pada pagi hari yang cerah saat aku terbangun dari tidurku aku melihat sesosok lelaki yang selama ini aku cintai dan dia juga tak kalah mencintaiku.
hari ini adalah hari Anniversari pernikahan kami yang ke 1 tahun.sayangnya selama ini kami belum dikarunia oleh seorang anak.Tetapi aku dan dia tidak pernah berputus asa,kami tau semua itu sudah diatur sama yang diatas jadi kami hanya menunggunya saja.
aku menatap natap wajah Suamiku sambil membelai belai lembut pipinya.matanya yang indah dan bulat berwarna coklat muda serta bibirnya yang manis berwarna merah mudah.saat tertidurpun dia terlihat sangat tampan.
"Happy Annive sayang".ucap Riko.dan sontak akupun langsung kaget dan melepaskan tanganku dari wajahnya.
"Ish..kamu ngagetin aku".ucap ku yang kesal kepada Riko.
Cup..Riko langsung mencium pipiku.Dia sangat tau bagaimana membuatku berhenti kesal kepadanya.maka itulah aku sangat mencintainya sampai sekarang.
"Hem..tumben banget kamu ingat hari Annive kita.hari ulang tahunku aja kamu lupa".
"Masa aku lupa dimana hari kamu sudah menjadi milikku seutuhnya sidepan semua orang dan didepan yang maha kuasa.Tapi soal ultahmu aku ga lupa kok,kan aku buat suprise disitu".ucap Riko dengan romantisnya mengatakan semua itu kepada ku.
"Ihh kamu bisa aja.Eh udah jam 8 kamu ga ngantor?".
"serius??masa udah jam 8?".
"Iihat tuh".ucapku sambil menunjuk jam dinding yang berada disudut kamar kami.
"Astaga Adinda Rahmani..Aku sudah telat.mana investor datang 1 jam lagi".ucap Riko lalu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
"Aduh Riko Ansyah...siapa suruh kamu ga mau bangun dari tadi".balas ku sambil senyum licik.
"Awas aja kamu nanti malam yah".ucap Riko sebelum masuk kekamar mandi dan dia menatapku dengan mata jahatnya dan senyum liciknya itu.
"Dinda tunggu!".Balas ku lalu tertawa terbahak bahak melihat sikap Riko.
aku menyiapkan pakaian Riko dan setelah itu turun untuk memasak sarapan untuknya.Aku memasak bubur ayam kesukaannya dan susu pisang juga kesukaannya.
tak berapa lama Riko turun dengan setelan jas yang aku pilihkan tadi.sangat cocok untuk tubuhnya yang sixpack dan bahu yang lebar.
Riko berjalan menuju meja makan dan langsung menyantap makanan yang aku masak itu.
"Dinda sini".ucap Riko menyuruhku untuk berdiri depannya.Maksudnya untuk memasangkan dasi warnah merah miliknya.
Akupun mendekat dan memasangkan dasinya.Tubuhnya terlalu tinggi untuk tubuhnya yang sangat kecil ini.jadi aku kesusahan dan haru menjinjit supaya bisa menggapainya.
"Makanya jangan pendek".ucap Riko menarik hidungku.dan ia menarik kursi kecil dan mengangkatku keatas supaya aku bisa menggapainya.
"Semoga suamiku ini berhasil berinvestor dengan perusahaan itu.Aku tau kau sangat mendambakan hari ini bukan?".ucapku sambil memasangkan dasinya.
"Hehehe..Amin.kamu memang sangat pandai dengan diriku ini".ucap Riko.
aku mengantarnya sampai pintu depan.Riko menuju mobilnya,dan langkahnya pun terhenti dan ia kembali mendekati ku.tiba tiba saja dia langsung mencium bibirku dengan bibirnya yang manis itu.
"Makasih untuk semuanya".ucap Riko dan langsung pergi meninggalkanku yang berdiri kaku karena kejadian itu.
setelah itu aku masuk kembali kerumah sambil senyum senyum sendiri.akupun menuju meja makan untuk membersihkan piring yang dikenakan Riko tadi.
