"Tema Hari Selasa 29 Oktober 2024"
___________________________________
Di sebuah desa yang tak terlalu jauh dari kota kecamatan Lubas, tinggallah seorang pemuda bernama Rudi. Rudi dikenal sebagai sosok yang suka membantu, selalu memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Namun, belakangan ini, dia merasa tertekan dengan kondisi desa yang semakin sulit. Banyak penghasilan yang menurun, dan kebutuhan hidup semakin meningkat.
Dengan iming-iming mendapatkan uang cepat, Rudi mulai terjerumus ke dalam dunia pemerasan kotak amal.
Suatu hari, Rudi duduk di warung kopi sambil memikirkan cara untuk mendapatkan uang.
Dia melihat sekelompok orang berdiskusi tentang CERPEN JEK, sebuah lomba cerita pendek yang sedang menjadi trend di desa mereka. "Pendaftaran dibuka untuk semua, dan hadiahnya cukup menggiurkan," kata salah satu pemuda.
Rudi merasa tertarik, tetapi pikirannya kembali terbayang pada kotak amal yang sudah beberapa kali dia permainkan.
Hari-hari berlalu, dan Rudi terjebak dalam dilema. Dia tahu apa yang dilakukannya salah, tetapi godaan untuk mendapatkan uang dengan cepat terus menghantui.
Saat dia melintasi masjid di desanya, dia melihat kotak amal yang penuh, dan rasa bersalah mulai menyergapnya.
Dia ingat betapa banyak orang yang mengandalkan sumbangan dari kotak itu untuk kebutuhan sehari-hari.
Suatu malam, Rudi terbangun dari tidurnya dengan sebuah ide. Dia memutuskan untuk menulis cerpen untuk CERPEN JEK.
Dia ingin bercerita tentang pemuda yang terjebak dalam jalan yang salah, dan bagaimana akhirnya dia menemukan jalan kembali.
Dengan semangat baru, Rudi mulai mengetik di laptopnya, mengalirkan semua pemikirannya ke dalam kata-kata.
Dia menulis tentang penyesalannya, tentang kotak amal yang seharusnya dihormati, dan tentang harapan untuk memperbaiki kesalahan.
Ketika hari pengumuman lomba tiba, Rudi merasa gugup. Dia melihat banyak peserta yang lebih berpengalaman, tetapi dia tidak pernah membayangkan jika cerpennya akan menjadi salah satu yang terpilih.
Saat namanya disebut sebagai pemenang, Rudi merasa sebuah beban berat terangkat dari pundaknya.
Dia berdiri di atas panggung dengan bangga, berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah lagi mengulangi kesalahan yang sama.
Kembali ke desa, Rudi memutuskan untuk menggunakan hadiah dari CERPEN JEK untuk memperbaiki kotak amal yang pernah dia manfaatkan.
Dia mengajak teman-temannya untuk berdiskusi tentang bagaimana cara membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa memanfaatkan situasi. “Dari pada jadi pemeras kotak amal, lebih baik kita menjadi penyumbang yang tulus,” kata Rudi dengan tegas.
Sejak saat itu, desa itu berubah. Rudi dan teman-temannya menjadi panutan, mengorganisir kegiatan amal yang lebih transparan dan sesuai dengan niatan untuk membantu.
Rudi menyadari bahwa cara yang baik dan jujur selalu membawa berkah, dan dia bahagia telah menemukan jalan yang benar. Na’uzubilahi minasyaton, daripada terjerumus ke dalam jalan yang keliru, lebih baik memilih untuk berkarya dan berbagi kebaikan.
Dan dengan itu, Rudi mengajak semua orang untuk meraih cita-cita dengan cara yang lebih terhormat.
_____________
_Edisi terbaru_