BAB-1. DI HIANATI KEKASIH DAN SAHABAT.
"Aahh.. Ahh.. Ahhh.. Terus.. Terus.. Aahh lebih dalam" terdengar suara seseorang yang terus mendesah dan meracau ke enakan.
Namun tanpa di ketahui oleh orang yang memadu kasih itu, sudah ada seseorang yang menyaksikan nya di dalam lemari di kamar itu.
Dia melihat dengan matanya sendiri, orang yang begitu dia sayangi sedang memadu kasih bersama sahabatnya sendiri.
"Brakkk.. " suara pintu lemari yang di tendang dari dalam.
BAB-2. AKHIR CINTA YANG BERDARAH.
"Andre.. " ujar wanita itu sambil terperanjat kaget karna dia sudah tertangkap basah.
"Jadi ini yang sering kamu lakuin dengan Adit Jes,? " ujar Andre bertnya.
"Enggak Dre aku bisa..
Jelb
Jleb
Jleb
Ucapan jesica terpotong karna dia sudah lebih dulu di tikam oleh Andre, dan saat itu juga jesica tewas di tempat.
" Dre.. Kamu gil..
Jleb
Jleb
Jleb
Lagi, ucapan Adit pun tak selesai karna dia juga di tikam oleh Andre dengan menggunakan pisau yang sama.
BAB-3. SEMPOL DARI DAGING AYANG.
Tanpa mengeluarkan suara Andre membersihkan setiap tetesan darah yang menggenang di kamar itu, dia bawa dua jasad manusia yang sudah di bunuh nya ke dapur dan mulai mengeksekusi nya.
Cras.. Sreekk.. Sreekk.. Suara daging yang terus di sayat begitu menggema di dapur rumah itu.
Duk.. Duk.. Duk.. Di selingi dengan hantaman benda tajam yang terus memotong-motong tulang.
Tanpa rasa takut dan rasa bersalah Andre terus menyisit dan memilah antara tulang dan danging dari badan jesica juga Adit.
Di wadah yang lain dia sudah menyediakan tepung terigu, tepung tapioka serta bahan-bahan lain nya.
Dengan gerakan yang luwes Andre menguleni daging jesica dan Adit yang di jadikan nya bahan utama untuk membuat sempol.
BAB-4. MENJUAL SEMPOL AYANG.
Malam berlaku dan pagi pun telah tiba, pagi di gantikan siang, siang pun berubah sore, seperti biasa Andre bersiap untuk pergi menjual sempol nya.
Tek.. Tek.. Tek.. Suara yang di hasilkan dari botol yang di pukul menggunakan sumpit, untuk memanggil semua pelanggan yang biasa jadi pelanggan nya.
1,3,8 para pembeli berdatangan karna tergiur dengan aroma sempol yang di bakar oleh Andre.
"Bang.. Boleh di coba dulu kan,? " ujar seorang pembeli.
"Bisa, " Jawa Andre singkat.
Para membeli mengantri bahkan sebagaian tak kebagian tempat duduk.
"Wah.. Bang ini enak sekali, boleh tambah bungkus nya jadi 5 porsi,? " ujar pembeli itu.
"Boleh, " jawab Andre singkat.
Para membeli terus mengantri dan sempol Andre ludes terjual hanya memakan waktu 3 jam.
BAB-5. TEROR ARWAH AYANG.
Setelah sempol nya ludes terjual Andre bergegas pulang menuju kerumah nya, setelah sampai di rumah dia menyimpan grobak sempol di belakang rumah nya.
"Yang udah pulang,? " ujar suara seseorang tepat ke telinga Andre.
Brakk..
Andre terlonjat kaget mendengar bisikan itu, hingga roda nya tak sengaja dia tabrakan ke dinding rumah nya.
"Siapa kamu,!? " ujar Andre bertanya.
Tak ada jawaban yang ada hanya hembusan angin malam yang begitu dingin menusuk tulang.
Karna tak mendapati jawaban Andre pun bergegas masuk kerumah nya, namun lagi-lagi Andre di kejutkan dengan suara seseorang.
"Yang kamu mau makan dulu apa mandi dulu,? " ujar seseorang yang tak tau siapa, suaranya begitu dingin membuat bulu-bulu di badan Andre terbangun.
Kembali Andre di buat merinding dan Andre bergegas dari ruang tengah menuju ke kamar nya, dia berpikir mungkin dia hanya kelelahan jadi dia mulai berhalusinasi.
BAB-6. DI TEROR LAGI.
Setelah selesai mandi Andre keluar dari kamar, dia bergegas ke dapur untuk membuat lagi adonan sempol nya.
Dia begitu telaten menguleni adonan itu dengan penuh perasaan, dia aduk adonan itu secara perlahan, di putar, di bolak-balik dan di remas-remas oleh nya.