Hoek..hoek..hoek..
tiba tiba saja perutku rasanya berputar dan aku berlari ke wastafel untuk memuntahkan isi perutku tetapi tidak ada yang ingin dimuntahkan.
"Ahh..perutku sangat tidak enak".Akupun tidak jadi membersihkan piring itu.aku menuju sofa untuk menidukan diriku.
dan kejadian yang tadi kembali
hoek..hoek.hoek...
"Ahh perut sialan.Aku harus kedokter dulu".
ucapku yang kesal kepada perutku.dan akupun pergi kerumah sakit untuk mengecek kesehatanku.
sesampai disana aku pergi keruangan yang biasanya aku datangai untuk menanyakan soal kehamilan itu.
"Ahh..Dokter Sifa..Maaf mengganggumu".ucapku yang melihat Dokter Sifa berada diruangannya.
"Nona Dinda??ini bukan jadwal anda kan?".ucap Dokter tersebut.
"Bukan Dok.tetapi akhir akhir ini perut saya tidak enak dan sering ingin muntah tetapi tidak ada isi nya".ucap ku.
"Kalau gitu mari kita periksa dulu".
selama pemeriksaan aku sangat khawatir terjadi sesuatu pada diriku.pemeriksaan pun selesai Dokter Sifa datang dengan senyum sendiri saat menbaca hasil dari pemeriksaan tersebut.
"Selamat..Nona Dinda.keinginan anda untuk mempunyai anak terkabulkan.sekarang kandungan anda masih berusia 2 minggu.sebaiknya anda tidak boleh terlalu letih nantinya".ucap Dokter tersebut sambil memberikan kertas itu.
"Dokter serius?saya beneran hamil?".ucapku yang tidak percaya.
"Iya Nona".
"Alhamdulillah.Kalau gitu saya pamit dulu yah Dok".ucap ku yang sangat bahagia dan bersyukur.
"Haha iya Nona".
Akupun kembali menuju Rumah untuk memberikan suprise kepada Riko.aku menghubungi ponselnya.
"Assalamualaikum Mas".
"Waakaikumsalam ada apa?".
"Nanti pulangnya cepat yah Mas.aku mau ngasih kado buat hari Annjve kita ini".ucapku dengan sangat bahagia.
"Hahaha kamu udah ga sabar nanti malam?tunggu saja aku akan pulang secepat mungkin".ucap Riko lagi lagi dengan tertawa jahatnya.
"Yasudah aku akan menunggumu.Good luck mas".ucap ku lalu mengakhiri panggilan.
aku menuju Rumah dan menghiasinya dengan sangat indah.aku sangat menunggu malam nanti tiba dan memberikan suprise kepada Riko.
Malam haripun tiba.sebelumnya itu Riko juga meneleponku dan ia ingin memberikan ku suprise juga.Kami berdua sangat menantikannnya.
aku lagi menyiapkan makanan dan menatanya dengan indah diatas meja makan.Saat mengambil gelas tiba tiba perasaanku tidak enak dan spontan gelas yang aku pegang tadi pecah berhamburan dilantai.Kaki ku sangat gemetaran melihat serpihan gelas tersebut yang pecah.
"Ahh..mudah mudahan tidak terjadi sesuatu kepada Mas Riko".ucapku sambil memegang dadaku yang berdetak sangat kencang dan berdoa agar tidak terjadi sesuatu pada Suamiku.
Angin berhembusan sangat kencang dan bell rumahku berbunyi menandakan seseorang datang.Aku sangat bahagia mendengar bunyi bell tersebut dan berlari untuk membukakan pintu.
Clak!aku membuka pintu.ternyata bukan Mas Riko yang datang melainkan polisi yang datang didepan rumahku.perasaan yang tadi kembali muncul.
"Apa ini kediaman Tuan Riko Ansyah?".ucap polisi tersebut.
"I..iya..saya is..istrinya.Ada apa pak?".ucap ku yang sudah gugup tidak berani berbicara.
"Maaf Nyonya.Tuan Riko mengalami kecelakaan dan sekarang ia sudah dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama".ucap polisi tersebut.
aku mendengarnya sudah hampir kehilangan kesadaranku."Pak!,antar saya kepada suami ku".ucapku yang berderai air mata.
kami pun langsung menuju rumah sakit.aku mencoba untuk menguatkan diriku menghadapi kenyataan.
sesampai disana aku langsung berlari menuju ruangannya dan terus menangis.
