_____________
Di sebuah kampung yang udaranya selalu hangat dan penuh tawa, hiduplah seorang tokoh masyarakat yang sangat dihormati sekaligus bikin gemas: Ustadz Aselole. Beliau ini... jenius! Otaknya encer luar biasa, kalau membahas tafsir, hadis, atau filsafat, penjelasannya mendalam dan menghubungkan banyak hal tak terduga. Tapi ada satu keunikannya: kalau lagi berpikir atau fokus pada sesuatu, beliau ini loading lama. Otaknya berputar mencari koneksi, kadang pandangannya kosong sejenak, seperti komputer jadul yang sedang memproses data super berat.
Ditambah lagi, Ustadz Aselole punya hobi yang sangat... unik. Beliau adalah pengembang tunggal ilmu "Arkrologi Penilitian Cicak". Ya, studi mendalam tentang jejak peradaban cicak purba, evolusinya, hingga kebiasaan cicak modern. Rumah beliau sudah mirip markas peneliti. Dinding penuh diagram rumit (yang hanya beliau pahami), peta pergerakan cicak di langit-langit, dan koleksi "temuan" seperti serpihan cat yang dianggapnya "artefak lapisan peradaban cicak kuno".
Kalau ada jamaah bertamu, sering kali disambut dengan pemandangan Ustadz Aselole diam membeku di tengah ruangan, mata melotot ke plafon. Setelah hening beberapa saat (momen "loading"), tiba-tiba beliau berseru penuh semangat, "ASTAGA! Barusan cicak itu melakukan manuver Evasif tingkat tinggi! Ini bukti adaptasi evolusioner terhadap predator bersayap seperti... (loading sebentar)... uhm... nyamuk ukuran super!"
Jamaah hanya bisa senyum-senyum maklum. Ustadzah Ijem, istri beliau, hanya menggeleng pasrah. "Suami saya itu, kalau sudah 'loading' tentang cicak, dunia ini berhenti berputar," komentarnya suatu kali sambil menyajikan teh hangat.
Banyak yang bertanya-tanya (setelah menunggu Ustadz selesai 'loading' menjawab): "Ustadz, kan jenius, kenapa neliti cicak? Kenapa nggak bikin rumus fisika atau apa gitu?"
Ustadz Aselole akan menatap jauh, 'loading' sebentar, lalu menjawab perlahan, "Nak... (loading)... dalam setiap ciptaan Allah, sekecil apapun... (loading)... ada kompleksitas yang luar biasa... (loading)... cicak ini... menyimpan misteri peradaban vertikal... (loading)... butuh kesabaran ekstra untuk mengurainya... sama seperti menunggu saya selesai 'loading'..." Beliau tersenyum lebar.
Bertahun-tahun Ustadz Aselole tekun dalam penelitian 'loading' tentang cicak ini. Dicibir? Sering. Dianggap nyeleneh? Tentu saja. Tapi beliau tak bergeming. Kesabarannya dalam mengamati cicak, menunggu momen 'loading' otaknya selesai untuk menganalisis gerakan sekecil apapun, itu luar biasa.
Hingga suatu sore, saat sedang 'loading' sambil mengamati pola cicak di sudut lemari tua, pandangan beliau terpaku. Bukan pada cicaknya, melainkan pada sesuatu yang terselip di celah sempit di belakang lemari. Dengan gerakan hati-hati (dan agak 'loading' menarik lemari), beliau menemukan sebuah dompet kulit yang sudah using.
Ketika dompet itu dibuka... Subhanallah! Isinya bukan hanya uang tunai yang jumlahnya lumayan banyak, tapi juga surat-surat berharga dan perhiasan emas kuno! Rupanya, ini milik salah seorang penghuni lama rumah itu yang hilang bertahun-tahun lalu dan dianggap sudah raib.
Ustadz Aselole tertegun. 'Loading' sejenak, otaknya memproses penemuan tak terduga ini. Penelitian cicak yang sabar, yang membuatnya fokus pada sudut-sudut tersembunyi, membawanya pada rezeki yang bukan miliknya, tapi amanah.
Dengan penuh integritas (setelah selesai 'loading' memikirkan langkah selanjutnya), Ustadz Aselole mengumumkan penemuan ini dan mencari ahli waris pemilik dompet. Ketika perhiasan dan uang itu dikembalikan, ahli waris menangis haru, tak menyangka harta peninggalan itu bisa ditemukan setelah sekian lama.
Kisah ini pun tersebar. Orang-orang takjub. Penelitian cicak yang dianggap 'loading' dan aneh, ternyata membawa berkah yang nyata.
Dalam pengajian berikutnya, Ustadz Aselole bercerita dengan gayanya yang khas. Setelah beberapa saat 'loading' menatap jamaah, beliau berdehem.
"Saudara-saudaraku... (loading)... mungkin kalian bertanya... (loading)... apa hubungannya cicak dengan harta karun... (loading)..." Beliau berhenti sejenak, senyumnya mengembang. "Hubungannya adalah... (loading)... KESABARAN!"
"Saya sabar meneliti cicak... sabar menunggu otak saya 'loading' menemukan pola... sabar menghadapi cibiran... dan Allah membalas kesabaran itu dengan cara yang tak terduga... lewat cicak di balik lemari tua itu."
"Hikmahnya, Saudaraku... jangan pernah remehkan proses... sekecil apapun... se-'loading' apapun kelihatannya... kalau kita sabar... tekun... fokus... Allah bisa memberikan keberuntungan dan rezeki dari jalan yang paling tidak kita sangka-sangka... Bahkan lewat 'Arkrologi Penilitian Cicak' yang 'loading' sekalipun!"
Jamaah pun tertawa riang, bukan mengejek, tapi terhibur dan tercerahkan. Ustadz Aselole dengan jeniusnya, meski sedikit 'loading', telah mengajarkan sebuah pelajaran berharga: Kesabaran adalah kunci menuju keberuntungan, seringkali datang dari tempat yang paling tak terduga! Dan beliau? Tentu saja, melanjutkan penelitian 'loading' tentang cicaknya, siapa tahu ada rahasia peradaban cicak yang lebih besar menunggu untuk ditemukan!
________
Klik link :