Di saat dia terhanyut dalam menguleni adonan itu, tiba-tiba adonan itu merintih bersuara kesakitan.
"Sa.. Sakit.. Yang.. Sasa.. Sakit.. " ujar adonan itu.
Brakk..
Pyaarrrr...
Dengan keras Andre membuang adonan itu hingga terbanting ke lemari piring yang ada di dapur itu.
"Yang.. Sakit.. Tolong.. Aku.. " kembali suara itu terdengar dari adonan yang telah Andre temparkan.
"YANG... SAKITTTTTT.. " Kembali suara itu terdengar dengan penuh penekanan.
Andre mulai ketakutan dan dia melesat pergi dari rumah nya.
BAB-7. BANGKAI DALAM PRIZER.
Pagi datang menggantikan malam, banyak para warga yang berlalu lalang kesana kemari untuk memulai aktivitas mereka masing-masing.
"Ini bau apa ya.. Kok gak enak banget, " ujar seorang warga yang melewati rumah Andre.
"Mungkin itu bau daging ayam busuk yang udah gak kepake sama bang Andre buat sempol nya, " ujar warga lain yang sama-sama lewat di depan rumah Andre.
Siang pun datang menggantikan pagi, dan aroma dari rumah Andre semakin menyengat dan itu semakin membuat para warga yang lewat merasa heran.
Apalagi dirumah itu tak terlihat ada nya pergerakan, Andre pun tak terlihat batang hidung nya sama sekali.
Para warga yang merasa heran segera melaporkan hal janggal itu pada rt setempat.
"Yuk kita masuk sama-sama.. Takutnya ada apa-apa sama bang Andre, " ujar pak rt.
Mereka masuk kedalam rumah Andre dengan mudah karna pintunya memang sudah terbuka, dan bau yang mereka cium makin menyengat hingga mereka merasa mual.
"AAAAAAHHHH.... " Jerit seseorang yang syok akan pemandangan yang menyuguhi matanya.
BAB-8. AKHIR HIDUP ANDRE.
Kini rumah Andre penuh dengan petugas keamanan, dan rumah nya sudah di pasangi garis polisi.
Daging serta tulang telah di bawa oleh pihak porensik untuk di otopsi begitu pun dua kepala yang di temukan di dalam prizer yang di gabungkan dengan daging ayam.
Para warga yang menyaksikan pengambilan daging jasad itu ada yang sampai muntah-muntah karna bau nya yang memang sangat menyengat.
---
Malam pun kembali datang menggantikan siang dan sore yang sudah berlalu.
Terlihat Andre yang sudah lusuh terus berlari terpontang-panting untuk melarikan diri dari kejaran dua sosok mahkluk yang keadaan sudah tak utuh.
Kakinya patah sebelah, matanya tercobgkel, ususnya keluar dan kepala yang bergelantungan di teher nya yang hampir terlepas.
"PERGI.. PERGI.. KALIAN.. JANGAN TERUS MENGEJAR KU.. KALIAN PANTAS MATI.. KARNA KALIAN SUDAH MENGHIANATI KU.., " ujar Andre berteriak-teriak.
Andre terus berlari tanpa tau arah, hingga dia memasuki jalan tol yang padat akan kendaraan yang berlalu lalang.
Brakkkkk...
BAB-9. HASIL TRAGIS JUALAN SEMPOL AYANG.
Dari arah depan dan belakang terlihat dua truk besar yang oleng, di tengah-tengah jalan itu ada Andre yang keadaan sudah linglung.
Brakk...
Brukkk...
Prankk..
Pyarrr...
Suara benturan dari truk yang bertabrakan hingga terguling-guling, Andre yang ada di tengah-tengah jalan itu tertubruk dan terlindas.
Badan Andre hancur seperti daging giling, kepala pecah hingga gepeng, berut meletus hingga ususnya berceceran, kaki, tangan dan anggota badan lain nya remuk tak berbentuk.
Sungguh tragis.. Andre membunuh pacar dan sahabatnya dan dengan sadis nya membuat daging mereka jadi sempol daging.
Dan kini dia harus mati dengan cara yang mengenaskan, badan yang tak lagi utuh yang kini telah berceceran di tengah-tengah jalan raya jangankan untuk di adzani dan di sholat kan untuk di mandikan saja itu tidak akan mungkin.
TAMAT
(Pesan disini kita jangan menuruti hawa nafsu yang akhirnya hanya akan mendatangkan penyesalan serta kesengsaraan di masa mendatang, sesungguhnya bila ada yang menghianati serta menyakiti kita.. Cukuplah adukan perbuatan mereka pada yang maha Kuasa, karna kejahatan di balas kejahatan bukanlah pilihan yang tepat)
GENRE CERPEN = Horor+Thriller psikologi
CERPEN INI SAYA BUAT UNTUK EVENT GC OPEN HEART