"Mas!!Mas Riko".ucapku langsung mendekat dan memeluk Riko yang masih dalam kesadaran dan penuh luka dan darah yang terus mengalir tak hentinya.
"Dinda...Maafin..mas..".lirih Riko sambil mengelus kepalaku dengan lembutnya.
"Ahh Mas kenapa bisa begini..Aku sudah menunggu kamu..aku ga mau..kamu harus selamat dan sehat!".ucapku dengan egoisnya.
"Mas..ga bisa..tahan..lagi..Mas mau ngomong..mas..sudah berhasil...investor..".ucap Riko yang menahan kesakitannya dan tidak sanggup untuk berbicara lagi.
"Mas..aku..mau ngomong..kalau aku sudah hamil anak kita..mas..ga boleh nyerah...mas harus liat...anak kita nantinya".ucapku sambil mengelus elus pipi Riko.
"Makasih Din..akhirnya..kamu...punya...kenangan..dari..mas..".ucap Riko sebelum menutup matanya.
Dengan cepat seluruh dokter membawa Riko menuju ruang oprasi.Betapa sedihnya aku melihat takdirku yang sangat menyedihkan.Aku hanya bisa melihat Riko untuk yang terakhir itu sebelum ia benar benar bisa diselamatkan.
kata kata terakhirnya tentang kenangan sangat menusuk dihatiku.aku memeluk bayi ku dan menangis dengan deras.
"Kenapa semua ini terjadi kepadaku...Kenapa saat saat bahagia bencana datang kepada keluargaku...ini tidak adil..ini sangat tidak adil...".ucapku lalu menutup mata karena lelahnya.
1 tahun kemudian...
semua kejadian yang lalu sudah perlahan menghilang.Kini aku sudah melahirkan dan mendapatkan seorang bayi laki laki yang sangat tampan dan sangat mirip dengan Riko.namanya aku beri Rain Rachmanansyah.
sekarang aku lagi menemani bayi ku bermain main.aku selalu membuatnya tertawa dan hari hariku sangat ceria dengan kehadirannya.
"Assalamualaikum sayang".seseorang datang kerumahku.
"Waalaikumsalam".ucapku sembari senyum lebar menatap orang tersebut.
Dia datang dengan membawakan sebuket bunga dan makanan lain untuk kami.
"Baby Rain ga nyusahin Mama kan?".ucap lelaki itu bermain dengan anakku.
"Mas..Riko..kenapa pulangnya cepet banget?".ucapku sambil menatap Riko suamiku.
"lagi ga ada jadwal.jadi aku ingin menemani istriku tercinta dan Baby Rain yang imut".ucap Riko dan dia mencium keningku dengan penuh kehangatan.
kejadian 1 tahun lalu saat Riko mengalami kecelakaan untungnya ia bisa terselamatkan.Jalan hidupku mulai kembali dan aku punya semangat hidup lagi.Riko harus menjalani koma selama 3 bulan lamanya.Aku selalu setia menemaninya dan menjaganya sepanjang waktu.
sampailah saat aku melahirkan dia sudah sadar.harapanku dia ada disampingku saat aku melahirkan tercapai.keluarga kami sekarang lengkap.
aku tidak menginginkan yang lain.aku hanya ingin keluargaku selalu sehat dan aman sepanjang waktu sampai maut memisahkan kami.
cinta kami terus berkembang setiap waktunya.Aku dan dia sangat mencintai satu sama lain apalagi saat anggota keluarga baru kami datang dan menghiasi hari hari kami.
aku sangat berterima kasih kepada Allah karna sudah menyelamatkan hidup suamiku yang kedua kalinya,Mulai hari ini aku akan menjaga mereka dan tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepada mereka berdua.
"Mas..I Love You".ucap ku lalu memeluk Riko dengan lembut.
"I Love You Too Adinda Rahmani".
~~~~~~~~~~~~TAMAT~~~~~~~~~~~~
Makasih semua yang udah baca cerpen aku😊
sehat selalu,Happy reading All😊