Aku ingin menjadi orang lain mengapa semua selalu meminta lebih. aku lelah dengan semua yang kalian minta. Ibu liat aku, apa yang kau lihat dariku?. aku hanya seorang pecundang. Ayah lihat aku, aku siapa? Aku hanya seorang yang tak pernah kau banggakan.
Mengapa semua selalu melihat aku lebih rendah dari kakakku. Aku iri. Aku dan dia berbeda tapi aku tau aku tak sepintar dia tapi itu menyakitkan.
Kapan kalian menganggap ku dengan semua kekurangan yang aku miliki? "Aku lelah"
"Apa yang kau lakukan? Dan dimana kakakmu?"
"Aku sedang belajar matematika, itu sangat sulit. Dia sedang bermain hp"
"Ya biar dia kan sudah bisa sementara kau masih perlu usaha untuk memahami pelajaran. Mungkin saja usahamu akan sia-sia" Aku sudah melakukan yang terbaik tapi berakhir buruk.
Aku sangat menyukai cahaya dan aku pernah mencoba menjadi cahaya dan pada akhirnya aku terjebak pada kegelapan. Bukan terjebak tapi aku yang terlalu nyaman dengan kegelapan yang diberi. Mungkin aku tidak bisa untuk menjadi diri sendiri.
Dulu aku sangat tidak menyukai sikap yang penuh dengan kepura-puraan tapi sekarang aku terpaksa menggunakannya bukan karena suka. tapi, agar terhindar dari masalah.
Banyak hal didunia yang tidak menyukai sikapku dan aku pernah menujukannya dan berakhir menjadi orang yang menyebalkan.
Aku membanci teriakan tapi aku melakukannya.
Sekarang aku menjadi aku, tapi orang lain. Aku bersikap seakan akan itu aku padahal itu bukan sikap ku. Sekarang aku menyukai kepura puraan karena Terliat indah dari sebelumnya.
Aku mudah memaki orang tapi dalam hati tidak mungkin aku ucapkan itu akan menyakiti mereka.
Begitu buruk akan sesuatu bukan berarti begitu baik akan suatu hal.
Aku mudah marah dan mudah menangis tapi aku akan menutupinya. Aku tidak pernah belajar bagaimana aku harus Mengukapkan semua rasa yang ada dalam tubuhku yang aku tau hanya aku tidak boleh berlarut- larut dalam rasa itu karena mereka akan pergi dan menghilang.
"Anakku mengapa engkau tidak bangun. Kamu lihat Kakakmu sedang menunggumu bangun"
"Maaf Untuk semua. Apa kami menjadi keluarga yang buruk untukmu?"
"Apa banyak beban hingga dia tidak bangun ibu?"
Hallo aku adalah seorang tokoh utama dicerita ini. Aku adalah anak yang ceria dan aku anak kedua dari tiga saudara.
" yoi bro, kenapa senyum senyum sendiri?"
" Gak tau, gila mungkin"
" yeeee, nunggu jemputan?"
"Enggak, ini lagi nunggu kuda lewat. ya Iyalah nunggu jemputan"
"Ya barang kali gitu"
Aku hanya menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.
"Aku duluan ya"
"Yoi" jawabnya singkat padaku
Aku tertawa sambil bercerita dengan ayahku tentang apa yang terjadi di sekolah. Tawa dan suara keras yang aku keluarkan selama perjalanan mungkin membuat orang terusik denganku.
"Anakku liat ibu, buka matamu. Apa kami yang membuatmu seperti ini?"
"Maafkan keluargamu buka mata jangan pergi kami berjanji tidak menekanmu lagi"
"Kamu bilang padaku "aku duluan ya" aku kira kau akan kembali tapi kau malah pergi, sahabatku mengapa engkau tidak pernah cerita? Apa aku tidak begitu baik padamu?"
"Maaf semua aku sudah lelah dan aku akan pergi. Ternyata aku masih menyukai cahaya tapi kegelapan membuatku nyaman"
The end
Hanya fiksi tidak ada kaitannya dengan dunia nyata