Bagaimana jadinya jika setan penunggu kosan mu tiba-tiba mengunjungimu?
Malam ini tepat malam Jumat Kliwon, seperti yang orang Jawa bilang malam ini adalah malam keramat. Tampak seorang lelaki sedang tertidur diatas kasurnya dengan tenang, hingga sebuah suara langsung mengganggunya.
"Hihihahahaha"
"Hihihahahahha"
"Hihihahahahh"
Lelaki itu berdecak malas, kenapa juga ia lupa mengganti ring tone hp nya menjadi mode senyap. "Siapa sih!" sentaknya dengan mata yang masih terpejam.
"Buka pintu woi! Gue ada didepan!" Seru seorang lelaki yang merupakan teman Aldi
Aldi langsung membuka matanya, "Bukannya lo nginep dirumah Raka?"
"Nggak jadi! Udah buruan gue bawa makanan!"
Mendengar kata makanan Aldi tersenyum lebar, "Tunggu bentar!" Ujarnya, melirik kearah jam sekilas. Pukul 3 pagi.
Dengan langkah lunglai Aldi membuka pintunya, tampak Ferdi dengan membawa sekantung makanan. Aldi lebih dulu menyambar kantung itu, "Makan mulu lo! Gue nggak disuruh masuk?"
"Masuk sono!" titah Aldi acuh, "Tumbenan lo dateng jam segini?"
"Abis judi" sahutnya
"Gila lo!" Ucap Aldi dengan kekehannya. "Sepi banget, malam apa sih ini?" Tanya Aldi yang bergidik ngeri melihat suasana horor diluar kamar kosannya. "Malam Jumat" Ucap Ferdi yang sekarang telah duduk di ranjang Aldi
"Berarti nggak ada orang lain selain gue dikosan ini?" Ferdi mengangguk acuh.
"Gue juga sendiri tiap malem Jumat gini" Ujar Ferdi
Aldi menatap temannya nyeleneh, "Aneh lo, rumah lo rame gitu dibilang sendirian"
"Bukan, setiap malem Jumat gue selalu sendiri. Nggak ada siapapun dikosan, jadi pas ada lo gue mampir kesini. Biar ada temen" Ucap Ferdi
Aldi langsung bergidik ngeri, "Udah kayak setan penunggu kosan aja lo! Kan kosan ini nggak pernah dihuni kalo malam Jumat, katanya ada yang pernah didatengin setan. Gue aja sampe lupa, untung aja lo dateng nemenin gue"
Ferdi hanya diam, "Bawa apaan lo?" Tanya Aldi saat melihat bungkusan yang dibawa Ferdi
"Sate"
Baru saja Aldi akan membuka bungkusan yang dibawa Ferdi, temannya itu lebih dulu mengatakan hal yang membuat Aldi tegang. "Gimana kalo gue emang penunggu kosan ini"
Aldi tertawa renyah, "Nggak lucu candaan lo Fer" ucap lelaki itu dan menepuk keras bahu Ferdi. Ferdi ikut tertawa, "Gue tidur disini ya"
Aldi menganggukkan kepalanya, "Tapi lo tidur di tikar!"
Ferdi mengangguk. Setelahnya lelaki itu langsung tidur. Sedangkan Aldi tiba-tiba merasakan hawa dingin yang menyelimutinya, lelaki itu terus saja mengusap lengannya yang merasa merinding. "Fer, lo udah tidur?"
Tidak ada jawaban, membuat Aldi semakin bergidik dan memutuskan untuk kembali tidur. Baru saja akan memejamkan mata, angin tiba-tiba berhembus mengenai sisi wajahnya. Lelaki itu menoleh dan mendapati jendela kamarnya yang tiba-tiba tidak terkunci. "Fer kunciin jendela sana!" Perintah Aldi, "Gue ngeri banget, lo tau kan gue penakut"
Ferdi tetap menjawab, "Kebo banget sih!" Ucap Aldi yang perlahan mendekati jendela dan menutupnya. Namun tiba-tiba jendela itu diketuk seseorang, "Woi Al!" Panggil seseorang
Bukankah itu suara Ferdi? Lalu tatapan Aldi beralih pada sosok Ferdi yang masih tertidur. Lelaki itu jadi gemetar sendiri. Sepertinya ia salah dengar.
"Woi Al! Nggak takut lo sendirian dikosan! Gue bela-belain kesini karena setia kawan, gue tau lo penakut. Jadi gue langsung mampir kesini abis pulang dari party Raka" Ujarnya lagi, Aldi semakin ketakutan.
Perlahan tangannya mencoba untuk membuka jendela, dan terlihat wajah Ferdi sembari menahan kantuknya. "Ferdi?"
Ferdi lantas menggeplak kepala Aldi, "Masih sadar kan lo? Buruan ke rumah Raka! Gue juga ngeri banget disini!" Ucapnya.
Tubuh Aldi langsung merinding, lelaki itu tegang bukan main. Jika Ferdi yang asli ada diluar, lantas siapa yang membawa makanan tadi?
"Gue butuh temen Al" Ucap seseorang dari belakang Aldi. Ferdi yang melihat jelas keberadaan sosok yang mirip sepertinya itu lantas berteriak, "Setan woi!" Ucapnya dan reflek menarik tangan Aldi untuk keluar melalui jendela.
Namun, jendela itu terlampau kecil. Hingga tepukan dibahu Aldi membuat lelaki itu semakin berteriak, "Setan!" Teriaknya dan berlari keluar kamar kosannya. Sedangkan Ferdi lebih dulu berlari karena tak bisa membantu Aldi.
"Hiihihihihihiihihi"
"Hiihihihihihiihihi"
Tawa hantu itu terasa begitu menulikan telinga Aldi dan Ferdi. Hingga Ferdi yang kesal lantas melemparkan sebungkus rokok digenggamannya, "Kalo sendirian ya merokok aja neng!" Ucapnya dan segera melajukan motornya setelah Aldi naik.
Meninggalkan sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjangnya yang merasa aneh, wanita yang bisa kita sebut sebagai Kunti itu lantas kembali menangis. Tidak ada orang lagi dikosan.