 Chapter 8 Hubungan Kakak & Adik
10 Chapter 9 & Interlude II Sir Lancelot du Lac & Brocon
11 Chapter 10 Netra : Penertiban OSIS - 3
12 Chapter 11 Si Penyihir Hebat Merlin
13 Chapter 12 Sophie Meminta Saran Tentang Kakaknya Kepada Ren
14 Chapter 13 Pertemuan Rahasia Dengan Claudi Sarasvati
15 Chapter 14 Claudi Sarasvati : Pria yang Selalu Keras Kepala
16 Chapter 15 Kunjungan Pertama Claudi Ke Rumah Ren
17 Chapter 16 Kebijakan Baru Dari Pihak Sekolah
18 Chapter 17 Memikirkan Motif Pihak Sekolah
19 Chapter 18 Semua Persiapan Dalam Rencana Ren Hampir Selesai
20 Chapter 19 Claudi Sarasvati Atradika
21 Chapter 20 Pertemuan Claudi & Marco
22 Chapter 21 Stalemate & Kesepakatan Lee Bersama Marco Atradika
23 Chapter 22 Rena Masih Mempermasalahkan Ekor Rambut Kemarin
24 Chapter 23 Grigori Yefimovic Rasputin
25 Chapter 24 Pertama Kali Pulang Bersama
26 Chapter 25 Keputusan Mendadak Baron Atradika Kepada Claudi
27 Chapter 26 Poker Face
28 Chapter 27 Hubungan Lee & Felix
29 Chapter 28 Keputusan Claudi & Felix Memperjelas Kesepakatannya
30 Chapter 29 Rencana Felix yang Sebenarnya
31 Chapter 30 Pertama Kalinya Claudi Menginap Di Rumah Ren
32 Chapter 31 Ren Gill Menemukan Jawaban Dari Sebuah Misteri
33 Chapter 32 Konfrontasi Ren & Felix - 1
34 Chapter 33 Konfrontasi Ren & Felix - 2
35 Chapter 34 Konfrontasi Ren & Felix - 3
36 Chapter 35 Kebenaran Tentang Felix Han & Koalisi Antara Lee Bersama James
37 Chapter 36 Tamu yang Menyebalkan - 1
38 Chapter 37 Tamu yang Menyebalkan - 2
39 Chapter 38 Tamu yang Terimut
40 Chapter 39 Tamu yang Terakhir
41 Extra Chapter 2 Lembar Akhir Jawaban Konseling Siswa - 2
42 Chapter 40 Panggilan Pertama Dari Wulan
43 Chapter 41 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 1
44 Chapter 42 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 2
45 Chapter 43 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 3
46 Chapter 44 Suara Hati yang Tak Tersampaikan
47 Chapter 45 Ren Menyatakan Perasaannya
48 Chapter 46 Konseling Brocon
49 Chapter 47 Pembelajaran Masa Depan
50 Chapter 48 Rena Enkira
51 Chapter 49 Tugas Menjaga - 1
52 Chapter 50 Tugas Menjaga - 2
53 Chapter 51 Lina Jun & Tiga Dewi Bersaudari
54 Chapter 52 Tugas Menjaga - 3
55 Chapter 53 Akhir Pekan Ren Gill
56 Interlude III - Kali Ini ... Pasti!
57 Chapter 54 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 1
58 Chapter 55 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 2
59 Chapter 56 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 3
60 Chapter 57 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 4
61 Chapter 58 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 5
62 Chapter 59 Reminisce - 1
63 Chapter 60 Reminisce - 2
64 Chapter 61 Reminisce - 3
65 Chapter 62 Reminisce - 4
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Chapter 1 Ren Gill Mengingat Pertemuan Pertama Mereka
2
Chapter 2 Pertemuan Pertama Ren & Rena
3
Chapter 3 & Interlude I - Pengenalan & Pengawasan
4
Chapter 4 Awal Hubungan
