SMA Atradika adalah sekolah unggulan yang cukup unik selain itu, sekolah ini hanya memiliki satu peraturan. Orang-orang yang dapat memasuki sekolah ini bisa dibilang, mereka adalah calon siswa yang unik dan memiliki latar belakang khusus. Tidak peduli kau seorang murid yang nakal maupun miskin, selama kau unik itu tidak masalah.
Kurikulum pelajaran selalu ditargetkan untuk mandiri yang berarti setiap murid menentukan sendiri apa yang ingin mereka pelajari dan juga, guru hanya berhak untuk memberikan arahan selama jan pelajaran. Setiap minggu akan selalu diadakan uji kompetensi bagi setiap kelas dengan cara menuliskan laporan proses pelajaranmu sendiri lalu kumpulkan di hari akhir minggu ini, jika kau terlambat DO (Drop Out) akan menjadi temanmu. Sekolah ini tidak mengikuti ujian berbasis soal, mereka selalu menyediakan berbagai macam jenis ujian sesuai dengan laporan milik para siswa.
Dalam ujian, tipe ujian terbagi menjadi dua. Ujian semester, merupakan ujian yang dilakukan saat semester ingin berakhir. Ujian khusus, merupakan ujian yang dilakukan secara mendadak dan memiliki berbagai macam jenis kegiatan yang sangat unik.
Di sekolah ini, kebebasan dalam berbuat apapun merupakan segalanya kecuali tindakan yang melanggar hukum. Selain itu, apa yang dipilih maupun laporan proses pelajaran oleh para siswa juga dapat mempengaruhi sistem ujian. Artinya, semua orang harus bijak dalam memilih.
Otak dan otot adalah senjata terkuat di sini.
Lingkungan adalah musuh alami bagi setiap siswa.
Kebebasan adalah segalanya.
Cukup mudah menyimpulkannya tapi, ada beberapa hal yang tidak diketahui banyak orang tentang sekolah ini.
Pertama, mereka melakukan penelitian secara berkala tentang perkembangan cara berpikir para siswa.
Kedua, pembagian kelas sesuai dengan perhatian yang diarahkan. Semakin tinggi kelompok kelasmu maka, semakin tinggi pula perhatian yang akan kau dapatkan. Karena dapat menyebabkan keributan, fakta ini hanya dibeberkan kepada beberapa pihak termasuk anggota organisasi Netra.
Terakhir, berbagai keamanan maupun privasi dijaga sangat ketat agar tidak bocor ke dunia luar sekolah.
Ketika orang lain mengetahui fakta mengerikan itu, aku penasaran apa mereka masih bisa bersekolah di sini. Bayangkan saja, selama ini kau diawasi dan menjadi kelinci percobaan. Bagiku, selama aku mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan itu bukan masalah.
...
Lonceng bel berbunyi tanda jam pelajaran dimulai.
Para siswa segera menuju ke kelasnya masing-masing.
Kelas 12-A, kelas yang mendapatkan perhatian penuh dari berbagai kalangan.
Untuk satu minggu, kami memiliki jam bebas. Setidaknya, masuk kelas hanya untuk mengatur beberapa peraturan kelas dan saling mengenal satu sama lain. Setelah semua disepakati, kami bebas berkeluyuran di halaman sekolah.
...
Ponselku bergetar tanda adanya pesan yang masuk.
Saat aku mengeceknya, terdapat satu pesan masuk.
"Pertemuan anggota Netra, sekarang, di tempat biasa."
Begitulah isi pesan yang dikirim oleh ketua organisasi, Lee Jun.
Karena semua sudah disepakati, aku menghampiri Lee.
Lee terlihat bingung dengan kedatanganku.
"Ada apa?"
"Pesan itu."
"Pesan apa?"
Lee masih tidak mengerti dengan apa yang aku katakan.
Aku mulai berbisik kepadanya.
"Berkumpul seperti biasa."
"Ah! Maaf aku lupa, sudah saatnya ya ... " Lee menatap keadaan di sekitar kami lalu berkata, "Tidak ada yang menghampiriku selain kau."
Itu benar, masih ada satu anggota lagi di kelas ini.
Saat aku ingin mencoba melihat sekitar, Lee menghentikanku lalu memberi kode untuk mengikutinya.
Aku mengikutinya hingga kami keluar dari kelas dan jauh dari keramaian.
...
Saat ini, aku mengikuti Lee.
"Apa ada tanda-tanda kehadiran seseorang?" tanya Lee.
"Tidak ada."
Lee mempercepat langkahnya, begitupula denganku.
