Para Pemenang Tantangan Bahasa Baku
Hari sudah sore, dan tantangan bahasa baku resmi berakhir. Di Ruang Rekreasi, anak-anak kelas Thousands of Memories berkumpul, penasaran siapa saja yang berhasil menang dan siapa yang paling banyak membayar Galleons.
Cedric Diggory berdiri di depan dengan senyum lebar. "Oke, teman-teman. Tantangan bahasa baku kita hari ini selesai!"
"Yeeeyy!" sorak semuanya.
"Kita mulai dari yang paling banyak membayar," kata Cedric. "Siapa yang paling sering keceplosan ngomong kasar?"
"Aku tahu! Pasti Draco!" teriak Ron sambil nyengir.
Draco melotot. "Diam, Weasley!"
Cedric tertawa. "Bukan, Draco di urutan kedua terbanyak. Yang paling banyak bayar adalah... ZACHIAS SMITH! Dia total membayar 20 Galleons karena keceplosan ngomong, 'Mampus!' saat bolanya lepas."
Zacharias cuma nyengir sambil menggaruk kepalanya. "Ya, mau bagaimana lagi. Itu memang spontan."
"Dan yang kedua terbanyak adalah Draco Malfoy," lanjut Cedric. "Total 15 Galleons."
Draco menghela napas. "Baiklah. Ini adalah tantangan yang konyol."
Setelah pengumuman itu, Cedric melanjutkan dengan pengumuman yang ditunggu-tunggu. "Dan sekarang, para pemenang! Mereka yang berhasil melewati tantangan ini dengan sempurna, tanpa membayar satu Galleons pun."
Semua anak langsung fokus.
"Para pemenangnya adalah... Fred, George, Harry, Neville, dan aku sendiri!" seru Cedric sambil menunjuk dirinya sendiri.
Ron melongo. "Gila! Kalian seriusan? Kalian sama sekali gak keceplosan?"
"Tentu saja tidak!" jawab Fred bangga. "Kami kan ahli dalam berbahasa yang baik dan benar."
George menambahi, "Lagian, kami sudah terbiasa bersikap santun di depan Ginny."
Ginny cuma tersenyum malu.
"Kalau aku, aku sudah sering latihan berbicara dengan anggrek," kata Neville dengan polosnya, yang langsung membuat semuanya tertawa.
Harry cuma mengangguk. "Ya, aku berusaha keras."
Hermione menghampiri Harry dan Neville. "Hebat banget, kalian! Aku kira kalian yang akan paling banyak bayar."
Cho Chang menatap Cedric dengan bangga. "Aku sudah menduga kau pasti akan menang."
Pansy Parkinson menatap Draco dengan iba. "Draco, aku tahu kau bisa lebih baik dari ini."
"Pansy, sudah kubilang ini konyol," balas Draco, tapi kali ini dengan nada yang tidak terlalu dingin.
Meskipun yang menang hanya beberapa orang, mereka semua merasa senang. Tantangan itu tidak hanya menguji kemampuan mereka dalam berbicara, tapi juga menjadi momen yang penuh tawa dan kebersamaan. Mereka belajar banyak hal baru tentang teman-teman mereka.
Keesokan harinya, meskipun tantangan sudah selesai, beberapa anak masih terbawa suasana. Fred sering kali memanggil Ron dengan sebutan "Tuan Ron", dan Draco beberapa kali kelepasan bilang "Mohon maaf," saat berpapasan dengan Harry.
Itu adalah salah satu dari ribuan kenangan yang akan mereka ukir di kelas Thousands of Memories. Tantangan kecil yang membuat hubungan mereka semakin erat dan penuh tawa.
Baik, ini kelanjutan ceritanya dengan twist yang tak terduga!
Diare Massal dan Misteri Permen Aneh
Pagi ini, kelas Thousands of Memories terasa sepi. Bangku Hermione Granger dan Aya Parker kosong. Fred, George, dan Ron yang baru masuk kelas langsung menyadari hal itu.