5
Chapter 5 Netra : Penertiban OSIS - 1
6
Chapter 6 Netra : Penertiban OSIS - 2
7
Extra Chapter 1 Lembar Akhir Jawaban Konseling Siswa
8
Chapter 7 Emosi Tersembunyi Ren & Kesalahpahaman
9
Chapter 8 Hubungan Kakak & Adik
10
Chapter 9 & Interlude II Sir Lancelot du Lac & Brocon
11
Chapter 10 Netra : Penertiban OSIS - 3
12
Chapter 11 Si Penyihir Hebat Merlin
13
Chapter 12 Sophie Meminta Saran Tentang Kakaknya Kepada Ren
14
Chapter 13 Pertemuan Rahasia Dengan Claudi Sarasvati
15
Chapter 14 Claudi Sarasvati : Pria yang Selalu Keras Kepala
16
Chapter 15 Kunjungan Pertama Claudi Ke Rumah Ren
17
Chapter 16 Kebijakan Baru Dari Pihak Sekolah
18
Chapter 17 Memikirkan Motif Pihak Sekolah
19
Chapter 18 Semua Persiapan Dalam Rencana Ren Hampir Selesai
20
Chapter 19 Claudi Sarasvati Atradika
21
Chapter 20 Pertemuan Claudi & Marco
22
Chapter 21 Stalemate & Kesepakatan Lee Bersama Marco Atradika
23
Chapter 22 Rena Masih Mempermasalahkan Ekor Rambut Kemarin
24
Chapter 23 Grigori Yefimovic Rasputin
25
Chapter 24 Pertama Kali Pulang Bersama
26
Chapter 25 Keputusan Mendadak Baron Atradika Kepada Claudi
27
Chapter 26 Poker Face
28
Chapter 27 Hubungan Lee & Felix
29
Chapter 28 Keputusan Claudi & Felix Memperjelas Kesepakatannya
30
Chapter 29 Rencana Felix yang Sebenarnya
31
Chapter 30 Pertama Kalinya Claudi Menginap Di Rumah Ren
32
Chapter 31 Ren Gill Menemukan Jawaban Dari Sebuah Misteri
33
Chapter 32 Konfrontasi Ren & Felix - 1
34
Chapter 33 Konfrontasi Ren & Felix - 2
35
Chapter 34 Konfrontasi Ren & Felix - 3
36
Chapter 35 Kebenaran Tentang Felix Han & Koalisi Antara Lee Bersama James
37
Chapter 36 Tamu yang Menyebalkan - 1
38
Chapter 37 Tamu yang Menyebalkan - 2
39
Chapter 38 Tamu yang Terimut
40
Chapter 39 Tamu yang Terakhir
41
Extra Chapter 2 Lembar Akhir Jawaban Konseling Siswa - 2
42
Chapter 40 Panggilan Pertama Dari Wulan
43
Chapter 41 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 1
44
Chapter 42 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 2
45
Chapter 43 Ren Kembali Hadir Ke Sekolah - 3
46
Chapter 44 Suara Hati yang Tak Tersampaikan
47
Chapter 45 Ren Menyatakan Perasaannya
48
Chapter 46 Konseling Brocon
49
Chapter 47 Pembelajaran Masa Depan
50
Chapter 48 Rena Enkira
51
Chapter 49 Tugas Menjaga - 1
52
Chapter 50 Tugas Menjaga - 2
53
Chapter 51 Lina Jun & Tiga Dewi Bersaudari
54
Chapter 52 Tugas Menjaga - 3
55
Chapter 53 Akhir Pekan Ren Gill
56
Interlude III - Kali Ini ... Pasti!
57
Chapter 54 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 1
58
Chapter 55 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 2
59
Chapter 56 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 3
60
Chapter 57 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 4
61
Chapter 58 Penyerangan Ruang Kendali Utama Pulau Asterisk - 5
62
Chapter 59 Reminisce - 1
63
Chapter 60 Reminisce - 2
64
Chapter 61 Reminisce - 3
65
Chapter 62 Reminisce - 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!