4. HANYA MIMPI

Keringat dingin keluar, Almira menggerak gerakkan tubuhnya matanya masih terpejam cemas.

Dalam mimpinya.......

Ada seorang bangsawan melamar seorang tuan puteri. Akan tetapi sang puteri menangis, menolak lamarannya, dengan alasan sudah mencintai pemuda lain.

"PLAAK"!! sebuah tamparan mendarat di pipi tuan puteri.

Samar samar ada pemuda yang tengah berlari menjauhi segalanya. Sepertinya pemuda itu yang dicintai tuan puteri. Kabut tipis membawa bayangan pemuda itu pergi dan menghilang.

Almira terbangun lagi dari mimpinya, dia melamun."Siapa pemuda yang di mimpi itu, apakah Sky"?Lalu siapa bangsawan tampan itu"? Berbagai pertanyaan muncul di benak Almira.

Telepon berdering...

" Siapa yang telepon malam malam seperti ini".gumam Almira meraih handphone nya di meja.

ALDO... panggilan tak terjawab

"Ra, aku gak bisa tidur, kamu dah tidur belom"? Watshap Aldo

"Jawab Gak ya".batin Almira

"Aku baru bangun, ada apa"! Almira memutuskan menjawab Watshap Aldo

"Aku mimpi kamu".

"Malem malem masih suka gombal" .jawab Almira cengengesan memberi gambar emoticon lucu di watshapnya.

"Besok habis sekolah, ketemu ya".

"Jam berapa". tanya Almira

" Jam tiga sore aja, gimana". tawar Aldo

"Okey, dah aku mo bobok lagi nich." Almira

mengirim gambar emoticon sedang menguap.

"Okey". watshap terakhir Aldo

Almira mengangkat lagi selimutnya, membenarkan posisi tidurnya mencari posisi yang enak dan nyaman.Akhirnya ia bisa terlelap tidur, setelah mengalami mimpi aneh dan watshap Aldo.

*******

Seperti biasa Almira pulang di antar Sky, baginya Sky seperti bang ojol yang siap mengantarnya kemana saja.

"Ini langsung pulang, ato mau mampir kemana kek". tanya Aldo di jalan

"Nggak, aku mau pulang istirahat soalnya ntar jam tiga sore aku ada janji sama seseorang". terang Almira

"Sama siapa"!! tanya Sky penuh selidik

"Sama Aldo". jawab Almira pendek

"Kan sudah aku bilang kamu gak boleh jalan sama siapapun"! Sky menghentikan motornya tiba tiba. Almira keheranan.

"Bukankah peraturannya, kamu hanya ingin mengantarku pulang setiap habis sekolah".

"Soal aku mau menjalin hubungan dengan siapapun terserah aku dong"! Almira membela diri

"Tidak bisa"! Aku melarangmu"!

"Siapa kau melarangku"! jawab Almira ketus

"Aku Suamimu".

"Hah, sejak kapan". Apa buktinya"?"Berdasarkan mimpi, aku tidak percaya"! seru Almira

Sky menarik tangan Almira menyuruhnya naik lagi di atas motor. Sebenarnya ingin sekali ia marah lagi tapi di urungkannya. Hatinya menyadarkan, bahwa Almira yang di hadapinya adalah gadis remaja modern. Bukan tuan puterinya yang dulu sangat penurut. Gadis ini pemberontak.

********

Almira memakai dress pink selutut rambutnya di gerai, di hiasi bando tipis berwarna pink juga. Make upnya sederhana sudah membuatnya sangat cantik nan anggun. Aldo sudah menunggu di depan, Almira pamit sama mamanya terlebih dahulu.

"Kamu rencana mau kemana"? tanya Almira di mobil sambil memasang sabuk pengamannya.

"MALL, kita jalan jalan dan beli sesuatu kesukaanmu". jawab Aldo tersenyum

"Yeah, oke ide bagus aku suka aku suka". ucap Almira cengar cengir

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, di perjalanan mereka bercanda, tertawa. Aldo memang suka memanjakan gadis di sampingnya itu.Usia yang terpaut dua tahun membuat Aldo lebih dewasa pemikirannya.

Sesampainya di Mall, Aldo memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Mereka berjalan memasuki MALL XX layaknya pasangan kekasih yang sangat serasi. Sesekali Almira tersenyum kecil ke arah laki laki di sampingnya, menjahilinya. Aldo hanya membalasnya dengan senyuman. Tidak ada rasa tersinggung sedikitpun, ia justru senang dengan tingkah gadis di sampingnya.

"Aku mau makan"!

"Oke, kita cari tempat dulu yang enak".

"Disana kayaknya tempatnya asyik, kesana yuuk". ajak Almira menarik tangan Aldo agar segera bergegas.

"Sabar, Ra. Apa kamu sebegitu laparnya, semangat sekali".

"Heem". jawab Almira mengangguk

Seorang pelayan berseragam mengantarkan buku menu.Secara bergiliran keduanya memesan menu kesukaan masing masing.

Tak begitu lama, pelayan telah datang membawa pesanan. Dengan sopan pelayan itu meletakkan satu persatu pesanan di atas meja. Setelah selesai dia membungkukkan badannya mempersilahkan Almira dan Aldo menyantap makanannya.

Almira dengan lahap menikmati makanan di depannya.

"Pelan pelan nanti kamu tersedak".

"Iya, ni juga sudah pelan pelan.

Aldo hanya menggeleng melihat kelakuan Almira yang seperti anak kecil.

Aldo mengambil tissue, mengelap sudut bibir Almira yang belepotan makan ice cream.

"Makasih, aku bisa sendiri". Almira mengambil tissue dari tangan Aldo.

Sementara di tempat duduk yang paling pojok ada sepasang mata yang memperhatikan gerak gerik mereka dengan ekspresi tidak senang. Ingin ia menghampiri mereka, akan tetapi niat itu di urungkannya mengingat sedang berada di tempat umum.

Seusai makan Aldo mengajak Almira berjalan jalan. Mata Almira tertuju melihat sebuah gelang tali unik, kemudian dia masuk counter barang antik. Ia mencoba gelang itu berulang kali di tangannya yang putih mulus. Aldo tersenyum memperhatikan tingkah Almira.

"Mbak, tolong yang ini ya aku ambil dua". kata Aldo pada salah satu pelayan toko di situ

"Eeh, kok dua satu buat siapa"?

"Satunya buat aku, satunya buat kamu". jawab Aldo

"Makasih, kamu gak aneh pake gelang antik ini". kata Almira

"Nanti aku simpan, sewaktu waktu bisa aku lihat sebagai tanda kenangan". terang Aldo

Aldo memakaikan gelang tali makrame yang dihiasi batu giok hijau itu di pergelangan tangan Almira. Almira tersenyum, senang sekali dengan hadiah Aldo.

Waktu berjalan semakin sore akhirnya mereka memutuskan untuk pulang setelah puas berjalan jalan membeli barang barang yang disukai.

Seseorang menendangkan kakinya melihat Almira dan Aldo dari kejauhan. Ingin rasanya dia menarik Almira dan mengantarnya pulang. jauh dari Aldo.

"Sampai kapan aku bersabar, melihatmu dengan laki laki lain". gumam Sky dalam hati

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***