Kami sampai di sudut halaman sekolah, tempat yang tidak boleh dikunjungi oleh para siswa. Dengan set kuburan, kami membuat suasananya menjadi menyeramkan sebagai bahan penguat gosip. Setelah itu, kami secara acak menyebarluaskan berita tentang betapa mengerikannya tempat ini.
Kami berdua menuju sebuah bangunan yang berada di tengah kuburan tersebut lalu memasukinya.
Meskipun terlihat seperti tempat rusak, di dalam ruangan ini seperti sebuah rumah yang mewah. Terdapat berbagai macam fasilitas yang lengkap juga, semua anggota diperbolehkan untuk memakainya secara bebas. Bisa dibilang, tampilan luar bangunan hanyalah sekedar pengalihan.
...
Saatnya rapat anggota dimulai.
Lee mulai membuka rapat tersebut.
"Saatnya rapat organisasi Netra dimulai, harap letakkan seluruh barang pribadi kalian di atas meja."
Semua orang mengikuti instruksi lalu ada beberapa guru yang memeriksa barang kami juga, tidak lupa untuk menggeledah tubuh kami.
Setelah selesai dengan sesi pemeriksaan, saatnya untuk mendiskusikan rencana organisasi selanjutnya.
Ngomong-ngomong, di sini hanya boleh dihadiri oleh para ketua kelompok. Dalam artian, organisasi Netra masih memiliki cabang dan digerakkan dalam berbagai macam cara. Terkecuali anggota 12-A, masing-masing perwakilan kelas dari berbagai kelompok hanya dihadiri oleh satu orang.
12-A (3 orang), perwakilan seluruh kelas 12 kecuali 12-A (1 orang), perwakilan seluruh kelas 11 (1 orang) dan perwakilan kelas 10 (1 orang) jumlahnya adalah 6 orang.
Namun, anggota yang hadir saat ini hanya ada 5 orang.
Salah satu guru pengawas melaporkan absensi kepada Lee.
"Dilihat dari absensi, 1 orang dari 12-A masih belum hadir."
Mendesah lelah, Lee memutuskan untuk menunggu anggota tersebut.
"Kalau begitu, kita akan menunggu kehadiran anggota terakhir."
...
Selama menunggu.
Aku mengambil sebuah dokumen berisikan daftar anggota yang hadir saat ini.
Lee Jun (Ketua), 12-A.
Ren Gill (Ketua rahasia), 12-A.
Mira Saldina (Anggota), perwakilan kelas 12, kecuali 12-A.
Wu Xian / Aaron Traucheff Xian Din Dong (Wakil ketua), perwakilan kelas 11.
Sophie Grimsthorpe (Anggota), perwakilan kelas 10.
Jadi, mereka adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur berbagai jenis kelompok. Apapun caranya, asalkan organisasi Netra tidak ketahuan berarti 100% halal. Metode ini merupakan salah satu ide dari Lee selain untuk mempermudah manajemen, kami dapat meningkatkan keamanan dan kerahasiaan organisasi dari publik dengan berbagai macam strategi.
Sebenarnya, aku hanyalah anggota biasa. Tapi gara-gara Lee menjadi ketuanya, dia membuatku seakan-akan menjadi pemimpin bayangan dengan status anggota. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh anak itu tapi, berkatnya juga aku dapat menikmati fasilitas yang nyaman ini.
Saatnya untuk mendeskripsikan anggota organisasi menurut pandanganku.
Mira Saldina, seorang perempuan yang cantik dan sangat populer dikalangan pria. Selain memiliki kemampuan yang lengkap sebagai seorang gadis, dia juga masih sendiri. Menjadi anggota karena memiliki masa lalu yang cukup gelap dan tidak suka pilih kasih.
Intinya, dia adalah gadis yang mengerikan. Aku harap, kami tidak akan sering melakukan sesuatu bersama.
Wu Xian / Aaron Traucheff Xian Din Dong, pria yang sangat ingin kupukul karena namanya yang sangat panjang dan menjengkelkan untuk mengingatnya. Dia adalah jenis pria sempurna bagi para gadis dan merupakan salah satu siswa berprestasi pada bidang akademik maupun sebaliknya. Dia bergabung karena dulunya, anak ini pernah dibully dan akhirnya memoles dirinya sendiri agar menjadi sempurna dan bertekad melindungi kaum yang lemah.
Intinya, dia ini adalah mantan pria culun yang sudah melakukan class upgrade dan menjadi pahlawan kesiangan.
