"Kok bisa sih, coba cerita sama gue gimana caranya lo vc sama cewek dan dia malah lagi sama pacarnya? gak masuk di akal anjir" ujarku di dalam tpln itu.
"Dia bilangnya gak punya pacar anjir, makannya gua deketin, eh pas gua vc malah ada pacarnya. Yaudah langsung gua matiin. Lu jangan cerita sama siapa-siapa ya. Malu gua."
Saat ini teman cowokku yang sedang menceritakan pengalamannya berekenalan dengan seorang wanita.
Tanpa Dia sadari, setiap kata yang keluar dari mulutnya ketika menceritakan pengalaman itu, hatiku sedikit demi sedikit tergores.
Selama 4tahun lebih kita telah berteman dan banyak mengobrolkan hal radom, mulai dari masa depan hingga ttng para ulama.
Dia adalah seorang santri yang pintar sedangkan aku, hanya seorang siswi SMA biasa, wajah tidak terlalu cantik dan juga tidak pintar.
Hari ini sepulangnya Dia dari pesantren, kami mengobrol seperti biasa, tapi kali ini yang Dia ceritakan ttng pengalamannya berkencan dengan seorang wanita cantik yang di kenalnya dari media sosial.
"Ayo ah jalan, udah lama gak liat lu." Ucapnya di tlpn.
Dengan senang hati aku mengiakannya. Malam harinya Dia sedang otw ke rumahku, sedangkan aku masih berdandan di depan cermin.
Jantungku selalu berdetak kencang ketika membayangkan wajahnya, sudah 6 bulan kita tidak bertemu dan saling melihat wajah satu sama lain.
Ponsel yang ku taruh di meja berdering, itu dari Dia yang memanggilku "Eh Dah, gua lupa rumah lu. Ini gua lagi di sini nih." Ucapnya dari vc itu.
Aku lalu langsung keluar tanpa mengenakan kerudung dahulu, dari rumah aku melihat dia yang lewat.
"Belok coy belok." Ucapku dalam vc itu, tetapi Dia malam lurus terus. Soktak aku langsung berterik menyuruhnya untuk putar balik.
Setelah kami sudah bertatapan wajah, ternyata wajah Dia tidak berubah, hanya rambutnya saja yang pendek tidak gondrong seperti 6 bulan yang lalu.
"Rumahlu serem banget sih, kebon mulu." kata Dia menatapku.
Sebenarnya aku sedikit canggung menemuinya tanpa mengenakan hijab, tetapi tadi aku buru-buru takut dia nyasar terus di ambil wewe gombel.
"Apa kabar coi, udah lama anjir gak ketemu." ujarku menatap Dia sambil tersenyum.
"Baek gua, lu gimana kabarnya. Sehat?"
"Sehatlah, yaudah gua pake kerudung dulu. Lu tunggu sini."
Aku lalu masuk kedalam dengan perasaan gembira senang bahagia campur aduk menjadi satuu😭😭😭😭😭. Pokoknya aku sangat bahagia saat itu.
Kami jalan menuju orsel yang jaraknya cukup jauh dari rumahku, dalam perjalanan itu kami mengobrol ngarol ngidul membicarakan kegiatan masing-masing.
"Eh Dah, keknya ban belakang gua kempes dah,lu majuan dikit apa."
Mendengar itu sontak aku majuan sedikit tetapi aku juga masih jaga jarak, kalau terlalu nempel takutnya dia mendengar suara detak jantungku yang kencang heheehe.
"Serius lu?" tanyaku.
Tetapi sepanjang perjalanan dan berkali-kali melewati bengkel, Dia tidak berinisiatif untuk mampir mengisi angin.
Aku awalnya hanya diam, memendam kebingungan di dalam kepalaku saja, untuk berbicara rasanya sangat malu.
Hingga lama-kelamaan akhirnya aku menanyakan yang terjadi, dan dengan entengnya sambil teryawa dia malah menjawab "Gua bercanda, cuma pengen, lu majuan dikit aja.".
Anjirlah, saat itu aku hanya bisa tertawa sambil memukul ringan pundaknya, aku lalu memundurkan kembali tubuhku.
Sampai di tmpat orsel, kami langsung menuju wahana kora-kora, karena Dia katanya blm pernah naik.
Aku sih sudah pernah naik 3thn yang lalu saat bulan puasa juga, dan hari ini naik lagi bersama Dia yang belum pernah naik.
Tiketku di bayarin olehnya, kami memilih bangku ke dua setelah paling atas, biasalah anak muda, ingin menguji adrenalin.
Dia membuka ponselnya, mengarahkan kamera ke aran kita berdua,tetapi dia tidak berani dan malah menyuruhku untuk merekam.