"Eh, Mione sama Aya mana?" tanya Ron sambil melihat bangku kosong di sampingnya.
"Gak tau, tumben banget mereka berdua absen barengan," jawab Harry sambil meletakkan tasnya.
Tak lama kemudian, Profesor McGonagall masuk kelas dengan wajah serius. "Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita tidak akan belajar Transfigurasi. Ada kabar buruk."
Seketika, seluruh kelas terdiam.
"Tadi pagi, saya mendapat kabar dari Madam Pomfrey bahwa Hermione Granger dan Aya Parker mengalami diare parah. Mereka sedang dirawat di Hospital Wing. Selain itu, ada beberapa siswa dari kelas lain juga mengalami hal yang sama. Mereka semua diare setelah mengonsumsi permen aneh yang ditemukan di koridor kemarin."
Seluruh kelas langsung heboh.
"Permen apa, Prof?" tanya Cho Chang.
"Itu yang sedang kami selidiki. Sepertinya ada orang iseng yang sengaja menyebarkan permen itu," jawab Profesor McGonagall.
Fred dan George saling pandang. Mereka terlihat panik.
"Fred, George," panggil Profesor McGonagall dengan nada curiga. "Apakah kalian tahu sesuatu tentang permen ini?"
"Permen apa, Prof?" tanya George dengan muka polos. "Kami tidak tahu apa-apa."
"Waduh, gawat!" bisik Fred ke George. "Ternyata efek permen yang kita buat terlalu kuat!"
Ron yang mendengar bisikan itu langsung melotot. "Kalian yang bikin permen itu?"
"Sssst! Jangan keras-keras!" bisik George.
Draco Malfoy yang duduk di dekat mereka langsung nyengir. "Oh, jadi ini ulah kalian, ya? Pantas saja. Dengar-dengar, ada juga yang diare sampai pingsan."
"Apa?! Pingsan?" Fred dan George langsung kaget.
"Profesor McGonagall, kami..." Fred mencoba menjelaskan, tapi Profesor McGonagall sudah memotongnya.
"Setelah jam pelajaran, kalian berdua temui saya di ruang Kepala Sekolah. Sekarang kalian boleh pulang. Silakan gunakan waktu kalian untuk menjenguk teman-teman kalian yang sakit."
Fred dan George terlihat pasrah. Mereka tahu, kali ini mereka benar-benar dalam masalah besar. Sementara itu, di Hospital Wing, Hermione dan Aya masih terlihat lemas.
"Aku gak nyangka, permen yang aku temuin kemarin enak banget, tapi ternyata... begini," keluh Aya sambil memegang perutnya.
"Aku juga. Aku pikir itu permen dari dunia Muggle yang baru," sahut Hermione.
Tiba-tiba, pintu terbuka. Masuklah Fred dan George dengan wajah merasa bersalah.
"Mione, Aya," sapa Fred pelan. "Maafkan kami..."
Hermione dan Aya menatap mereka berdua dengan tatapan curiga.
"Permen itu..." lanjut George dengan nada lirih. "Kami yang membuatnya. Kami pikir itu permen iseng biasa, tapi ternyata efeknya terlalu kuat."
Hermione dan Aya terkejut.
"Jadi, kalian yang membuat kami diare?" tanya Hermione.
"Maafkan kami! Kami janji akan membuat penawar terbaik untuk kalian!" kata Fred sambil memohon.
"Hukuman kalian akan lebih parah dari sekadar membersihkan piala," kata Hermione dengan nada serius.
"Ya! Kalian harus berjanji untuk tidak membuat permen aneh lagi!" timpal Aya.
Fred dan George hanya bisa mengangguk pasrah. Di balik rasa bersalah mereka, ada senyum kecil di wajah mereka. Ternyata, keisengan mereka kali ini berhasil membuat mereka berurusan dengan dua gadis paling pintar di kelas.
Wah, Fred dan George kena batunya! Kira-kira hukuman apa ya yang akan diberikan Hermione dan Aya pada mereka?