Dan yang terakhir, Sophie Grimsthorpe. Menurutku dia adalah loli kelas atas yang cukup imut tapi, aku tidak boleh hanya menilai barang dari luarnya saja. Dari informasi yang tertera, dia bergabung karena menginginkan lingkungan sekolah yang aman dan damai meskipun harus melalui banyak-
pertempuran???
T-tunggu dulu, kau pikir sekolah ini adalah medan perang? Turut berduka untukmu, Adik Kelas.
Sementara aku tenggelam dalam lautan pikiranku, seseorang memegang pundakku.
"Ren, sepertinya ada yang perlu kita bicarakan."
Terkejut dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan sebelumnya, aku meminta pengulangan kepadanya.
"Ada yang harus kita bicarakan, ikuti aku."
Saat aku melihat sumber suara itu, ternyata orang yang berbicara adalah Lee.
Akupun mengangguk dan mengikutinya ke ruangan khusus lainnya yang jauh dari ruang rapat dan kedap suara.
...
Aku duduk di sofa yang tersedia, sementara Lee berdiri sambil menatap jendela.
Aku langsung menanyakan niatnya.
"Ada apa?"
"Apa kau ingat tentang rumor OSIS tahun lalu?"
Rumor OSIS?
Jika yang dimaksud adalah tentang revolusi besar-besaran terhadap sistem sekolah, aku sangat sering mendengarnya.
Secara untung-untungan aku menebak apa yang ingin Lee katakan.
"OSIS ingin mengubah sistem sekolah, benar kan?"
Mendengar pertanyaanku, tubuh Lee menegang.
"Ya, itu benar. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?"
"Biarkan saja."
Aku tidak peduli dengan kegiatan organisasi lain selama itu tidak berpengaruh terhadap kami.
"Jadi, kau ingin kegiatan ekskul kita dibubarkan juga?"
"Hah?!!"
Aku berteriak keras karena terkejut.
Merasa tidak sopan, aku meminta maaf kepada Lee.
"Ah! Maaf, aku hanya terkejut."
"Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti dengan apa yang kau rasakan."
"Jadi, apa mereka ingin mengubah seluruh sistem sekolah?"
"Tidak semua, hanya pada bagian siswa terlibat."
Sebenarnya itu sudah diluar cakupan mereka tapi dengan kekuatan suara para siswa, akan menjadi sulit bagi para guru untuk menekan mereka.
Aku menyarankan kepada Lee untuk menggerakkan pion yang bergabung dengan organisasi OSIS.
"Begitu, ya. Aku sarankan untuk memata-matai mereka sebagai pencegahan tapi, lebih baik dilakukan oleh anggota OSIS itu sendiri."
"Sebenarnya aku sudah merencanakan itu tapi, sayangnya pion itulah penyebab utama rumor tersebut."
Lee mendesah lalu duduk di sebelahku.
Dia memegang pundakku lalu berkata, "Bagaimana kalau kau yang membereskan mereka?" Lee menatap mataku dengan serius.
"Ditolak."
"Ehh? Kenapa?"
Lee terlihat sangat terkejut atas penolakanku.
"Ini bukan keahlianku, bagaimana kalau rencana itu sudah dijalankan sejak lama? Apa kau pikir masih sempat untuk menghancurkan kekuatan mereka? Setidaknya, kita harus mengumpulkan sedikit informasi lalu kekuatan untuk menghadapi situasi yang akan datang nantinya."
Mata Lee dipenuhi dengan kilauan yang membuatku ingin mencolok kedua bola tersebut.
"Kau jenius."
Lee seperti orang yang baru saja menemukan sumber mata air.
Dengan wajah bangga, aku menjawab pujiannya.
"Begitulah diriku."
Kami mulai tertawa bersama dan situasi tegang di ruangan ini sudah menghilang sepenuhnya.
Tidak lama setelah itu, ketukan pintu diiringi suara dari seorang guru pengawas terdengar.
*Ketukan pintu*
"Peserta rapat sudah lengkap."
Mendengar pemberitahuan tersebut, kamipun segera menuju ke ruang rapat.
Saat di ruangan rapat, lagi-lagi ... kenyataan tak terduga mulai menghampiri kami lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Jaya
Masa lalu gelap & pahlawan kesiangan bagus juga deskripsinya
2019-08-12
1
Luce
Selama unik = lolos berarti akan ada banyak kasus nih
2019-08-05
1
Virgo♍
Dari awal yang begini gak nyangka bisa dilanjutkan ke bagian yang tidak terduga.
Semangat thor!!! nanti aku ajak anak-anak yang belum tau baca kesini😊
2019-08-02
5