Cerpen 02 November 2024
----------------------------
Di suatu kota sederhana, terdapat seorang pemuda bernama Alif. Ia seorang driver ojol di Lubas JEK, yang setiap hari berkeliling kota dengan sepeda motor kesayangannya. Meski hidupnya sederhana, hatinya penuh dengan harapan dan impian. Di balik helm yang menutupi wajahnya, ada sejuta kerinduan tersimpan untuk seseorang yang ia sebut "Kau yang Solehah".
Kau yang Solehah adalah gadis yang Alif temui di sebuah kafe kecil dua tahun lalu. Senyum manisnya dan cara bicara yang lembut membuat Alif jatuh hati. Mereka berbagi cerita, mimpi, dan harapan. Namun, kehidupan membawa mereka ke jalan yang berbeda. Niat Alif yang kuat untuk menemukan kembali gadis itu membuatnya berjanji akan selalu menunggu, meski waktu terasa sangat lama.
Setiap hari, setelah menyelesaikan rentetan order, Alif mencari jejaknya di tempat-tempat yang mereka pernah kunjungi. Dia selalu berharap melihat sosoknya, bahkan hanya sekilas. Dalam perjalanan, dia sering menyelipkan secangkir kopi dan selembar koin ke dalam tas kecilnya, sebagai lambang cinta dan penghargaan untuk Kau yang Solehah. "Tanda sayang tak hanya sebutir nasi," pikirnya, "tapi juga dalam bentuk perhatian kecil."
Suatu ketika, saat menunggu penumpang di pinggir jalan, Alif melihat seorang ibu tua yang sedang kesulitan mengangkat barang. Tanpa ragu, ia berhenti dan membantu. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Dalam obrolan singkat, ibu itu mengatakan bahwa dia memiliki seorang putri yang selalu membantu orang lain, dan Alif teringat pada Kau yang Solehah. “Mungkin, aku harus berbuat lebih banyak untuk orang-orang di sekitarku,” gumamnya pada diri sendiri.
Malam harinya, ia merenungkan kembali tentang hidupnya. Ia menyadari bahwa menunggu bukan hanya tentang menanti hadirnya Kau yang Solehah, tetapi juga tentang menjadi versi terbaik dari dirinya. Alif memutuskan untuk terlibat dalam kegiatan sosial, membagikan makanan kepada yang membutuhkan, dan menyebarkan kebaikan di sekelilingnya.
Hari-hari berlalu, dan Alif terus melakukan hal-hal baik, berharap bisa menarik perhatian Kau yang Solehah. Suatu malam, saat ia sedang membagikan nasi bungkus, ia melihat sosok yang sangat dikenalnya di kejauhan. Hatinya berdegup kencang. Dengan langkah yakin, ia mendekat dan mendapati bahwa itu adalah Kau yang Solehah, yang kini juga terlibat dalam kegiatan amal.
Mereka berdua saling bertatapan, seolah jarak dan waktu tak pernah memisahkan. Senyum mereka bertemu, dan Alif merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. “Aku sudah menunggumu,” ujar Alif dengan tulus. Kau yang Solehah hanya tersenyum dan berkata, “Aku tahu, dan aku juga menunggumu untuk menjadi lebih baik.”
Sejak pertemuan itu, hubungan mereka tumbuh semakin kuat. Mereka berusaha saling mendukung dalam setiap langkah, baik dalam karier maupun dalam misi mereka untuk membantu orang lain. Alif menyadari bahwa untuk menemukan cinta sejatinya, ia harus melakukan lebih dari sekadar menunggu; ia harus berusaha dan berbuat.
Kini, Alif tak hanya dikenal sebagai driver ojol, tetapi juga sebagai pemuda yang menginspirasi banyak orang. Dan Kau yang Solehah, adalah teman hidup yang membangkitkan semangatnya untuk terus memberi. Bersama, mereka mewujudkan harapan dan impian, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk komunitas yang mereka cintai.
Alif belajar bahwa cinta sejati tidak hanya tentang mencari, tetapi juga tentang memberi. Dalam setiap secangkir kopi yang mereka nikmati bersama, ada rasa syukur yang mendalam akan perjalanan yang telah mereka lalui. Mereka tahu bahwa cinta mereka adalah tanda sayang sejati, yang tak hanya dituangkan dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata.
______________________
_Edisi terbaru tahun ini_