Dengan senang hati aku menerimanya,aku mengeluarkan handphoneku dan mulai berfoto dengannya, lalu saat wahana sudah beerjalan aku menekan tombol video.
Ternyata walaupun sudah naik 3thn yang lalu, kali itu aku gemetar hebat ketika kora-kora terbang tinggi dan Dia juga teriak dan gemetar.
Kami berdua teriak bersama, tidak ada akting modus untuk peluk atau jaim, aku benar-benar ketakutan, dengan gemetar aku bersandar di bahunya dan menenggelamkan wajahku di dadanya dengan Dia yang terius berteriak, dan aku masih memegang kamera yang menyenter ke kami.
Terun dari wanaha itu, kami berdua kapok, kakiku masih bergetar karena ketakutan, bahkan suaraku sampai serak di buatnya.
"Naek itu yuk, ombak. Gua blm pernah." Ajaknya.
"Gua juga blm pernah kalo itu."
Kami lalu naik ombak dengan dia yang membayar, aku untung malam itu guys😭😋.
Pada saat naik itu aku memutuskan bahwa ini yang pertama dan terakhir, naiknya sangat susah dan turunnya lebih susah karena harus lompat ketika ombak sedang berayun.
Setelah itu kami membeli teh pucuk dan juga sosis bakar, di perjalanan menuju tempat parkiran Dia bercerita ttng pengalamannya yang naik gunung.
"Serem Dah, gua liat pocong di samping deket pohon gede, tapi katanya kalau di gunung itu gak boleh cerita ttng setan, nanti kalau udah di bawah baru boleh cerita."
Di bilang begitu, dan aku hanya mendengarkan. Lalu ketika sosis kami sudah habis, dia mencari kunci motornya.
Dan nyangkak gak lu, kunci motornya ilang dong😭😭😭 sumpeh deh gua gak bohong. Waktu itu kita panik banget, dia sampe ngeluarin semua duitnya dari dalem kantongnya.
Pas kita tanya ke tukang parkir, ternyata kuncinya ada di mereka, dan mereka bilang kalau tadi tertinggal di motor.
Pas jalan pulang, gue heran banget, tuh bocah naek motornya lama bangetttt, pelann bangettt, pas gua tanya, tau gasih dia bilang apa "Biar lama sama lu nya."
Bommmm🤯🤯🤯🤯
Gua langsung meleleh dong di situ WKWKKWKWKWK sampe mobil di belakang gua nih klakson saking lama nya dia naek motor😭 Dan lu tau kebegoan apa lagi, lu ingetkan pas di wahana itu gua ngerakam dari awal naek sampe selesai tapi pas gua cek di rumah cuma 1 menit doang dong videonya😭😭😭😭😭😭😭, gilak sih itu gia nangis banget anjirrr, sayangg bat cok, kenangan itu kenangan. Keknya gak sengaja kepencet off sama tangan gua gemeter WKWKKWKWKWKKW.
Terus 6 bulan kemudian, waktu dia balik pondok lagi, dia ngajak gua main lagi ke cafe daerah rumahnya.
Di perjalanan Dia bilang sama gua gini "Ini kan motor baru Dah, di beliin sama ema gua, terus cewek yang baru naikin cuma elu doag."
Ya gua sih baper ya, soalnya gua tau Dia ngomong kaya gitu pasti kerena mau buat gua baper, iya kan?!
Terus pas sampe caffe dan udah turun dari motor, gua perhatiin Dia, dan ternyata bnr, Dia lupa ambil kunci motor lagi🥲.
Udah gua duga, karena gua masih inget kejadian waktu itu, apalagii ini motor baru anjir.
Langsung tuh gua ambil kuncinya, pas Dia buka pintu cafe langsung gua bilang "Woi kunci motor lu mana?"
"Oh iya lupa."
"Nih udah di gua."
Gua sih maklum ya, dia kan jarang naik motor karena mondok dan pulang ke rumah juga 6 bulan sekali selama semingguan doang.
##
Lalu hari ini kami sudah lost kontak😭
6bulan setelah kejadian itu, waktu gua lagi chatan sama dia, gua minta kepastian dengan hubungan yang gak ngotak ini.
Abis gimana dong, gua suka banget sama dia, gua penasaran gimana sih rasanya jadi pacar dia. Tapi dia malah bilang "Lah masa baper." gitu bjir😒😭. A is itu langsung gua apus nomernya, gua unfoll dari semua sosmed gua dan ternyata dia gak nyariin gua 😭😭😭😂
Abis itu kita langsung asing, padahal dulu waktu hp dia rusak, dia sampe bela-belain chat gua pake nomor emaknya🥲🥲🥲🥲🥲, yasudahlah, itu hanya masa lalu yang paling bahagia sebelum menyakitkan sampe rasanya gua pengenn hilang ingatan aja.
See you.